Anda di halaman 1dari 17

COST EFFECTIVENESS ANALYSIS (CEA)

Kelompok 3 :
Chairini Hayati 16330752
Ulva Santri 16330771
Nia Sianida 16330753
Yusuf Chairi 16330754

FARNAKOEKONOMI
LATAR BELAKANG
 Salah satu sumber daya yang cukup penting untuk meningkatkan kesehatan
masyarakat adalah biaya. Efektivitas biaya tidak sekedar menjadi
perhatian bidang keekonomian, karena meningkatkan kesehatan
masyarakat dan kesejahteraan merupakan masalah moral. Alokasi sumber
daya yang tidak efektif menghasilkan manfaat yang lebih sedikit
daripada yang mungkin terjadi dengan alokasi yang berbeda

 CEA adalah salah satu metode untuk mengidentifikasi strategi yang dapat
memberikan keefektifan biaya. Dalam analisis keefektifan biaya dilakukan
dengan membandingkan input dan output. Input adalah biaya yang diukur
dalam satuan moneter, sedangkan output adalah manfaat diukur dalam
peningkatan kesehatan. Dengan membagi biaya dengan manfaat,
seseorang dapat memperoleh rasio keefefektifan biaya untuk setiap
intervensi. Intervensi yang efektif dapat memberikan lebih banyak manfaat
pada lebih banyak orang sehingga menjadi pertimbangan penting dalam
mengevaluasi tindakan dan kebijakan sosial.
TABEL PERSAMAAN DAN PERBEDAAN
CBA DAN CEA
Cost Benefit Analysis Cost Effectiveness Analysis

Kegunaan Mencari alternatif yang paling menguntungkan Mencari alternatif yang murah

Tujuan a. Memilih diantara beberapa alternatif yang Memilih diantara beberapa


tujuannya berbeda. alternatif yang tujuannya sama.
b. Memutuskan apakah suatu rencana
dilaksanakan atau tidak

Perhitungan effectiveness Tidak ada a. Dalam satuan output.


b. Membandingkan biaya satuan.

Perhitungan benefit a. Dalam nilai uang. Tidak ada


b. Membandingkan B/C ratio.

Perhitungan cost Dalam nilai uang Dalam nilai uang


 Cost Effectiveness Analysis digunakan apabila
benefit sulit ditransformasikan dalam bentuk uang
sehingga CEA sangat baik untuk mengukur efisiensi
di bidang sosial, khususnya bidang kesehatan yang
bersifat program/intervensi pada tingkat
kabupaten/kota.
Ada 2 macam analisis efektivitas biaya, yaitu :

 Analisis jangka pendek


Merupakan analisis yang dilakukan untuk jangka waktu kurang dari 1
tahun. Analisis jangka pendek ini merupakan analisis yang paling
banyak dan sering dilakukan. Dalam analisis jangka pendek ini biaya
satuan (unit cost) dihitung dari biaya depresiasi.

 Analisis jangka panjang


Merupakan analisis yang dilakukan untuk jangka waktu lebih dari 1
tahun. Dalam analisis jangka panjang ini biaya satuan (unit cost) yang
digunakan adalah berupa nilai discounted unit cost, dimana dalam
perhitungannya tanpa mempertimbangkan biaya depresiasi.
Study Kasus
Analisis Efektivitas Biaya (Cost Effectiveness Analysis) Penggunaan Amitryptiline
Dibandingkan Carbamazepine pada Pasien Nyeri Neuropatik (Studi Kasus Di Klinik Saraf
Rumkital. Dr. Ramelan Surabaya)

Nyeri neuropatik adalah nyeri yang disebabkan oleh kerusakan dari sistem saraf
yang diakibatkan oleh gangguan sistem saraf perifer maupun sistem saraf sentral,
seperti metabolik (nyeri neuropatik diabetes), infeksi (nyeri post herpes), nyeri post
stroke, trigeminal neuralgia dan nyeri post operasi
Terapi yang digunakan :
1. antidepresan (amitryptiline)
2. antikonvulsan (Carbamazepine)

Mempunyai kemampuan untuk menekan kepekaan abnormal dari neuron-neuron di


sistem saraf dengan menghambat proses hiperaktivitas terutama memblok Si-Na
serta pencegahan sensitisasi sentral dan peningkatan inhibisi untuk mengurangi
nyeri
Study Kasus

Efektivitas suatu farmakoterapi bisa diukur menggunakan


analisis farmakoekonomi antara lain dengan cost
effectiveness analysis (CEA) yang digunakan untuk
menentukan apakah suatu obat telah cukup untuk
ditawarkan dan digunakan dalam pelayanan kesehatan.
Keuntungannya :
Outcomes tidak perlu dihitung dengan satuan uang dan
dapat digunakan untuk membandingkan berbagai macam
obat yang bisa di gunakan dalam terapi suatu penyakit.
Study Kasus

Analisis Data
 Analisis data pada penelitian ini terdiri dari pengujian
normalitas data dan analisis statistik data penelitian.
Pada penelitian ini hasil pengujian normalitas
menunjukan bahwa data sampel tidak mengikuti
distribusi normal.
 Analisis untuk efektivitas respon masing-masing terapi
pre dan post pada kelompok amitryptiline dan
carbamazepine menggunakan uji Wilcoxon untuk
mengetahui apakah ada perbedaan intensitas nyeri
pre dan post pada masing-masing terapi.
Study Kasus

 Penelitian ini melibatkan 65 pasien nyeri neuropatik yang


terdiri dari kelompok yang mendapat terapi
amitryptiline sebesar 34 pasien dan kelompok terapi
carbamazepine sebesar 31 pasien. Dari 34 pasien pada
kelompok amitryptiline
 Pada kelompok amitryptiline, terdapat pasien
perempuan 12 orang (38,71%) dan laki-laki 19 orang
(61,29%), sedangkan pada kelompok carbamazepine
terdapat pasien perempuan 15 orang (48,39%) dan
laki-laki 16 orang (51,61%). Pasien lebih banyak pada
jenis kelamin laki-laki
Study Kasus
 Rentang usia pasien nyeri neuropatik pada kelompok amitryptiline
adalah 39-74 tahun dengan rata-rata usia 61,64 tahun sedangkan
pada pada kelompok carbamazepine rentang usia 32-79 tahun
dengan rata-rata usia 63,84 tahun
 Pada kelompok Amitryptiline didapatkan pasien nyeri post stroke 18
orang (58,06 %), pasien diabetik neuropathy pain 11 orang (35,48
%), pasien Carpal Tunnel Syndrome (CTS) 1 orang (3,23 %), pasien
nyeri post herpes 1 orang (3,23%).
 Sedangkan pada kelompok carbamazepine didapatkan pasien nyeri
post stroke 9 orang (29,04%), pasien diabetik neuropathy pain 8
orang ( 25,81%), pasien Carpal Tunnel Syndrome (CTS) 4 orang (
12,90%), pasien trigeminal neuralgia (TGN) 5 orang (16,12%) ,
pasien nyeri post herpes 4 orang (12,90%) dan pasien nyeri
neuropatik post operasi 1 orang (3,23%).
Karakteristik demografi pasien berdasarkan jenis kelamin Karakteristik demografi pasien berdasarkan rentang usia

