Anda di halaman 1dari 20

KONSEP DIRI DALAM

KEPERAWATAN
RUBIANA ESTERINA PANDIANGAN
YAYAN APRIANTO
Konsep diri adalah pandangan dan sikap individu
terhadap diri sendiri. Pandangan diri terkait dengan
dimensi fisik, karakteristikindividual, dan motivasi
diri. Pandangan diri tidak hanya meliputi kekuatan-
kekuatan individual, tetapi juga kelemahan bahkan
juga kegagalan dirinya
KOMPONEN KONSEP DIRI

Konsep diri terdiri dari:


• Citra Tubuh (Body Image)
• Ideal Diri (Self ideal)
• Harga Diri (Self esteem)
• Peran (Self Rool)
• Identitas(self idencity)
Gangguan pada gambaran diri :
• Syok psikologi merupakan reaksi emosional terhadap
dampak perubahan dan dapat terjadi pada saat
pertama
• Menarik Diri. Klien menjadi sadar akan kenyataan,
ingin lari dari kenyataan , tetapi karena tidak mungkin
maka klien lari atau menghindar secara emosional.
• Penerimaan atau pengakuan secara bertahap. Setelah
klien sadar akan kenyataan maka respon kehilangan
atau berduka muncul.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi
gangguan harga diri, seperti :
1). Perkembangan Individu
2). Ideal diri tidak realistis
3). Ganguan fisik dan mental
4). System keluarga yang tidak berfungsi
5). Pengalaman traumatik yang berulang, misalnya
akibat aniaya fisik, emosi dan seksual
Aspek konsep diri

a). Aspek fisik, merupakan konsep yang dimiliki oleh


individu tentang penampilannya, termasuk
didalamnya adalah kesucian dengan seksnya.
b). Aspek Psikologis, yaitu terdiri dari konsep individu
yang berkaitan dengan kemampuan dan
ketidakmampuannya, harga diri dan juga
hubungannya dengan orang lain.
Prinsip-prinsip dasar konsep diri

• Bila anak hidup dalam suasana penuh dengan kritik,


dia belajar untuk menyalahkan orang lain.
• Bila anak hidup dalam suasana penuh kekerasan, di
belajar untuk berkelahi.
• Bila anak hidup dalam suasana penuh olok-olok, dia
belajar untuk menjadi seorang pemalu.
• Bila anak hidup dalam suasana memalukan, dia
belajar untuk selalu merasa bersalah.
• Bila anak hidup di dalam suasana yang penuh dengan
toleransi,dia belajar untuk menjadi seorang penyabar.
• Bila anak hidup dalam suasana penuh dukungan, dia
belajar untuk menjadi seorang yang percaya diri.
• Bila anak hidup dalam suasana penuh pujian dan
penghargaan, dia belajar untuk menghargai orang
lain.
• Bila anak hidup dalam suasana kejujuran, dia belajar
untuk menghargai orang lain.
Proses pembentukan konsep diri

a). Physical Self


• Merupakan bayangan kebanggan seseorang akan citra
tampang tubuh maupun keseluruhan pribadinya. Hal
ini merupakan gambaran pandangan individu
terhadap tubuhnya dan hal-hal yang berhubungan
dengan tubuhnya seperti kesehatan, penampilan,
ketampanan, dan sebagainya.
b). Personal Self
• Merupakan bayangan kebanggan seseorang terhadap
jangkauan hidup dankehidupannya atau akan menjadi
apa kehidupannya kelak yang merupakan aspirasi
setiap individu. Hal ini menggambarkan seberapa
besar penilaian individu terhadap dirinya, merasakan
sebagai diri yang adekuat dan menggambarkan
pilihan terhadap tubuh dan hubungan dengan orang
lain disekitarnya.
c). Family self
• Merupakan bayangan kebanggan seseorang terhadap citra
ayah, ibu, dan sanak saudaranya. Ini menggambarkan
persepsi diri individu dalam kaitannya dengan kelompok
primer seperti keluarga dan teman-teman dekatnya.

d). Social self


• Merupakan bayangan seseorang terhadap citra kelompok
sosialnya dimanapun orang tersebut terkait dengan
komitmennya. Hal ini menggambarkan diri individu dalam
kaitannya dengan interaksi sosialnya dengan orang lain.
Aspek yang mempengaruhi perkembangan
konsep diri:
• Usia
• Intelegensi
• Status sosial ekonomi
• Pendidikan
. Bentuk-bentuk konsep diri

• Konsep Diri Positif


• Konsep diri negatif
Tahap- tahap perkembangan konsep diri :

• Bayi
Bayi menumbuhkan rasa percaya dari konsistensi
dalam interaksi pengasuhan dan pemeliharaan yang
dilakukan oleh orang tua atau orang lain.
• Toodler
Tugas psikososial utama mereka adalah
mengembangkan otonomi. Anak-anak beralih dari
ketergantungan total kepada rasa kemandirian dan
keterpisahan diri mereka dari orang lain.
• Usia prasekolah
Pada masa ini seorang anak memiliki inisiatif,
mengenali jenis kelamin, meningkatkan kesadaran
diri, meningkatkan keterampilan berbahasa, dan
sensitive terhadap umpan balik keluarga.
• Anak usia sekolah
Pada masa ini seorang anak menggabungkan umpan
balik dari teman sebaya dan lingkungan sosial selain
keluarga mulai mempengaruhi pandangan dan juga
penilaian individu terhadap (tahap perkembangan diri
sebagai pelaku).
• Masa remaja
Masa terpenting bagi seseorang untuk menemukan
dirinya. Individu harus belajar untuk mengatasi
masalah-masalah, merencanakan masa depan dan
khususnya mulai memilih pekerjaan yang akan
digeluti secara rasioanal.
• Masa dewasa muda
Pada masa dewasa muda adalah periode untuk
menetapakan tanggung jawab, mencapai kestabilan
dalam pekerjaan dan mulai melakukan hubungan erat.
• Usia dewasa tengah
Usia dewasa tengah terjadi perubahan fisik seperti penumpukan lemak,
kebotakan, rambut memutih dan varises. Tahap perkembangan ini terjadi
sebagai akibat perubahan dalam produksi hormonal dan sering penurunan
dalam aktivitas mempengarui citra tubuh yang selanjutnya dapat
mengganggu konsep diri.
• Lansia
Masa lansia adalah waktu dimana terjadi penurunan struktur dan fungsi
serta bercermin pada hidup mereka, meninjau kembali keberhasilan dan
kekecewaan dengan demikian menciptakan rasa kesatuan dari makna
tentang diri makna tentang diri mereka dan dunia.
Langkah langkah dalam mempertahankan
konsep diri
• Bersikap obyektif dalam mengenali diri sendiri
• Jangan abaikan pengalaman positif atau pun keberhasilan sekecil apapun
• Hargailah diri sendiri
• Tidak ada orang lain yang lebih menghargai diri kita sendiri
• Jangan memusuhi diri sendiri
• Peperangan terbesar dan paling melelahkan adalah peperangan yang terjadi
dalam diri sendiri
• Berpikir positif dan rasional
• Kendalikan diri
Pengaruh perawat dalam konsep diri klien

• Perasaan perawat sendiri mengenai kesehatan dan


penyakit
• Bagaimana perawat bereaksi terhadap stres
• Kekuatan komunikasi nonverbal dengan klien dan
keluarganya dan bagaimana hal tersebut ditunjukkan.
• Nilai dan harapan pribadi apa yang ditunjukkan dan
mempengaruhi klien
• Bagaimana pendekatan tidak menghakimi dapat
bermanfaat bagi klien
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai