Seorang perempuan 37 tahun setelah menikah 10 tahun yang lalu
mengalami abortus berulang Anamnesis Pemeriksaan Fisik
Perempuan tersebut bekerja Keadaan umum
sebagai dokter Hewan Kesadaran Tanda-tanda vital Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi Pemeriksaan Penunjang (igM dan igG (+) toxoplasma ) Pemeriksaan Serologi ELISA/EIA (enzyme immune assay) HA (hemagglutination)
USG (Ultrasonografi) Fetus
Serodiagnosis IgM positif atau IgG naik 4X lipat dalam 2-3 minggu menunjukan saat ini terinfeksi IgM yang tinggi menunjukan infeksi terjadi dalam 3 bulan terakhir Tingginya titer tidak menunjukan beratnya penyakit Diagnosis Infeksi Kongenital IgM positif dan/atau IgA positif Infeksi Primer Adanya IgG yang menetap pada Terjadi serokonversi igG dari tahun pertama setelah kelahiran negatif ke posistif atau terjadi (pemeriksaan serial) peningkatan titer IgG yang maks (> 2x) pada pemeriksaan serial selang waktu 3 minggu IgM positif dan/atau IgA positif IgG avidity rendah Diagnosis
Toksoplasmosis
Toksoplasmosis, suatu penyakit yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii,
merupakan penyakit parasit pada hewan yang dapat ditularkan ke manusia Parasit ini merupakan golongan Protozoa yang bersifat parasit obligat intraseseluler. Toksoplasmosis menjadi sangat penting karena infeksi yang terjadi pada saat kehamilan dapat menyebabkan abortus spontan atau kelahiran anak yang dalam kondisi abnormal atau disebut sebagai kelainan kongenital seperti hidrosefalus, mikrosefalus, iridosiklisis dan retardasi mental. Daur hidup Cara infeksi Etiologi
Keadaan toxoplasmosis disuatu daerah dipenguruhi banyak faktor :
Kebiasaan makan daging kurang matang Adanya kucing, tikus, burung Adanya vektor : lipas, lalat memindahkan ookista dari tinja kucing ke makanan Seekor kucing mengeluarkan sampai 10juta butir ookista sehari selama 2 minggu Ookista menjadi matang dalam waktu 1-5 hari, dapat hidup > setahun ditanah panas dan lembab Patogenesis Ookista (tertelan) > sporokista (penetrasi sel gastro intestina) > takizoit (membelah diri > kerusakan sel) > aliran darah/limfe keseluruh jaringan > penetrasi dan proliferasi disetiap sel > kista (bertahah lama)
Proliferasi parasit jaringan :
Kerusakan jaringan ( sel membengkak, sebagian nekrosis > dikelilingi limfosit, monosit, dan sel plasma Diikuti reakksi imunitas seluler dan humoral Patogenesis 2 Toxoplasma gondii > pembentukan antibodi IgM, IgG, T.gondii juga merangsang sel limfosit T IgA dan IgE CD4 dan CD8 Antibody memegang peranan parsial (sebagian kecil) Untuk mengontrol parasit, tubuh dalam mengontrol infeksi toxoplasma gondii tapi mengerahkan CD4 Th1 (walau CD4 diproduksi terus selama infeksi Th2 juga terangsang) IgM diproduksi mulai minggu 1, mencapai puncak 1-2 IL-12 membangkitkan respon imun bulan, menurun setelah 4 bulan yang protektif dengan peningkatnya IgA diproduksi akhir bulan pertama, mencapai puncak produksi IFN-y dan menimbulkan 2-3 bulan, menghilang 4-7 bulan respon imin CD4 Th1 IgG diproduksi beberapa minggu setelah IgM IL-12 dan IFN-y akan mengaktifkan mencapai puncaknya setelah 4 bulan, bertahan makrofag dengan meningkatkan titer tinggi bertahun-tahun, turun bertahan dan eksresi molekul permukaan sel, menetap seumur hidup dengan kadar rendah peningkatan fagositosis dan memproduksi reaktif oxigen intermediates (ROIs) dan reaktive nitrogen intermeiates (RNIs) yang merupan bahan mikrobisial efektif Manifestasi klinis
Toxoplasmosis pada ibu hamil Toxoplasmosis kongenital
Biasanya asimtomatik Gejala klini sangat beragam. Gejala lebih berat dibandingkan toxoplasmosis di Kecurigaan berdasarkan riwatyat dapat dan angka kematiaan lebih tinggi infertilitas, abortus, lahir mati, kelainan kongenital, dan riwayat memelihara Paparan infeksi saat awal kehamilan, gejal kucing klinis makin berat, transmisi makin kecil. Gejala umum : limfadenopati dan lesu Paparan infeksi saat akhir kehamilan, tanpa panas. gejala klinis makin ringan, transmisi makin besar Kelenjar yang paling umum terkena : kel servikal, oksipital supra klavikular, axila, dan inguinal Medika mentosa PIRIMETAMIN F’dinamik : Suatu antagonis as folat Efek sinergis dgn sulfonamid F’kinetik : Inhibitor poten dihidrofolat reduktase Absrp oral : lengkap ttp lambat Cmax t’capai dlm 4-6 jam ES : T’ikat prot plasma sulfonamid Diakumulasi di ginjal, paru2, hati, limpa Interaksi : T ½ 80-95 jam Supresi sstl bila digunakan b’sama anti- Diekskresi di ginjal & ASI as.folat spt metotreksat (+) lorazepam : hepatotoksik ringan Medika mentosa SPIRAMISIN Metabolisme tdk jelas, kmkgnan tjd di hepar metabolit aktif Suatu antimikroba gol makrolid, spektrum AM luas ( g +/- ) T ½ bervariasi t’gtg cr pemberian; oral 3- 4j Antibakteri & antiprotozoa Ekskresi terutama melalui empedufeses, 4-14 % melalui urin F’kinetik : F’dinamik : Absrp oral tdk sempurna, lambat, lbh baik B’ikatan reversibel pd ribosom 50S pd suasana basa (pKa 7.9) blokade transpeptidasi/translokasi Distribusi luas, kadar lbh tinggi di paru2, m’hambat sintesis protein & bronkus, tonsil, rongga sinus, jar pelvis wnt p’tumbuhan sel Dpt melewati sawar plasenta dan masuk Diakumulasi >> pd sel bakteri ke ASI Konsentrasi tinggi jg dpt ditemukan pd ES : empedu, lekosit PMN, makrofag Rx hipersensitivitas < makrolid lain Tdk dpt menembus sawar otak Trombositopenia, p’pj-an segmen QT pd Ikatan dgn prot plasma kecil (10-25 %) anak2, ggn sal cerna, hepatitis kholestatik, kolitis akut, esofagitis ulserativa Medika mentosa KLINDAMISIN F’dinamik : Suatu antimikroba B’ikatan reversibel pd ribosom 50S blokade transpeptidasi/translokasi Bakteriostatik m’hambat sintesis protein & p’tumbuhan sel M’hambat disosiasi peptidil tRNA Diakumulasi >> pd sel bakteri ribosom m’hambat sintesa protein F’kinetik : ES : Absrp oral lengkap Rx hipersensitivitas < makrolid lain Tdk dipengaruhi isi lambung Trombositopenia, p’pj-an segmen QT T ½ 2,9 jam pd anak2, ggn sal cerna, hepatitis kholestatik, kolitis akut, esofagitis Distribusi luas di b’bagai jaringan t’msk ulserativa tulang Non medika mentosa Kesimpulan
Infeksi toksoplasmosis dapat terjadi pada janin melalui sirkulasi uteroplasenta.
Pemeriksaan laboratorium yang lazim di-lakukan ialah IgG dan IgM antitoksoplasma serta aviditas antitoksoplasma IgG. Pemeriksaan tersebut perlu dilakukan pada ibu yang diduga terinfeksi T. gondii dan juga pada janin, umumnya dilakukan pa-da usia kehamilan 14-27 minggu. Untuk ibu hamil yang memiliki kemungkinan infeksi tinggi atau infeksi janin telah terjadi, pengobatan dengan spiramisin harus ditambahkan pirimetamin,