Karakteristik demografi pasien berdasarkan penyebab terjadinya nyeri


neuropatik
Analisis statistik untuk perbedaan intensitas nyeri pre dan post pada
pemberian masing masing terapi amitryptiline dan carbamazepine
menunjukan signifikansi sebesar 0,000 yakni <0,05, menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap intensitas nyeri
pre dan post pada kelompok terapi. Analisis statistik untuk
perbandingan efektivitas terapi Amytiptilline dengan Carbamazepine
menunjukkan bahwa signifikansi sebesar 0,845, yakni >0,05. sehingga
tidak terdapat perbedaan signifikan efektifitas terapi antara
Amitryptiline dengan Carbamazepine pada pasien nyeri neuropatik.
(Tabel 1 )
Analisis biaya terapi yang dihitung meliputi biaya medik langsung
berdasarkan harga obat DPHO ASKES 2013 di kalikan dengan jumlah
obat yang di gunakan pasien selama 4 minggu terapi ditambah biaya
pelayanan termasuk biaya administrasi terapi dan biaya pemeriksaan
dokter. Didapatkan biaya terapi amitryptiline lebih murah (Rp.41.695)
dibandingkan dengan carbamazepine (Rp. 47.380). Perhitungan nilai
ACER masing-masing terapi berdasarkan hasil analisis statistik
menunjukkan bahwa signifikansi 2 arah (Sig (2-tailed)) sebesar 0,101,
yakni >0,05. Ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan nilai
ACER antara terapi amitryptiline dengan carbamazepine (Tabel 2).
Berdasarkan hasil dari tinjauan farmakoekonomi yang digambarkan dengan Cost-
effectiveness Grid didapatkan amitryptiline berada pada sel D dengan efektivitas yang
sama dan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan carbamazepine. (Tabel .3)
Study Kasus
Efektivitas amitryptiline dan carbamazepine untuk pengobatan nyeri neuropatik
telah dibuktikan, tetapi belum diketahui mana yang paling hemat biaya (cost-
effectiveness). Perspektif evaluasi ekonomi pada penelitian ini adalah perspektif
ekonomi dari pihak rumah sakit. Biaya yang dihitung adalah biaya medik langsung
menggunakan harga obat berdasarkan DPHO askes 2013 di tambah dengan
biaya pelayanan sesuai ketetapan tarif yang berlaku di Rumkital dr. Ramelan
Surabaya.
Berdasarkan hasil analisis statistik untuk perbedaan intensitas nyeri pre dan post
pada masing-masing kelompok terapi amitryptiline dan carbamazepine
menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan terhadap penurunan intensitas
nyeri yang dirasakan oleh pasien pada kedua kelompok terapi tersebut, sehingga
kelompok terapi amitryptiline dan carbamazepine efektif untuk terapi nyeri
neuropatik yang dilihat dari penurunan intensitas nyeri pasien.
Study Kasus

Analisis statistik untuk perbandingan efektivitas terapi amitryptiline dengan


carbamazepine yang menggunakan analisis non parametrik didapatkan bahwa
tidak terdapat perbedaan efektifitas terapi yang signifikan antara kelompok
amitryptiline dengan carbamazepine pada pasien nyeri neuropatik sehingga
kedua kelompok terapi tersebut mempunyai efektivitas yang setara.

Hasil dari analisis efektivitas biaya digambarkan sebagai rasio biaya-efektivitas


(C/E rasio) pembilang menunjukkan biaya dan penyebut menggambarkan
variabel outcome atau efektivitas terapi. Salah satu bentuk rasio C/E yaitu
average cost-effectiveness ratio (ACER) yang dihitung untuk masing-masing
alternatif terapi. Hasil ACER diinterpretasikan sebagai rata-rata biaya perunit
efektivitas dalam hal ini rata-rata biaya per penurunan intensitas nyeri pada
pasien nyeri neuropatik.
Study Kasus
Perhitungan ACER masing-masing pasien pada kelompok Amitryptiline dan
Carbamazepine berdasarkan hasil analisis statistik non parametrik bahwa tidak
terdapat perbedaan yang signifikan antara Amitryptiline (15206) dengan
Carbamazepine (16882) selama 4 minggu pada pasien nyeri neuropatik.
Sedangkan biaya Amitryptiline (Rp.41695) lebih murah dibandingkan biaya
carbamazepine (Rp.47380 ) sehingga dapat disimpulkan bahwa pada kelompok
amitryptiline lebih menghemat biaya daripada kelompok carbamazepine dengan
efektivitas yang setara.

Hal ini sesuai dengan yang digambarkan dari Cost-effectiveness Grid didapatkan
amitryptiline berada pada sel D dengan efektivitas yang sama dan biaya yang
lebih rendah dibandingkan dengan carbamazepine sebagai terapi
pembandinganya. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan metode farmakoekonomi
yang lain yaitu Cost Minimation Analysis (CMA) yaitu outcome klinik di asumsikan
ekuivalen hanya biaya intervensi obat saja yang dibandingkan.

Anda mungkin juga menyukai