Anda di halaman 1dari 20

Abortus Berulang et causa

Toxoplasmosis

Robert Tupan us Abatan


102012335
Skenario

 Seorang perempuan 37 tahun setelah menikah 10 tahun yang lalu


mengalami abortus berulang
Anamnesis Pemeriksaan Fisik

 Perempuan tersebut bekerja  Keadaan umum


sebagai dokter Hewan
 Kesadaran
 Tanda-tanda vital
 Inspeksi
 Palpasi
 Perkusi
 Auskultasi
Pemeriksaan Penunjang
(igM dan igG (+) toxoplasma )
Pemeriksaan Serologi
 ELISA/EIA (enzyme immune assay)
 HA (hemagglutination)

USG (Ultrasonografi) Fetus


Serodiagnosis
 IgM positif atau IgG naik 4X lipat
dalam 2-3 minggu menunjukan
saat ini terinfeksi
 IgM yang tinggi menunjukan
infeksi terjadi dalam 3 bulan
terakhir
 Tingginya titer tidak
menunjukan beratnya penyakit
Diagnosis Infeksi Kongenital
 IgM positif dan/atau IgA positif
Infeksi Primer
 Adanya IgG yang menetap pada
 Terjadi serokonversi igG dari tahun pertama setelah kelahiran
negatif ke posistif atau terjadi (pemeriksaan serial)
peningkatan titer IgG yang maks
(> 2x) pada pemeriksaan serial
selang waktu 3 minggu
 IgM positif dan/atau IgA positif
 IgG avidity rendah
Diagnosis

 Toksoplasmosis

Toksoplasmosis, suatu penyakit yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii,


merupakan penyakit parasit pada hewan yang dapat ditularkan ke manusia Parasit ini
merupakan golongan Protozoa yang bersifat parasit obligat intraseseluler.
Toksoplasmosis menjadi sangat penting karena infeksi yang terjadi pada saat kehamilan
dapat menyebabkan abortus spontan atau kelahiran anak yang dalam kondisi abnormal
atau disebut sebagai kelainan kongenital seperti hidrosefalus, mikrosefalus, iridosiklisis
dan retardasi mental.
Daur hidup
Cara infeksi
Etiologi

Keadaan toxoplasmosis disuatu daerah dipenguruhi banyak faktor :


 Kebiasaan makan daging kurang matang
 Adanya kucing, tikus, burung
 Adanya vektor : lipas, lalat memindahkan ookista dari tinja kucing ke
makanan
 Seekor kucing mengeluarkan sampai 10juta butir ookista sehari selama 2
minggu
 Ookista menjadi matang dalam waktu 1-5 hari, dapat hidup > setahun
ditanah panas dan lembab
Patogenesis
 Ookista (tertelan) > sporokista (penetrasi sel gastro intestina) > takizoit
(membelah diri > kerusakan sel) > aliran darah/limfe keseluruh jaringan >
penetrasi dan proliferasi disetiap sel > kista (bertahah lama)

Proliferasi parasit jaringan :


 Kerusakan jaringan ( sel membengkak, sebagian nekrosis > dikelilingi limfosit,
monosit, dan sel plasma
 Diikuti reakksi imunitas seluler dan humoral
Patogenesis 2
 Toxoplasma gondii > pembentukan antibodi IgM, IgG,  T.gondii juga merangsang sel limfosit T
IgA dan IgE CD4 dan CD8
 Antibody memegang peranan parsial (sebagian kecil)  Untuk mengontrol parasit, tubuh
dalam mengontrol infeksi toxoplasma gondii tapi mengerahkan CD4 Th1 (walau CD4
diproduksi terus selama infeksi Th2 juga terangsang)
 IgM diproduksi mulai minggu 1, mencapai puncak 1-2  IL-12 membangkitkan respon imun
bulan, menurun setelah 4 bulan yang protektif dengan peningkatnya
 IgA diproduksi akhir bulan pertama, mencapai puncak produksi IFN-y dan menimbulkan
2-3 bulan, menghilang 4-7 bulan respon imin CD4 Th1
 IgG diproduksi beberapa minggu setelah IgM  IL-12 dan IFN-y akan mengaktifkan
mencapai puncaknya setelah 4 bulan, bertahan makrofag dengan meningkatkan
titer tinggi bertahun-tahun, turun bertahan dan eksresi molekul permukaan sel,
menetap seumur hidup dengan kadar rendah peningkatan fagositosis dan
memproduksi reaktif oxigen
intermediates (ROIs) dan reaktive
nitrogen intermeiates (RNIs) yang
merupan bahan mikrobisial efektif
Manifestasi klinis

Toxoplasmosis pada ibu hamil Toxoplasmosis kongenital


 Biasanya asimtomatik  Gejala klini sangat beragam. Gejala lebih
berat dibandingkan toxoplasmosis di
 Kecurigaan berdasarkan riwatyat
dapat dan angka kematiaan lebih tinggi
infertilitas, abortus, lahir mati, kelainan
kongenital, dan riwayat memelihara  Paparan infeksi saat awal kehamilan, gejal
kucing klinis makin berat, transmisi makin kecil.
 Gejala umum : limfadenopati dan lesu  Paparan infeksi saat akhir kehamilan,
tanpa panas. gejala klinis makin ringan, transmisi makin
besar
 Kelenjar yang paling umum terkena :
kel servikal, oksipital supra klavikular,
axila, dan inguinal
Medika mentosa
PIRIMETAMIN  F’dinamik :
 Suatu antagonis as folat  Efek sinergis dgn sulfonamid
 F’kinetik :  Inhibitor poten dihidrofolat reduktase
 Absrp oral : lengkap ttp lambat
 Cmax t’capai dlm 4-6 jam  ES :
 T’ikat prot plasma   sulfonamid
 Diakumulasi di ginjal, paru2, hati, limpa  Interaksi :
 T ½ 80-95 jam  Supresi sstl bila digunakan b’sama anti-
 Diekskresi di ginjal & ASI as.folat spt metotreksat
 (+) lorazepam : hepatotoksik ringan
Medika mentosa
SPIRAMISIN  Metabolisme tdk jelas, kmkgnan tjd di
hepar  metabolit aktif
 Suatu antimikroba gol makrolid, spektrum
AM luas ( g +/- )  T ½ bervariasi t’gtg cr pemberian; oral 3-
4j
 Antibakteri & antiprotozoa
 Ekskresi terutama melalui
empedufeses, 4-14 % melalui urin
 F’kinetik :  F’dinamik :
 Absrp oral tdk sempurna, lambat, lbh baik  B’ikatan reversibel pd ribosom 50S 
pd suasana basa (pKa 7.9) blokade transpeptidasi/translokasi 
 Distribusi luas, kadar lbh tinggi di paru2, m’hambat sintesis protein &
bronkus, tonsil, rongga sinus, jar pelvis wnt p’tumbuhan sel
 Dpt melewati sawar plasenta dan masuk  Diakumulasi >> pd sel bakteri
ke ASI
 Konsentrasi tinggi jg dpt ditemukan pd  ES :
empedu, lekosit PMN, makrofag
 Rx hipersensitivitas < makrolid lain
 Tdk dpt menembus sawar otak
 Trombositopenia, p’pj-an segmen QT pd
 Ikatan dgn prot plasma kecil (10-25 %) anak2, ggn sal cerna, hepatitis
kholestatik, kolitis akut, esofagitis
ulserativa
Medika mentosa
KLINDAMISIN  F’dinamik :
 Suatu antimikroba  B’ikatan reversibel pd ribosom 50S 
blokade transpeptidasi/translokasi 
 Bakteriostatik m’hambat sintesis protein &
p’tumbuhan sel
 M’hambat disosiasi peptidil tRNA
 Diakumulasi >> pd sel bakteri
ribosom  m’hambat sintesa protein
 F’kinetik :
 ES :
 Absrp oral lengkap
 Rx hipersensitivitas < makrolid lain
 Tdk dipengaruhi isi lambung
 Trombositopenia, p’pj-an segmen QT
 T ½ 2,9 jam pd anak2, ggn sal cerna, hepatitis
kholestatik, kolitis akut, esofagitis
 Distribusi luas di b’bagai jaringan t’msk ulserativa
tulang
Non medika mentosa
Kesimpulan

 Infeksi toksoplasmosis dapat terjadi pada janin melalui sirkulasi uteroplasenta.


Pemeriksaan laboratorium yang lazim di-lakukan ialah IgG dan IgM antitoksoplasma serta
aviditas antitoksoplasma IgG.
 Pemeriksaan tersebut perlu dilakukan pada ibu yang diduga terinfeksi T. gondii dan juga
pada janin, umumnya dilakukan pa-da usia kehamilan 14-27 minggu.
 Untuk ibu hamil yang memiliki kemungkinan infeksi tinggi atau infeksi janin telah terjadi,
pengobatan dengan spiramisin harus ditambahkan pirimetamin,

Anda mungkin juga menyukai