• Fragmentasi perencanaan
• Fragmentasi keuangan
KEWENANGAN BERDASARKAN
HAK ASAL-USUL PEMERINTAHAN DESA
ASAS SUBSIDIARITAS
Kedaulatan adalah kewenangan untuk mengatur dan mengurus dirinya sendiri. Hal ini tampak tegas disebutkan dalam
definisi Desa menurut UU Desa yaitu bahwa Desa dalam batas wilayahnya berwewenang untuk mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan dan urusan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal-usul, dan/atau hak
tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
TUJUAN PEMBANGUNAN DESA (Ps 78 UU Desa)
Pasal 74 ayat 2 (dan penjelasannya) kebutuhan primer dan
PRIORITAS PEMBANGUNAN
pelayanan dasar:
DESA
Kebutuhan primer: sandang, papan, pangan
Pelayanan dasar : pendidikan, kesehatan, infrastruktur a. Peningkatan
Pelayanan Dasar;
b. Pembangunan dan
Meningkatkan KUALITAS PEMBANGUNAN DESA Pemeliharaan
HIDUP Manusia
(Perencanaan, Pelaksanaan, Infrastruktur dan
Pengawasan) Lingkungan
Meningkatkan
KESEJAHTERAAN c. Pengembangan
Masyarakat Desa Ekonomi Pertanian
Mengedepankan Kebersamaan,
Kekeluargaan, Kegotongroyongan guna Berskala Produktif;
PENANGGULANGAN
mewujudkan Pengarusutamaan
KEMISKINAN d. Pengembangan dan
Perdamaian & Keadilan Sosial
Pemanfaatan
Teknologi Tepat Guna
DESA KUAT, MAJU, MANDIRI, PEMBANGUNAN DESA e. Peningkatan Kualitas
DEMOKRATIS BERKELANJUTAN
Ketertiban dan
Ketenteraman
Masyarakat Desa
TATA KELOLA DESA YANG DEMOKRATIS 6
TATA KELOLA DANA DESA SEBAGAI BAGIAN DARI TATA KELOLA DESA
1. DANA DESA
2. ALOKASI DANA DESA
3. BAGI HASIL PAJAK DAERAH
4. BANTUAN KEUANGAN
MUSDES
a. kewenangan berdasarkan hak asal
usul;
PEMDES BPD
b. kewenangan lokal berskala Desa;
MASYARAKAT
•.
1. DANA DESA
2. ALOKASI DANA DESA
3. BAGI HASIL PAJAK DAERAH
4. BANTUAN KEUANGAN
MUSDES
a. kewenangan berdasarkan hak asal usul???
PEMDES BPD b. kewenangan lokal berskala Desa???
MASYARAKAT •.
1. ASET DESA
TATA KELOLA DESA YANG 2. SWADAYA MASYARAKAT
DEMOKRATIS BERDASARKAN 3. SDA/SDM/SUMBERDAYA LAINNYA
Hipotesa Masalah 2 – Elite Capture di Desa
PROYEK PROYEK PEMDA PROYEK PEMDA
KEMENTERIAN PROVINSI KAB/KOTA
1. DANA DESA
2. ALOKASI DANA DESA
3. BAGI HASIL PAJAK DAERAH
4. BANTUAN KEUANGAN
MUSDES
a. kewenangan berdasarkan hak asal usul???
PEMDES BPD b. kewenangan lokal berskala Desa???
MASYARAKAT •.
1. ASET DESA
PARTISIPASI MASYARAKAT LEMAH = 2. SWADAYA MASYARAKAT
ELITE CAPTURE 3. SDA/SDM/SUMBERDAYA LAINNYA
Tata Kelola Desa yang Tidak Demokratis
Prinsip Tata Kelola Desa
• Check and balances antara Musyawarah Desa
Kepala Desa dengan Badan
(psl. 54) • RPJM-Desa
Permusyawaratan desa. • Asset Desa
• Demokrasi perwakilan + Partisipasi masyarakat dalam Musdes • Hal-hal
permusyawaran. Strategis
rendah, kehadiran tanpa
• Proses demokrasi agenda/kepentingan yang diperjuangkan
partisipatoris melalui
Musdes
Kepala Desa
(psl. 25 – 53)
Elite Capture Badan Permusyawaratan
Desa (BPD) (psl. 55 -65)
• RPJM-Desa dan RKP-
Desa
Perangkat Desa • APB-Desa
(Pelayanan) • Peraturan Desa
• Kinerja Pemerintah Dipilih
Dipilih • Kerja Sama sekedar
Panitia (ad-hok) memenuhi
langsung
tetapi syarat
BUMDes pemilih Warga/Masyarakat administrasi
terjebak
politik uang
Lembaga Klp. Special Interest
Kemasyarakatan
/Adat Perwakilan Bagian
Wilayah Desa 20
Hipotesa Masalah 3 – Elite Capture dari Supradesa
PROYEK
PEMDA KAB/KOTA KEMENTERIAN
KADES
RPJMDESA/RKP
DESA/APBDESA MASYARAKAT
BPD DESA
Ketidakberdayaan yang semula bersifat personal menjadi bersifat sosial yaitu
sebagai sebuah ketidakberdayaan masyarakat. Kerumunan individu di desa
yang hidup dalam ketidakberdayaan tidaklah tepat dibaca sebagai masyarakat
desa yang tidak berdaya. Ketidakberdayaan masyarakat desa menjadi lebih
tepat jika dibaca sebagai kerumunan orang yang hidup di sebuah wilayah
bernama desa yang gagal secara sukarela membentuk organisasi sosial
bernama desa sebagai kesatuan masyarakat hukum.
22
Hipotesa Masalah 4 – Orientasi Belanja Anggaran, abai Sumberdaya Lokal
Kriteria
masyarakat;
• Kegiatan yang berhasil mendorong pembangunan berkualitas,
partisipasi dan kegotongroyongan dalam pembangunan;
Inovasi •
•
Kegiatan pengembangan sistem yang berdampak terhadap
peningkatan ekonomi dan sosial budaya.
Kegiatan pembangunan dengan nilai keunikan budaya,
potensi lokal, penyesuaian kondisi geografis, keterbatasan
sumberdaya dan fasilitas
• Kegiatan yang mempunyai sifat kebaruan atau penggabungan
unsur baru dengan yang sudah ada dan memberikan
perubahan yang signifikan
TIGA PLATFORM UNTUK MENDUKUNG
INOVASI DESA
Desa menerima Dana Desa untuk mendukung kegiatan:
27
KEMENTRIAN DESA,
PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
DAN TRANSMIGRASI
Jumlah Dana
Rp.409.995.008.109
Alokasi Bantuan Pemerintah
PERSPEKTIF PENDAMPINGAN
YANG INOVATIF
AMANAT UU DESA PASAL 112 AYAT 3 & AYAT 4
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
Ayat (3):
Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
memberdayakan masyarakat Desa dengan:
a. Menerapkan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, teknologi
tepat guna, dan temuan baru untuk kemajuan ekonomi dan pertanian masyarakat
Desa;
b. Meningkatkan kualitas pemerintahan dan masyarakat Desa melalui pendidikan,
pelatihan, dan penyuluhan, dan
c. Mengakui dan memfungsikan institusi asli dan/atau yang sudah ada di masyarakat
Desa.
Ayat (4):
Pemberdayaan masyarakat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan
dengan PENDAMPINGAN dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan
Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan.
masyarakat Desa terkurung dalam dunia proyek yang bersifat
eksklusif
masyarakat Desa terasingkan dari realitas hidup termasuk
pengenalan secara historis atas akar-akar penyebab
ketidakberdayaannya
proses pemberdayaan jatuh menjadi tindakan pragmatis dangkal
yang semata-mata teknis instrumentalis demi kepentingan proyek
tahapan kegiatan dibersihkan dari tujuan-tujuan normatifnya
sehingga kehilangan roh pemberdayaan masyarakat Desa sebagai
proses historis penguatan kedaulatan rakyat dan kedaulatan Desa
1. Edukasi : proses pembelajaran yang menyemai, menebarkan dan mempertukarkan
pengetahuan, pengalaman maupun keterampilan.
2. Asistensi : proses pendampingan eksekusi pekerjaan atau rancangan kegiatan
pembangunan Desa.
3. Intermediasi : proses membangun jembatan atau mengisi ruang kosong. Misalnya,
mempermudah terjadinya dialog antara kepala Desa dengan BPD dan masyarakat
Desa. Perbincangan yang bersifat menjembatani antar kepentingan ini sangat
penting untuk mengurai ketegangan antar kepentingan di Desa. Perbincangan ini
juga merupakan bagian dari proses menciptakan tatanan sosial moral dan peraturan
hukum di Desa sebagai landasan terjadinya permufakatan dari para pihak yang
berbeda kepentingan untuk membangun kepentingan dan tindakan-tindakan
bersama di Desa.
4. Pengorganisasian : proses pembentukan dan penguatan organisasi Desa maupun
beragam organisasi masyarakat Desa, serta penyatuan beragam kepentingan di
Desa menjadi kepentingan-kepentingan bersama di Desa yang didukung dan
diwujudkan secara bersama-sama oleh pemerintah Desa, BPD dan masyarakat
Desa.
5. Advokasi: memperjuangkan kepentingan bersama di Desa untuk mengubah
dan/atau memperbaharui kebijakan dan regulasi pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat Desa yang diarahkan dan difokuskan pada upaya terwujudnya keadilan
bagi seluruh masyarakat Desa.
INOVASI PENDAMPINGAN MASYARAKAT DESA
Inovasi (bahasa Inggris: innovation) dapat diartikan sebagai proses dan/atau hasil
pengembangan pemanfaatan/mobilisasi pengetahuan, keterampilan (termasuk
keterampilan teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki
produk (barang dan/atau jasa), proses, dan/atau sistem yang baru, yang memberikan
nilai yang berarti atau secara signifikan (terutama ekonomi dan sosial).
(https://id.wikipedia.org/wiki/Reka_baru)