Anda di halaman 1dari 46

CARA KERJA YANG SELAMAT &

SEHAT PADA INDUSTRI JASA


KONSTRUKSI

Ghea Luthfia Oktari 1116020072


Zana Hary Barus 1116020079
Keselamatan Kerja Pada Pekerjaan Konstruksi

1. Memasuki Lokasi Proyek


• Lokasi proyek yang sedang dikerjakan dan di samping jalan raya harus dipagari.
• Orang yang tidak berwenang dilarang masuk.
• Semua orang yang memasuki areal proyek harus memakai tanda pengenal yang
dikeluarkan oleh masing-masing perusahaan.
• Khusus tamu harus mengenakan tanda pengenal tersendiri yang diberikan petugas
satpam di pos jaga.
Keselamatan Kerja Pada Pekerjaan Konstruksi
2. Morning Safety Meeting
• Pertemuan singkat (10-15 menit) yang dilakukan sebelum pekerjaan dimulai
di pagi hari.
• Pertemuan ini di hadiri semua orang yang akan bekerja atau melaksanakan
pengawasan di lapangan, baik Mandor, Kepala Regu Kerja, Pelaksana, Site
Manager dan Subkontraktor.
• Memeriksa kelengkapan pemakaian APD (Alat Pelindung Diri) dan kesiapan
pekerja.
Keselamatan Kerja Pada Pekerjaan Konstruksi
3. Inspeksi K3 4. Safety Patrol
• Dilaksanakan secara periodik oleh • Patroli rutin oleh petugas K3
petugas K3 untuk menjaga standar setiap hari untuk memonitor
penerapan SMK3. keadaan lapangan dan melakukan
• Inspeksi dilakukan terhadap tenaga pencegahan agar tidak terjadi
kerja perusahaan kontraktor maupun kecelakaan.
sub kontraktor serta pekerja
perusahaan supplier.
Keselamatan Kerja Pada Pekerjaan Konstruksi

5. Alat Pelindung Diri 6. Rambu-Rambu


• Pelindung Kepala (Helm) • Rambu Larangan
• Pelindung Kaki
• Pelindung Mata dan Muka
• Pelindung Pendengaran (Earplug)
• DLL
Keselamatan Kerja Pada Pekerjaan Konstruksi
6. