Anda di halaman 1dari 11

SUCTION

OLEH :
1. Ni Kadek Yuni Sugiari
2. Ni Made Indi Aprianti Budi
3. Ni Putu Puspa Amerti Putri
4. Nia Wulandari
5. Nirwati
6. Novia Lestari
7. Novita Sri Wardani
8. Pande Made Dwi Suryana
9. Regina Salsa Gandi
10. Ridhallah
Definis
Suction ( Penghisapan lender ) merupakan
tindakkan keperawatan yang dilakukan pada
klien yang tidak mampu mengeluarkan
sekret atau lendir secara mandiri dengan
menggunakan alat via mulut, nasofaring,
atau trakeal
Diagnosa keperawatan prosedur suction
 Ketidakefektifan bersihan jalan nafas yang
berhubungan dengan kemampuan batuk
lemah.
 Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan
tubuh yang berhubungan dengan sekret oral
yang berlebihan.
 Gangguan pola napas berhubungan dengan
penumpukan sekret.
Prinsip
Prinsip Suction (4 A)
 Aseptik : Segala upaya yang dilakukan untuk
mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam
tubuh yang kemungkinan besar akan
mengakibatkan infeksi.
 Asianotik : Tindakan yang tidak boleh
menimbulkan sianosis.
 Afektif : Tindakan yang dilandaskan gaya atau
makna yang menunjukan perasaan dan emosi.
 Atraumatik : Tindakan yang mencegah
terjadinya trauma

Komplikasi
a. Hipoksia
b. Trauma jaringan
c. Meningkatkan resiko infeksi
d. Stimulasi vagal dan bronkospasm

Kriteria
a. Kelengkapan alat penghisap lender dengan ukuran slang
yang tepat
b. Menggunakan satu selang penghisap lendir steril untuk
satu klien
c. Menggunkan slang penghisap lendir yang lembut
d. Penghisapan dilakukan dengan gerakan memutar dan
intermitten
e. Observasi tanda-tanda vital

Indikasi
 Klien mampu batuk secara efektif tetapi tidak
mampu membersihkan sekret dengan
mengeluarkan atau menelan.
 Ada atau tidaknya secret yang menyumbat
jalan nafas, dengan ditandai terdengar suara
pada jalan nafas, hasil auskultasi yaitu
ditemukannya suara crakels atau ronchi,
kelelahan pada pasien. Nadi dan laju
pernafasanmeningkat, ditemukannya mucus
pada alat bantu nafas.
 Klien yang kurang responsive atau koma yang
memerlukan pembuangan secret oral
Prosedur Pelaksanaan
1. Persiapan Alat :
 Alat Nonsteril
 Alat penghisap lendir (suction) dengan botol berisi
larutan desinfektan. Misal : Lysol 2%
 2 kom kecil tertutup : 1 kom kecil tertutup berisi
aquades/NaCl 09% dan 1 kom kecil tertup berisi
larutan desinfektan (savlon)
 Tongue spatel bila perlu
 Kertas tissue
 Kantong balutan kotor
 Plester dan gunting
 1 botol NaCl 0,9%
 Nierbeken/bengkok
 Oksigen
 Stetoskop
 Jellly
 Alat Steril :
- Keteter penghisap (suction) steril.
- Anak usia 2-5 tahun : 6-8F
- Usia sekolah 6-10 tahun : 8-10F
- Remaja-Dewasa : 10-16F
-Pinset Steril
- Kasa steril
- Sarung tangan/handscoon steril
2. Persiapan Pasien dan Lingkungan :
 Menjelaskan kepada pasien tentang
tindakan yang akan dilakukan
 Menjaga privasi pasien
3. Pelaksanaan :
 Jelaskan prosedur yang akan di laksanakan
 Cuci tangan
 Atur posisi Klien
 Klien sadar : posisi semi fowler kepala miring
ke satu sisi (oral suction) dan posisi fowler
dengan leher ekstensi (nasal suction)
 Klien tidak sadar baringkan klien dengan posisi
lateral menghadap pelaksana tindakan
(oral/nasal suction)
 Meletakkan nierbeken di dekat pasien
 Gunakan sarung tangan
 Hubungkan kateter penghisap dengan slang
alat penghisap
 Mesin penghisap dihidupkan. Atur daya hisap
sesuai kebutuhan pasien, yaitu 110-150 mmHg
untuk orang dewasa, 95-110 mmHg untuk anak-
anak dan 50-85 mmHg untuk bayi
 Lakukan penghisapan lendir dengan memasukkan
kateter penghisap ke dalam kom berisi savlon baru
kamudian ke kom berisi aquadest atau NaCl 0,9%
untuk mempertahankan kesterilan
 Lakukan hiperoksigenasi 100% dengan
resuscitator bag (jika ETT)
 Masukkan kateter penghisap dalam keadaan tidak
menghisap
 Tarik dengan memutar kateter penghisap 10-15
detik
 Bilas kateter dengan savlon setelah itu bilas
dengan aquades atau NaCl 0.9%

 Lakukan penghisapan antara penghisapan
pertama dengan berikutnya, minta pasien
untuk bernapas dalam dan batuk. Apabila
pasien mengalami distres pernapasan,
biarkan istirahat 20-30 detik sebelum
melakukan penghisapan berikutnya
 Setelah selesai, dokumentasikan kegiatan
(catat sputum : banyaknya, kekentalan,
warna) hasil dari auskultasi dan respon
pasien terhadap prosedur yang dilakukan
 Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

Anda mungkin juga menyukai