Perumusan
Pancasila
SEJARAH, DINAMIKA KONSTITUSI DAN KONDISI SOSIAL MASYARAKAT
INDONESIA
Perumusan Pancasila dalam Ruang
Lingkup Sejarah
Pancasila sebagai landasan Indonesia
memiliki sejarah dalam proses
perumusannya, yakni :
1. Terjadinya Proklamasi Kemerdekaan
2. Terjadinya Agresi Militer Belanda
3. Munculnya usaha untuk menciptakan
stabilitas Negara berdaulat.
Hubungan Antara Proklamasi dan
Pancasila
Hubungan antara Proklamasi dan Pancasila yaitu :
A. Melalui proklamasi Indonesia menyatakan diri
sebagai Negara merdeka yang berdaulat secara de
Facto dan de yure
B. Proklamasi merupakan tonggak awal munculnya
kepanitian dalam perumusan ideology dasar
Indonesia
C. Proklamasi sebagai latar belakang dirumuskannya
Pancasila, sekaligus menginisiasi pengesahan dasar
ideology Negara secara de yure
Pancasila dan Agresi Militer
Belanda
Kaitan Pancasila dengan Terjadinya Agresi militer
Belanda yakni :
1. Dalam Agresi militer, Belanda berusaha menguasai
kembali Indonesia. Dalam usaha tersebut Belanda juga
berusaha untuk mengganti ideology dasar Indonesia.
(dari Pancasila menjadi ideology colonial)
2. Agresi militer yang dilakukan Belanda kemudian
memunculkan bentuk Rumusan Pancasila baru. Hal ini
terjadi karena rumusan Pancasila sebelumnya dianggap
belum mampu merepresentasi kondisi Negara kala itu
Munculnya Usaha Menciptakan
stabilitas Nasional
Pancasila dengan peranannya sebagai ideology dasar
Indonesia merupakan poros untuk rujukan beragam
hukum di Indonesia. Adapun fungsi Pancasila sebagai
bagian dari terciptanya stabilitas nasional yakni :
a. Perangkat dan kelengkapan hidup Bernegara
b. Merupakan representasi dari kondisi sosial
masyarakat.
c. Mampu menjadi landasan dalam upaya
mempertahankan kedaulatan Negara
d. Dapat menjadi dasar bagi Negara kesatuan
Indonesia yang kala itu mengalami berbagai ancaman
serta tantangan dari pihak lain
Dinamika Konstitusi
Merujuk pada latar belakang sejarah Indonesia,
Pancasila sebagai ideologi dasar Negara
mengalami dinamika yang cukup aktif. Pada
era perjuangan hingga Orde lama rumusan
Pancasila sebagai dasar konstitusi mengalami
beberapa perubahan yakni :
a. Bentuk asal rumusan Pancasila dalam UUD
1945
b. Rumusan Pancasila dalam Konstitusi RIS
c. Rumusan Pancasila dalam UUDS 1950
Rumusan Asal Pancasila dalam UUD
1945
Dalam UUD 1945 Rumusan Pancasila adalah :
1.Ketuhanan Yang Maha Esa
2.Kemanusiaan yang adil dan beradab
3.Persatuan Indonesia
4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan
dalam permusyarawatan dan perwakilan
5.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Rumusan ini dianggap paling dapat mewakili ideology
Negara yang mampu menjawab segala tantangan
jaman. Penggunaan kembali rumusan ini terjadi pada
tahun 1955 bersamaan dengan dikeluarkannya Dekrit
Presiden pada tanggal 5 Juli
Rumusan Pancasila dalam UUD RIS
Rumusan Pancasila mengalami perubahan ketika
diberlakukannya UUD RIS. Adapun rumusan Pancasila
dalam UUD RIS yakni :
Ketuhanan yang maha Esa
Peri kemanusiaan
Kebangsaan
Kedaulatan Rakyat
Keadilan sosial
Deskripsi sila ke 4. Pada UUD RIS fokus acuannya adalah kedaulatan rakyat
(mengingat waktu itu kedaulatan Indonesia sebagai Negara merdeka dan
berdaulat diganggu dengan tindakan agresi militer belanda)
Sedangkan padasila ke 4 UUDS 1950, Perumusan Pancasila justru berfokus
pada bentuk kerakyatan ( hal ini terjadi karena agresi militer telah
dihentikan, hal utama yang menjadi tumpuan adalah mengembalikan
kondisi rakyat agar segera merapatkan barisan untuk membangun
Indonesia berdaulat)
Namun secara garis besar perbedaan rumusan Pancasila yakni pada
deskripsi sila dalam UUD 1945, UUD RIS dan UUDS 1950, merupakan
representasi dari kondisi de facto dan yuridis Indonesia. Mengingat
Pancasila adalah symbol kedaulatan ideology Bangsa Indonesia, maka
keberadaannya menjadi tolok ukur yang disyaratkan untuk mampu
mengatasi instabilitas kala itu.
Dinamika Pancasila serta Pengaruhnya
pada kondisi sosial masyarakat
Terjadinya dinamika konstitusi yang berdampak langsung
pada rumusan Pancasila juga memberikan pengaruh bagi
kondisi sosial masyarakat kala itu. Beberapa kondisi sosial
masyarakat kala itu, antara lain: