Anda di halaman 1dari 36

LI LBM 4

M IRFAN RAHMATULLAH
30101607692
SGD 15
1. Cara
mehgitung
bishop score
2. Anatomi dan Fisiologi Cairan
Ketuban
3. Mengapa pada Pemeriksaan inspekulo terlihat cairan menggenang di
forniks posterior dan vagina, tidak berbau, tes lakmus warna menjadi biru dan
ditemukan lanugo pada pemeriksaan mikroskop ?
4. Mengapa pada pemeriksaan dalam didapatkan portio kenyal, OUE terbuka
2 cm, effacement 30%, KK (-),bagian terbawah janin teraba keras di Hodge I,
tidak ada bagian yang menumbung maupun berdenyut, POD sulit dinilai?
5. Bagaimana hubungan riwayat keputihan
dengan keluhan yang dialami pasien ?
Keputihan adalah masalah yang sering dialami oleh wanita, terlebih bagi wanita hamil
dimana terjadi perubahan hormon selama kehamilan yang bisa menyebabkan
peningkatan produksi cairan vagina serta menurunnya keasaman vagina. Kondisi
tersebutlah yang memicu terjadinya keputihan, khususnya yang disebabkan oleh
infeksi jamur.
keputihan yang bersifat normal (fisiologis) dan tidak normal (patologis).
Keputihan fisiologis
dapat terjadi pada saat hamil, sebelum dan sesudah haid, saat mendapat rangsangan
seksual, saat banyak melakukan aktivitas fisik yang semuanya tidak menimbulkan keluhan
tambahan seperti bau, rasa gatal, dan perubahan warna.
keputihan patologis
disebabkan oleh infeksi mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, dan
parasit bersel satu trichomonas vaginalis. Dapat pula disebabkan oleh iritasi bahan
pembersih vagina, alat kontrasepsi, penggunaan tampon dan cairan yang keluar
disertai bau, rasa gatal, nyeri saat buang air kecil atau adanya perubahan warna
2 menjadi kehijauan atau bercampur darah.
6. Bagaimana hubungan cairan ngepyok dengan ,
mulas dan pengeluaran lender darah ?
7. Bagaimana tanda-tanda kesejahteraan janin pada
kasus diskenario ?
8. Bagaimana tanda-tanda persalinan ?
 KALA 1
Dikatakan partus dimulai bila timbul his dan wanita tersebut
mengeluarkan lendir yang bersemu darah ( bloody show ). Lendir
bersemu berasal dari lendir kanalis servikalis mulai membuka atau
mendatar. Darah berasal dari pembuluh kapiler yang berada
disekitr kanalis servikalis pecah karena pergeseran ketika serviks
membuka .

 Proses membuka servik akibat his dibagi dalam 2 fase :


1. fase laten : berlangsung 8 jam . pembukaan terjadi sangat lambat
dan mencapai ukuran diameter 3 cm .
2. fase aktif dibagi menjadi 3 fase :
a. fase akselerasi : waktu 2 jam pembukaan 3 cm tadi menjadi 4 cm
.
b. fase dilatasi maksimal : dalam waktu 2 jam pembukaan
berlangsung sangat cepat , dari 4 menjadi 9 cm
c. fase deselerasi : pembukaan menjadi lambat kembali .
dalam waktu 2 jam pembukaan dari 9 jam menjadi lengkap .

 Pembukaan servik berbeda antara PG dan MG


- PG : OUI akan membuka lebih dahulu , sehingga servik akan
mendatar dan menipis . Baru kemudian OUE membuka .
- MG : OUI sudah sedikit membuka , OUE dan OUI serta
penipisan dan pendataran serviks terjadi dalam saat yang
sama .
 Pada kala I PG berlangsung selama 12- 13 jam , sedangkan
MG 7-8 jam .
 KALA II

 Pada kala II his menjadi lebih kuat dan lebih cepat , kira’ 2 sampai 3
menit sekali. Karena biasanya dalam hal ini kepala janin sudah masuk
diruang panggul , maka pada his dirasakan tekanan pada otot” dasar
panggul , yang secara reflektoris menimbulkan rasa mengedan .

 Merasa pula tekanan pada rektum dan hendak buang air besar,
kemudian perineum mulai menonjol dan menjadi lebar dan anus
membuka . labia mulai membuka dan tidak lama kemudian kepala
janin tampak dalam vulva pada waktu his .

 Pada PG kala II berlangsung kira” 2jam dan MG berlangsung 1 jam .


 KALA III
 Setelah bayi lahir , uterus teraba kerasa dengan
fundus agak diatas pusat. Beberpa menit
kemudian uterus berkontraksi lagi untuk
melepaskan plasenta dari dindingnya .Biasanya
plasenta lepas dalam 6 sampai 15 menit setelah
bayi lahir dan keluar spontan atau dengan tekanan
pada fundus uteri. Biasanya pengeluaran plasenta
disertai dengan pengeluaran darah .
 KALA IV
9. Bagaimana alur diagnosis pada skenario ?
10. Apa diagnosis dan diagnosis
banding pada skenario ?
11. Apa etiologi dan factor resiko dari
skenario ?
12. Apa saja manifestasi klinis pada kasus
diskenario?
13. Patofisiologi
14. Bagaimana penatalaksanaan pada skenario ( pada kehamilan aterm dan
preterm ) ?
15. Apa saja komplikasi yang terjadi pada kasus
diskenario?
16. Bagaimana prognosis pada skenario ?

Anda mungkin juga menyukai