Indikator:
Mahasiswa dapat mendefinisikan besaran-besaran vektor dan skalar
Mahasiswa dapat menerapakan operasi besaran vektor
Mahasiswa dapat memahami sifat-sifat operasi vektor
Mahasiswa dapat mendefinisikan besaran-besaran yang terdapat dalam fisika
Mahasiswa dapat menerapkan operasi-operasi vektor pada besaran-besaran fisi
Diskripsi:
Besaran vektor = besaran yang memerlukan besar dan arah
untuk menyatakan dan menjelaskan secara fisik.
Besaran vektor dituliskan dengan cetak tebal atau
memberikan tanda anak panah di atas simbul besaran.
Secara matematis besaran vektor mempunyai aturan
tertentu dalam operasionalnya, penjumlahan dan
perkalian, tidak seperti dalam operasional aljabar biasa.
Penjumlahan besaran vektor dapat dilakukan dengan
secara grafis yang disebut dengan metode geometrik
ataupun analitis.
Hasil perkalian vektor dapat berupa vektor atau skalar.
A. Vektor dan Skalar
Besaran fisika dapat dikelompokkan
berdasar nilai dan arahnya, yaitu besaran
skalar dan besaran vektor.
Besaran skalar hanya memiliki nilai saja
Besaran vektor memiliki nilai dan arah
Vektor akan tetap sama jika letak vektor
digeser atau dipindah, asalkan panjang dan
arahnya tetap sama.
Vektor digambarkan dengan sebuah anak panah yg
bagian ujungnya diberi simbol besaran yang terkait.
Panjang anak panah melambangkan nilai atau
besarnya, dan arah anak panah melambangkan arah
besaran vektor tersebut.
pertama,(a) r
Tarik garis dari pangkal
b
vektor pertama ke ujung
vektor kedua yang
merupakan resultan, r
(jumlah vektor).
Pada operasi pengurangan, C. Pengurangan
vektor negatif sama dengan
vektor positifnya, hanya Vektor
arahnya dibalik a
Urutan pengelompokan
vektor dalam penjumlahan
-d
tidak akan mempengaruhi a-d
hasil.
a+b =b+a
(hukum komulatif) -d
d + (e + f) = (d + e) + f d
(hukum asosiatif)
Bagaimana
Bagaimana mengetahui
cara besarnya
mengetahui nilai sudut R
besarnya nilai
Vektor ?
Penjumlahan Vektor dgn cara analitis
Metode analitis salah satu ax = a cos α
metode penjumlahan vektor ay = a sin α
yang dapat digunakan pada a = √ (ay+ax )
vektor-vektor yang bekerja
α = ay/ax
dalam tiga dimensi.
Vektor a diproyeksikan
pada sumbu x, didapatkan a
(ay.)
Penjumlahan Vektor dgn cara analitis
ay a rx = ax + bx
ry = ay + by
bx
ax r = √ (ry2 +rx2 )
β = tan-1 (ry /rx )
sudut θ.
Ujung a ditarik tegaklurus
Perkalian Vektor
hingga memotong b yang
merupakan komponen a dengan
panjang a cosθ
Ujung b juga ditarik tegaklurus b cos θ
a
hingga memotong a yang
merupakan komponen b
dengan panjang b cosθ,
Perkalian skalar dua vektor θ
2m
130 o
1. Dua buah vektor perpindahan berturut- 45 o
turut 2 m dengan sudut 45o dengan dan 4 m
dengan sudut 130o, sudut tersebut terhadap
sumbu x positip. Hitung resultan dengan
menggunakan cara grafis dan komponen- truk U
truk
komponennya. Bandingkan arah resultan 70 km/j 70 km/j
gaya terhadap sumbu x positip dari kedua
20 o
perhitungan tersebut. asap
20 o
kecepatan 70 km/j. Asap knalpot tertiup asap
angin dengan membentuk sudut 20o
(terhitung dari arah Selatan). Apabila angin
bertiup tepat ke arah Timur, hitung
U v?
kecepatan angin tersebut.
Arah kapal II
3. Kapal berlayar ke arah Timur dengan laju 10
km/j. Kapal lain berlayar dalam arah 30o 30 o
dengan arah Utara ke arah Timur. Hitung
laju kapal kedua agar tepat selalu di sebelah 60 o 10 km/j
Utara kapal pertama. Arah kapal I
4 2t 3t
q = 2 t/m’
60 o
1 m 1 m 1,5 m 4,5 m 1m
A q = 3 t/m’
B 1,5 t
4 m
2,5 m
8 m
R 4m
130 o
2m
45 o
x
y y
o
4 sin 50
Ry
R
4m
2 sin 45 o
2m
104,5 o
o 130 o o
50 45
x x
4 cos 50 o 2 cos 45 o Rx
1. Dua buah vektor perpindahan berturut-turut 2 m dengan
sudut 45o dengan dan 4 m dengan sudut 130o, sudut
tersebut terhadap sumbu x positip. Hitung resultan
dengan menggunakan cara grafis dan komponen-
komponennya. Bandingkan arah resultan gaya terhadap
sumbu x positip dari kedua perhitungan tersebut.
2. Sebuah truk berjalan ke arah Utara dengan kecepatan 70
km/j. Asap knalpot tertiup angin dengan membentuk
sudut 20o (terhitung dari arah Selatan). Apabila angin
bertiup tepat ke arah Timur, hitung kecepatan angin
tersebut.
3. Kapal berlayar ke arah Timur dengan laju 10 km/j. Kapal
lain berlayar dalam arah 30o dengan arah Utara ke arah
Timur. Hitung laju kapal kedua agar tepat selalu di
sebelah Utara kapal pertama.