Anda di halaman 1dari 16

Sindrom Metabolik dan

Pencegahannya
Farha Fadjrina
102016144
Rumusan Masalah
Skenario 3
Laki-laki 40 tahun merasa terlalu gemuk
Seorang laki-laki berusia 40 tahun
terutama bagian perut dan sulit menurunkan BB
datang ke poliklinik untuk konsultasi
karena merasa terlalu gemuk terutama
bagian perutnya dan sulit menurunkan
berat badan
Anamnesis

Pada skenario ini didapatkan hasil anamnesis yaitu


Pemeriksaan Fisik pasien laki-laki berusia 40 tahun, bekerja sebagai
karyawan swasta, merasa dirinya gemuk dengan
riwayat pribadi makan sehari 3x dengan setiap kali
Pada skenario didapatkan keadaan umum makan 1 porsi, suka mengemil, sering makan
baik dan kesadaran compos mentis. Denyut berlemak dan bersantan, jarang berolahraga dan
nadi 80x/menit, pernapasan 20x/menit, suhu merasa sering lapar, haus dan buang air kecil (BAK)
36,50C dan tekanan darah 140/90 mmHg. pada malam hari. Tidak diketahui adanya riwayat
Berat badan 88kg dan tinggi badan 165 cm, penyakit dahulu yang diderita namun pada riwayat
lingkar perut 135 cm, lingkar panggul 115 penyakit keluarga diketahui ayahnya menderita DM
cm. (Diabetes Mellitu) dan PJK (Penyakit Jantung
Koroner).
IMT= BB (kg)

TB2 (m 2)
Pemeriksaan Penunjang

Kadar gula puasa

Kadar gula sewaktu


PEMERIKSAAN GLUKOSA
DARAH Tes toleransi glukosa

Pemeriksaan glukosa darah puasa = 120 mg/dL

PEMERIKSAAN HBA1C PEMERIKSAAN C-PEPTIDE


PEMERIKSAAN PROFIL LIPID

Kolesterol total Trigliserida

Kolesterol HDL

Kolesterol HDL Pemeriksaan kolesterol total


305 mg/dl

Pemeriksaan trigliserida
300mg/dl.
Pemeriksaan HDL
34 mg/dl
Pemeriksaan LDL
211 mg/dl
Ultrasonography  untuk mendiagnosis adanya penimbunan
lemak dalam hati karena kelainan ini dapat
dijumpai walaupun tanpa adanya gangguan
fungsi hati

electrocardiography (ECG)  bisa dilakukan jika terdapat keluhan


seperti nyeri dada atau sesak napas.
Diagnosis Kerja
Sindrom Metabolik adalah seseorang dengan memiliki sedikitnya 3
kriteria berikut:
1).Obesitas abdominal (lingkar pinggang > 88 cm untuk wanita
dan untuk pria > 102 cm)
2). Peningkatan kadar trigliserida darah (≥ 150 mg/dL, atau ≥
1,69 mmol/ L)
3). Penurunan kadar kolesterol HDL (< 40 mg/dL atau < 1,03
mmol/ L pada pria dan pada wanita < 50 mg/dL atau <1,29 mmol/
L)
4). Peningkatan tekanan darah (tekanan darah sistolik ≥ 130
mmHg, tekana darah diastolik ≥ 85 mmHg atau sedang memakai
obat anti hipertensi)
5). Peningkatan glukosa darah puasa (kadar glukosa puasa ≥
110mg/dL, atau ≥ 6,10 mmol/ L atau sedang memakai obat anti
diabetes).
Epidemiologi

 Di US peningkatan kejadian obesitas


mengiringi peningkatan prevalensi sindrom
metabolic (Prevalensi meningkat dengan
bertambahnya usia dan berat badan)
 Prevalensi: usia > 20 tahun=25%; usia > 50
tahun=45%
Etiologi dan patogenesis

Obesitas
ROS
Obesity Oxidative Stress
NADPH Oxidase
Antioxidative
Enzymes
Dysregulation of adipose
tissue

Oxidative Stress

Insulin Resistance Diabetes Atherosclerosis


METABOLIC SINDROME
Gejala Klinis

ATP 3(2001) WHO(1998)


· Abdominal obesity: lingkar · Kadar insulin tinggi, peningkatan
pinggang > dari 102 cm buat laki-laki gula darah puasa atau peningkatan
dan > 85 buat perempuan. gula darah 2 jam setelah makan
· Kadar TG darah > 150 mg/dL. dengan diikuti oleh sekurang-
· HDL kolesterol < 40 mg/dL pada kurangnya 2 kriteria lain.
laki2 dan < 50 mg/dL pada · Kegemukan pada daerah perut
perempuan. dengan ratio antar pinggang dan
· Tekanan darah atas 130/85 mmHg. pinggul lebih dari 0.9,BMI
sekurangnya 30 kg/m2 atau lingkar
· Gula darah puasa lebih dari 110 pinggang lebih dari 37 inci.
mg/dL.
· Pada pemeriksaan kolesterol
ditemukan kadar TG sekurangnya
150 mg/dL atau HDL kolesterol < 35
mg/dL.
· Tekanan darah lebih dari 140/90
mmHg.
Penatalaksanaan
Pembatasan lemak, kalori dan
Terapi diet alkohol
NON MEDIKA
MENTOSA
Latihan fisik Olahraga rutin

Penurunan Sibutramin
berat badan
MEDIKA
MENTOSA ACE-inhibitor : valsartan
Hipertensi Tiazolidindion

Dislipidemia Fenofibrat
Pencegahan

1. Mengubah pola makan.


2. Tingkatkan aktivitas fisik dengan berolahraga secara teratur
3. Melakukan disiplin diet
4. Istirahat yang cukup,dan mematikan pola makan dan pengobatan teratur.
Komplikasi
Prognosis

Baik kalau segera ditangani dengan segera dan pasien mau melakukan diet dan
aktifitas fisik yang tepat sesuai anjuran dokter ketika muncul tanda-tanda awal
resiko sindrom metabolic.
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat dilihat dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan
penunjang bahwa pasien ini menderita sindrom metabolik. Prognosisnya baik jika
ditangani dengan cepat dan tepat. Tetapi jika tidak ditangani dengan baik, maka
kemungkinan dapat berlanjut menjadi penyakit jantung, penyakit gagal ginjal,
dan yang paling parah adalah kanker hati atau sirosis karena terjadi perlemakan
hati.

Anda mungkin juga menyukai