Anda di halaman 1dari 38

Kegawatan dalam Dermatologi

dr. Uun Khusnul K, SpKK


Urtikaria dan Angioedema

Definisi

urtikaria: reaksi vaskuler pada kulit yang


ditandai dengan edema setempat yang timbul
cepat dan menghilang secara perlahan-lahan,
berwarna kemerahan, dengan bagian tengah
pucat dikelilingi “halo eritematosa”

Angioedema: urtika yang mengenai lapisan


kulit yang lebih dalam daripada dermis, dapat
di submukosa atau subkutis, juga mengenai
saluran napas, saluran cerna dan organ
kardiovaskuler.
Insidensi

Semua umur

Sinonim
Sering usia:
Biduran 25 – 35 th

15- 20% populasi:


Kaligata berobat ke dokter 1
– 5%

Hives

Nettle rash
Etiologi
• Obat-obatan: hampir semua obat, sering (AB, analgetik, antipiretik)
• Makanan: pewarna, pengawet, ikan, telur, susu, keju, dll
• Inhalan: debu, bulu binatang
• Infeksi & infestasi: tonsilitis, sinusitis, cacingan.
• Gigitan serangga
• Kontaktan: kosmetik, pestisida, bahan kimia lain
• Penyakit sistemik: keganasan, demam rematik
• Psikis: stress
• Trauma fisik: faktor dingin,tekanan/goresan, sinar matahari
• Genetik
Dermatitis
atopik
Bergantung pada IgE
Antigen spesifik
(obat)

Reaksi sitotoksik
Reaksi (Rx. alergi tipe II)
imunologik
Rx. Kompleks
imun (Rx. Alergi
Keterlibatan komplemen
tipe III)
Klasifikasi Defisiensi C1
Reaksi alergi tipe IV
(urtikaria kontak) esterase inhibitor
(genetik)
Langsung memacu sel mast
→ pelepasan mediator

Reaksi non Bahan yang menyebabkan


imunologik perubahan as. Arakidonat

Idiopatik Trauma fisik


Akut :
berlangsung < 6
Berdasarkan minggu
lamanya
serangan Kronis :
berlangsung > 6
minggu
Gejala
Urtikaria: Edema dan eritema meninggi di
klinis permukaan kulit dan berbatas tegas

Gejala subyektif : gatal, kadang nyeri, atau rasa


terbakar

Angioedema: paling sering mengenai wajah atau


bagian dari ekstremitas, terasa nyeri dan bukan gatal

Timbul mendadak dalam beberapa menit atau jam,


menghilang tidak lebih dari 24-48 jam, dan dapat
terus berlangsung dalam kurun waktu yang tidak
dapat ditentukan
Gejala sistemik: nyeri kepala, hipotensi, sinkop,
mengi, sesak nafas, suara serak, sulit menelan,
palpitasi, nausea, vomitus, diare, demam, menggigil,
artralgia, mialgia, dan flushing
Purpura
Anamnesis anafilaktoid

DIAGNOSIS Diagnosis
banding

Urtikaria Pitiriasis
pigmentosa rosea

Gambaran
klinis
Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium: mencari fokal infeksi, ex: px.
Feses
• Konsul Gigi, THT: fokal infeksi?
• Prick test (uji tusuk)
• Px. jumlah eosinofil dalam darah tepi (N: 1-3
ATAU 100-300/µl)
• Px. Kadar IgE dalam darah (n < 90 ml/U)
• Urtikaria dingin: ice cube test
• Urtikaria fisik: tes dermografisme atau tes fisik
Topikal: bedak kocok yg diberi
Penatalaksanaan anti pruritus mentol dan kamfer

Nonmedikamentosa: identifikasi Medikamentosa


dan mencegah faktor penyebab

Sistemik kronik

 AH non sedatif
Akut  Kortikosteroid setara dengan
prednison 10 mg/hr ,
diturunkan perlahan setiap
 AH non sedatif 2-3 minggu
 Bila tidak berhasil, dapat digunakan hidroksizin atau  Urtikaria kolinergik dan fisik:
difenhidramin 4 x 25-50 mg hidroksizin
 Angioedema: disertai obstruksi sal. Napas:  Urtikaria dingin:
 Epinefrin 0,3 – 0,5 ml/kali ,dapat diulang 15-30 menit siproheptadin
kemudian  Desensitisasi
 Kortikosteroid setara dengan prednison 60-80 mg/hr
selama 3 hr, dosis diturunkan 5-10 mg/hr
 Konsul THT: edema laring
Sindroma Stevens-Johnson
Sindrom yang
mengenai kulit,
Definisi selaput lendir di
Sinonim
orifisium dan mata
dengan keadaan Eritema multiforme
umum yang bervariasi mayor
dari ringan sampai
berat

Patogenesis
Reaksi
Penyebab utama: alergi hipersensitivitas tipe
obat (>50%) →
Etiologi analgetik, antipiretik,
II
karbamazepin dan jamu
Sasaran utama:
destruksi keratinosit
Sebagian kecil: infeksi,
vaksinasi, neoplasma,
radiasi
Gejala klinis

Jarang dijumpai pada usia < 3 thn → imunitas belum begitu


berkembang

Keadaan umum: ringan – berat, berat: kesadaran menurun


sampai koma

Akut, gejala prodromal: demam, malaise, nyeri tenggorok,


nyeri kepala

Trias SSJ:
• Kulit: eritem, purpura, lesi target, vesikel dan bula →
memecah → erosi yang luas
• Kelainan selaput lendir di orifisium: mukosa mulut →
vesikel, bula → pecah → erosi, eksoriasi → krusta
hemorhagik, pseudomembran, dpt pula terjadi di faring,
traktus respiratorius bag. Atas dan esofagus → sukar
atau tidak bisa menelan. Pseudomembran di faring →
sulit bernapas
• Kelainan mata: 80% kasus → konjungtivitis katarhalis
Pemeriksaan
Komplikasi
Penunjang

Tersering:
bronchopneumonia,
komplikasi lainnya: Gg. Laboratorium: tidak khas,
Keseimbangan elektrolit, leukositosis, eosinofilia
syok, septikemia,
kebutaan.

Histopatologi:
KERATINOSIT
Mortalitas: 5-15% NEKROTIK SETEMPAT,
UDEM, INFILTRAT PMN
DI DERMIS TAK
BEGITU JELAS
Penatalaksanaan
• Rawat inap
• Identifikasi dan hentikan obat penyebab
• Perbaikan keseimbangan cairan, elektrolit dan protein
• Kortikosteroid sistemik
• Antibiotik sistemik
• Antipiretik
• Antihistamin sedatif (prn/bila gatal)
• Diet: Tinggi kalori tinggi protein (TKTP)
• Konsul: bagian mata, Gigi dan mulut, THT, Gizi
• Topikal:
– Antibiotik topikal: erosi, eksoriasi
– Lesi mulut: kenalog in ora base, betadin gargle
– Kompres terbuka NaCl 0,9% : krusta
Dx: Sindroma Stevens-Johnson

 Awasi KU dan TTV


 Lab: Darah dan urin rutin, SGOT, SGPT, Ureum, kreatinin,
albumin, GDS, elektrolit
 Konsul Gizi: diet cair/ lunak dan TKTP
 Konsul: Interna, THT, Mata, Gigi dan mulut
Tatalaksana:
 Infus RL 20 tpm atau D5 20 tpm
 R/ inj deksametason 2-0-1 amp/IV (3 hari, lesi membaik
turunkan setengah ampul)
 R/ inj Ranitidin 2 x 1 amp/IV
 R/ inj Gentamisin 2 x 80 mg/IV (skin test terlebih dahulu)
 Paracetamol 3 x 500 mg (prn, bila t > 38°C), bila alergi
paracetamol dapat diganti ibuprofen
 CTM 3 x 4 mg (prn/gatal)
 Topikal :
 Gentamisin krim 2x/hari: erosi, eksoriasi
 Kenalog in ora base 2x/hr: bibir
 Betadin gargle 3x/hr: kumur2
 Kompres terbuka NaCl 0,9%: 2x/hari (daerah berkrusta)
Saran:
 Tidur dengan alas daun pisang
 Kompres bila menggigil atau demam
NEKROLISIS EPIDERMAL TOKSIK (NET)

Definisi
Sinonim
Penyakit berat, pada kulit
terdapat epidermolisis
generalisata, dapat disertai
kelainan pada selaput lendir di
orifisium dan mata Sindrom Lyell

