Anda di halaman 1dari 21

K ABINET ALI

SASTROAMIDJOJO I
KELOMPOK 6
AULIA KHOIRUL H. (07)
DAT YANA WIDYA W. (08)
HANIYA RIHADA AYSI (15)
NURHANA FA JRI HERAWATI (25)
SHOFI DHIA A. A. P (32)
SHOFA TIARA YASHA (33)
I. PEMBENTUKAN KABINET ALI
SASTROAMIDJOJO I
• Pada tanggal 3 Juni 1953, Perdana Menteri Wilopo mengembalikan mandatnya kepada
Presiden sebagai akibat dari Peristiwa Tanjung Morawa. Dengan demikian kabinet
dinyatakan demisioner. Kabinet Ali Sastroamijdojo merupakan kabinet pengganti dari
Kabinet Wilopo.

• Untuk mengisi jabatan Perdana Menteri ditunjuk Ali Sastroamidjojo yang saat itu
menjabat Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat. Pada tanggal 30 Juli 1953,
Presiden mengumumkan pembentukan Kabinet Ali Sastroamidjojo yang kemudian
disahkan dengan Keputusan Presiden RI No. 132 Tahun 1953 tertanggal 30 Juli 1953.
Pelantikan Ali Sastroamidjojo sebagai Perdana Menteri dilangsungkan di Istana Negara
pada tanggal 12 Agustus 1953.
II. PROGRAM KERJA KABINET ALI
Menciptakan Kemakmuran dan Kesejahteraan Rakyat.

• Adanya Perang Korea antara Februari 1952-Maret 1952


memberikan dampak turunnya perekonomian Indonesia. Adanya
upaya untuk memperbaiki neraca perdagangan pada kabinet
sebelum Kabinet Ali tidak berhasil. Apalagi solusi ekonomi yang
dilakukan pemerintahan sebelumnya justru berdampak
memperkeruh ketidakstabilan politik dan keamanan. Kabinet Ali
berupaya untuk menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan. Upaya
yang dilakukan dengan menekan terhadap perekonomian dan
memberi dorongan kepada pengusaha pribumi.
Menyelenggarakan Pemilu.
• Pada tanggal 31 Mei 1954 Kabinet Ali membentuk Panitia Pemilu Pusat yang
diketuai oleh Hadikusumo (PNI). Selanjutnya Pada 16 April 1955 Hadikusumo
mengumumkan bahwa pemilu akan diadakan pada tanggal 29 September 1955.
• Hal ini yang membuat berbagai kampanye yang diadakan menjadi meningkat.
Sedangkan pemilu merupakan program kerja yang utama dalam kabinet ini.

Melaksanaan politik bebas-aktif


• Adanya bipolarisasi dan politik konstelasi dunia membuat Indonesia tidak ingin
terlibat didalamnya. Pada masa Kabinet Ali ditetapkannya Indonesia untuk
menjalankan Politik Bebas-Aktif.
• Adapun bebas disini terwujud dengan sifat tidak memihak Indonesia terhadap
pertikaian dunia. Sedangkan aktif disini ditujukan pada perjuangan untuk
membebaskan Irian dari Belanda. Indonesia ingin berperan aktif dalam
menyuarakan anspirasinya pada dunia.
• Hal ini yang kemudian akan diwujudkan dengan pelaksanaan KAA
1955 yang mengikutsertakan Indonesia dalam menggalang perdamaian
Asia-Afro. Program ini sangat didukung Soekarno.

Menyelesaikan Pertikaian politik


• Pada tahun 1950-1959, keadaan politik di Indonesia sangat tidak
stabil. Perpecahan terjadi dikalangan elite politik. Tahta, jabatan, dan
kekuasaan membuat Indonesia semakin terpuruk dalam kehidupan
bernegara.
• Dan pada bulan Januari Hamengkubuwana IX mengundurkan diri dari
Jabatan Menteri Pertahanan. Hal ini adalah wujud dari adanya
pertikaian politik. Pada masa Kabinet Ali, masalah demikian merupakan
bagian dari kegiatan kerja kabinet.
Pembatalan KMB

• Menyelesaikan pembatalan seluruh perjanjian KMB, secara unilateral, baik


formil maupun materiil dan mengadakan tindakan-tindakan untuk
menampung akibat-akibatnya.

Keamanan

• Memulihkan dan menjaga keamanan dalam negeri yang dikacaukan oleh


gerombolan-gerombolan illegal yang memberontak terhadap negara dengan
nama apapun juga mereka menamakan dirinya.
• Menyempurnakan koordinasi antara alat-alat kekuasaan negara, terutama
dalam tindakan-tindakan pemulihan keamanan.
Perekonomian dan Keuangan
Perekonomian
• Memulai membangun secara teratur dan menurut rencana berjangka waktu tertentu (5
tahun) yang ditetapkan dengan undang-undang dengan menitik beratkan pada dasar
keputusan rakyat.
• Berusaha untuk mewujudkan pergantian ekonomi kolonial bersandarkan kepentingan
rakyat jelata, dengan mengutamakan kebutuhan-kebutuhannya yang primer.

Keuangan
• Menyehatkan keuangan negara hingga tercapai imbangan anggaran belanja biasa yang baik
dan yang memberi kemungkinan untuk melanjutkan pembangunan.
• Dalam usaha penyempurnaan keuangan negara, penambahan sumber keuangan baru harus
diutamakan.
• Memperbaiki pengawasan atas pemakaian uang negara.
• Perkreditan pemerintah yang tepat dan lancar untuk melindungi usaha ekonomi nasional
terhadap persaingan asing.
Perindustrian
• Memajukan berdirinya industri nasionalsupaya selekas mungkin Republik Indonesia
dapat menjamin kebutuhannya sendiri, dan melindungi industri nasional terhadap
persaingan asing.

Pertanian
• Mempertinggi tingkat hidup petani dengan jalan :
• Memperbanyak produksi hasil bumi, terutama bahan-bahan makanan rakyat
dengan memperluas tanah penanamannya di seluruh wilayah Republik Indonesia,
terutama di daerah luar pulau Jawa, baik secara intensif maupun secara ekstensif.
• Mempergiat tumbuhnya koperasi-koperasi tani dan bank-bank tani.
• Memajukan kesehatan, pendidikan dan pengajaran tani.
• Memajukan transmisi,Luar Negeri, Pertahanan, dan Perburuhan
Politik Luar Negeri
• Menjalankan politik luar negeri yang bebas dan aktif berdasarkan
kepentingan rakyat dan menuju ke perdamaian dunia.
• Melaksanakan keputusan-keputusan konferensi Asia-Afrika, pertama di
Bandung.

Pertahanan
• Melancarkan tercapainya stabilisasi kekuatan negara
• Mengadakan kewajiban milisi bagi semua warga negara, menurut syarat-
syarat yang ditentukan dengan undang-undang.
• Memperbaiki nilai-nilai teknis pendidikan rohani dan jasmani militer
daripada angkatan perang Republik Indonesia, sehingga nilai
perjuangannya dipertinggi.
Perburuhan

• Mewujudkan usaha pemerintah ke arah perbaikan nasib dan kedudukan


hukum kaum buruh dan pegawai negeri serta hubungannya dengan
pimpinan perusahaan atau jawatan sehingga berkesempatan
memperkembangkan bakat dan sifat-sifatnya yang baik untuk kepentingan
masyarakat.
• Melengkapkan perundang-undangan perburuhan dan pegawai mengatur
penyelesaian perselisihan perburuhan melalui prosedur yang lebih
demokratis, sambil menuju ke arah peradilan perburuhan yang lengkap.
• Memberikan segala bantuan dan stimulans bagi konsolidasi dan
pertumbuhan organisasi-organisasi kaum buruh dan pegawai yang sehat.
Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan

• Memperluas dan mempertinggi mutu pendidikan rakyat disekolah dan di luar


sekolah, baik jasmani maupun rohani atas dasar kepentingan nasional sekarang
• Menyiapkan berlakunya wajib belajar dalam tempo yang tertentu.
• Memperluas pendidikan teknik dan ekonomi yang praktis dan umumnya
pendidikan kejuruan, sesuai dengan kepentingan pembangunan sekarang.
• Menyelesaikan perundang-undangan pendidikan nasional hingga tercapai dasar
yang sama dan koordinasi yang baik diseluruh lapangan pendidikan dari sekolah
rendah sampai sekolah tinggi.
• Menyelenggarakan usaha-usaha yang pokok dan merata untuk memberi dasar yang
kuat dalam pertumbuhan kebudayaan nasional.
III. PRESTASI YANG DICAPAI OLEH
KABINET ALI SASTROAMIDJOJO I

• Kabinet Ali Sastroamidjoyo 1 ini memiliki


prestasi yang sangat membanggakan yaitu
berhasil menyelenggarakan Konferensi Asia
Afrika di Bandung pada tanggal 18 sampai 24
April 1955.
IV. MASALAH YANG DIHADAPI PADA KABINET ALI
SASTROAMIDJOJO
Keamanan dibeberapa daerah tidak stabil, diantaranya :

a. DI/TII Kartosuwirjo di Jawa Barat


• Di Jawa Barat kegiatan Darul Islam semakin memuncak, bahkan aktivitas yang
dilakukan meningkat. Selain itu Darul Islam/Tentara Islam Indonesia di (DI/TII) ini
disebut berasal dari Jawa Barat dan kemudian menyebar ke daerah lain. Adapun
pemimpinnya adalah Kartosuwirjo.
b. Daud Beureh di Aceh
• Saat itu Daud menyatakan bahwa Aceh merupakan bagian dari Darul Islam bukan
Pemerintah Pancasila. Ketika Kabinet Ali gerakan ini dianggap sebagai hambatan
yang berpengaruh terhadap ketidakstabilan Negara. Apalagi Hal ini merupakan
tantangan bagi pemerintahan Kabinet Ali dan menjadi penguras utama dana.
c. DI/TII Kahar Muzakar di Sulawesi Selatan
• Pada Januari 1952 Kahar Muzakar menyatakan Sulawesi Selatan
merupakan wilayah dari kepemimpinan Kartosuwirjo. Namun pada
akhirnya Kahar Muzakar ini berhasil ditembak oleh Tentara dari Divisi
Siliwangi.

