Anda di halaman 1dari 12

Kabinet Burhanuddin Harahap

Athira Putri M. (06)


Erin Andriani P. (10)
Ines Saraswati (17)
Nida Alhaq (24)
Sekar Wijayanti (31)
ST Suryanita F. (34)
Terbentuknya Kabinet

Setelah jatuhnya Kabinet Ali dan segenap rakyat tidak lagi percaya pada
kewibawaan pemerintah untuk mengatur negara, sebagai gantinya Drs. Moh.
Hatta menunjuk Mr. Burhanuddin Harahap (Masyumi) sebagai formatir
kabinet.

Untuk pertama kalinya di Indonesia, formatir kabinet ditunjuk oleh wakil


presiden sebagai akibat dari kepergian Ir. Soekarno naik Haji ke Mekkah.

Kabinet ini terbentuk pada tanggal 11 Agustus 1955, berdasarkan Keputusan


Presiden Nomor 141 Tahun 1955 tertanggal 11 Agustus 1955 dan mulai
bekerja setelah dilantik tanggal 12 Agustus 1955 dipimpin oleh Burhanuddin
Harahap
Suasana pelantikan dan
pengambilan sumpah
MR. Burhanuddin
Harahap sebagai
perdana mentri di Istana
Negara tanggal 12
Agustus 1955
Susunan
Kabinet
Kabinet Burhanuddin Harahap merupakan kabinet
koalisi yang terdiri dari 13 partai (Masyumi, PIR
Hazairin, PSII, Demokrat, NU, PSI, PKRI, Partai Buruh,
PRN, Parindra, Parkindo, dan PRI serta seorang tidak
berpartai) bahkan hampir merupakan Kabinet Nasional
Tetapi karena masih ada beberapa partai yang sebagai
oposisi tidak duduk dalam kabinet seperti PNI dan
beberapa partai lainnya, maka kabinet ini termasuk
kabinet koalisi
1. Perdana Menteri : Mr. Burhanuddin 12. Menteri Agraria : Mr. Gunawan
Harahap 13. Menteri Pekerj. Umum & Tenaga : R.
2. Wakil Perdana Menteri I : R. Janu Panji Suroso
Permadi 14. Menteri Kehakiman : Mr. Lukman
3. Wakil Perdana Menteri II : Harsono Wariadinata
Cokroaminoto 15. Menteri Perburuhan : Iskandar
4. Menteri Luar Negeri : Mr. Anak Agung Tejakusuma
Gede Agung 16. Menteri Sosial : Sudibyo
5. Menteri Dalam Negeri : Mr. R. Sunaryo 17. Menteri Agama : K. H. Muhammad Ilyas
6. Menteri Pertahanan : Mr. Burhaniddin 18. Menteri PP & K : Prof. Ir. Suwandi
Harahap
7. Menteri Keuangan : Prof. Dr. Sumirto 19. Menteri Kesehatan : Dr. J. Leimena
Joyohadikusumo 20. Menteri Penerangan : Syamsuddin
8. Menteri Perekonomian : I.J. Kasimo Sutan Makmur
9. Menteri Pertanian : Muhammad Sarjan 21. Menteri Negara : Abdul Halim
10. Menteri Perhubungan : F. Laoh 22. Menteri Negara : Sutomo/ Bung Tomo
11. Menteri Muda Perhubungan : 23. Menteri Negara : Drs. Comala Ajaib Nur
Asroruddin
2. Melaksanakan PEMILU menurut rencana
1. Mengembalikan kewibawaan moril
yang sudah ditetapkan dan menyegerakan
pemerintah, kepercayaan Angkatan
terbentuknya parlemen yang baru
Darat dan masyarakat kepada
pemerintah
3. Menyelesaikan perundang-
undangan desentralisasi
sedapat-dapatnya di tahun 1955
7. Memperkembangkan
Program Kerja politik kerjasama Asia-
Afrika berdasarkan politik
4. Menghilangkan bebas dan aktif menuju
faktor-faktor yang perdamaian
menimbulkan inflasi

5. Memberantas korupsi 6. Meneruskan perjuangan


mengembalikan Irian Barat ke
dalam wilayah Republik
Indonesia
Usaha-usaha yang dilakukan
1. PEMILU
• Pada kabinet ini diadakan pelaksanaan pemilu pertama 1955.
• Pelaksanaan pemilu tanggal 29 September 1955 untuk memilih
anggota DPR dan tanggal 15 Desember 1955 untuk memilih
Konstituante, terdapat 70 partai politik yang mendaftar tetapi hanya
27 partai yang lolos seleksi.
• Pemilu menghasilkan 4 partai politik besar yaitu PNI,NU, Masyumi
dan PKI. Dengan berakhirnya pemilu, tugas kabinet ini dianggap
selesai dan cabinet Burhannudin mengembalikan mandatnya
2. UNTUK MENGEMBALIKAN WIBAWA PEMERINTAH
Pengisian jabatan KSAD yang menjadi lowong karena pengunduran
diri Bambang Utoyo dan digantikan oleh Bambang Sugeng yang
diboikot oleh Zulkifli Lubis (peristiwa 27 Juni 1955)
 Hal ini menjatuhkan Kabinet Ali II dan menjatuhkan wibawa
pemerintah,
Untuk menentramkan keadaan, Kabinet Burhanudin Harahap
mengambil tindakan dengan mengangkat Kolonel AH Nasution (bekas
KSAD) dengan pengangkatan ini Kabinet Burhanudin Harahap
mendapatkan dukungan dan simpati Angkatan Darat (AD) serta
rakyat.
3. PEMBERANTASAN KORUPSI
Burhanudin Harahap begitu menjadi perdana menteri segera
melancarkan kampanye antikorupsi dengan tujuan untuk:
Untuk memulihkan kewibawaan Pemerintah,
Memperbaiki administrasi pemerintahan,
Untuk menyehatkan kembali alat alat serta cara pembangunan,
Memulihkan ekonomi Negara.
Pada masa pemerintahan Burhanudin Harahap Menteri Negara
Masyarakat dihapus, sebab keberadaan Menteri Negara Masyarakat
tersebut pada masa Kabinet Ali I dirasa tidak efisien dan ternyata
Kementerian tersebut tidak dapat menjalankan tugasnya
Pemerintahan Burhanudin Harahap juga menindak tegas terhadap
meraka yang dicurigai terlibat pada masa Kabinet Ali I, dengan
menahan mereka.
4. MELAKUKAN POLITIK LUAR NEGERI
Pada masa Kabinet Burhanudin Harahap ada beberapa prestasi
mengenai politik luar negeri yaitu berhasilnya Kabinet ini membatalkan
Uni-Indonesia-Belanda. Dengan ketentuan ketentuan persetujuan
ekonomi keuangan yang berarti untuk Indonesia dan melakukan
tindakan yang berhubungan dengan persetujuan KMB. Yang kedua
kabinet Burhanudin Harahap berhasil mendapatkan bantuan kredit
pangan dari AS oleh Menteri Luar Negeri dan Dubes AS yang bernilai
$96.700.000. Diserahkan dalam jangka waktu 2 tahun.
5. Mengembalikan wibawa
pemerintah dengan
Menyelesaikan masalah 1. Penyelenggaraan pemilu pertama yang
peristiwa 27 Juni 1955 demokratis pada tanggal 29 September
1955 (memilih anggota DPR) dan 15
Desember 1955 (memilih konstituante)

4. Menyelesaikan
perundang undangan
desentralisasi Keberhasilan Kabinet
2. Perbaikan ekonomi, menjaga
agar tidak terjadi inflasi

6. Memperkembangkan politik 3. Pemberantasan Korupsi


kerjasama Asia-Afrika berdasarkan dengan menangkap para
politik bebas dan aktif menuju pejabat tinggi yang
perdamaian dilakukan oleh polisi militer
Berakhirnya Kabinet

Setelah 5-6 bulan hasil pemungutan suara diumumkan, dan pembagian


kursi di DPR diumumkan maka tanggal 3 Maret 1956, Kabinet
Burhanudin Harahap mengundurkan diri, menyerahkan mandatnya
kepada presiden untuk membentuk kabinet baru berdasarkan hasil
pemilihan umum karena masa tugasnya sudah habis. Jadi kabinet ini
jatuh bukan karena keretakan di dalam tubuh kabinet ini dan juga
bukan kelompok oposisi yang mencetuskan mosi tidak percaya, kabinet
terus bekerja sebagai kabinet Demissioner selama 20 hari sampai
terbentuknya kabinet baru

Anda mungkin juga menyukai