Etiologi dan
patogenesis

Sama dengan
SSJ
Gejala
klinis Penyakit yg berat, kesadaran turun
(soporokomatosa), demam tinggi

Kx. Kulit: = SSJ, tetapi pada NET yang terpenting


adalah terdapat epidermolisis (epidermis yang
terlepas dari dasarnya yg kemudian menyeluruh),
gambaran ini menyerupai kombustio/luka bakar

Tanda Nikolsky (+)

Dapat terjadi onikolisis (kuku terlepas)

Predileksi: daerah yang sering mengalami


tekanan: punggung,bokong
Komplikasi Histopatologi

Sepsis Vakuolisasi dan nekrosis


sel-sel basal sepanjang
Gg. Keseimbangan perbatasan dermal-
cairan epidermal, sel radang
dermis limfohistiosit, celah
subepidermal
Glomerulonefritis

Mortalitas: 5-50%

Diagnosis Banding
S4 (STAPHYLOCOCCAL
SCALDED-SKIN SYNDROME):
penyebab bakteri, anak < 5 thn,
leukositosis, histopatologi: celah di
stratum granulosum
Penatalaksanaan
• Rawat inap
• Identifikasi dan hentikan obat penyebab
• Perbaikan keseimbangan cairan, elektrolit dan protein
• Kortikosteroid sistemik dosis tinggi
• Antibiotik sistemik
• Diet: Tinggi kalori tinggi protein (TKTP)
• Konsul: bagian mata, Gigi dan mulut, THT, Gizi
• Topikal:
– Antiseptik topikal: erosi, eksoriasi
– Lesi mulut: kenalog in ora base, betadin gargle
– Kompres terbuka NaCl 0,9% : krusta
Dx: Nekrolisis epidermal toksik

 Awasi KU dan TTV


 Lab: Darah dan urin rutin, SGOT, SGPT, Ureum, kreatinin,
albumin, GDS, elektrolit
 Konsul Gizi: diet cair/ lunak dan TKTP
 Konsul: Interna, THT, Mata, Gigi dan mulut
Tatalaksana:
 Infus RL 20 tpm atau D5 20 tpm
 R/ inj deksametason 2-0-2 amp/IV atau 3-0-2 amp/IV (3 hari,
lesi membaik turunkan setengah ampul)
 R/ inj Ranitidin 2 x 1 amp/IV
 R/ inj Gentamisin 2 x 80 mg/IV (skin test terlebih dahulu)
 Topikal :
 Sulfadiazin perak krim 2x/hari: erosi, eksoriasi
 Kenalog in ora base 2x/hr: bibir
 Betadin gargle 3x/hr: kumur2
 Kompres terbuka NaCl 0,9%: 2x/hari (daerah berkrusta)
Saran:
 Tidur dengan alas daun pisang
 Kompres bila menggigil atau demam
ERITRODERMA

DEFINISI Kx. peradangan


kulit → eritema & SINONIM Dermatitis
skuama eksfoliativa,
menyeluruh → > sindroma Leiner,
90 % total luas Pitiriasis rubra
permukaan tubuh (Hebra),
Sindroma red
man → idiopatik
Etiologi

Idiopatik → ± 20%

Penyakit kulit yang mendasari


• Psoriasis (23%)
• Dermatitis (20%)
• Rx. obat (15%)
• Limfoma sel T kutan ( 5%)

Etiologi lain: iktiosis, dermatosis bulosa, peny. Jar.


ikat, liken planus, dermatofitosis & skabies berkrusta
PATOFISIOLOGI
Eritem  vasodilatasi pemb darah 
kehilangan panas dingin, menggigil,
hipotermi

Gangguan termoregulasi

Penguapan cairan  dehidrasi

Kehilangan skuama  9 gram/hr 


hipoproteinemia
Manifestasi klinis

Diawali makula-makula eritem → menyebar hingga


seluruh permukaan kulit → Deskuamasi → skuama
berwarna putih atau kekuningan, halus maupun tebal.

