Anda di halaman 1dari 38

Oleh: Bito Wikantosa

Kasubdit Perencanaan dan Pembangunan Partisipatif


LATAR BELAKANG
1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Pasal 79 ayat (4) dan (5)
memandatkan bahwa :
a. Peraturan Desa tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa dan
Rencana Kerja Pemerintah Desa merupakan satu-satunya dokumen
perencanaan di Desa.
b. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa dan Rencana Kerja
Pemerintah Desa merupakan pedoman dalam penyusunan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa yang diatur dalam Peraturan Pemerintah.
2. Mandat UU Desa Pasal 79 ayat (4) dan (5) menegaskan bahwa urusan yang
menjadi kewenangan Desa direncanakan sendiri oleh Desa . Dilaksanakan sendiri
oleh Desa dan hasilnya sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat Desa.
3. Namun demikian, mandat UU Desa tentang kedaulatan Desa untuk mengatur dan
mengurus pembangunan Desa secara mandiri belum sepenuhnya tegak.
4. Faktanya, kinerja penggunaan Dana Desa masih belum mengarah pada upaya
pencapaian tujuan pembangunan Desa yaitu : peningkatan kualitas
pembangunan manusia di Desa, peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa, dan
penanggulangan kemiskinan.
5. Akibatnya, implementasi UU Desa belum sepenuhnya mampu mewujudkan Desa
yang berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian
di bidang sosial-budaya.
Ketidakberdayaan Desa Pra UU Desa
Pembangunan Pembangunan
sektor ekonomi sektor lingkungan
sektor etc.
Desa Sebagai OBYEK Pembangunan:

Di tingkat makro Penguatan


• Pembangunan bersifat proyek -> Sistem
tidak berkesinambungan. Kelompok pemerintahan
Kelompok Desa
• Lokasi tidak merata -> faktor politik
sangat berperan.

Di Tingkat Mikro ? Pemerintahan


Desa
• Fragmentasi/tumpang tindih
kegiatan MASYARAKAT
DESA
Kelompok
• Fragmentasi kelembagaan

• Fragmentasi perencanaan

• Fragmentasi keuangan

• Tumpang tindih kelompok sasaran


CDD Project
Perbaikan sektor gizi 3
 Pembangunan Desa ditujukan untuk
melayani Siapa?
 Infrastruktur dibangun untuk melayani
Siapa?
 Kewenangan Desa diperkuat untuk
melayani Siapa?

PENGUATAN KEDAULATAN DESA


Penegasan Sikap Negara untuk berpihak
memperjuangkan kepentingan Rakyat
Desa yang berada dalam situasi
ketidakberdayaan
VISI KEDAULATAN DESA
ASAS REKOGNISI

KEWENANGAN BERDASARKAN
HAK ASAL-USUL PEMERINTAHAN DESA

KEWENANGAN PEMBANGUNAN DESA


DESA DESA : MENGATUR
DAN MENGURUS
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DESA
•.
KEWENANGAN BERSKALA PEMBINAAN
LOKAL DESA KEMASYARAKATAN DESA

ASAS SUBSIDIARITAS

Kedaulatan adalah kewenangan untuk mengatur dan mengurus dirinya sendiri. Hal ini tampak tegas disebutkan dalam
definisi Desa menurut UU Desa yaitu bahwa Desa dalam batas wilayahnya berwewenang untuk mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan dan urusan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal-usul, dan/atau hak
tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
TUJUAN PEMBANGUNAN DESA (Ps 78 UU Desa)
Pasal 74 ayat 2 (dan penjelasannya) kebutuhan primer dan
PRIORITAS PEMBANGUNAN
pelayanan dasar:
DESA
Kebutuhan primer: sandang, papan, pangan
Pelayanan dasar : pendidikan, kesehatan, infrastruktur a. Peningkatan
Pelayanan Dasar;
b. Pembangunan dan
Meningkatkan KUALITAS PEMBANGUNAN DESA Pemeliharaan
HIDUP Manusia
(Perencanaan, Pelaksanaan, Infrastruktur dan
Pengawasan) Lingkungan
Meningkatkan
KESEJAHTERAAN c. Pengembangan
Masyarakat Desa Ekonomi Pertanian
Mengedepankan Kebersamaan,
Kekeluargaan, Kegotongroyongan guna Berskala Produktif;
PENANGGULANGAN
mewujudkan Pengarusutamaan
KEMISKINAN d. Pengembangan dan
Perdamaian & Keadilan Sosial
Pemanfaatan
Teknologi Tepat Guna
DESA KUAT, MAJU, MANDIRI, PEMBANGUNAN DESA e. Peningkatan Kualitas
DEMOKRATIS BERKELANJUTAN
Ketertiban dan
Ketenteraman
Masyarakat Desa
TATA KELOLA DESA YANG DEMOKRATIS 6
TATA KELOLA DANA DESA SEBAGAI BAGIAN DARI TATA KELOLA DESA

