Anda di halaman 1dari 42

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Optimalisasi Peran BKPRD dalam


Penyerasian, Penyelarasan, dan
Penyeimbangan RZWP-3-K dengan RTRW
serta Perencanaan Pembangunan Daerah
Oleh:
Direktur Tata Ruang dan Pertanahan
Kementerian PPN/Bappenas

Jakarta, 5 September 2014


1
I. PENDAHULUAN
Kementerian PPN/Bappenas

Penataan ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang
udara, termasuk ruang di dalam bumi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(Pasal 6 ayat 4 UU No. 26/2007 tentang Penataan Ruang)

Ruang laut dan ruang udara, pengelolaannya diatur dengan undang-undang tersendiri (Pasal 6
ayat 5 UU No. 26/2007 tentang Penataan Ruang)

RZWP-3-K merupakan arahan pemanfaatan sumber daya di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
pemerintah provinsi dan/atau pemerintah kabupaten/kota yang ditetapkan dengan Peraturan
Daerah. (UU No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil)

Hingga saat ini, penyelesaian Perda RTRW Provinsi, Kabupaten/Kota sudah


78% Perda yaitu 25 Provinsi, 305 Kabupaten, dan 77 Kota.
Sedangkan penyelesaian Perda RZWP-3-K perlu didorong percepatan
penyelesaiannya, karena baru 5 Provinsi, 7 Kabupaten, dan 5 Kota yang
telah menetapkan perda RZWP-3-K.
2
PENDAHULUAN (2)
Kementerian PPN/Bappenas

Pasal 9 ayat (2) UU 27/2007:


RZWP-3-K diserasikan, diselaraskan, dan diseimbangkan dengan Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) pemerintah provinsi atau pemerintah kabupaten/kota.

Penjelasan Pasal 9 ayat (2) UU 27/2007


“RZWP-3-K Provinsi dan Kabupaten/Kota merupakan bagian dari Tata Ruang Wilayah Provinsi atau
Kabupaten/Kota sesuai dengan Pasal 5 ayat (4) dan ayat (5) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007
tentang Penataan Ruang.”

Dibutuhkan sinergi antara RTRW dengan RZWP-3-K

Sumber: UU No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil 3
II. Kesepakatan Rakernas BKPRN 2013
Kementerian PPN/Bappenas

1. Perlu percepatan penetapan: a) Perda RTRW Provinsi dan


Kabupaten/Kota; dan b) Perda RZWP-3-K.
2. RTRW Provinsi dan Kabupaten/Kota agar mengakomodir materi
teknis Rencana Zonasi Wilayah Pesisir & Pulau-pulau Kecil
(RZWP-3-K) sehingga dapat ditetapkan menjadi 1 (satu) Perda,
termasuk di dalamnya rencana pengelolaan pesisir, pulau-pulau
kecil dan laut sampai dengan 12 mil laut (Catatan: 1 Perda dalam
hal RTRW sedang dalam proses penyusunan atau review).

Akselerasi Penyusunan RZWP-3-K


4
III a. Hubungan Rencana Tata Ruang
dengan Rencana Pembangunan
Kementerian PPN/Bappenas

TERWUJUDNYA PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN
NASIONAL/DAERAH

RENCANA RENCANA TATA


PEMBANGUNAN
RUANG WILAYAH
NASIONAL/DAERAH sinkronisasi
(darat, laut, udara, dalam bumi)
5
III b. Dokumen Rencana pada UU No. 27 Tahun 2007 dan
Keterkaitannya dengan Rencana Pembangunan Daerah
Keterkaitannya dengan Produk Jangka Waktu
Dokumen
Kementerian Rencana
PPN/Bappenas
Rencana Pembangunan Hukum Berlaku
RSWP-3-K (Rencana Bagian tak terpisahkan Peraturan 20 tahun, ditinjau
Strategis Wilayah dan/atau komplemen dari Kepala Daerah 5 tahun sekali
Pesisir dan Pulau- RPJPD
Pulau Kecil)
RZWP-3-K (Rencana - Peraturan 20 tahun, ditinjau
Zonasi Wilayah Pesisir Daerah kembali setiap 5
dan Pulau-Pulau Kecil) tahun

RPWP-3-K (Rencana Bagian tak terpisahkan Peraturan 5 tahun, dapat


Pengelolaan Wilayah dan/atau komplemen dari Kepala Daerah ditinjau kembali
Pesisir dan Pulau- RPJMD sekurang-
Pulau Kecil) kurangnya 1 kali
RAPWP-3-K (Rencana Bagian tak terpisahkan Peraturan Berlaku 1 sampai
Aksi Pengelolaan dan/atau komplemen dari Kepala Daerah 3 tahun
Wilayah Pesisir dan Rencana Pembangunan
Pulau-Pulau Kecil) Jangka Pendek
Daerah/Tahunan Daerah 6
Sumber: UU No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
III c. Keterkaitan Rencana Pengelolaan Ruang
WP-3-K dengan Rencana Pembangunan
Jangka Waktu 20 Tahun Jangka Waktu 5 Tahun Jangka Waktu 1 Tahun

NASIONAL
Kementerian PPN/Bappenas Renstra Renja
KL pedoman KL
(Dep. PU, Dep. (Dep. PU, Dep.
Pertanian, dll) Pertanian, dll)

pedoman

RPJP pedoman RPJM dijabarkan


RKP
Nasional Nasional

diacu diperhatikan diserasikan melalui


musrenbang

RPJP RPJM RKP


Provinsi
RSWP-3-K pedoman RPWP-3-K
Provinsi dijabarkan RAPWP-3-K
Provinsi
diacu
RZWP-3-K & RTRW pedoman

Renstra Renja
diacu diperhatikan
SKPD SKPD
(Tata Ruang, (Tata Ruang,
Pertanian, pedoman Pertanian,
Kehutanan, dll) Kehutanan, dll)
PROVINSI
diserasikan melalui
musrenbang

RPJP RPJM RKP


Kab/Kota Kab/Kota Kab/Kota
RSWP-3-K
pedoman
RPWP-3-K dijabarkan
RAPWP-3-K
diacu
RZWP-3-K & RTRW pedoman

Renstra Renja
SKPD SKPD
(Tata Ruang, (Tata Ruang,
Pertanian, pedoman Pertanian,
Kehutanan, dll) Kehutanan, dll) 7
KAB/KOTA
IV. Penyerasian, Penyelarasan, dan
Penyeimbangan RZWP-3-K dengan RTRW
Kementerian PPN/Bappenas

Aspek Indikator
Penyerasian • Penyamaan tujuan dan sasaran. Tercapainya kesamaan
• Kesatuan pola dan struktur ruang arah dan tujuan
• Sinergi kebijakan, rencana dan pemanfaatan ruang
program darat dan laut

Penyelarasan Integrasi dalam: Tercapainya integrasi


• Pemanfaatan ruang program dan
• Pengelolaan ruang penganggaran
• Program
• Penganggaran
Penyeimbangan Aspek Teknis RTRW dan RZWP-3-K: Tercapainya
• Data, peta dan Analisis keseimbangan aspek
• Skala Peta teknis sesuai dengan
• Lingkup kajian lainnya kondisi wilayah pesisir
8
Identifikasi Kendala Penyerasian RZWP-3-K,
RTRWP/K dan Rencana Pembangunan*
Kementerian PPN/Bappenas

PERENCANAAN PELAKSANAAN
• Pada kawasan pulau-pulau kecil, proses
pengumpulan data relatif lebih sulit karena • Masih terdapat irisan
kondisi bentang alam yang berupa kepulauan dan
sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca. pengaturan RZWP-3-K
• Kapasitas SDM bidang penataan ruang di daerah
belum cukup memadai, terutama pada penataan
dan RTRW pada
ruang wilayah laut. kecamatan pesisir.
• Kebutuhan pendanaan dalam pengumpulan data
dan penyusunan peta matra laut lebih besar • Masih terdapat tumpang
dibandingkan dalam penyusunan peta matra
darat. tindih kewenangan dalam
• Penetapan RZWP-3-K dalam Perda tersendiri
membutuhkan dana yang lebih besar
pengelolaan wilayah
dibandingkan jika diintegrasikan dengan Perda
RTRW.
pesisir dan pulau-pulau
• Proses legalisasi RZWP-3-K tertunda akibat belum kecil.
rampungnya peraturan dan/atau dokumen
rencana lain yang menunjang materi RZWP-3-K.

* Dengan asumsi utama, RTRWP/K telah diserasikan dengan rencana pembangunan 9


V. Integrasi RZWP-3-K ke dalam
Kementerian PPN/Bappenas
RTRW
• Waktu pengintegrasian RZWP-3-K mengacu pada waktu
mekanisme penyusunan dan Peninjauan Kembali RTRW
• Sebelum waktu Peninjauan Kembali RTRW atau RZWP-3-K agar
pada tahun sebelumnya dilakukan Kajian Peninjauan Kembali
yang juga memuat KLHS.
• Dalam mengintegrasikan RZWP-3-K ke dalam RTRW perlu
memperhatikan ketentuan berikut:
– Wilayah daratan kecamatan pesisir mengikuti ketentuan RTRW
– Wilayah perairan wilayah kecamatan pesisir mengikuti ketentuan RZWP-3-K
– Wilayah pulau-pulau kecil sebagai satu kesatuan ekosistem dengan matra
laut mengikuti ketentuan penyusunan RZWP-3-K
– Keputusan legalisasi RZWP-3-K dan RTRW dalam 1 Perda atau terpisah
diserahkan kepada kebutuhan daerah masing-masing.
10
Kondisi RTRW Provinsi, Kabupaten/Kota
dengan RZWP3K saat ini
Kementerian PPN/Bappenas

• RTRW dan RZWP-3-K telah diperdakan dengan perda yang berbeda, namun
1 terdapat perbedaan rentang waktu penetapan

• Perda RTRW dan Perda RZWP3-K telah diperdakan dengan perda yang berbeda
2 dan pada tahun yang sama

• Perda RTRW telah ditetapkan namun belum menyusun Perda RZWP-3-K


3

• Perda RTRW dan Perda RZWP3-K belum ditetapkan


4

• Perda RTRW telah ditetapkan dan memuat substansi RZWP3-K (terintegrasi),


5 seperti pada Kabupaten Gresik (Perda RTRW No. 8 Tahun 2011)

11
Roadmap Integrasi RZWP-3-K
Kementerian PPN/Bappenas
ke dalam RTRW(1)
RPJMN II RPJMN III
Wilayah
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Kabupaten Pandeglang

PERDA Kajian PK
A RTRW PK RTRW
RTRW RTRW

Kajian Kajian Dokumen


B RZWP-3-K Penyusunan Penyusunan Final
RZWP-3-K RZWP-3-K RZWP-3-K

Integrasi
Usulan muatan
C tahun RZWP-3-K ke
integrasi dalam PK
RTRW 12
Roadmap Integrasi RZWP-3-K
Kementerian PPN/Bappenas
ke dalam RTRW(2)
RPJMN II RPJMN III
Wilayah
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Kabupaten Aceh Timur

PERDA
A RTRW PK RTRW
RTRW

Kajian Kajian Dokumen


B RZWP-3-K Penyusunan Penyusunan Final
RZWP-3-K RZWP-3-K RZWP-3-K*

Integrasi
pengaturan
Usulan
kecamatan
C tahun
pesisir ke
integrasi
dalam PK
RTRW
13
*Tidak dimungkinkan penetapan RZWP-3-K dan RTRW dalam 1 Perda
VI. Sinergi Penyelenggaraan Penataan
Ruang
Kementerian PPN/Bappenas

Dalam rangka mendukung penyelenggaraan penataan ruang


yang aman, nyaman dan produktif, maka disepakati perlunya
lembaga yang mempunyai peran yang sangat strategis dalam
kegiatan penataan ruang, baik pada aspek perencanaan,
pemanfaatan, maupun pengendalian pemanfaatan ruang.

Tingkat Pusat : Tingkat Daerah :


Badan Koordinasi Badan Koordinasi
Penataan Ruang Penataan Ruang
Nasional (BKPRN) Daerah (BKPRD)

14
BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG
DAERAH (BKPRD): Struktur Organisasi
Kementerian PPN/Bappenas

Ketua
Sekretaris Daerah Provinsi/Kab/Kota

Kelompok Kerja Sekretaris


Kepala Bappeda Provinsi/Kab/Kota
Pokja Pokja Pemanfaatan
Perencanaan Tata dan Pengendalian
Ruang Pemanfaatan Ruang
a.Ketua a.Ketua
b.Wakil Ketua b.Wakil Ketua Sekretariat BKPRD
c.Sekretaris c.Sekretaris Sekretaris Bappeda
d.Anggota d.Anggota Provinsi/Kab/Kota

Anggota
SKPD terkait penataan ruang yang disesuaikan dengan
kebutuhan dan kemampuan daerah

Sumber: Permendagri No. 50 Tahun 2009 tentang Pedoman Koordinasi Penataan Ruang Daerah 15
BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG
DAERAH (BKPRD): Fungsi dan Tugas
Kementerian PPN/Bappenas

BKPRD Provinsi/Kabupaten/Kota berfungsi sebagai wadah koordinasi


penataan ruang di daerah yang bertugas:
Perancanaan Tata Ruang Pemanfaatan Ruang Pengendalian
• Mengkoordinasikan dan • Mengkoordinasikan dan Pemanfaatan Ruang
merumuskan penyusunan penanganan dan • Mengkoordinasikan
rencana tata ruang penyelesaian permasalahan penetapan arahan peraturan
provinsi/kabupaten/kota dalam pemanfaatan ruang zonasi
• Memaduserasikan rencana • Memberikan rekomendasi • Memberikan rekomendasi
pembangunan dengan RTR pemecahan permasalahan perizinan pemanfaatan
dengan mempertimbangkan tersebut ruang
pengarusutamaan • Memberikan informasi dan • Melakukan fasilitasi
pembangunan berkelanjuta akses kepada pengguna pelaksanaan penetapan
melalui instrumen KLHS ruang insentif dan disinsentif
• Mengintegrasikan, • Menjaga akuntabilitas publik dalam pelaksanaan
memaduserasikan dan • Melakukan fasilitasi pemanfaatan ruang
mengharmoniasikan pelaksanaan kerja sama • Melakukan fasilitasi
antarRTR penataan ruang antar pelaksanaan pemantauan,
• Mengkoordinasikan Daerah evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan penyusunan, • Mengoptimalkan peran penyelenggaraan penataan
konsultasi, evaluasi hingga masyarakat dalam ruang
proses penetapan RTR pemanfaatan ruang
16
Sumber: Permendagri No. 50 Tahun 2009 tentang Pedoman Koordinasi Penataan Ruang Daerah
VII. Peran BKPRD dalam Akselerasi
Kementerian PPN/Bappenas
RZWP-3-K (1)
1. Mengkoordinasikan penyusunan RZWP-3-K dengan
memperhatikan:
– Arah kebijakan dan strategi Rencana Pembangunan daerah terkait
pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil
– Arah kebijakan dan strategi Rencana Tata Ruang Wilayah terkait
pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil
2. Mengkoordinasikan penyusunan RZWP-3-K berdasarkan
Permen KKP No. 16/MEN/2008 tentang Perencanaan
Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
– Melakukan kajian berbasis matra laut
– Memfasilitasi pemenuhan data dan peta
– Memfasilitasi pemberian tanggapan dan/atau saran terhadap
Dokumen Final RZWP-3-K
– Memfasilitasi proses legalisasi RZWP-3-K
17
Peran BKPRD dalam Akselerasi
Kementerian PPN/Bappenas
RZWP-3-K (2)
3. Memfasilitasi pengambilan keputusan atas pilihan
pengintegrasian RZWP-3-K ke dalam RTRW yang
memperhatikan kebutuhan daerah
4. Menjamin terselenggaranya penataan ruang matra laut
sesuai dengan RZWP-3-K melalui:
– Penyerasian pemanfaatan ruang matra darat dan laut yang
dijabarkan dalam Indikasi Program Rencana Tata Ruang
– Memfasilitasi pelaksanaan pengendalian pemanfaatan ruang,
termasuk pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan
penyelenggaraan penataan ruang
5. Jika terdapat permasalahan dalam pelaksanaan penataan
ruang, BKPRD memfasilitasi pemberian rekomendasi
penyelesaian masalah.
18
Optimalisasi Peran BKPRD
Kementerian PPN/Bappenas

