Mutu Layanan Kesehatan Masyarakat Ns. Purwadi, M.Kep. Sp.Kom
Disampaikan pada Peningkatan Wawasan Perawatan Kesehatan Masyarakat
Sudinkes Jakarta Timur pada Hari Rabu, 9 September 2009 Latar belakang Evaluasi terhadap asuhan keperawatan keluarga yang diberikan perawat didasarkan pada bagaimana ekfetifitas tindakan keperawatan yang dilakukan oleh keluarga, perawat dan lainnya (Friedman, 1998). Keefektifan ditentukan dengan melihat respons keluarga dan hasil (bagaimana keluarga memberikan respons), BUKAN tindakan yang telah dilakukan perawat. Core bisnis Puskesmas adalah Perawatan Kesehatan Masyarakat (Hakim, 2009) Lanjutan latar belakang … Hampir semua tindakan keperawatan yang dilakukan oleh perawat tidak mempunyai indikator spesifik dalam ukuran keberhasilan suatu program kesehatan. Misalnya kunjungan rumah pada pasien TB paru. Keteraturan berobat dianggap bagian dari keberhasilan program, padahal merupakan hasil dari asuhan keperawatan. Semua program kesehatan tidak ada yang menggunakan pendekatan keluarga (family approach). Seperti upaya kesehatan ibu dan anak, lansia, dll. Ini peluang bagi perawat untuk mengembangkan profesinya. (Pramudho, 2009) Beberapa pertanyaan pokok dalam evaluasi askep keluarga … Apakah hasil yang diinginkan tercapai ?. Apakah asuhan keperawatan membawa perubahan positif ?. Apakah yang dihasilkan oleh tindakan keperawatan ?. Apakah kehadiran perawat dirasakan manfaatnya oleh keluarga ? Bagaimana jika tujuan askep keluarga tidak tercapai …? Mungkin tujuan tidak realistis. Seperti : Pada penderita diabetes; Luka sembuh dalam 1 minggu. Mungkin tindakan keperawatan tidak tepat. Seperti melatih keluarga cara relaksasi, tetapi lingkungan rumahnya gaduh. Mungkin ada faktor lingkungan yang tidak dapat diatasi. Seperti anjuran jendela dibuka dan dibuat genteng dari kaca, tetapi rumahnya sempit dan kecil. Kriteria dan standard dalam menetapkan indikator keberhasilan pemberian askep pada keluarga Kriteria adalah gambaran tentang faktor yang dapat memberi petunjuk tujuan tercapai. Biasanya terdiri dari 3 aspek yaitu Pengetahuan, Keterampilan/perilaku dan Sikap. Standar menunjukkan tingkat pelaksanaan yang diinginkan untuk membandingkan apakah sudah sesuai atau belum. Contohnya; Keluarga mengatakan penyebab DBD adalah nyamuk. Yang benar adalah virus dengue, karena nyamuk hanya sebagai vektor (pembawa virus). Ini berarti pengetahuan keluarga belum benar atau belum mencapai standard. Apa sih pentingnya evaluasi dalam pemberian asuhan keperawatan keluarga ? 1. Menghentikan kegiatan atau tindakan keperawatan yang sudah tidak diperlukan lagi. 2. Membuktikan bahwa tindakan keperawatan tepat untuk masalah kesehatan yang dirasakan keluarga. 3. Bukti adanya hasil suatu tindakan keperawatan, serta membenarkan adanya biaya/tarif dari layanan keperawatan yang diberikan. 4. Membuktikan perkembangan profesi perawat dan penyempurnaan praktek keperawatan. 5. Membuktikan bahwa kehadiran perawat sangat dirasakan manfaatnya oleh keluarga. 6. Membuktikan bahwa askep keluarga, penting dalam menunjang peningkatan mutu layanan kesehatan masyarakat. Kesulitan dalam menetapkan keberhasilan asuhan keperawatan keluarga 1. Belum ada ukuran atau patokan khusus dari evaluasi hasil yang didapatkan sulit diketahui, terutama aspek psikososial. Seperti kecemasan keluarga menghadapi anggota keluarga yang mengalami stroke. 2. Adanya hasil yang memerlukan jangka waktu yang cukup panjang baru terlihat. Kesembuhan luka pada penderita diabetes. 3. Kadang sulit memisahkan hasil keperawatan dengan hasil pemeliharaan yang dilakukan tim kesehatan lain dan atau dari pengaruh lingkungan. 4. Prasangka dan perasaan subjektif dari perawat dalam pengukuran menghambat dalam menetapkan keberhasilannya. Metode evaluasi …
Observasi langsung pada keluarga khususnya
keterampilan dan sikapnya. Memeriksa laporan atau catatan yang ada. Seperti catatan bulanan gula darah penderita diabetes. Wawancara atau dengan angket Latihan atau simulasi keterampilan seperti. Cara memandikan bayi, cara menyusui, cara memberikan kompres hangat, dll Langkah-langkah dalam menetapkan indikator keberhasilan asuhan keperawatan keluarga 1. Menetapkan masalah kesehatan utama pada keluarga. 2. Menentukan metode evaluasi. 3. Melakukan evaluasi terhadap keluarga sesuai dengan masalah kesehatan yang dialaminya. Bila perlu dengan formulir khusus. 4. Membandingkan kemampuan keluarga terkait pengetahuan, perilaku dan sikapnya dengan kriteria dan standar. 5. Mencari sebab dari tindakan keperawatan yang kurang memuaskan keluarga. 6. Menanyakan apakah kehadiran perawat bermanfaat bagi keluarga. 7. Merekapitulasi kemampuan keluarga. Petunjuk teknis dalam menuju keberhasilan memberikan askep pada keluarga 1. Membuat jadwal kunjungan rumah minimal 1 minggu 1 kali setelah jam pelayanan di Puskesmas. (menentukan kasusnya, mengenali alamatnya, mempersiapkan alat bantu yang diperlukan seperti leaflet dan alat tulis lainnya). 2. Melakukan 3 kali kunjungan rumah dengan benar dan tepat (minimal ½ jam, penyuluhan diberikan sampai mempraktekkan cara merawat dirumah dengan benar, memberikan motivasi dan pujian serta motivasi PHBS). 3. Mencatat yang telah dilakukan sesuai format yang disepakati. 4. Menilai keberhasilan askep keluarga sesuai format yang ada dan menilai tingkat kemandirian keluarga. 5. Merekap nilai dari semua keluarga yang diberikan asuhan keperawatan. 6. Melaporkan ke koodinator CHN tingkat Puskesmas Kecamatan atau Suku Dinas Kesehatan. Contoh rekap hasil asuhan keperawatan keluarga
Jenis kasus, Status
N nama pasien/KK Tanggal kunjungan pembinaan Tindak Program o dan alamat Selesai Blm lanjut terkait selesai