d. DI/TII di Jawa Tengah


• Pemberontakan ini dipimpin oleh Amir Fatah dan Mahfud Abdur Rahman.
Pada tahun 1954 pemberontakan ini berhasil ditundukan oleh TNI.

e. Persoalan dalam negeri dan luar negeri misalnya persiapan pemilihan


umum yang saat itu direncanakan pada pertengahan Mei 1955 mengalami
kegagalan.
f. Konflik dengan TNI-AD dalam persoalan pengangkatan seorang kepala
staf.

• Ketegangan yang terjadi dilingkungan TNI-AD sejak peristiwa 17


Oktober 1952 (Pada waktu itu Nasution mendapat skors atau
dinonaktifkan selama tiga tahun) kemudian berlanjut. (Ricklefs: 1998, 369).
Adapun peristiwa disebabkan Kepala Staf TNI-AD “Bambang Sugeng”
mengajukan permohonan. Dalam hal ini keinginan tersebut disetujui oleh
kabinet. Tindak lanjut dari hal tersebut ialah pengangkatan Kolonel
Bambang Utoyo oleh Mentri Pertahanan. menurut Panglima TNI-AD hal
tersebut sangat tidak menghormati norma-norma yang ada di dalam
lingkungan TNI-AD. Kabinet yang ada saat itu dipersalahkan, bahkan
dalam Upacara Pelantikan dan Serah Terima Panglima tinggi TNI-AD tidak
V. AKHIR KABINET ALI
SASTROAMIJDOJO I
• Sama halnya dengan kabinet-kabinet sebelumnya, kabinet ini akhirnya mengundurkan diri.
Alasannya karena banyak sekali masalah yang tidak bisa diatasi, misalnya pergolakan yang terjadi
di daerah (DI/TII), Tingkat korupsi yang memuncak, membuat perekonomian menurun dan
kepercayaan masyarakat merosot. Masalah Irian yang tidak selesai, Pemilu yang tidak terlaksana,
bahkan skandal korupsi sendiri ada di tubuh PNI.

• NU tidak puas dengan kerja kabinet (personel, ekonomi, keamanan,) dan didalamnya terdapat
konflik antara NU dan PNI. Sehingga pada tanggal 20 Juli NU mengutus menteri-menterinya
untuk mundur dari pemerintah. Hal ini diikuti oleh partai lain.
• Adanya kelemahan Kabinet Ali mendorong Masyumi untuk mengajukan mosi pada bulan Desember
mengenai kemunduran (ketidak percayaan kepada kebijakan pemerintah).

• Ali mengembalikan mandatnya pada tanggal 18 Juni. Soekarno memutuskan untuk naik haji dan
kemudian mengunjungi Mesir. karena dukungan dari DPR tidak mencukupi empat hari kemudian
akhirnya Ali mengundurkan diri. Kabinet ini mengembalikan mandatnya pada tanggal 24 Juli 1955.
KESIMPULAN
• Kabinet Ali Sastroamidjojo merupakan kabinet baru pengganti Kabinet
Wilopo. Kabinet ini berdiri pada tanggal 31 Juli 1953 sampai 12 Agustus
1955. Kabinet ini merupakan kabinet yang cukup bertahan lama pada
demokrasi parlementer pada tahun 1950-1959.

• Program kerja dari Kabinet Ali diantaranya :


a. Program dalam negeri diantaranya keamanan, pemilihan umum,
kemakmuran dan keuangan, organisasi pemerintahan, perburuhan, serta
perundang-undangan.
b. Pengembalian Irian Barat.
• Prestasi yang dicapai pada Kabinet Ali yaitu berhasil melaksanakan Konferensi Asia Afrika di
Bandung dan persiapan pemilihan umum pertama yang direncanakan pada tahun 1955.

• Belum sempat melaksanakan rencananya, Kabinet Ali mendapatkan tuntutan dari PUSA yang
dipimpin oleh Daud Beureueh. Selain itu kemelut dalam tubuh Angkatan Darat yang berujung pada
pergantian pimpinan menjadi hal yang sangat memberatkan Kabinet Ali-Wongso. Akhirnya kabinet
ini mengembalikan mandat kepada Presiden Soekarno dan diterima oleh Wakil Presiden karena
pada saat itu Presiden sedang melakukan ibadah haji.

Anda mungkin juga menyukai