Epidermis tampak tipis → kulit mengkilat

Indurasi & penebalan kulit akibat edema dan


likenifikasi → sensasi kulit kencang

Manifestasi lain: pruritus, kelainan kuku, alopesia dan


ektropion, selain itu dapat disertai malaise, demam &
menggigil
Penatalaksanaan

Perbaikan umum sesuai keadaan pasien &


pengobatan pd kx. kulitnya

Prinsip utama: mempertahankan kelembaban kulit,


mencegah garukan, faktor pencetus & dapat
diberikan KS topikal potensi rendah

Terapi sistemik: AB → mengendalikan superinfeksi


bakteri, siklosporin, Mtx, acitretin, MM dan GK oral

Diit tinggi protein → cenderung mengalami


hipoalbuminemia
 Pasien eritroderma cenderung hipoalbuminemia → diit tinggi protein
 KS sistemik (jika penyebab bukan psoriasis) → dosis prednison 1-2
mg/kg/hari → perbaikan cepat → diturunkan bertahap setelah didapatkan
perbaikan klinis
 AH sedatif → gatal → membatasi garukan
 Keadaan klinis berat / refrakter → siklosporin, mtx, asitretin, & MM
 Terapi topikal → pelembab/emolien atau salep kortikosteroid potensi
rendah
 Urea 10% → pelembab humektan → menarik & menyimpan air pd lap.
Epidermis
 Vaselin album /oleum coccos → emolien → membentuk sawar lipid pada
permukaan strat. korneum & menahan air dibawahnya →air masuk
kedalam sel korneosit → sel akan membengkak & menutupi celah antar sel
yg retak
Penatalaksanaan

Px. Lab. darah


Rawat inap, rutin, urin rutin,
Konsul bag.
observasi TTV & elektrolit, fx. Biopsi kulit →
Penyakit Dalam
keseimbangan hepar & ginjal, Px. histoPA
& Gizi Medik
Ci. GDS, prot. total,
album, glob.

Tx. Sistemik: Tx. topikal: Diit Saran:


• Infus RL 20 tpm • Oleum cocos (pagi • TKTP • Minum obat teratur
• MP 8 mg → 4-0-3 & sore) • Jangan menggaruk kulit
pc • Salep eritroderma • Menggunakan selimut
• Ranitidin 2 x 150 → 2x/hr ke seluruh bila menggigil
mg ac tubuh • Mengoleskan obat
• Parasetamol 3 x • Solusio S → kulit teratur
500 mg (bila kepala 2hr/x • Banyak minum
demam) • Gentamisin krim • Menghindari stress
• CTM 3 x 4 mg (luka erosi & post
(bila gatal) biopsi)
STAPHYLOCOCCAL SCALDED-SKIN
SYNDROME (SSSS)

Definisi Infeksi kulit oleh Sinonim


Staphylococcus Dermatitit
aureus tipe eksfoliativa
tertentu dengan ciri neonatorum,
yang khas adalah penyakit Ritter
terdapatnya
epidermolisis

Etiologi
Staphylococcus
aureus grup 11
faga 52,55 dan
71
Patogenesis

• Sumber infeksi: mata, hidung, tenggorokan dan


telinga
• Eksotoksin bersifat epidermolitik (epidermolin,
eksfoliatin)
• Pada kulit tidak ditemukan bakteri penyebab
• Usia anak >>> krn fx. Ekskresi Ginjal anak <<
baik → tidak dapat mengeluarkan eksfoliatin
• Pd orang dewas: Gg. Fx ginjal atau Gg.
imunologik
Gejala
klinis

Demam tinggi disertai ISPA

Eritem yg timbul mendadak pada muka, leher, ketiak, dan lipat paha →
menyeluruh dalam 24 jam → dalam waktu 24-48 jam → bula-bula
besar berdinding kendur → 2-3 hr → pengelupasan lembaran2 kulit
tampak erosif (mirip kombustio) → bbrp hari akan mengering →
deskuamasi

Mukosa jarang terkena

Penyembuhan 10-14 hari tanpa sikatriks

Nikolsky sign (+)


Diagnosis
Komplikasi Gg. banding
Keseimbangan
cairan, sepsis, Nekrolisis
Selulitis, epidermal toksisk
pneumonia,
septikemia

Pemeriks
Mortalitas: 1-10% aan
penunjang
Histopatologi:
celah di stratum
granulosum

Px. Bakteriologik:
dari sal. napas.
Penatalaksanaan:

• Kloksasilin
• Dewasa 3 x 250 mg po
• Neonatus: 3 x 50 mg po
• Topikal:
• Sufratul
• Krim mupirosin
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai