Anda di halaman 1dari 18

BIMBIN

MANASIK UMRAH
GAN
ABU SIRAJ TOUR & UMRAH
OLEH : ARMAYA AZMI
Apa itu Umrah?
Etimologi
‫الزيارة التي فيها عمارة الود‬
(Ziarah yang bertujuan menyuburkan rasa
cinta)
Terminologi
Berziarah atau berkunjung ke Baitullah
(Ka’bah) Al-Mukarramah untuk beribadah
kepada Allah Swt
Hukum Umrah
Hukum Wajib Sunnah Muakkad
Ulama Imam Syafi’i dan Abu Hanifah, Imam
Ahmad bin Hanbal Malik dan Qaul Qadim
Syafi’i
Dasar Al-Baqarah 2 :196 Hadits dari Jabir r.a
Hadits dari Abu Razin, dia sesungguhnya Nabi Saw
hukum
datang kepada Nabi dan berkata: ditanya tentang umroh
Ya Rasulullah sesungguhnya apakah wajib? Rasulullah
ayahku sudah tua sekali, tidak menjawab “tidak, akan
mampu berhaji , tidak sanggup tetapi kalau engkau
umroh dan juga berpergian. berumrah lebih utama (H.R.
Rasulullah bersabda “Hajikan Ahmad dan Tirmidzi)
ayahmu dan Umrohkan”
Fadhilah Umroh
1. Destinasi wajib untuk ziarah
Dari Abu Hurairah Nabi Bersabda: Tidak perlu bersusah
payah untuk berpergian kecuali ke tiga mesjid. Masjidil
Haram, Masjidku (Masjid Nabawi) dan Masjidil Aqsha
2, Menghapus Dosa
Iringilah antara haji dengan Umrah, sebab sungguh keduanya
akan menghapuskan kefakiran dan dosa, sebagaimana api
akan mampu membasmi karat pada besi, emas dan perak...
“Antara umrah yang satu dan umrah yang berikutnya akan
menghapuskan dosa di antara keduanya, dan haji yang
mabrur tidak balasan yang paling pantas kecuali surga” (HR.
Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i dan Ibnu Majah)
Fadhilah Umroh
3. Tamu istimewa Allah, doanya mustajab, dosanya
diampuni
“Jemaah haji dan Umrah adalah tamu-tamu istimewa
Allah, kalau mereka berdoa akan dikabulkan dan
kalau mereka mohon ampun akan diampuni” (HR.
Nasai, Ibju Majah, Ibnu Khuzaimah, dan Ibnu
Hibban)
4. Pahala yang sangat besar
“shalat di mesjidku lebih utama seribu kali
dibanding mesjid yang lain, kecuali masjidil haram
dengan seratus ribu kali kebaikan”
MIQAT
Miqat = Batas waktu atau tempat untuk memulai haji
atau umrah
Miqat terbagi 2 :
1) Miqat Zamani (Batas Waktu)
Miqat Zamani Umrah : Sepanjang tahun kecuali
hari-hari makruh, Arafah, dan tasyrik
2) Miqat Makani (Batas tempat)
Bir Ali / zulhulaifah, Tan’im, Hudaibiyah, ji’ranah
Filosofi Miqat
 Berganti pakaian : pakaian menunjukkan
lambang simbol, status dan perbedaan
 Lepaskan simbol pakaian yang melekat.
Serigala (kegarangan dan penindasan), tikus
(kelicikan), rubah ( tipu daya), domba
(penghambaan)
 meninggalkan karakter ke aku an (ras ku,
kelas ku, grupku, keluarga ku dll) dan
melebur menjadi kita
 Kenakan 2 helai pakaian sederhana
Rukun Umrah
Ihram

Thawaf

Sa’i

Bercukur/ Tahallul

Tertib
1. Ihram
Niat Karena Allah
‫لبيك اللهم عمرة‬
(Labbaikallahumma Umratan)
Ya Allah aku datang memenuhi panggilan Mu untuk berumrah
‫نويت العمرة واحرمت بها هلل تعالى‬
(Nawaitul Umrata wa ahramtu biha lillahi ta’ala)
Aku berniat untuk Berumrah dan aku berihram atasnya karena
Allah Ta’ala
Ihram diikuti dengan Talbiyah
Meninggalkan larangan Ihram
Filosofi Ihram
 Tekad untuk melakukan hijrah : Hijrah dari rumahmu
menuju rumah umat manusia, dari hidup menuju mati,
dari diri menuju Allah,
 Diingatkan darimana kita berasal dan kemana kita
berakhir
 Tidak terikat dari apapun kecuali Allah
 Tidak boleh lekat di tubuhnya dengan simbol
kesombongan dan meninggalkan perbedaan,
keangkuhan dan status sosial
 Tidak boleh punya kesibukan kecuali untuk mencari
perhatian dari Allah
Larangan Ihram
1. Memakai pakaian biasa, seperti baju, celana, sarung,
Memakai sepatu yang menutupi mata kaki dan
Menutup kepala yang melekat (Bagi Laki-laki)
2. Menutup muka (memakai cadar) memakai sarung
tangan (bagi perempuan)
3. Memakai wewangian
4. Memotong kuku, mencukur atau mencabut rambut
badan
Bagi yang melanggar larangan Ihram di atas maka ia
dikenakan Dam (denda pelanggaran) berupa :
menyembelih seekor kambing atau berpuasa 3 hari atau
bersedekah memberi makan 6 orang miskin
Larangan Ihram
5. Memburu atau membunuh binatang buruan
Dikenakan dam menyembelih hewan yang sama atau
bersedekah kepada fakir miskin seharga hewan tsb.
6. Melakukan akad nikah atau lamaran
Nikahnya batal (tidak sah) tapi tidak terkena dam
7. berhubungan suami istri
Menyembelih seekor unta, kalau tidak ada menyembelih 7
ekor kambing, kalau tidak ada bersedekah seharga unta,
kalau tidak ada puasa 10 hari
8. berkata-kata rafats (porno), Bertengkar, mencaci
maki
2. Thawaf
 Mengelilingi Ka’bah 7 kali putaran, dimulai dari
hajar aswad dan berakhir di hajar aswad
 Suci dari Hadats dan najis
 posisi ka’bah berada di sebelah kiri, tidak boleh
di dalam Ka’bah (hijir Ismail) dan tidak boleh
menyentuh dinding Ka’bah
 Menutup Aurat
 Idhtiba’ ketika sedang beriIhram
 Sholat 2 Rakaat setelah selesai Thawaf (jika
memungkinkan di belakang Maqam Ibrahim)
Filosofi Thawaf
 Dynamic, motion, always moving and progressing
(Dinamis, terus bergerak dan melakukan perubahan)
 Faidza Faraghta Fanshab
 Kullun fi Falakin Yasbahun
 Innallah la yughayyiru ma biqaumin hatta yughayyiru ma bianfusihim

 Rule of law, regulation, discipline (Mengikuti aturan


dan disiplin)
 Tetap menjaga kesucian diri dan hati
 Melebur dalam satu kesatuan, bahwa semua manusia
adalah sama di sisi Allah, tidak ada yang membedakan
kecuali taqwa
3. Sa’i
 Sai artinya berjalan, berusaha
 Berjalan diawali dari bukit Shafa dan
berakhir di Marwah bolak balik sebanyak
7 kali
 Bagi laki-laki disunnahkan berlari atau
Berjalan cepat di antara 2 tiang (pilar
hijau) pada 3 putaran pertama
 Tidak mesti dalam keadaan suci
FILOSOFI SA’I
 Sai berjalan lurus bukan melingkar, tidak
bergerak dalam lingkaran, tetapi berjalan ke
depan, ini bermakna migrasi dari satu titik hingga
mencapai titik tujuan.
 Bergerak dari shafa yang berati cinta murni
terhadap orang lain, tujuan akhir adalah marwa
yang berarti ideal kemanusiaan, rasa hormat,
kemurahan hati, dan pemaafan terhadap orang
lain
4. Tahallul
Pengertian : menjadi boleh atau halal
- Keadaan seseorang yang telah dihalalkan (dibolehkan)
melakukan perbuatan yang sebelumnya dilarang selama
berihram
Cara bertahallul
-Bagi laki-laki dengan mencukur (Tahliq) atau
memotong rambut kepala (Taqshir)
- Bagi perempuan cukup taqshir
Sholat dalam Perjalanan
Tayammum : Bersuci dengan menggunakan debu
Tata cara :
1. Kedua telapak tangan ditempelkan ke tempat yang
berdebu kemudian disapukan merata ke wajah
2. Kedua telapak tangan ditempelkan ke tempat
berdebu dan menyapu telapak tangan kanan dari
ujung jari sampai ke siku secara merata, dan dan
menyapu telapak tangan kiri dari ujung jari sampai
ke siku secara merata
Sholat jama’ Qashar dalam perjalanan

Anda mungkin juga menyukai