Hiperkoagu-
labilitas
• imobilisasi
atau paralisis • Trauma
•Bed rest •Tindakan
•Obesitas Gangguan operasi
Gangguan pada dinding
•Tindakan aliran darah pembuluh
(statis) darah
operatif (endotel)
PATOGENESIS
• Imobilisasi dalam waktu yang cukup lama
• Statis vena predisposisi untuk terjadinya trombosis
Statis Vena lokal gangguan mekanisme pembersih terhadap
aktifitas faktor pembekuan darah memudahkan
terbentuknya trombin
• Anamnesa:
Gejala klasik DVT: Edema tungkai
unilateral, eritema, hangat, nyeri.
Riwayat penyakit sebelumnya.
• Pemeriksaan
– Tanda Homan nyeri tekan
pada betis sewaktu dorsofleksi
kaki
– Tanda Lowenburg nyeri di
paha atau betis sewaktu
penggembungan manset
Skor Klinis Wells
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• 1. Pemeriksaan Laboratorium
– D-dimer Test
• 2. Pemeriksaan Radiologi:
• Venografi/flebografi
• USG doppler (duplex scanning)
• USG kompresi
• Venous Impedance Plethysmography (IPG)
• Magnetic Resonance Imaging (MRI)
TERAPI
1. Pembebatan elastik
2. Heparin unfractioned, bolus i.v.10.000 U, dilanjutkan drip IV selama
5 hari dengan target APTT 2,5 X control atau low molecular weight
heparin, s.c.2 x 0,6 ml/hari selama 5 hari
3. Anticoagulant oral mulai hari ke 2 pemberian heparin, dilanjutkan
selama 6 bulan dan bila ada gangguan koagulasi maka dilanjutkan
seumur hidup.
4. Trombolitik perkutan, diindikasikan pada TVD proximal dimana
thrombus mencapai vena iliofemoralis
5. Bila diperlukan implantasi filter vena cava, bedah cross over,
Endovaskular stenting Graft, Operasi reseksi/graft
PROGNOSIS