Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
INDANA LAZULFA
1811040079
Dari riwayat kesehatan sekarang didapatkan 4 hari sebelum masuk RS keluarga pasien
mengatakan tangan kiri dan kaki kiri Tn.S tidak bisa digerakkan dan bicara pelo, kemudian
dibawa ke IGD RSUD Banyumas pada tanggal 7 desember 2018 dan dirawat diruang cempaka.
Hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 9 desember 2018 pukul 10.00 menunjukkan bahwa
pasien mengatakan tidak bisa menggerakkan kaki kiri dan tangan kirinya, kaki kiri kesemutan,
bicara pelo dan tampak kesulitan, wajah simetris, kekuatan otot 5 0 TD 100/70 mmHg, N 77
x/menit, RR 19 x/menit, suhu 36,1°C. 5 0
Tn. S tidak bisa beraktivitas secara mandiri (miring kiri/kanan, bergeser di tempat tidur, tidak bisa
duduk, tidak bisa makan/minum secara mandiri)
Riwayat kesehatan dahulu, keluarga pasien mengatakan Tn. S memiliki riwayat penyakit
hipertensi dan 30 tahun yang lalu Tn. S mengalami syaraf kejepit. Tn.S memiliki kebiasaan
merokok, sehari dapat menghabiskan 1 bungkus, tetapi sudah berhenti sekitar 15tahun yang lalu.
Pemeriksaan penunjang head citi scann menunjukkan hasil tidak ada perdarahan, pemeriksaan
laboratorium menunjukkan Hematokrit 38,8%, RDW 11,4%, kreatinin 1,34 mg/dL, pH urine 6,5
PATHWAY KASUS
Hipertensi Merokok
Gangguan premotor
Gangguan Brocha’s
area
motor speech area
Kerusakan
neuromuskular
Disatria, afasia.
hemiparesis
Hambatan
Komunikasi Verbal
Hambatan Mobilitas
Fisik
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Monitor tekanan
darah, nadi, suhu, Monitor TD, S, N, RR
respirasi Rasional: perubahan tanda-tanda vital mengindikasikan
adanya perubahan pada beberapa organ yang
Monitor gerakan berhubungan dg status kesehatan klien.
motorik dan kekuatan
otot
Monitor paresthesia: Monitor paresthesia
mati rasa dan Rasional: Parestesia menunjukkan adanya
kesemutan ketidakseimbangan perfusi oksigen di jaringan perifer.
Lakukan latihan ROM
pasif
Lakukan latihan ROM pasif
Kolaborasi pemberian
Rasional:
cithicolin dan
mecobalamin Tseng, Chen et al (2007) mengungkapkan bahwa latihan
Range of Motion (ROM) dapat meningkatkan fleksibilitas
dan luas gerak sendi pada pasien stroke.
Monitor gerakan motorik dan kekuatan otot
Rasional:
Status kelumpuhan dipakai untuk melihat apakah ada kemajuan yang
diperoleh selama menjalani perawatan atau sebaliknya apakah terjadi
perburukan pada penderita (Suratun, dkk 2008)
komplikasi yang muncul pada Tn. S yaitu pemendekan otot dan kontraktur
sendi
Fungsi otot bergerak (berkontraksi) memendek dan memanjang. Bila otot
diam pada satu posisi tertentu dalam waktu lama kelenturannya akan hilang.
Otot akan kaku pada posisi tersebut, sulit dan memerlukan tenaga lebih besar
untuk kontraksi memendek ataupun memanjang. Demikian pula berlaku
pada sendi, yang akan menjadi kering dan kaku. Kedua kondisi ini membuat
pasien yang karena kelumpuhannya sudah sulit bergerak menjadi tambah
tidak mungkin bergerak.
Hipotensi
PROGNOSIS
Tn. S datang dengan keadaan tidak dapat menggerakkan tangan kiri dan kaki kiri,
kesemutan pada kaki kiri, bicara pelo.
Tanggal 9 desember 2018 TD: 100/70 mmHg, N: 77 x/menit, RR: 19 x/menit, suhu
36,1°C.
Tanggal 10 desember 2018, TD: 90/60 mmHg, N: 64 x/menit
Tanggal 11 desember 2018, TD: 80/60 mmHg, N: 61 x/menit
Tn. S saat ini dapat menggerakkan jari tengahnya, sedikit mengangkat tangan dan
menggeser tangan kirinya, Tn. S dapat menggeser kaki kiri namun belum bisa
menggerakkan jari kaki kirinya. Tn. S dapat melakukan miring kanan dan kiri meski
kesulitan, dapat mengangkat panggulnya dengan bantuan. Tn.S masih pelo dalam
berbicara.
Soal Kasus