Guna optimalisasi peran BKPRD sebagai wadah koordinasi


penataan ruang di daerah, maka diperlukan:
• Penyusunan SOP Tata Kerja BKPRD yang berbasis internet (e-
BKPRD). Di masa mendatang, e-BKPRD menjadi bagian dari e-
BKPRN
• Penyusunan Agenda Kerja BKPRD
• Pengembangan Sistem Informasi dan Kehumasan sebagai
media penyebarluasan informasi bidang penataan ruang
• Komitmen Pemda dalam penyediaan anggaran dalam APBD
untuk pelaksanaan koordinasi penataan ruang di daerah.

19
VIII. Rancangan Teknokratik RPJMN
Kementerian PPN/Bappenas
2015-2019 bidang Tata Ruang
Rancangan Teknokratik RPJMN 2015-2019 bidang Tata Ruang telah
mengakomodir Arah Kebijakan dan Strategi terkait RZWP-3-K, antara lain:
• Arah Kebijakan 1 Meningkatkan Ketersediaan Regulasi Tata Ruang yang
Efektif dan Harmonis
Strategi :
1. Penyusunan peraturan perundangan amanat UU No. 26 Tahun 2007 (pengelolaan
ruang laut di atas 12 mil)
2. Penyusunan peraturan perundangan amanat UU No. 27 Tahun 2007 jo UU No. 1
Tahun 2014 terkait RZWP3K
• Arah Kebijakan 3 Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Penataan Ruang
Nasional
Strategi :
1. Peningkatan kualitas produk RTR
2. Peningkatan efektifitas pegendalian pemanfaatan ruang
• Arah Kebijakan 4 Melaksanakan Evaluasi Penyelenggaraan Penataan Ruang
Strategi: Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan penataan ruang
20
Agenda Penyusunan
Kementerian PPN/Bappenas
RPJMN 2015-2019

Kegiatan Waktu
Penyusunan BS RT RPJMN 2015-2019 Jan – Des 2013
Penyusunan RT RPJMN 2015-2019 Jan– Jun 2014
Pengayaan materi RT RPJMN Jul – Sep 2014
Rancangan Awal RPJMN 2015-2019 Okt 2014*
Musrenbang RPJMN 2015-2019 Nov 2014*
Rancangan Akhir RPJMN 2015-2019 Des 2014*
Penetapan RPJMN 2015-2019 Jan 2015
* Intepretasi atas Peraturan Men PPN/KaBappenas No. 1/2014 tentang Pedoman Penyusunan RPJMN
Tahun 2015-2019

21
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Terima kasih

www.bkprn.org
www.scribd.com/Tata Ruang dan Pertanahan
http://groups.google.com/d/forum/bkprn
http://groups.google.com/d/forum/tata-ruang-dan-
pertanahan
tanahair.indonesia.go.id (INA GEOPORTAL)

22
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

LAMPIRAN
1. IDENTIFIKASI WAKTU PELAKSANAAN
PENINJAUAN KEMBALI RTRW, RZWP-3-K
DAN INTEGRASI RZWP-3-K KE DALAM RTRW
(status per juli 2014)

23
Konfigurasi Wilayah Provinsi berdasarkan Waktu PK dan Integrasi
dengan RZWP-3-K

TAHUN KEGIATAN JUMLAH RINCIAN WILAYAH PROVINSI


Kementerian PPN/Bappenas
Riau, Kep.Riau, Bali, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan,
2014 PK RTRW 6
dan Sulawesi Tenggara
Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Nusa
2015 PK RTRW 6
Tenggara Barat, Kalimantan Selatan

INTEGRASI RZWP3-K & RTRW 1 Yogyakarta

2016 PK RTRW 4 Sumatera Selatan, Banten, Nusa Tenggara Timur, Gorontalo

PK RZWP3-K 1 Yogyakarta
2017 PK RTRW 3 Sumatera Barat, Bengkulu, DKI Jakarta
PK RZWP3-K 1 Jawa Barat
PK RTRW dan RZWP3-K 1 Jawa Timur

INTEGRASI RZWP3-K & RTRW 1 Jawa Timur

Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Kalimantan Tengah, Sulawesi


2018 PK RTRW 9
Tengah, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat

Kep. Bangka Belitung, Bali, Kalimantan Barat, Sulawesi


2019 PK RTRW 7
Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara
24
Konfigurasi Wilayah Kabupaten Pesisir
berdasarkan Waktu PK dan Integrasi dengan
Kementerian PPN/Bappenas
RZWP-3-K (1)

TAHUN KEGIATAN JUMLAH RINCIAN WILAYAH KABUPATEN


Blitar, Lumajang, Sidoarjo, Bangkalang, Sumba Barat Daya,
2014 PK RTRW 7
Nabire, Jayapura
2015 PK RTRW 4 Pacitan, Malang, Pasuruan, Sumba Timur
PK RZWP3-K 1 Pekalongan
Pesisir Selatan, Padang Pariaman, Agam, Bangka Tengah,
Bengkulu Selatan, Tanggamus, Garut, Cirebon, Bekasi,
Pendeglang, Serang, Tangerang, Purworejo, Cilacap, Wonogiri,
Lembang, Jepara, Batang, Pekalongan, Pemalang, Brebes,
2016 PK RTRW 47 Kendal, Pati, Demak, Gunung Kidul, Bantul, Probolinggo,
Gresik, Lamongan, Bima, Lombok Utara, Lombok Tengah,
Dompu, Ende, Sumba Tengah, Nagekeo, Sabu Raijua, Lembata,
Belu, Parigi Moutong, Luwu Utara, Luwu, Luwu Timur, Maluku
Tengah, Kep. Sula, Biak Numfor, Merauke

25
Konfigurasi Wilayah Kabupaten Pesisir berdasarkan
Waktu PK dan Integrasi dengan RZWP-3-K (2)
Kementerian PPN/Bappenas

TAHUN KEGIATAN JUMLAH RINCIAN WILAYAH KABUPATEN


Pasaman Barat, Natuna, Bintan, Karimun, Tanjung Jabung Timur,
Banyuasin, Kaur, Seluma, Muko-muko, Bengkulu Tengah, Lampung
Selatan, Lampung Tengah, Pesawaran, Lampung Barat, Sukabumi,
Tasikmalaya, Indramayu, Ciamis, Cianjur, Kebumen, Tegal, Kulon Progo,
Trenggalek, Banyuwangi, Tulung Agung, Tuban, Sampang, Pamekasan,
Karang Asem, Tabanan, Gianyar, Jembrana, Lombok Barat, Lombok
Timur, Sumbawa, Sumbawa Barat, Manggarai Timur, Timor Tengah
Selatan, Sikka, Ngada, Manggarai, Manggarai Barat, Sumba Barat,
Sukamara, Kota Baru, Barito Kuala, Boalemo, Bone Bolango, Pahuwato,
2017 PK RTRW 97
Banggai, Poso, Donggala, Toli-toli, Buol, Marowali, Tojo Una Una, Wajo,
Kepulauan Selayar, Janeponto, Bone, Pangkajene Kepulauan, Barru,
Pinrang, Bulukumba, Bantaeng, Maros, Takalar, Majene, Buton Utara,
Kolaka, Wakatobi, Kolaka Utara, Konawe Utara, Maluku Tenggara Barat,
Buru, Buru Selatan, Kep. Aru, Maluku Tenggara, Seram Bagian Timur,
Halmahera Barat, Halmahera Selatan, Halmahera Tengah, Halmahera
Timur, Halmahera Utara, Pulau Morotai, Mappi, Waropen, Yapen,
Mimika, Supriori, Asmat, Fak-fak, Sorong, Teluk Wondama, Teluk
Bintuni, Tambrauw, Raja Ampat
26
Konfigurasi Wilayah Kabupaten Pesisir
berdasarkan Waktu PK dan Integrasi dengan
Kementerian PPN/Bappenas
RZWP-3-K (3)
TAHUN KEGIATAN JUMLAH RINCIAN WILAYAH KABUPATEN
2017 PK RTRW dan RZWP3-K 1 Sinjai
INTEGRASI RZWP3-K &
2 Sinjai, Pangkajene Kepulauan,
RTRW
Aceh Timur, Aceh Barat, Aceh Besar, Bireun, Aceh Tamiang,
Tapanuli Tengah, Serdang Bedagai, Batubara, Langkat, Solok,
Lingga, Kepulauan Anambas, Ogan Komering Ilir, Bangka, Tulang
Bawang, Karawang, Lebak, Sumenep, Situbondo, Buleleng,
2018 PK RTRW 36
Badung, Klungkung, Rote Ndao, Alor, Kutai Kartanegara,
Minahasa Tenggara, Minahasa Utara, Bolaang Mangondow
Utara, Gorontalo, Gorontalo Utara, Bone, Polewali Mandar,
Konawe Selatan, Bombana, Maluku Barat Daya, Manokwari
PK RZWP-3-K 1 Pangkajene Kepulauan
PK RTRW dan RZWP3-K 2 Banjar, Bolaang Mangondow Utara
INTEGRASI RZWP3-K &
2 Banjar, Bolaang Mangondow Utara
RTRW
Blitar, Lumajang, Sidoarjo, Bangkalan, Sumba Barat Daya,
2019 PK RTRW 12 Kepulauan Talaud, Mamuju Utara, Muna, Buton, Sarmi, Nabire,
Jayapura 27
Konfigurasi Wilayah Kota Pesisir berdasarkan
Waktu PK dan Integrasi dengan RZWP-3-K
Kementerian PPN/Bappenas
TAHUN KEGIATAN JUMLAH RINCIAN WILAYAH KABUPATEN

2015 PK RTRW 1 Probolinggo


PK RZWP-3-K 1 Pekalongan
Medan, Bandar Lampung, Cirebon, Serang, Cilegon, Pekalongan,
2016 PK RTRW 13 Semarang, Denpasar, Mataram, Kupang, Gorontalo, Palu, Pare-
pare
PK RZWP-3-K 2 Pontianak, Ternate
INTEGRASI RZWP3-K &
1 Pekalongan
RTRW
Sabang, Gunung Sitoli, Padang, Pariaman, Pangkal Pinang,
2017 PK RTRW 17 Bengkulu, Tegal, Pasuruan, Bima, Singkawang, Balikpapan,
Bontang, Bitung, Palopo, Bau-bau, Ambon, Ternate
PK RTRW dan RZWP3-K 1 Kendari
INTEGRASI RZWP3-K &
3 Bitung, Kendari, Ternate
RTRW
2018 PK RTRW 4 Langsa, Pontianak, Tual, Tidore Kepulauan
PK RZWP-3-K 1 Bitung
2019 PK RTRW 1 Jayapura 28
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

LAMPIRAN
2. Kerangka Pelaksanaan Arah Kebijakan dan
Strategi dalam Rancangan Teknokratik RPJMN
2015-2019 bidang Tata Ruang

29
Kerangka Pelaksanaan
Arah kebijakan 1:
Meningkatkan Ketersediaan Regulasi Tata Ruang yang Efektif dan
Kementerian PPN/Bappenas
Harmonis

Pendanaan
Strategi Regulasi Kelembagaan
Pemerintah Swasta
A. Penyusunan UU terkait APBN: Kemenhan:
peraturan pengelolaan Penyusunan Menyusun
perundangan ruang udara dan peraturan peraturan
amanat UU regulasi perundangan perundangan
No. 26 Tahun turunannya terkait
2007 pengelolaan
ruang udara
Peraturan APBN: KKP: Menyusun
perundangan Penyusunan peraturan
pengelolaan peraturan perundangan
ruang laut diatas perundangan terkait perairan
12 mil bebas diatas 12
mil

30
Kerangka Pelaksanaan
Arah kebijakan 1: ... (2)
Kementerian PPN/Bappenas
Meningkatkan Ketersediaan Regulasi Tata Ruang yang Efektif dan Harmonis

Pendanaan
Strategi Regulasi Kelembagaan
Pemerintah Swasta
B. Penyusunan Harmonisasi APBN: Penyusunan KKP:
peraturan pelaksanaan UU peraturan Menyusun regulasi
perundangan 26/2007 dengan perundangan turunan UU No. 27
amanat UU UU 27/2007 jo UU Tahun 2007 jo UU
No. 27 Tahun No. 1 Tahun 2014 APBD No. 1 Tahun 2014
2007 jo UU tentang PWP3K
No. 1 Tahun
2014 terkait
RZWP3K
C. Harmonisasi Harmonisasi APBN: Harmonisasi Menko Ekon,
peraturan peraturan UU Bappenas, Setkab:
perundangan perundangan Harmonisasi
yang berkaitan sektoral yang peraturan
dengan Bidang berkaitan dengan perundangan yang
Tata Ruang Bidang Tata Ruang berkaitan dengan
Bidang Tata Ruang
31
Kerangka Pelaksanaan
Arah kebijakan 1: ... (3)
Meningkatkan Ketersediaan Regulasi Tata Ruang yang Efektif dan Harmonis
Kementerian PPN/Bappenas

Pendanaan
Strategi Regulasi Kelembagaan
Pemerintah Swasta
D.Penginternalisasian UU No. 26 Tahun APBN: PU:
kebijakan sektoral 2007 tentang Penyusunan Menyusun NSPK yang
dalam NSPK Bidang Penataan Ruang NSPK mengakomodir kebijakan
Tata Ruang dan regulasi sektoral
turunannya APBD
E. Terintegrasinya RTR UU 26/2007 APBN: Bappenas, Kemdagri:
dengan rencana tentang - Penyusunan - Menyusun pedoman
pembangunan Penataan Ruang pedoman integrasi RTR dengan
dan UU 25/2004 integrasi Rencana Pembangunan
tentang SPPN - Penyusunan dan rencana sektor
mekanisme - Menyusun mekanisme
implementasi implementasi integrasi
integrasi pemanfaatan ruang oleh
berbagai sektor yang
mengacu pada indikasi
program RTR

