Anda di halaman 1dari 15

NAMA KELOMPOK VII :

1. JOJOR SIREGAR
2. MAJADANLIPAH
3. TAJILI ARMAIN
Latar Belakang

 Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk
upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari
pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat
meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Kecelakaan kerja tidak saja
menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi bagi pekerja dan
pengusaha, tetapi juga dapat mengganggu proses produksi secara menyeluruh,
merusak lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak pada masyarakat
luas.
 Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Kerja (KK) di kalangan petugas
kesehatan dan non kesehatan kesehatan di Indonesia belum terekam dengan
baik. Jika kita pelajari angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja di beberapa
negara maju (dari beberapa pengamatan) menunjukan kecenderungan
peningkatan prevalensi. Sebagai faktor penyebab, sering terjadi karena
kurangnya kesadaran pekerja dan kualitas serta keterampilan pekerja yang
kurang memadai. Banyak pekerja yang meremehkan risiko kerja, sehingga
tidak menggunakan alat-alat pengaman walaupun sudah tersedia.
Cont…

 Petugas atau tenaga kesehatan merupakan orang pertama yang
terpajan terhadap masalah kesehatan yang merupakan kendala
yang dihadapi untuk setipa tahunnya. Selain itu dalam
pekerjaannya menggunakan alat - alat kesehatan, berionisasi dan
radiasi serta alat-alat elektronik dengan voltase yang mematikan,
dan melakukan percobaan dengan penyakit yang dimasukan ke
jaringan hewan percobaan. Oleh karena itu penerapan budaya
“aman dan sehat dalam bekerja” hendaknya dilaksanakan pada
semua Institusi di Sektor / Aspek Kesehatan.
 Rumah sakit merupakan salah satu tempat bagi masyarakat untuk
mendapatkan pengobatan dan pemeliharaan kesehatan dengan
berbagai fasilitas dan peralatan kesehatannya. Profesi
keperawatan merupakan tenaga kesehatan yang paling dominan
di rumah sakit dan perawat merupakan tenaga kesehatan yang
paling beresiko terpajan penyakit akibat kerja dalam keperawatan
di karenakan paling sering kontak dengan pasien.
Cont…

 Hasil laporan National Safety Council (NSC) tahun 2008
menunjukkan bahwa terjadinya kecelakaan di RS 41%
lebih besar dari pekerja di industri lain. Kasus yang
sering terjadi adalah tertusuk jarum, terkilir, sakit
pinggang, tergores/terpotong, luka bakar, dan penyakit
infeksi dan lain-lain. Sejumlah kasus dilaporkan
mendapatkan kompensasi pada pekerja RS, yaitu sprains,
strains : 52%;contussion, crushing, bruising : 11%; cuts,
laceration, punctures: 10.8%; fractures: 5.6%; multiple
injuries: 2.1%; thermal burns: 2%; scratches, abrasions:
1.9%; infections: 1.3%; dermatitis: 1.2%; dan lain-lain:
12.4% (US Department of Laboratorium, Bureau of
Laboratorium Statistics, 1983).
A. Pengertian

 Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang
disebabkan oleh pekerjaan, alat kerja, bahan, proses
maupun lingkungan kerja. Dengan demikian,
penyakit akibat kerja merupakan penyakit yang
artifisual atau man made disease. Sejalan dengan hal
tersebut terdapat pendapat lain yang menyatakan
bahwa Penyakit Akibat Kerja (PAK) ialah gangguan
kesehatan baik jasmani maupun rohani yang
ditimbulkan ataupun diperparah karena aktivitas
kerja atau kondisi yang berhubungan dengan
pekerjaan.(Hebbie Ilma Adzim, 2013)
Cont…

 Rumah sakit merupakan salah satu tempat bagi
masyarakat untuk mendapatkan pengobatan dan
pemeliharaan kesehatan dengan berbagai fasilitas
dan peralatan kesehatannya. Rumah sakit sebagai
tempat kerja yang unik dan kompleks tidak saja
menyediakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat,
tetapi juga merupakan tempat pendidikan dan
penelitian kedokteran. Semakin luas pelayanan
kesehatan dan fungsi suatu rumah sakit maka
semakin kompleks pula peralatan dan fasilitasnya
(Aditama, 2003).
B. Faktor Penyakit Akibat Kerja Berdasarkan Penyebab


 1. Faktor Biologi
 2. Faktor Kimia
 3. Faktor Ergonomi
 4. Faktor Fisik
 5. Faktor Psikososial
C. Beberapa Contoh Penyakit Akibat Kerja

1. Penyakit allergi/hipersensitif

2. Dermatitis kontak yang terdiri dari iritan dan alergi kokasi di kulit.
3. Penyakit Paru
4. Penyakit Hati dan Gastro-intestinal
5. Penyakit Saluran Urogenital
6. Penyakit Hematologi
7. Penyakit Kardiovaskuler
8. Gangguan Alat Reproduksi
9. Penyakit Muskuloskeletal
10. Gangguan Telinga
11. Gangguan Mata
12. Gangguan Susunan Saraf
13. Stress
14. Infeksi
15. Keracunan
D. Penyakit Akibat Kerja Berdasarkan Pekerjaan


Perawat adalah tenaga kesehatan yang setiap hari kontak langsung dengan
pasien dalam waktu cukup lama (6-8 jam/hari), sehingga selalu terpajan
mikroorganisme patogen. Dapat menjadi pembawa infeksi dari satu pasien ke
pasien lain, atau ke perawat lainnya. Harus sangat berhati-hati (bersama
apoteker) bila menyiapkan dan memberikan obat-obatan antineoplastik pada
pasien kanker. Selalu mencuci tangan setelah melayani pasien, melepas
masker dan kap (topi perawat) bila memasuki ruangan istirahat atau ruangan
makan bersama. Abortus spontan, lahir prematur dan lahir mati sering
dialami perawat yang bertugas di ruang rawat inap/ bangsal perawatan.
Menurut hasil penelitian di Cleveland Clinic Hospital dan 22 RS di Ohio (1993-
1996) di Amerika Serikat, terbanyak ditemukan cedera sprain dan strain pada
perawat. Nyeri pinggang (back injuries) merupakan keluhan terbanyak dari
cedera tersebut dan lebih banyak menimpa perawat wanita. Penyebabnya
ditengarai adalah seringnya kerja otot statik, seperti mengangkat pasien dan
kerja bergilir (work shift). Bagaimana kerja bergilir mempengaruhi nyeri
punggung, perlu diteliti lebih lanjut.
E. Masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja
di Rumah Sakit

 Kinerja (performance) dari pekerja merupakan resultan
dari ketiga komponen dari kesehatan dan keselamatan
kerja yaitu kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan
kerja yang merupakan beban tambahan bagi pekerja. Bila
ketiga komponen tersebut serasi, maka bisa dicapai suatu
kesehatan kerja yang optimal dan peningkatan
produktivitas. Sebaliknya bila terdapat ketidakserasian
dapat menimbulkan masalah kesehatan kerja yang dapat
berupa penyakit atau kecelakaan akibat kerja hingga pada
akhirnya dapat menuruntkan produktivitas kerja
(Kemenkes, 2010).
F. Pencegahan Penyakit Akibat Kerja

Upaya K3RS dibagi dalam dua bidang, yaitu kesehatan kerja dan keselamatan
kerja, yang dilaksanakan dalam waktu bersamaan.
1. Kesehatan Kerja
a. Pelayanan berupa promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
b. Tujuan yaitu untuk Mendapatkan tenaga kerja berstatus kesehatan optimal
dengan gizi baik, semangat kerja tinggi sehingga efisien dan produktif.
c. Kegiatan yang dilakukan yaitu:
1) Pemeriksaan kesehatan awal dan berkala pada tenaga kerja tertentu.
2) Imunisasi Hepatitis B, bagi tenaga kerja yang sering berhubungan dengan
cairan tubuh, seperti perawat yang memasang infus, transfusi darah.
3) Pengobatan tenaga kerja yang sakit, untuk menghentikan perjalanan
penyakit dan komplikasinya.
Cont…

2. Keselamatan Kerja
a. Tujuan yaitu untuk menghindari atau memperkecil kecelakaan kerja di
tempat kerja karena ketidaktahuan atau kurang mengerti penggunaan alat
kerja serta risiko bahaya yang menyertainya.
b. Kegiatan yang dilakukan meliputi:
1) Latihan kerja yang aman, latihan penggunaan alat kerja dan alat
pelindung diri (APD).
2) Komunikasi, dengan cara pertemuan singkat sebelum bekerja (safety
talk), pemasangan poster mengenai keselamatan kerja.
3) Pengawasan dan monitoring dengan alat terhadap bahan berbahaya
secara berkala ruangan kerja dan lingkungan kerja yang dibandingkan
dengan Nilai Ambang Batas (NAB) yang berlaku.
4) Sistem perlindungan bahaya kebakaran di rumah sakit, dengan
merencanakan pintu keluar darurat, sistem peringatan bahaya (alarm
system), sumber air terdekat, perawatan alat pemadam kebakaran.
G. Pengendalian Penyakit Akibat Kerja


 1. Pengendalian Melalui Perundang-undangan
(Legislative Control) antara lain:
a. UU No. 14 Tahun 1969 Tentang Ketentuan-
ketentuan Pokok Petugas kesehatan dan non
kesehatan.
b. UU No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
c. UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.
d. Peraturan Menteri Kesehatan tentang higene dan
sanitasi lingkungan.
e. Peraturan penggunaan bahan-bahan berbahaya.
f. Peraturan/persyaratan pembuangan limbah dan
lain-lain.
Cont…

 2. Pengendalian melalui Administrasi/Organisasi
(Administrative control)
 3. Pengendalian Secara Teknis (Engineering
Control)
 4. Pengendalian Melalui Jalur Kesehatan ( Medical
Control )
Thank you…

Anda mungkin juga menyukai