Anda di halaman 1dari 42

 merupakan variabel yang membantu

dalam mengukur perubahan yang terjadi


baik secara langsung maupun tidak
langsung (WHO, 1981)

 Suatu ukuran tidak langsung dari suatu


kejadian atau kondisi, mis: BB bayi
berdasarkan umur = indikator status gizi
bayi (Wilson& Sapanuchart, 1993)
 statistik dari hal normatif yang jadi perhatian,
membantu dalam membuat penilaian
ringkas, komprehensif, dan berimbang thd
kondisi atau aspek penting dari suatu
masyarakat (Depkes, Pendidikan &
Kesejahteraan AS, 1969)
 variabel yang mengindikasi / memberi
petunjuk tentang keadaan tertentu, sehingga
dapat digunakan untuk mengukur perubahan
(Gree, 1992)
digunakan untuk mengevaluasi keadaan
perubahann yang terjadi dari waktu ke
waktu
sebagai petunjuk (indikasi) untuk menduga
(proxi) tentang keadaan keseluruhan
indikator diarahkan untuk dilakukannya
suatu tindakan
ukuran bersifat kuantitatif :
- numerator (pembilang) = jumlah
kejadian yang sedang diukur
- denominator (penyebut) = besarnya
populasi sasaran yang berisiko dalam
kejadian yang bersangkutan
Ukuran ini sangat tepat untuk memantau
perubahan berdasarkan waktu dan
perbandingan wilayah
Syarat utama =
ketepatan dalam gambarkan /
mempresentasikan informasi sehingga dapat
bermakna untuk pengambilan keputusan
contoh 1:
rasio dokter thd penduduk = penggambaran
informasi pemerataan dokter , dibandingkan
dengan rasio dokter thd kecamatan
contoh 2 :
indeks parasit malaria : menggambarkan
informasi tentang besarnya angka kesakitan
malaria, (dari pemeriksaan laboratorium darah
penduduk)
 Simple (sederhana) = sederhana dalam
pengumpulan data maupun dalam rumus
perhitungannya.
Measurable (dapat diukur) = indikator yang
diukur harus dpt mempresentasikan
informasi dan jelas ukurannya, sehingga
dapat digunakan untuk membandingkan
satu tempat dangan tempat lain, dan
menunjukkan bagaimana cara
mendapatkan data tsb.
 Attributable (bermanfaat) = bermanfaat
untuk kepentingan pengambilan keputusan
Reliable (dapat dipercaya) = indikator harus
dapat didukung oleh pengumpulan data
yang baik, benar, dan teliti
Timely (tepat waktu) = indikator harus dapat
didukung oleh pengumpulan, pengolahan
data, penyajian informasi yang waktunya
sesuai pada saat pengambilan keputusan
1. Indikator berbentuk absolut berupa
pembilang saja (jumlah dari sesuatu
hal/kejadian), digunakan untuk sesuatu yang
sangat jarang. Contoh : kasus meningitis di
Puskesmas
2. Indikator berbentuk proporsi = berupa
persentase (%) karena pembilangnya
merupakan bagian dari penyebut. Contoh :
proporsi Puskesmas yang memiliki dokter
thd seluruh Puskesmas yang ada.
3. Indikator berbentuk angka atau rasio =
menunjukan frekuensi dari suatu kejadian
selama waktu (periode) tertentu, biasa
dalam bentuk per 1000 atau per 100.000
populasi (konstanta=k)
Angka atau rate = ukuran dasar yang
digunakan untuk melihat kejadian penyakit,
menunjukkan probabilitas / risiko dari
penyakit dalam masyarakat tertentu selama
periode tertentu
4. Indeks atau Indikator komposit (Composite
Indices) = digunakan untuk indikator yang lebih
complex, memiliki ukuran multidimensional
(gabungan dari sejumlah indikator).
Indeks tsb dikembangkan melalui penelitian khusus
karena penggunaannya secara praktis dan terbatas
Contoh : mengukur beban akibat penyakit (burden of
disease), disarankan oleh WHO dengan DALY
(Disability Adjusted life Years) = nilai dari tahun-
tahun yang bebas dari ketidakmampuan yang
hilang akibat kematian prematur atau kasus-kasus
ketidakmampuan sepanjang waktu tertentu
 Pendekatan sistem :
1. indikator hasil atau keluaran =
- indikator hasil antara atau output
- indikator hasil akhir atau outcome
2. indikator proses
3. indikator masukan =
- indikator sumber daya
- indikator determinan
Hasil akhir
Hasil antara

Masukan Derajat
& proses Keadaan
Kesehatan
Lingkungan

1. Yankes Morbi
2. SD kes Perilaku Hidup Me Mor
ditas
3. Manajemen Kes Masyarakat nu
ta
4. Kontribusi sektor ju
terkait Status li
Akses dan Mutu Gizi tas
Yan Kes
indikator= informasi
Syarat informasi :
 validitas,
 reliabilitas,
 akurasi/ketelitian,
 relevansi/keterkaitan,
 Kekinian (up-dating)
1. Menggambarkan situasi umum daerah
2. Menggambarkan derajat kesehatan
3. Menggambarkan upaya kesehatan

Penyajian informasi berupa tabel, grafik,


gambar.
Contoh informasi kualitatif :

Manajemen Manajemen Unit Manajemen


Sistem Kes. Pelayanan Pasien
( Dinkes ) (Pusk, RS, (Pusk,RS,
Dinkes) Dinkes)

Apakah penempatan Seberapa aktifkah Apakah pasien


dokter sudah merata kegiatan kesling di sudah
di kabupaten ini ? puskesmas kita ? mendapatkan
imunisasi lengkap?
Apakah pemanfaatan Cukupkah tenaga Apakah pasien
tempat tidur sudah perawat di RS ini ? elrgi terhadap
merata di tiap klas di penisilin ?
RS ini ?
Contoh Grafik :

90
80
70
60
50 Kota
40 Desa
30 Desa+Kota
20
10
0
jan feb mar april
 Tabel Tabel 4.1.
Beberapa Alasan Menyalahgunakan Narkoba Pada Siswa
Sekolah Menengah Atas di Kota X

No Alasan Persen
1 Coba-coba 87,2
2 Iseng 69,2
3 Mencari ketenangan 59,0
4 Ikut teman 59,0
5 Menambah keberanian 20,5
6 Dipaksa seseorang 10,3

Sumber : Survey pada siswa SMA di kota X tahun 2003


A. Derajat Kesehatan
INDIKATOR TARGET
2010
MORTALITAS :
1. Angka Kematian Bayi per-1000 kelahiran 40
hidup
2. Angka Kematian Balita per-1000 kelahiran 58
hidup
3. Angka Kematian Ibu melahirkan per-100.000 150
Kelahiran hidup
4. Angka Kelahiran Hidup Waktu lahir 67,9
A. Derajat Kesehatan
INDIKATOR TARGET
2010
MORBIDITAS :
5. Angka Kesakitan Malaria per-1000 Penduduk 5

6. Angka kesembuhan Penderita TB Paru BTA+ 85


7. Prevalensi HIV (Prevalensi kasus terhadap 0,9
Penduduk berisiko)
8. Angka ‘Acute Flaccid Paralysis’ (AFP) pada 0,9
anak usia <15 th per-100.000 anak
9. Angka Kesakitan DBD per-100.000 Penduduk 2
B. Hasil Antara
INDIKATOR TARGET
2010
KEADAAN LINGKUNGAN :
12. Persentase Rumah Sehat 80

13. Persentase Tempat-tempat Umum Sehat 80

PERILAKU HIDUP MASYARAKAT :

14. Persentase Rumah Tangga berperilaku hidup 65


bersih dan sehat
15. Persentase Posyandu Purnama dan Mandiri 40
B. Hasil Antara
INDIKATOR TARGET
2010
AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN:

16. Persentase Penduduk yang memanfaatkan 15


Puskesmas
17. Persentase Penduduk yang memanfaatkan Rumah 1,5
Sakit
18. Persentase Sarana Kesehatan dengan kemampuan 100
Laboratorium Kesehatan
19. Persentase Rumah Sakit yang menyelenggarakan 4 100
Pelayanan Kesehatan Spesialis dasar

20. Persentase obat generik berlogo dalam persediaan 100


obat
C. Proses dan Masukan
INDIKATOR TARGET
2010
PELAYANAN KESEHATAN :
21. Persentase persalinan oleh Tenaga Kesehatan 90

22. Persentase Desa yang mencapai “Universal 100


Child Immunization” (UCI)
23. Persentase Desa terkena KLB yang ditangani 100
<24 jam
24. Persentase Ibu hamil yang mendapat Tab. Fe 80

25. Persentase Bayi yang mendapat ASI Eksklusif 80


C. Proses dan Masukan
INDIKATOR TARGET
2010

PELAYANAN KESEHATAN :
26. Persentase Murid SD/ Madrasah Ibtidaiyah 100
yang mendapat pemeriksaan gigi dan mulut
27. Persentase pekerja yang mendapat 80
pelayanan kesehatan
28. Persentase Keluarga miskin yang mendapat 100
pelayanan kesehatan
C. Proses dan Masukan
INDIKATOR TARGET
2010
MANAJEMEN KESEHATAN :
42. Persentase Kab./Kota yang mempunyai dokumen 100
Sistem Kesehatan
43. Persentase Kab./Kota yang memiliki “Contingency 100
Plan” untuk masalah kesehatan akibat bencana

44. Persentase Kab./Kota yang membuat Profil Kesehatan 100

45. Persentase Provinsi yang melaksanakan Surkesda 100

46. Persentase Provinsi yang mempunyai ‘Provincial 100


Health Account’
 terjaminnya persamaan persepsi dan
pengertian terhadap indikator-indikator yang
telah ditetapkan dan cara-cara
menghitungnya
 Formula indikator = bentuk perhitungan
dengan menggunakan rumus-rumus yang
sesuai indikator yang ditetapkan
 DO Indikator = pengertian dari indikator
yang ditetapkan
A. Mortalitas :
1) Angka kematian bayi per-1000 kelahiran hidup=
Jumlah bayi (umur<1 th) yang meninggal
di suatu wilayah ttt selama 1 th
Jumlah kelahiran hidup di wilayah X 1000
dan pada kurun waktu yang sama
2) Angka Kematian balita per-1000 kelahiran
hidup :
Jumlah anak umur <5 th yang meninggal
di suatu wilayah ttt selama 1 th
Jumlah kelahiran hidup di wilayah X 1000
dan pada kurun waktu yang sama
A. Mortalitas :
3) Angka kematian ibu melahirkan per-100.000
kelahiran hidup=
Jumlah ibu hamil yang meninggal karena
hamil, bersalin, dan nifas di suatu wilayah
ttt selama 1 th X 100.000
Jumlah kelahiran hidup di wilayah
dan pada kurun waktu yang sama
4) Angka harapan hidup waktu lahir :
Jumlah tahun kehidupan dari kohort
Jumlah kohort
B. Morbiditas :
7) Prevalensi Penderita HIV thd penduduk berisiko
=
Jumlah kasus HIV (baru dan lama) di suatu
wilayah tertentu selama 1 th
Jumlah penduduk berisiko di wilayah X 100%
dan pada kurun waktu yang sama
8) Angka ‘Acute Flaccid Paralysis’ (AFP) pada
anak usia <15 th per-100.000 anak=
Jumlah kasus AFP anak usia < 5 th
di suatu wilayah selama 1 th X 100.000
Jumlah anak usia < 5 th di wilayah
dan pada kurun waktu yang sama
B. Morbiditas :
7) Angka Kesakitan Demam Berdarah
Dengue (DBD) per-100.000 penduduk:

Jumlah kasus DBD di suatu


wilayah tertentu selama 1 th
X 100.000
Jumlah penduduk di wilayah
dan pada kurun waktu yang sama
A. Keadaan Lingkungan :
12) Persentase rumah sehat =
Jumlah rumah sehat di suatu wilayah
tertentu pada waktu tertentu
X 100%
Jumlah rumah yang ada di wilayah dan
pada kurun waktu yang sama
13) Persentase Tempat-tempat umum sehat =
Jumlah tempat-tempat umum sehat di
suatu wilayah dan kurun waktu tertentu
X 100%
Jumlah tempat-tempat umum yang ada
di wilayah dan pada kurun waktu yang sama
B. Perilaku Hidup Masyarakat :
14) Persentase rumah tangga berperilaku hidup
bersih dan sehat =
Jumlah rumah tangga berperilaku hidup
bersih dan sehat di suatu wilayah pada
kurun waktu tertentu X 100%
Jumlah rumah tangga yang dipantau/survei
di wilayah dan pada kurun waktu yang sama
15) Persentase Posyandu Purnama dan Mandiri=
Jumlah Posyandu Purnama dan Mandiri
di suatu wilayah pada kurun waktu ttt X 100%
Jumlah seluruh Posyandu yang ada di
wilayah dan pada kurun waktu yang sama
C. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan :
16) Persentase penduduk yang memanfaatkan
Puskesmas =
Jumlah penduduk yang memanfaatkan
puskesmas di suatu wilayah selama 1 th X 100%
Jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas
pada kurun waktu yang sama
17) Persentase Penduduk yang memanfaatkan
Rumah sakit=
Jumlah penduduk yang memanfaatkan
RS di suatu wilayah selama 1 th X 100%
Jumlah penduduk di wilayah dan pada
kurun waktu yang sama
A. Pelayanan Kesehatan :
21) Persentase pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan =
Jumlah persalinan yang ditolong nakes
di suatu wilayah selama 1 th X 100%
Jumlah persalinan yang terjadi di wilayah
dan pada tahun yang sama
22) Persentase desa mencapai ‘Universal Child
Immunization’ (UCI) =
Jumlah desa/kelurahan yang mencapai
UCI di suatu wilayah selama 1 tahun
Jumlah desa/kelurahan yang ada X 100%
di wilayah dan pada tahun yang sama
A. Pelayanan Kesehatan :
23) Persentase desa terkena KLB yang ditangani
<24 jam =
Jumlah desa/kelurahan terkena KLB yang
ditangani <24 jam di suatu wilayah
dalam 1 th X 100%
Jumlah desa/kelurahan yang terkena KLB
di wilayah dan pada tahun yang sama
24) Persentase Ibu Hamil yang mendapat tablet
Fe =
Jumlah ibu hamil yang mendapat tablet Fe
di suatu wilayah selama 1 tahun X 100%
Jumlah ibu hamil yang ada di wilayah dan
pada tahun yang sama
Masih ditemukannya kasus kematian bayi di Kota
Semarang, dari Profil Kesehatan kota Semarang
tahun 2008 (laporan dari puskesmas), sbb :
- Jumlah Kelahiran hidup = 25160
- Jumlah lahir mati = 63
- Jumlah bayi mati = 204
- Jumlah balita = 117119
- Jumlah balita mati = 25
Untuk mengetahui derajat kesehatan khususnya
untuk kesehatan anak, maka dapat dilihat
mortalitasnya dengan ukuran Angka kematian bayi
per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2008 = (sesuai
rumus)
Jumlah bayi mati
X 1000
Jumlah lahir hidup

= 204 X 1000
25160
AKB kota Semarang th 2008 = 8,1 per 1000 KH
Untuk mengetahui derajat kesehatan khususnya
untuk kesehatan anak, maka dapat dilihat
mortalitasnya dengan ukuran Angka kematian balita
per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2008 = (sesuai
rumus)
Jumlah balita mati
X 1000
Jumlah lahir hidup

= 25 X 1000
25160
AKB kota Semarang th 2008 = 1,0 per KH
Masih ditemukannya kasus kematian ibu martenal
di Kota Semarang, dari Profil Kesehatan kota
Semarang tahun 2008 (laporan dari puskesmas), sbb
:
- Jumlah Kelahiran hidup = 25160
- Jumlah kematian ibu hamil = 10
- Jumlah kematian ibu bersalin = 6
- Jumlah kematian ibu nifas = 11
Untuk mengetahui derajat kesehatan khususnya
untuk kesehatan ibu maternal, maka dapat dilihat
mortalitasnya dengan ukuran Angka kematian ibu
maternal per 100.000 kelahiran hidup pada tahun
2008 = (sesuai rumus)
Jumlah kematian ibu maternal
X 100.000
Jumlah lahir hidup

= 27 X 100.000
25160
AKI kota Semarang th 2008 = 107,31 per KH

Anda mungkin juga menyukai