1. DANA DESA
2. ALOKASI DANA DESA
3. BAGI HASIL PAJAK DAERAH
4. BANTUAN KEUANGAN

MUSDES
a. kewenangan berdasarkan hak asal
usul;
PEMDES BPD
b. kewenangan lokal berskala Desa;

MASYARAKAT
•.

TATA KELOLA DESA YANG 1. ASET DESA


DEMOKRATIS BERDASARKAN 2. SWADAYA MASYARAKAT
PRODUK HUKUM DESA 3. SDA/SDM/SUMBERDAYA LAINNYA
UU DESA MENGHADIRKAN :

SATU DESA SATU PERENCANAAN


SATU DESA SATU SISTEM ANGGARAN

PERTUMBUHAN EKONOMI DESA DAN


PELAYANAN SOSIAL DASAR
YANG BERTUMPU PADA SUMBERDAYA DESA
(SDA, TTG, SDM & BUDAYA NUSANTARA)
8
MEKANISME PENETAPAN PRIORITAS
PENGGUNAAN DANA DESA

1. Tahap Musyawarah Desa


Musyawarah Desa merupakan forum musyawarah
antara BPD, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat
yang diselenggarakan oleh Badan Permusyawaratan
Desa untuk menyepakati hal yang bersifat strategis,
seperti penggunaan dana Desa dalam hal
pembagunan Desa dan beberapa yang lainnya
dengan prinsip partisipatif, demokratis, dan
transparan.
2. Tahap Penyusunan Rancangan RKP Desa
Kepala Desa wajib mempedomani hasil
kesepakatan musyawarah Desa berkaitan
dengan prioritas penggunaan Dana Desa.
Kegiatan-kegiatan yang disepakati untuk
dibiayai dengan Dana Desa termuat dalam
dokumen rancangan RKP Desa.
3. Tahap Penetapan RKP Desa
Kepala Desa berkewajiban menyampaikan
kepada masyarakat Desa rancangan RKP Desa
yang memuat rencana kegiatan-kegiatan yang
akan dibiayai dengan Dana Desa.
4. Tahap Penyusunan Rancangan APB Desa
 Kepala Desa merancang pembiayaan kegiatan
dengan Dana Desa dengan berpedoman
kepada RKP Desa.
 Dana Desa dibagi untuk membiayai kegiatan-
kegiatan sesuai daftar urutan kegiatan yang
sudah ditetapkan dalam RKP Desa.
 Kepala Desa dilarang secara sepihak
mengubah daftar kegiatan yang direncanakan
dibiayai Dana Desa yang sudah ditetapkan
dalam RKP Desa.
Ketidakberdayaan Desa PascaUU Desa
Pembangunan Pembangunan
sektor ekonomi sektor lingkungan
sektor etc.
Desa Sebagai OBYEK
Pembangunan:
Penguatan
Di tingkat makro Sistem
• Pembangunan bersifat proyek - Kelompok pemerintahan
> tidak berkesinambungan. Kelompok Desa
• Lokasi tidak merata -> faktor
politik sangat berperan. ? Pemerintahan
Desa
Di Tingkat Mikro

• Fragmentasi/tumpang tindih Pemerintah


kegiatan Desa
Kelompok
• Fragmentasi kelembagaan
• Fragmentasi perencanaan
• Fragmentasi keuangan
• Tumpang tindih kelompok
sasaran
DANA DESA Perbaikan sektor gizi 12
13
Pemanfaatan Dana Desa
PERTANYAAN :
APAKAH KETIDAKBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DALAM
MENGAKSES SUMBERDAYA PEMBANGUNAN DESA LEBIH
DISEBABKAN OLEH KETIDAKBERDAYAAN SECARA POLITIK
DIBANDINGKAN KESALAHAN PROSEDUR ATAU LEBIH
DIKARENAKAN RENDAHNYA PENGETAHUAN DAN
KETRAMPILAN DALAM MENGELOLA PEMBANGUNAN DESA?
16
PERTANYAAN :
APAKAH KETIDAKBERDAYAAN DESA/MASYARAKAT DESA
DALAM MENGHADAPI PROYEK/KEGIATAN DAERAH DAN
SEKTORAL YANG TIDAK TUNDUK KEPADA MANDAT UU DESA
LEBIH DISEBABKAN OLEH KETIDAKBERDAYAAN SECARA
POLITIK ATAUKAH LEMAHNYA PENGETAHUAN DAN
KETRAMPILAN DALAM MENGELOLA PEMBANGUNAN DESA?
Hipotesa Masalah 1 – Ketidakjelasan Kewenangan Desa
PROYEK PROYEK PEMDA PROYEK PEMDA
KEMENTERIAN PROVINSI KAB/KOTA

KETIDAKJELASAN PENETAPAN BUPATI/WALIKOTA TENTANG KEWENANGAN DESA

1. DANA DESA
2. ALOKASI DANA DESA
3. BAGI HASIL PAJAK DAERAH
4. BANTUAN KEUANGAN

MUSDES
a. kewenangan berdasarkan hak asal usul???
PEMDES BPD b. kewenangan lokal berskala Desa???
MASYARAKAT •.
1. ASET DESA
TATA KELOLA DESA YANG 2. SWADAYA MASYARAKAT
DEMOKRATIS BERDASARKAN 3. SDA/SDM/SUMBERDAYA LAINNYA
Hipotesa Masalah 2 – Elite Capture di Desa
PROYEK PROYEK PEMDA PROYEK PEMDA
KEMENTERIAN PROVINSI KAB/KOTA

KETIDAKJELASAN PENETAPAN BUPATI/WALIKOTA TENTANG KEWENANGAN DESA

1. DANA DESA
2. ALOKASI DANA DESA
3. BAGI HASIL PAJAK DAERAH
4. BANTUAN KEUANGAN

MUSDES
a. kewenangan berdasarkan hak asal usul???
PEMDES BPD b. kewenangan lokal berskala Desa???
MASYARAKAT •.
1. ASET DESA
PARTISIPASI MASYARAKAT LEMAH = 2. SWADAYA MASYARAKAT
ELITE CAPTURE 3. SDA/SDM/SUMBERDAYA LAINNYA
Tata Kelola Desa yang Tidak Demokratis
Prinsip Tata Kelola Desa
• Check and balances antara Musyawarah Desa
Kepala Desa dengan Badan
(psl. 54) • RPJM-Desa
Permusyawaratan desa. • Asset Desa
• Demokrasi perwakilan + Partisipasi masyarakat dalam Musdes • Hal-hal
permusyawaran. Strategis
rendah, kehadiran tanpa
• Proses demokrasi agenda/kepentingan yang diperjuangkan
partisipatoris melalui
Musdes

Kepala Desa
(psl. 25 – 53)
Elite Capture Badan Permusyawaratan
Desa (BPD) (psl. 55 -65)
• RPJM-Desa dan RKP-
Desa
Perangkat Desa • APB-Desa
(Pelayanan) • Peraturan Desa
• Kinerja Pemerintah Dipilih
Dipilih • Kerja Sama sekedar
Panitia (ad-hok) memenuhi
langsung
tetapi syarat
BUMDes pemilih Warga/Masyarakat administrasi
terjebak
politik uang
Lembaga Klp. Special Interest
Kemasyarakatan
/Adat Perwakilan Bagian
Wilayah Desa 20
Hipotesa Masalah 3 – Elite Capture dari Supradesa
PROYEK
PEMDA KAB/KOTA KEMENTERIAN

PROYEK PEMDA PROYEK PEMDA


 Kewenangan Desa KAB/KOTA PROVINSI
 RPJMDesa Potensi
 Pengajuan DD Elite
 Laporan Capture
Penyelengaraan
Pemdes

KADES
RPJMDESA/RKP
DESA/APBDESA MASYARAKAT
BPD DESA
Ketidakberdayaan yang semula bersifat personal menjadi bersifat sosial yaitu
sebagai sebuah ketidakberdayaan masyarakat. Kerumunan individu di desa
yang hidup dalam ketidakberdayaan tidaklah tepat dibaca sebagai masyarakat
desa yang tidak berdaya. Ketidakberdayaan masyarakat desa menjadi lebih
tepat jika dibaca sebagai kerumunan orang yang hidup di sebuah wilayah
bernama desa yang gagal secara sukarela membentuk organisasi sosial
bernama desa sebagai kesatuan masyarakat hukum.
22
Hipotesa Masalah 4 – Orientasi Belanja Anggaran, abai Sumberdaya Lokal

PROYEK PROYEK PEMDA PROYEK PEMDA


KEMENTERIAN PROVINSI KAB/KOTA

KETIDAKJELASAN PENETAPAN BUPATI/WALIKOTA TENTANG KEWENANGAN DESA

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA


BERORIENTASI BELANJA ANGGARAN
KADES
OUPUT
RPJMDESA/RKPDESA/APBDESA
TAHUNAN
BPD
PROYEK DANA DESA
(jangka pendek)

ASET DAN POTENSI ASET DESA


Hipotesa Masalah 5 – Tumpang Tindih Anggaran Pembangunan
DANA TRANSFER DAK, TP, PMK 173/2016
(DD/ADD/BHPR/BK) (PERPRES 54/2010)

KETIDAKJELASAN PENETAPAN BUPATI/WALIKOTA TENTANG KEWENANGAN DESA

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA


BERORIENTASI BELANJA ANGGARAN
KADES
OUPUT
RPJMDESA/RKPDESA/APBDESA
TAHUNAN
BPD
PROYEK DANA DESA
ASET DAN POTENSI ASET DESA
PEMBORONG/ OUPUT
POKMAS PTO PROYEK DAERAH/SEKTORAL
PROYEK
Solusi Peningkatan Kinerja Pembangunan Desa melalui PID

Program Inovasi Desa


Brief Policy
Definisi Inovasi

• Suatu cara atau kegiatan yang berbeda dari


biasanya (baik cara baru atau cara yang
dikembangkan dari yang sudah ada) dan aplikatif,
dalam menjawab suatu masalah atau mengerjakan
sesuatu, yang terbukti berhasil dan berkelanjutan
• Ada ide untuk pengembangan dari pemikiran awal
tokoh/ narasumber, ada relasi sosial, hasil yang
lebih baik, berpotensi untuk sharing, adaptasi,
atau replikasi
• Kegiatan pembangunan dari bidang prioritas yang memberi
manfaat secara luas bagi masyarakat dan diketahui oleh

Kriteria
masyarakat;
• Kegiatan yang berhasil mendorong pembangunan berkualitas,
partisipasi dan kegotongroyongan dalam pembangunan;

Inovasi •


Kegiatan pengembangan sistem yang berdampak terhadap
peningkatan ekonomi dan sosial budaya.
Kegiatan pembangunan dengan nilai keunikan budaya,
potensi lokal, penyesuaian kondisi geografis, keterbatasan
sumberdaya dan fasilitas
• Kegiatan yang mempunyai sifat kebaruan atau penggabungan
unsur baru dengan yang sudah ada dan memberikan
perubahan yang signifikan
TIGA PLATFORM UNTUK MENDUKUNG
INOVASI DESA
Desa menerima Dana Desa untuk mendukung kegiatan:

Kewirausahaan Sumber Daya Manusia Infrastruktur

Namun desa-desa membutuhkan akses pada pelayanan teknis yang berkualitas


dan solusi inovatif untuk menggunakan Dana Desa seefektif mungkin.

1 Platform Inovasi Desa dan Berbagi Pengetahuan

2 Platform Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa

3 Platform Data Pembangunan Desa Nasional

27
KEMENTRIAN DESA,
PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
DAN TRANSMIGRASI

Dasar Hukum- Tujuan


dan Strategi PID Strateg
i
Tujuan 1. Penyediaan bantuan
Dasar Hukum pemerintah untuk
memfasiltiasi dan
Mendorong
1. Loan Loan IBRD 8217-ID mendorong
tahun 2016;
penggunaan Dana Desa
berkembangnya inovasi
2. Permenkeu No.173 tahun yang lebih berkualitas,
desa dalam mendukung
2017 tentang Dana efektif dan efesien
penggunaan dana desa
Bantuan Pemerintah; melalui berbagai
3. Permendesa No 18 tahun yang berkualitas, efektif
kegiatan pembangunan
2017 tentang Prioritas dan efesien;
dan pemberdayaan
Dana Desa; 2. Pengelolaan penyedia
masyarakat Desa yang
4. Kepmendesa PDT dan layanan teknis Desa;
lebih inovatif dan peka
Transmigrasi No 48 3. Pengelolaan dan akses
Tahun 2018 tentang terhadap kebutuhan
pada data
Pedoman Umum PID; masyarakat Desa
pembangunan desa
KEMENTRIAN DESA,
PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
DAN TRANSMIGRASI

PPID Sasaran P2KTD


PID
a. BUMDesa dan BUMDesa Bersama yang
Inovatif di 5.000 Desa: 1. Tersedianya 2.604 P2KTD dalam
b. Produk unggulan yang Inovatif di 5.000 bidang Pengembangan Ekonomi
Desa
c. Pelayanan di 10.000 Posyandu yang Lokal dan Kewirausahaan,
Inovatif pengembangan sumber daya
d. Pelayanan di 10.000 PAUD yang Inovatif manusia, dan infrastruktur desa.
e. Pengelola BUMDesa dan BUMDesa
2. Sebanyak 14,000 Desa
Bersama, Prudes dan Prukades yang
Inovatif di 5.000 Desa memanfaatkan P2KTD untuk
f. Pengelolaan embung dan prasarana olah mendukung pembangunan dalam
raga Desa yang Inovatif di 5000 Desa. bidang Pengembangan Ekonomi
g. Meningkatnya Dampak ekonomi pada 5.000 Lokal dan Kewirausahaan,
embung desa atau bangunan penampung
pengembangan sumber daya
air lainnya
h. Meningkatnya dampak ekonomi pada 5.000
manusia, dan infrastruktur desa.
prasarana olah raga Desa.
KEMENTRIAN DESA,
PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
DAN TRANSMIGRASI

Lokasi dan Alokasi TA. 2018

Kab Jumlah Kabupaten 435 Kab

Desa Jumlah Desa 74.910


Desa

Jumlah Dana
Rp.409.995.008.109
Alokasi Bantuan Pemerintah
PERSPEKTIF PENDAMPINGAN
YANG INOVATIF
AMANAT UU DESA PASAL 112 AYAT 3 & AYAT 4
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
Ayat (3):
Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
memberdayakan masyarakat Desa dengan:
a. Menerapkan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, teknologi
tepat guna, dan temuan baru untuk kemajuan ekonomi dan pertanian masyarakat
Desa;
b. Meningkatkan kualitas pemerintahan dan masyarakat Desa melalui pendidikan,
pelatihan, dan penyuluhan, dan
c. Mengakui dan memfungsikan institusi asli dan/atau yang sudah ada di masyarakat
Desa.

Ayat (4):
Pemberdayaan masyarakat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan
dengan PENDAMPINGAN dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan
Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan.
 masyarakat Desa terkurung dalam dunia proyek yang bersifat
eksklusif
 masyarakat Desa terasingkan dari realitas hidup termasuk
pengenalan secara historis atas akar-akar penyebab
ketidakberdayaannya
 proses pemberdayaan jatuh menjadi tindakan pragmatis dangkal
yang semata-mata teknis instrumentalis demi kepentingan proyek
 tahapan kegiatan dibersihkan dari tujuan-tujuan normatifnya
sehingga kehilangan roh pemberdayaan masyarakat Desa sebagai
proses historis penguatan kedaulatan rakyat dan kedaulatan Desa
1. Edukasi : proses pembelajaran yang menyemai, menebarkan dan mempertukarkan
pengetahuan, pengalaman maupun keterampilan.
2. Asistensi : proses pendampingan eksekusi pekerjaan atau rancangan kegiatan
pembangunan Desa.
3. Intermediasi : proses membangun jembatan atau mengisi ruang kosong. Misalnya,
mempermudah terjadinya dialog antara kepala Desa dengan BPD dan masyarakat
Desa. Perbincangan yang bersifat menjembatani antar kepentingan ini sangat
penting untuk mengurai ketegangan antar kepentingan di Desa. Perbincangan ini
juga merupakan bagian dari proses menciptakan tatanan sosial moral dan peraturan
hukum di Desa sebagai landasan terjadinya permufakatan dari para pihak yang
berbeda kepentingan untuk membangun kepentingan dan tindakan-tindakan
bersama di Desa.
4. Pengorganisasian : proses pembentukan dan penguatan organisasi Desa maupun
beragam organisasi masyarakat Desa, serta penyatuan beragam kepentingan di
Desa menjadi kepentingan-kepentingan bersama di Desa yang didukung dan
diwujudkan secara bersama-sama oleh pemerintah Desa, BPD dan masyarakat
Desa.
5. Advokasi: memperjuangkan kepentingan bersama di Desa untuk mengubah
dan/atau memperbaharui kebijakan dan regulasi pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat Desa yang diarahkan dan difokuskan pada upaya terwujudnya keadilan
bagi seluruh masyarakat Desa.
INOVASI PENDAMPINGAN MASYARAKAT DESA
Inovasi (bahasa Inggris: innovation) dapat diartikan sebagai proses dan/atau hasil
pengembangan pemanfaatan/mobilisasi pengetahuan, keterampilan (termasuk
keterampilan teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki
produk (barang dan/atau jasa), proses, dan/atau sistem yang baru, yang memberikan
nilai yang berarti atau secara signifikan (terutama ekonomi dan sosial).
(https://id.wikipedia.org/wiki/Reka_baru)

