Anda di halaman 1dari 25

GANGGUAN WAHAM

Triana H. Datu 131777714224


A. Nurul Afiah 131777714230

Pembimbing:
dr. Patmawati P, M.Kes, Sp.KJ
Gangguan Waham
a. Definisi
Waham adalah kepercayaan yang salah, didasarkan
pada kesimpulan yang salah tentang realitas eksterna,
tidak konsisten dengan latar belakang inteligensi dan
budaya pasien; tidak dapat dikoreksi dengan penalaran.
b. Jenis-jenis
1. Waham bizar: Kepercayaan yang salah dan aneh, sangat
tidak masuk akal, contohnya penyusup dari angkasa luar
telah menanamkan elektroda ke dalam otaknya).
2. Waham sistematik: kepercayaan yang salah atau
kepercayaan yang disatukan oleh satu peristiwa atau
tema tunggal (contohnya, seseorang merasa dikejar-
kejar oleh CIA, FBI atau mafia).
3. Waham yang kongruen-mood: waham yang isinya sesuai
dengan mood (contohnya, pasien depresi yang percaya
bahwa dirinya bertanggung jawab akan kehancuran
dunia).
4. Waham yang tidak kongruen-mood: Waham yang isinya
tidak sesuai dengan mood atau netral terhadap mood
(contohnya, pasien depresi yang memiliki waham
kendali pikir atau siar isi pikir).
5. Waham nihilistik: Perasaan yang salah bahwa dirinya,
orang lain, dan dunia ini tidak ada atau akan mengalami
kiamat.
6. Waham kemiskinan: kepercayaan yang salah pada
seseorang seseorang bahwa ia bangkrut atau akan
kehilangan semua harta bendanya.
7. Waham somatik: kepercayaan salah yang melibatkan
fungsi tubuh (contohnya, kepercayaan bahwa otaknya
membusuk atau melelah).
8. Waham paranoid: termasuk diantaranya adalah waham
kejar dan waham rujukan, kendali, dan kebesaran.
- Waham kejar: kepercayaan yang salah pada seseorang
yang merasa dirinya dilecehkan, dicurangi, atau dikejar;
sering ditemukan pada pasien dengan kasus hukum yang
memiliki kecenderungan patologis untuk mengambil
tindakan hukum karena adanya suatu perlakuan salah
yang imajiner.
- Waham kebesaran: konsep seseorang akan arti penting
diri, kekuatan atau identitasnya yang terlalu dilebih-
lebihkan.
- Waham rujukan: kepercayaan yang salah dalam diri
seseorang bahwa perilaku orang lain ditujukan kepada
dirinya; bahwa peristiwa, objek atau orang lain memiliki
kepentingan tertentu dan luar biasa, biasanya dalam
konotasi negatif; berasal dari ide rujukan, yaitu ketika
seseorang secara salah merasa bahwa orang lain
membicarakan dirinya (contohnya, kepercayaan bahwa
orang di TV dan radio bernicara kepada atau mengenai
dirinya).
- Waham kendali: perasaan yang salah bahwa keinginan,
pikiran, atau perasaan seseorang dikendalikan oleh
kekuatan dari luar.
9. Waham menyalahkan diri: perasaan menyesal dan rasa
bersalah yang tidak pada tempatnya.
10. Waham ketidaksetiaan (waham cemburu): kepercayaan
yang salah berasal dari kecemburuan patologis
seseorang bahwa kekasihnya tidak setia.
11. Erotomania: kepercayaan delusional, lebih sering
ditemukan pada wanita daripada pria, bahwa seseorang
sedang jatuh cinta pada dirinya (juga dikenal sebagai
kompleks Clerambault-Kandinsky).
12. Pseudologia fantastika: bentuk kebohongan ketika
seseorang tampaknyai bahwa khayalannya menjadi nyata
dan terjadi pada dirinya.
Gangguan Waham MENETAP (F22)

 Waham berlangsung lama sebagai satu-satunya


gejala klinis yang paling menonjol
 Mungkin ada gejala depresif, agresif →
sementara/intermitten & serasi dengan isi waham
 Ragam waham
 Erotomanik
 Kebesaran (grandiose)
 Kecemburuan
 Kejaran atau curiga
 Somatik
Waham erotomania
 Lebih sering pada perempuan
 Wahamnya tentang kekasih rahasia
 Yang dianggap kekasih biasanya
mempunyai status sosial lebih tinggi
 Keyakinan bahwa seseorang jatuh cinta
padanya merupakan fokus isi pikirannya &
awitan biasanya mendadak
Ciri khas yg ditunjukan :
 Biasanya perempuan ( tidak selalu)
 Penampilan tidak menarik
 Pekerjaan di tingkat rendah
 Menarik diri dari pergaulan
 Kesepian hidup sendiri
 Kontak seksual yang minim
Waham eratomania pd laki-laki :
 Lebih jarang dari perempuan
 Lebih bertindak kasar dan agresif dalam
mengejar cintanya
 Obyek agresi bukan orang yang diicintai
tetapi teman atau pelindung obyek yang di
anggap penghalang
 Lebih banyak berhubungan dengan polisi
untuk pertama kali dibanding psikiater
Waham kebesaran
 Waham kebesaran biasa disebut juga
megalomania
 Gangguan isi pikiranya tentang
terdapatnya kekuatan, pengetahuan,
penghargaan,identitas berlebihan atau
hubungan khusus dengan orang yang
terkenal
Waham cemburu
 Gangguan waham dengan tipe ketidak setiaan
 Cemburu adalah emosi yg kuat sehingga
cenderung sangat berbahaya dan
menyebabkan tindak kekerasan membunuh
atau bunuh diri
 Penyiksaan secara verbal dan fisik lebih
sering terjadi pada tipe waham ini
 Sering pada laki-laki, dan biasanya berakhir
dengan perceraian dan kematian pasangan,
Waham kejaran atau curiga
 kepercayaan yang salah pada seseorang
yang merasa dirinya diserang, diganggu,
dilecehkan, dicurangi, dikejar, disiksa, atau
menjadi korban persekongkolan;
 Tidak adanya psikopatologi lain, seperti
gangguan kepribadian atau gangguan pada
sebagian besar kemampuan berfungsi.
Waham somatik
 Meyakini adanya gangguan atau penyakit
fisik
 Merasa dirinya jelek, bentuk tubuhnya
tidak indah atau ukuran tubuh bertambah
besar ( waham dismorfobia)
 Keyakinan bahwa bau tubuhnya tidak
sedap (halitosis)
Waham somatik
 Lebih banyak berkunjung kedokter
spesialis lain di banding psikiater
 Prognosisnya buruk tanpa pengobatan
 Ditemukan riwayat kecanduan zat pada
remaja, depresi, rasa malu dan perilaku
menghindar sampai bunuh diri akibat
penderitaan yang berat karena wahamnya.
EPIDEMOLOGI
 Prevalensi AS : 0,025 – 0,03 %
 Insidennya sekitar 1-3 kasus baru per
100.000 orang
 Awitan usia 18-80 tahun, >> terdiagnosa
usia pertengahan 40-45 tahun.
 Perempuan > laki-laki
 Laki-laki : waham paranoid
 Perempuan : waham erotomania
ETIOLOGI
 Idiopatik
 Faktor biologi: peningkatan neurotransmitter dopamin pada
sistem limbik.
 Faktor psikodinamik: Norman Cameron mengungkapkan 7
situasi mempermudah timbulnya gangguan waham:
1. Peningkatan harapan mendapatkan perlakuan yang sadistik
2. Meningkatkan ketidakpercayaan dan kecurigaan
3. Isolasi sosial
4. Meningkatkan rasa iri dan cemburu
5. Merendahkan harga diri
6. Menyebabkan orang untuk melihat kekurangannya dalam diri
orang lain
7. Meningkatkan potensi untuk perenungan terhadap
kemungkinan arti dan motivasi.
Kriteria diagnostik DMS-IV-TR Gangguan waham
Waham tidak bizar, melibatkan siatuasi yang terjadi dalam
kehidupan nyata, seperti merasa diikuti,
diracun,terinfeksi,dicintai dari jauh, atau dikhianati pasangan
atau kekasih, atau menderita sesuatu penyakit sekurang-
kurangnya satu bulan.

Kriteria A skizoferenia tidak pernah terpenuhi. Catatan:


halusinasi taktil dan olfaktori dapat terjadi pada gangguan
waham jika sesuai dengan tema waham.

Berbeda dengan dampak waham atau hasil akhirnya, fungsi


tidak terganggu secara nyata dan perilaku tidak secara jelas
aneh atau bizar.

Jika episode mood telah terjadi bersamaan dengan waham.


Durasi totalnya singkat dibandingkan durasi periode waham
Gangguan tidak disebabkan efek fisiologis secara langsung (cth
: penyalahgunaan obat, suatu obat), atau kondisi medis umum.
Kriteria diagnostik DMS-IV-TR Gangguan waham
terinduksi

