Anda di halaman 1dari 24

Budi Priyanto, ST. MT.

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil


UMS
Standar Kompetensi:
Setelah mempelajari materi bab 3 ini, mahasiswa mengaplikasikan
operasi vektor dalam bidang ilmu ketekniksipilan.
Kompetensi Dasar:
Memahami pengertian skalar, vektor
Memahami sifat-sifat skalar dan vektor
Memahami operasional(metode penjmlahan dan perkalian)
vektor
memahami sifat-sifat operasional vektor

Indikator:
Mahasiswa dapat mendefinisikan besaran-besaran vektor dan skalar
Mahasiswa dapat menerapakan operasi besaran vektor
Mahasiswa dapat memahami sifat-sifat operasi vektor
Mahasiswa dapat mendefinisikan besaran-besaran yang terdapat dalam fisika
Mahasiswa dapat menerapkan operasi-operasi vektor pada besaran-besaran fisi
Diskripsi:
 Besaran vektor = besaran yang memerlukan besar dan arah
untuk menyatakan dan menjelaskan secara fisik.
 Besaran vektor dituliskan dengan cetak tebal atau
memberikan tanda anak panah di atas simbul besaran.
 Secara matematis besaran vektor mempunyai aturan
tertentu dalam operasionalnya, penjumlahan dan
perkalian, tidak seperti dalam operasional aljabar biasa.
 Penjumlahan besaran vektor dapat dilakukan dengan
secara grafis yang disebut dengan metode geometrik
ataupun analitis.
 Hasil perkalian vektor dapat berupa vektor atau skalar.
A. Vektor dan Skalar
 Besaran fisika dapat dikelompokkan
berdasar nilai dan arahnya, yaitu besaran
skalar dan besaran vektor.
 Besaran skalar hanya memiliki nilai saja
 Besaran vektor memiliki nilai dan arah
 Vektor akan tetap sama jika letak vektor
digeser atau dipindah, asalkan panjang dan
arahnya tetap sama.
 Vektor digambarkan dengan sebuah anak panah yg
bagian ujungnya diberi simbol besaran yang terkait.
 Panjang anak panah melambangkan nilai atau
besarnya, dan arah anak panah melambangkan arah
besaran vektor tersebut.

 Perhitungan vektor berbeda dengan perhitungan


aljabar karena dalam perhitungan tersebut arah juga
harus dipertimbangkan
B. Penjumlahan
 a + b = r, Vektor dengan
 Letakkan vektor pertama,
(a)
Metode Geometris
 Letakkan pangkal vektor
kedua (b) di ujung vektor a

pertama,(a) r
 Tarik garis dari pangkal
b
vektor pertama ke ujung
vektor kedua yang
merupakan resultan, r
(jumlah vektor).
 Pada operasi pengurangan, C. Pengurangan
vektor negatif sama dengan
vektor positifnya, hanya Vektor
arahnya dibalik a
 Urutan pengelompokan
vektor dalam penjumlahan
-d
tidak akan mempengaruhi a-d
hasil.
a+b =b+a
(hukum komulatif) -d
 d + (e + f) = (d + e) + f d
(hukum asosiatif)
Bagaimana
Bagaimana mengetahui
cara besarnya
mengetahui nilai sudut R
besarnya nilai
Vektor ?
Penjumlahan Vektor dgn cara analitis
 Metode analitis salah satu  ax = a cos α
metode penjumlahan vektor  ay = a sin α
yang dapat digunakan pada  a = √ (ay+ax )
vektor-vektor yang bekerja
 α = ay/ax
dalam tiga dimensi.
 Vektor a diproyeksikan
pada sumbu x, didapatkan a

vektor sejajar sumbu x (ax). ay

Proyeksi vektor a pada α


sumbu y menghasilkan
vektor baru sejajar sumbu y a x

(ay.)
Penjumlahan Vektor dgn cara analitis

ay a  rx = ax + bx
 ry = ay + by
bx
ax  r = √ (ry2 +rx2 )
 β = tan-1 (ry /rx )

by  Persyaratan matematika yang harus


b
dipenuhi dalam penjumlahan vektor,
yaitu besaran vektor merupakan
besaran vektor yang sejenis
Perkalian Vektor
 Pada perkalian vektor Ada 3 macam perkalian yang
dapat terjadi perkalian dua melibatkan vektor, yaitu:
vektor yang tidak sejenis 1. Perkalian antara vektor
yang akan menghasilkan dengan skalar,
vektor baru baik dalam 2. Perkalian antara dua
arah maupun besarnya vektor dengan hasil
 Besaran vektor juga dapat skalar,
dikalikan dengan besaran 3. Perkalian antara dua
skalar yang hasilnya dapat vektor dengan hasil
berupa vektor arah yang vektor lain.
sama dengan vektor
semula, akan tetapi juga
dapat berlawanan arah
dengan vektor semula.
Perkalian Vektor
 Perkalian antara vektor
dengan skalar artinya hasil  Jika suatu besaran vektor
kali suatu skalar k dengan dikalikan dengan vektor lain,
vektor a adalah ka. harus dibedakan antara
 Hasil perkalian tersebut perkalian skalar dengan
menghasilkan sebuah vektor perkalian vektor
yang searah atau vektor  Perkalian skalar antara dua
berlawanan dengan vektor a vektor a dan b ditulis a.b =
yang bernilai sebesar k kali ab cos θ, dengan θ adalah
vektor semula. sudut terkecil di antara a dan
 Arah vektor hasil sama b.
dengan vektor awal jika k  Hasil kali dari perkalian dua
bilangan positif, dan buah vektor tersebut
berlawanan arah jika k menghasilkan skalar
bilangan negatif.
 Pada Gambar diperlihatkan dua
buah vektor a dan b membentuk


sudut θ.
Ujung a ditarik tegaklurus
Perkalian Vektor
hingga memotong b yang
merupakan komponen a dengan
panjang a cosθ
 Ujung b juga ditarik tegaklurus b cos θ
a
hingga memotong a yang
merupakan komponen b
dengan panjang b cosθ,
 Perkalian skalar dua vektor θ

sebagai perkalian antara besar


salah satu vektor dengan a cosθ
komponen vektor lain dalam
arah vektor pertama.
 Perkalian ini juga disebut b

perkalian dot (perkalian titik)


atau a . b.
Perkalian Vektor
 Perkalian dua buah vektor  Arah c didefinisikan tegaklurus
menghasilkan vektor baru yang pada bidang yang dibentuk oleh a
besarnya tidak sama dengan dan b. Untuk menentukan arah
perkalian skalar terhadap vektor. vektor c, dapat dilihat Gambar
 Hasil vektor baru tersebut berubah berikut.
dalam arah dan besar vektor hasil.  a x b = b x a. Arah perkalian a x b
Arah dari vektor baru tersebut sama dengan arah pergerakan
diberikan tanda vektor arah. sekrup yang diputar dari a ke b
 Perkalian antara dua vektor yang melalui sudut terkecil.
menghasilkan vektor baru atau  Besar hasil kali tetap sama jika
disebut perkalian vektor dituliskan urutan perkalian dibalik menjadi b
sebagai a x b dan hasilnya adalah x a, tetapi arah hasil perkalian
vektor lain c, dengan c= a x b. menjadi berlawanan arah dengan
 Besar c sama dengan ab sinθ dengan arah hasil semula. Secara jelas dapat
θ adalah sudut terkecil di antara dikatakan bahwa perkalian vektor,
kedua vektor. a x b b x a meskipun kedua hasil
perkalian tersebut sama besar,
sedangkan perkalian a x b = -b x a.
Perkalian Vektor
 Operasi ini sangat
bermanfaat dalam fisika
karena banyak besaran
fisik yang berupa vektor
dan mengalami
perkalian vektor
menghasilkan vektor
baru, misalnya momen
gaya, momentum sudut,
dsb
Soal latihan 4m

2m
130 o
1. Dua buah vektor perpindahan berturut- 45 o
turut 2 m dengan sudut 45o dengan dan 4 m
dengan sudut 130o, sudut tersebut terhadap
sumbu x positip. Hitung resultan dengan
menggunakan cara grafis dan komponen- truk U
truk
komponennya. Bandingkan arah resultan 70 km/j 70 km/j
gaya terhadap sumbu x positip dari kedua

20 o
perhitungan tersebut. asap

2. Sebuah truk berjalan ke arah Utara dengan angin

20 o
kecepatan 70 km/j. Asap knalpot tertiup asap
angin dengan membentuk sudut 20o
(terhitung dari arah Selatan). Apabila angin
bertiup tepat ke arah Timur, hitung
U v?
kecepatan angin tersebut.
Arah kapal II
3. Kapal berlayar ke arah Timur dengan laju 10
km/j. Kapal lain berlayar dalam arah 30o 30 o
dengan arah Utara ke arah Timur. Hitung
laju kapal kedua agar tepat selalu di sebelah 60 o 10 km/j
Utara kapal pertama. Arah kapal I
4 2t 3t
q = 2 t/m’
60 o

1 m 1 m 1,5 m 4,5 m 1m

 Sebuah tumpuan sederhana (simple beam)


dibebani sebagai berikut
 Hitung beban vertikal maupun horisontal pada
simple beam tersebut.
5 2 t

A q = 3 t/m’

 B 1,5 t
4 m
2,5 m

8 m

 Struktur portal seperti tergambar menerima beban


titik vertikal, horisontal, dan beban merata dengan
besar berturut-turut 1,5 t, 2 t, dan 3 t/m’. Hitung
besar resultan gaya beban sejajar dan tegaklurus
balok AB. Struktur portal dianggap dalam kondisi
kaku.
6. Seekor lalat terbang meninggalkan biji buah kates
menuju sekerat roti. Jalur terbang lalat untuk
mencapai sekerat roti tersebut mengikuti vektor arah
sebagai berikut; 2 m ke arah Utara, 1,5 m ke arah
Timur, 4 m ke arah Selatan, dan 0,5 m ke arah barat.
Hitung perpindahan (jarak maupun arah) lalat
tersebut hingga mencapai roti. Tentukan jarak
perpindahan lalat terhadap arah Utara dan Timur.
7, Sebuah perahu berlayar memotong tegaklurus aliran
air sungai dengan kecepatan 2 m/dt. Apabila aliran air
sungai sungai 0,75 m/dt. Hitung kecepatan perahu dan
arahnya terhadap arah tegaklurus aliran air sungai
tersebut.
Jawaban 1.
y

R 4m
130 o

2m

45 o
x

y y
o
4 sin 50
Ry
R
4m
2 sin 45 o
2m
104,5 o
o 130 o o
50 45
x x
4 cos 50 o 2 cos 45 o Rx
1. Dua buah vektor perpindahan berturut-turut 2 m dengan
sudut 45o dengan dan 4 m dengan sudut 130o, sudut
tersebut terhadap sumbu x positip. Hitung resultan
dengan menggunakan cara grafis dan komponen-
komponennya. Bandingkan arah resultan gaya terhadap
sumbu x positip dari kedua perhitungan tersebut.
2. Sebuah truk berjalan ke arah Utara dengan kecepatan 70
km/j. Asap knalpot tertiup angin dengan membentuk
sudut 20o (terhitung dari arah Selatan). Apabila angin
bertiup tepat ke arah Timur, hitung kecepatan angin
tersebut.
3. Kapal berlayar ke arah Timur dengan laju 10 km/j. Kapal
lain berlayar dalam arah 30o dengan arah Utara ke arah
Timur. Hitung laju kapal kedua agar tepat selalu di
sebelah Utara kapal pertama.

Anda mungkin juga menyukai