32
Kerangka Pelaksanaan
Arah kebijakan 2:
Kementerian PPN/Bappenas Meningkatkan Pembinaan Kelembagaan Penyelenggara Penataan Ruang

Pendanaan
Strategi Regulasi Kelembagaan
Pemerintah Swasta
A.Optimasi • Implementasi APBN, APBD: Kemdagri, PU:
kinerja lembaga Keppres 4/2009 - Penyusunan - Menyusun standarisasi
penyelenggara tentang BKPRN dan standarisasi instansi instansi penyelenggara TR
TR Permendagri penyelenggara TR - Melakukan pembinaan
50/2009 tentang - Pembinaan SDM SDM Penataan Ruang di
Pedoman - Penyelenggaraan Nasional dan Daerah
Koordinasi Rakernas BKPRN dan dengan kurikulum
Penataan Ruang Raker Regional BKPRD terstandardisasi
Daerah - Penyusunan
Mekanisme Hubungan Kemdagri:
• Kepmen PPN Kerja BKPRN-BKPRD - Menyelenggarakan
46/2013 tentang Rakernas BKPRN dan
Pedoman Tata Rakereg BKPRD
Kerja Sekretariat - Menyusun Mekanisme
BKPRN Hubungan Kerja BKPRN-
BKPRD

33
Kerangka Pelaksanaan
Arah kebijakan 2: ... (2)
Kementerian PPN/Bappenas Meningkatkan Pembinaan Kelembagaan Penyelenggara Penataan Ruang

Pendanaan
Strategi Regulasi Kelembagaan
Pemerintah Swasta
B. Pembentukan UU No. 26 Tahun APBN, APBD: PU, Kemdagri:
perangkat 2007 tentang - Penyusunan - Menyusun pedoman
PPNS yang Penataan Ruang pedoman kerja kerja PPNS
handal dan regulasi PPNS - Pelatihan PPNS
turunannya - Pelatihan
PPNS
C. Peningkatan PP. No. 68 Tahun APBN, APBD: Hibah, CSR: Kemdagri, Bappeda:
partisipasi 2010 tentang Pembentukan Pembentukan Membentuk forum
masyarakat Bentuk dan Tata forum forum masyarakat dalam rangka
dan dunia Cara Peran masyarakat masyarakat pemanfaatan dan
usaha Masyarakat Dalam pengendalian
Penataan Ruang pemanfaatan ruang
KemenPU:
Melakukan pembinaan
kemitraan masyarakat
dan dunia usaha
34
Kerangka Pelaksanaan
Arah kebijakan 2: ... (3)
Kementerian PPN/Bappenas Meningkatkan Pembinaan Kelembagaan Penyelenggara Penataan Ruang

Pendanaan
Strategi Regulasi Kelembagaan
Pemerintah Swasta
D. Penyusunan UU No. 26 Tahun APBN, APBD: Hibah, CSR: PU:
sistem 2007 tentang Penyusunan Penyusunan Menyusun sistem
informasi Penataan Ruang sistem informasi sistem informasi informasi
penataan dan regulasi penataan ruang penataan ruang penataan ruang
ruang turunannya yang terintegrasi

35
Kerangka Pelaksanaan
Arah kebijakan 3:
Kementerian PPN/Bappenas Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Penataan Ruang Nasional

Pendanaan
Strategi Regulasi Kelembagaan
Pemerintah Swasta
A. Peningkatan kualitas produk RTR
Indikator Output: UU No. 26 APBN: PU:
Penyelesaian Tahun 2007 - Percepatan Melakukan percepatan
penyusunan tentang penyelesaian RTR penyelesaian Perpres RTR
Perpres RTR KSN, Penataan Ruang KSN, RTRW dan KSN, Perda RTRW dan
Perda RTRW Prov dan regulasi Rencana Rinci Perda Rencana Rinci
dan Kab/Kota, turunannya - Penyusunan
Perda Rencana rekomendasi Kemdagri:
Rinci Tata Ruang) perbaikan mekanisme Menyusun rekomendasi
evaluasi RTRW daerah perbaikan mekanisme
Peninjauan evaluasi RTRW daerah
Kembali RTR Pulau/ APBN, APBD:
Kepulauan, RTR Penyelesaian dan KKP:
KSN, RTRW Prov implementasi Percepatan penyelesaian
dan Kab/Kota, RZWP3K dan implementasi RZWP3K
serta RZWP3K
36
Kerangka Pelaksanaan
Arah kebijakan 3: ... (2)
Kementerian PPN/Bappenas Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Penataan Ruang Nasional

Pendanaan
Strategi Regulasi Kelembagaan
Pemerintah Swasta
A. Peningkatan kualitas produk RTR
Indikator Output: Revisi PP APBN: Revisi PP PU:
Peninjauan Kembali 26/2008 Melakukan Revisi PP
RTRWN tentang 26/2008 tentang RTRWN
RTRWN dan menghimpun
masukan K/L
Indikator Output: UU No. 26 APBN: PU:
Melaksanakan Tahun 2007 - Penyusunan Menyusun rekomendasi
mekanisme persetujuan tentang rekomendasi perbaikan perbaikan mekanisme
substansi /pemberian Penataan mekanisme persetujuan persetujuan substansi
tanggapan RTR dan Ruang dan substansi RTR RTR termasuk sertifikasi
RZWP3K termasuk regulasi - Penyusunan sertifikasi bagi tim persub
sertifikasi bagi tim turunannya bagi tim persub KKP:
persub - Penyusunan mekanisme Menyusun
proses pemberian mekanisme/tata cara
tanggapan RZWP3K proses pemberian
tanggapan RZWP3K
37
Kerangka Pelaksanaan
Arah kebijakan 3: ... (3)
Kementerian PPN/Bappenas Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Penataan Ruang Nasional

Pendanaan
Strategi Regulasi Kelembagaan
Pemerintah Swasta
A. Peningkatan kualitas produk RTR
Indikator Output: UU 26/2007 APBN, APBD: Bappenas, PU:
Terlaksananya tentang Pemetaan indikasi Melakukan pemetaan
pemetaan indikasi Penataan Ruang program RTR ke dalam indikasi program RTR ke
program RTR ke dan UU 25/2004 program rencana dalam program rencana
dalam program tentang SPPN pembangunan pembangunan dalam
rencana rangka menyusun
pembangunan rencana pembangunan

38
Kerangka Pelaksanaan
Arah kebijakan 3: ... (4)
Kementerian PPN/Bappenas Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Penataan Ruang Nasional

Pendanaan
Strategi Regulasi Kelembagaan
Pemerintah Swasta
B. Penyusunan UU No. 26 APBN, APBD: PU:
peraturan zonasi Tahun 2007 - Penyusunan Menyusun peraturan
yang lengkap tentang peraturan zonasi zonasi
untuk menjamin Penataan Ruang - Pembinaan
implementasi dan regulasi kapasitas Kemdagri:
RTR turunannya kelembagaan Melakukan pembinaan
terkait peraturan kapasitas kelembagaan
zonasi untuk melaksanakan
peraturan zonasi
C. Percepatan PP 8/2013 APBN, APBD: BIG, PU:
penyediaan data tentang Tingkat Penyediaan peta Menyediakan peta dan
pendukung Ketelitian Peta data lain yang mutakhir
pelaksanaan untuk RTR untuk penyelenggaraan
penataan ruang penataan ruang
yang mutakhir
39
Kerangka Pelaksanaan
Arah kebijakan 3: ... (5)
Kementerian PPN/Bappenas Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Penataan Ruang Nasional

Pendanaan
Strategi Regulasi Kelembagaan
Pemerintah Swasta
D. Peningkatan efektifitas pengendalian pemanfaatan ruang
Indikator Output: UU No. 26 APBN: PU:
Terlaksananya Tahun 2007 Kajian dan Melakukan kajian dan
pedoman tentang penyusunan penyusunan pedoman
mekanisme insentif Penataan Ruang pedoman mekanisme insentif dan
dan pemberian dan regulasi pemberian sanksi
sanksi dalam turunannya
penyelenggaraan Kemdagri:
penataan ruang Melakukan pembinaan
kapasitas kelembagaan
untuk melaksanakan
mekanisme insentif dan
pemberian sanksi

40
Kerangka Pelaksanaan
Arah kebijakan 3: ... (6)
Kementerian PPN/Bappenas Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Penataan Ruang Nasional

Pendanaan
Strategi Regulasi Kelembagaan
Pemerintah Swasta
D. Peningkatan efektifitas pengendalian pemanfaatan ruang
Indikator Output: UU No. 26 Tahun APBN, APBD: Hibah, CSR PU:
Pemanfaatan sistem 2007 tentang Penyusunan sistem Menyusun sistem
informasi penataan Penataan Ruang informasi informasi publik terpadu
ruang untuk dan regulasi yang terintegrasi dengan
perizinan di Daerah turunannya sistem perizinan di
Daerah
Indikator Output: UU No. 26 Tahun APBN: PU:
Terlaksananya 2007 tentang *Penyusunan Menyusun pedoman dan
evaluasi pemanfaatan Penataan Ruang pedoman dan sistem sistem evaluasi
ruang dan regulasi evaluasi pemanfaatan ruang
turunannya pemanfaatan ruang
Bappeda:
APBD: Melakukan evaluasi
*Pelaksanaan pemanfaatan ruang di
evaluasi tingkat daerah
41
Kerangka Pelaksanaan
Arah kebijakan 4:
Kementerian PPN/Bappenas Melaksanakan Evaluasi Penyelenggaraan Penataan Ruang

Pendanaan
Strategi Regulasi Kelembagaan
Pemerintah Swasta
A. Pelaksanaan UU No. 26 APBN: Hibah, PU:
pemantauan Tahun 2007 - Penyusunan CSR - Menyusun indikator outcome dan
dan evaluasi tentang indikator outcome baseline penyelenggaraan penataan
penyelengga Penataan dan baseline ruang
raan Ruang dan - Penyusunan sistem - Menyusun sistem informasi
penataan regulasi informasi penataan penataan ruang yang mendukung
ruang turunannya ruang pemantauan dan evaluasi

APBD PU, Bappeda:


Melaksanakan pemantauan dan
evaluasi penyelenggaraan penataan
ruang

42

Anda mungkin juga menyukai