 INOVASI: proses kreatif penciptaan pengetahuan dalam melakukan penemuan


baru yg berbeda dan/atau modifikasi dari yg sudah ada.
 PENDAMPINGAN MASYARAKAT DESA : kegiatan pemberdayaan masyarakat Desa
melalui fasilitasi perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan Desa
dan pembangunan kawasan perdesaan.
 INOVASI PENDAMPINGAN MASYARAKAT DESA : terobosan jenis pendampingan
masyarakat Desa baik yg merupakan ide kreatif orisinal dan/atau
adaptasi/modifikasi yg memberikan manfaat bagi masyarakat Desa. Inovasi
pendampingan masyarakat Desa sendiri tidak mengharuskan suatu penemuan
baru, tetapi dapat merupakan suatu pendekatan baru yg bersifat kontekstual.
INOVASI PENDAMPINGAN MASYARAKAT DESA
 PEMBANGUNAN INOVASI merupakan upaya untuk menjaring & menumbuhkan
pengetahuan serta terobosan dalam rangka percepatan dan peningkatan kualitas
pendampingan masyarakat Desa dalam perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan pembangunan Desa dan kawasan perdesaan.
 PENGEMBANGAN INOVASI merupakan upaya replikasi & transfer pengetahuan
dalam rangka percepatan peningkatan kualitas pendampingan masyarakat Desa.
 REPLIKASI INOVASI adalah proses keputusan untuk melakukan transfer
pengetahuan dalam implementasi gagasan atau ide baru dari beragam praktik
yang baik tentang inovasi yang dihasilkan dalam pendampingan masyarakat Desa,
baik sebagian maupun secara keseluruhan.
 ADAPTASI / MODIFIKASI INOVASI adalah proses penyesuaian dan cara merubah
inovasi yg disesuaikan dengan kondisi setempat tanpa menghilangkan manfaat,
serta menghasilkan inovasi yg lebih baik dari aslinya.
 KOMPETISI INOVASI adalah kegiatan seleksi, penilaian, dan pemberian
penghargaan yg diberikan kepada inovasi pendampingan masyarakat Desa yg
dilakukan oleh OPD kab/kota, pendamping profesional, KPMD atau pihak ketiga.
RUANG LINGKUP INOVASI PENDAMPINGAN MASYARAKAT DESA
DALAM KONTEKS : “OPEN GOVERNMENT INDONESIA”

1. Fasilitasi Inovasi Pendampingan Masyarakat Desa secara Mandiri


(Pengembangan Pendamping Organik)
2. Fasilitasi Inovasi Tata Kelola Desa yang Demokratis dan Berkeadilan
Sosial
3. Fasilitasi Inovasi Kerjasama Antar Desa
4. Fasilitasi Inovasi Integrasi Perencanaan Pembangunan Desa dengan
Pembangunan Kawasan Perdesaan/Pembangunan Daerah
5. Fasilitasi Inovasi Integrasi Pelaksanaan Pembangunan Desa dengan
Pembangunan Kawasan Perdesaan/Pembangunan Daerah
6. Fasilitasi Inovasi Integrasi Pengawasan Pembangunan Desa dengan
Pembangunan Kawasan Perdesaan/Pembangunan Daerah
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai