JALUM 3B
1. Pengertian MTBS
Manajemen Terpadu Bayi Muda merupakan pendekatan yang digunakan dengan konsep yang
terpadu untuk bayi muda yang usianya 1 hari- 2 bulan baik yang berkondisi sehat ataupun sakit.
Dalam pendekatan ini juga menggunakan suatu persepsi untuk menggunakan fasilitas rawat jalan
untuk pelayanan kesehatan dasar yang dilakukan dengan mengunjungi bayi muda yang tergolong
neonatal oleh petugas kesehatan.
Terpadu Balita Sakit (MTBS) adalah suatu pendekatan yang terintegrasi/ terpadu dalam
tatalaksana balita sakit dengan fokus pada kesehatan anak usia 0-59 bulan (balita) secara
menyeluruh. MTBS bukan merupakan suatu program kesehatan tetapi suatu pendekatan/cara
penatalaksanaan balita sakit. Dalam perkembangannya MTBS juga mencakup Manajemen
Terpadu Bayi Muda (MTBM) umur kurang dari 2 bulan baik dalam keadaan sehat maupun sakit.
Umur 2 bulan tidak termasuk pada bayi muda tapi ke dalam kelompok 2 bulan sampai 5 tahun.
Lanjutan…
Konseling memerlukan keterampilan komunikasi, menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan mengecek
pemahaman ibu. Konseling yang dapat diberikan:
1. Mengajari ibu cara pemberian obat dirumah
2. Mengajari ibu cara mengobati infeksi lokal dirumah
3. Mengajari ibu cara mencampur dan memberi oralit
4. Anjuran makan untuk anak sehat maupun sakit
5. Menilai cara pemberian makan anak
6. Menentukan masalah pemberian makan anak
7. Menasehati ibu tentang masalah pemberian makan anak
8. Menasehati ibu tentang pemberian cairan selama anak sakit
9. Menasehati ibu kapan harus kembali ke petugas kesehatan
7. Kunjungan Ulang Untuk Pelayanan Tindak Lanjut
Untuk kunjungan ulang gunakan kotak pelayanan tindak lanjut yang sesuai klasifikasi
sebelumnya. Jika anak mempunyai masalah baru, lakukan penilaian klasifikasidan tindakan terhadap
masalah baru tersebut seperti pada bagan PENILAIAN, KLASIFIKASI DAN
TINDAKAN/PENGOBATAN ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN
*Kunjungan ulang sesudah 2 hari pada
masalah :
Pneumonia
Diare persisiten
Disentri
Lanjutan…
Malaria, Demam mungkin bukan malaria
Demam bukan malaria
Campak dengan komplikasi pada mata dan mulut
MungkinDBD,Demam mungkin bukan DBD
Infeksi telinga akut
C. Data Subjektif
1) Alasan datang
Ibu mengatakan ingin memeriksakan anaknya
2) Keluhan utama
Ibu mengatakan anaknya demam sejak 2 hari yang lalu
3) Riwayat kelahiran
Anak 1 dari 2 bersaudara
Jenis persalinan : Normal
Ditolong oleh : Bidan
BB/PB lahir : 3000 gram / 48 cm
Lanjutan…
4) Riwayat imunisasi
Ibu mengatakan anaknya sudah mendapatkan imunisasi lengkap yaitu HB-0, DPT, polio, dan campak
5) Riwayat penyakit anak
a. Dahulu :
Ibu mengatakan anaknya pernah menderita batuk, pilek, demam pada umur 1 tahun
b. Sekarang :
Ibu mengatakan saat ini anaknya menderita demam sudah 2 hari
6) Riwayat perkembangan anak
a. Motorik halus : mengedipkan mata
b. Motorik kasar : sudah bisa jalan
7) Pola pemenuhan sehari-hari
a. Nutrisi
Sebelum sakit : makan 3x/hari, porsi nasi sedang, sayur, minum susu
Selama sakit : makan 1x/hari, porsi sedikit, dan minum susu serta air putih
Lanjutan…
b. Istirahat
Sebelum sakit : ibu mengatakan anaknya tidur siang 2 jam, tidur malam
12 jam
Selama sakit : ibu mengatakan anaknya tidak tidur siang, tidur malam
hanya 8 jam.
c. Aktivitas
Sebelum sakit : ibu mengatakan anaknya dapat bermain dengan teman
sebayanya
Selama sakit : ibu mengatakan anaknya minta digendong terus.
II. Pengkajian Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
b. BB sekarang : 12 kg
TB : 78 cm
LILA : 12 cm
LK : 30 cm
c. Tanda-tanda vital
Denyut nadi : 95x /menit
Pernafasan : 37x /menit
Suhu : 38,5°C
Lanjutan…
2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala dan Leher
Kepala : bentuk simetris, tidak ada benjolan abnormal
Mata : bentuk simetris, konjungtiva anemis warna pucat, sclera tidak ikterik
Mulut dan gigi : Bersih
Lidah : bersih
Gigi : tidak berlubang
Bibir : tidak pecah-pecah, pucat
Telinga : simetris dan tidak ada serumen
Hidung : simetris, tidak ada polip dan secret
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan kelenjar tiroid dan juga tidak ada
pembendungan di vena jugularis.
b. Dada
Jantung: tidak dilakukan pemeriksaan
Paru-paru: tidak dilakukan pemeriksaan.
c. Ketiak
Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
d. Abdomen
Turgor: tidak dilakukan pemeriksaan
Perkusi: perut kembung
e. Genetalia: tidak di lakukan pemeriksaan
f. Ekstremitas
Telapak tangan dan kaki: tidak pucat dan tidak basah karena keringat
Kuku: bersih dan tidak panjang
Kapiler refill: bila ditekan warna kembali dalam waktu 2detik
Oedema: tidak ada pembengkakan
g. Pemeriksaan penunjang
Tidak dilakukan pemeriksaan
III. Assesment
Diagnosa : An F usia 24 bulan dengan demam
Masalah Potensial : Kejang
Antisipasi Masalah : Pemberian obat paracetamol, Amoxcilin, Glyceryl guaiacolate, Vit
B6
IV. Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaana anaknya , yaitu nadi: 80x/menit , R:20X/menit, S:
380C. Tidak ada kaku kuduk, tidak pilek, mata tidak merah, dan tidak ada ruam yang
menyeluruh, hidung dan gusinya tidak berdarah, dan uji torniket (-).
2. Ibu sudah mengetahui keadaan umum anaknya.
Lanjutan..
3. Memberi tahu ibu kondisi anaknya. Bahwa dari hasil pemeriksaan anak sakit demam
mungkin bukan DBD. Karena anak tidak mengalami tanda dan gejala yang biasa terjadi
pada penyakit DBD.
Ibu sudah mengetahui keadaan umum anaknya.
4. Memberikan terapi obat paracetamol sirup 125 mg/5 ml dengan dosis untuk anak usia 0 –
1 tahun : ½ sendok takar (5 mL), 3 – 4 kali sehari.
Terapi obat telah diberikan dan ibu akan memberikan obat sesuai anjuran.
5. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 2 hari lagi apabila anaknya tetap demam.
Ibu bersedia untuk kunjungan ulang 2 hari lagi.
6. Melakukan pendokumentasian.
Telah dilakukan pendokumentasian
Proses manajemen kasus
Anak F berumur 2 tahun. Telah melakukan anamnesa dan pemeriksaan oleh bidan I diperoleh hasil yaitu
anak C teraba panas, anak masih bisa minum, tidak muntah, tidak kejang dan masih sadar serta tidak
letargis, anak C juga tidak batuk dan tidak diare. Setelah diperiksa dihasilkan bahwa nadi: 95 x/menit , R:
37 x/menit, S : 38,5 0C. Tidak ada kaku kuduk, tidak pilek, mata tidak merah, dan tidak ada ruam yang
menyeluruh, hidung dan gusinya tidak berdarah, dan uji torniket (-).
Dari hasil anamnesa dan pemeriksaan dihasilkan bahwa anak F mengalami sakit demam mungkin bukan
DBD. Demam anak F dikatagorikan demam bukan DBD karena anak F tidak mengalami gejala DBD
seperti tanda-tanda syok atau gelisah, muntah bercampur darah/seperti kopi, berak berwarna hitam,
perdarahan dari hidung atau gusi, bintik-bintik perdarahan di bawah kulit (petekie) dan uji torniket positif,
dan sering muntah. Sehingga penatalaksanaan yang dilakukan pada anak F adalah melakukan pemeriksaan
umum, memberikan terapi obat paracetamol sirup 125 mg/5 ml dengan dosis untuk anak usia 0 – 1 tahun :
½ sendok
THANK YOU