Anda di halaman 1dari 7

Preeklamsia

(Gabbe, et.al, 2017; Cunningham, et.al 2014; Lim KH, 2016)

Ditandai (salah satu) : HIPERTENSI (baru)


tanpa proteinuria,
1. Tek sistolik >/= 140
didiagnosis PE, jika didapatkan
mmHg, atau tekanan
diastolik >/= 90 mmHg. salah satu :
2. Kegagalan fungsi hati,
 Trombositopenia,
3. Insufisiensi ginjal prigresif,  Serum kreatinin > 1,1 mg/dl,
4. Gangguan serebral atau atau 2 kali lipat Normal,
pandangan (baru muncul),  SGOT dan SGPT 2 kali Normal,
5. Edema pulmonum,  Edema pulmonum,
6. trombositopenia  Gangguan serebral dan
pandangan.

12/24/2018 blok6.3,2017. preeklamsia. daliman,dm17 1


Faktor Risiko (POGI, 2016; Duckitt, 2005)
1. Umur > 40 tahun
2. Nulipara
3. Multipara dengan kehamilan oleh pasangan baru
4. Multipara yang jarak kehamilan sebelumnya 10 tahun
atau lebih
5. Riwayat hipertensi pada ibu atau saudara perempuan
6. Kehamilan multipel
7. IDDM (Insulin Dependent Diabetes Melitus)
8. Hipertensi kronik
9. Penyakit Ginjal
10.Kehamilan dengan inseminasi donor sperma, oosit atau
embrio
11.Obesitas sebelum hamil
Etiologi (Winkjosastro, H, dkk. 2006., Sudhaberata, Ketut, 2008., Cunningham, F
.G., et al. 2005)

“The Diseases of Theories”


Faktor yang berkaitan dengan terjadinya
preeklampsia:
1. Faktor Trofoblast
2. Faktor Imunologik
3. Faktor Genetik
Tatalaksana (Prawirohardjo, 2011; Cunningham, 2009; POGI,
2016)

Pemberian terapi nonmedikamentosa dan


medikamentosa
1. Rawat inap di rumah sakit
2. Tirah baring miring ke kiri secara intermitten
3. Infus Ringer Laktat atau Ringer Dekstrose 5%
4. Pemberian anti kejang MgSO4 sebagai pencegahan dan terapi kejang.
a. Loading dose (initial dose) : diberikan 4 gram MgSO4, intravena (40%
MgSO4 10 mL dicampurkan dengan aquadest 10 mL), diberikan
selama 15 menit.
b. Maintenance dose, yaitu dosis lanjutan, dengan pemberian 8 gram
MgSO4 dalam larutan Ringer Laktat 500 mL per 8 jam
5. Pemberian antihipertensi (jika TD≥160/110 mmHg)  Nifedipin 3x10 mg
6. Diuretik (hanya jika ada edem pulmo)
Tatalaksana (Prawirohardjo, 2011; Cunningham, 2009; POGI, 20
16)
Perawatan konservatif, ekspektatif
Perawatan aktif, agresif
 Tujuan : terminasi kehamilan
 Indikasi ibu :
 Kegagalan terapi medikamentosa :
o Setelah 6 jam sejak dimulai pengobatan medikamentosa, terjadi kenaikan tekanan darah ya
ng persisten
o Setelah 24 jam sejak dimulainya pengobatan terjadi kenaikan desakan tekanan darah yang
persisten
 Tanda dan gejala impending eklamsia
 Gangguan penglihatan atau nyeri kepala menetap
 Napas pendek, sesak napas disertai rhonki basah dan atau saturasi oksigen <94% udara perna
pasan dalam ruangan, edema paru
 Hipertensi berat yang tidak terkendali meskipun telah mendapatkan terapi
 Oliguria <500 mL/24 jam atau kreatinin serum ≥1,5 mg/dL
 Hitung trombosit terus menurun <100.000µL
 Gangguan fungsi hepar
 Gangguan fungsi ginjal
 Dicurigai terjadi solusio plasenta
 Timbulnya onset partus : ketuban pecah dini, perdarahan
Vakum Ekstraksi
• Indikasi ibu (Peringan kala II)
Penyakit jantung paru sistemik berat
PEB-eklamsia
Parut pada uterus (riwayat SC)
Ruptur uteri iminens
Ibu lemah untuk mengejan
• Indikasi janin
Fetal disstress
Tali pusat menumbung : tali pusat setinggi /
lebih rendah dari bagian terbawah janin
dengan ketuban telah pecah
Tangan kaki menumbung
DTA
POPP

Anda mungkin juga menyukai