 Waham berkembang pada seseorang yang


mempunyai hubungan dekat dengan orang lain,
yang sebelumnya telah mempunyai waham
 Isi pikiran waham sama seperti orang yang telah
mempunyai waham
 Gangguan tidak disebabkan oleh gangguan
psikotik lain (misalnya skizoferenia) atau
gangguan mood dengan gambaran psikotik dan
tidak disebabkan oleh efek fisiologi direk suatu
zat (cth penyalahgunaan obat, pengobatan ) atau
kondisi medis umum.
Penatalaksanaan
 Gangguan waham umumnya dianggap resisten
terhadap pengobatan, dan intervensi sering
difokuskan pada penanganan morditas
gangguan dengan mengirangi efek waham
terhadap kehidupan pasien (dan keluarga).
Namun, pada tahun-tahun terakhir, padangan
menjadi kurang pesimistik atau terbatas pada
perencanaan pengobatan yang efektif untuk
keadaan tersebut.
Farmakoterapi
Dalam situasi darurat, pasien yang teragitasi berat harus
diberikan obat antipsikotik intramuskular. Meskipun belum
dilakukan uji coba secara klinis secara adekuat terhadap banyak
pasien, sebagian besar klinisi berpikir bahwa obat antipsikotik
adalah pengobatan pilihan gangguan waham. Pasien mungkin
menolak pengobatan karena dengan mudah dapat memasukkan
pemberian obat ke dalam sistem waham mereka.
Riwayat pasien terhadap respon pengobatan adalah petunjuk
terbaik untuk memilih obat. Dokter harus memulai dengan dosis
rendah (misalnya 2 mg Haloperidol (haldol)) dan menaikkan
dosis perlahan. Jika seorang pasien gagal memberikan respon
terhadap obat pada rentang dois terapeutik setelah uji coba 6
minggu, obat antipsikotik golongan lain harus diberikan dalam uji
coba klinis. Beberapa peneliti telah menyatakan bahwa
Pimozide(Orap) mungkin efektif pada gangguan waham menetap
tipe somatik.
Terapi kombinasi sering dilakukan, termasuk
mengkombinasi obat antipsikotik dengan antidepresan. Secara
keseluruhan, penderita gangguan waham menetap sangat
berespon terhadap pengobatan (antipsikosit) yang diberikan,
dimana 50% dilaporkan sembuh dari gejalanya, 90%
menunjukkan adanya perubahan dari klinisnya.

 Jika pasien tidak sembuh dengan pengobatan


antipsikotik, obat harus dihentikan. Pada pasien yang tidak
berespon terhadap obat antipsikotik, beberapa data
menunjukkan bahwa dosis rumatan dapat rendah. Meskipun
secara essensial tidak ada studi yang mengevaluasi
pemakaian antidepresan,litium (eskalith) atau anti kejang
(seperti karbamazepin (tegretol) dan valproat (depakenel)
pada pengobatan gangguan waham, uji coba dengan obat-
obat tersebut dapat dibernarkan pada pasien yang tidak
memberikan respon terhadap obat antipsikotik. Uji coba
dengan obat tersebut juga harus dipikirkan bila pasien
mempunyai gambaran gangguan mood maupun riwayat
keluarga yang mengalami gangguan mood.
Rawat Inap di Rumah Sakit
Pertama, diperlukan pemeriksaan medis dan
neurologis pada diri pasien untuk menentukan
apakah terdapat kondisi medis nonpsikiatrik
yang menyebabkan penyakit ini.
Kedua, pasien perlu diperiksa tentang
kemampuannya mengendalikan impuls kekerasan
yang mungkin berhubungan dengan waham.
Ketiga, perilaku tentang waham mungkin secara
bermakna telah mempengaruhi kemampuannya
untuk berfungsi didalam keluarga atau pekerjaan.
Psikoterapi

Unsur penting dalam psikoterapi yang efektif adalah


menegakkan suatu hubungan yang menyebabkan pasien
mulai mempercayai terapis. Terapi individual tampaknya
lebih efektif daripada terapi kelompok, terapi
perilaku,kognitif dan suportif yang berorientasi
pemahaman sering efektif.
Pendekatan yang berguna dalam membangun
persekutuan terapeutik adalah membentuk empati
terhadap pengalaman internal pasien yang dipenuhi oleh
perasaan dikejar-kejar. Terapis mungkin dapat membantu
dengan komentar “ anda pasti lelah karena hal yang telah
anda lalui”. Tanpa menyetujui setiap kesalahan persepsi
waham, seorang terapis dapat mengetahui bahwa, dari
perspektif pasien, persepsi tersebut menyebabkan
keadaan distress. Tujuan akhir adalah membantu pasien
meragukan persepsinya.
Diagnosis banding
 Delirium, Demensia, dan Gangguan Terkait Zat
Delirium dapat dibedakan berdasarkan adanya
fluktuasi tingkat kedasaran atau gangguan
kemampuan kognitif.
Waham pada awal perjalanan penyakit demensia,
seperti pada dimensia tipe Alzheimer, dapat
memberikan gambaran gangguan waham.
Namun, uji neuropsikologis biasanya mendeteksi
gangguan kognitif.
Meskipun penyalahgunaan alkohol memberikan
gambaran yang mirip dengan gangguan waham,
gangguan waham harus dibedakan dari gangguan
psikotik akibat alkohol dengan halusinasi.

Anda mungkin juga menyukai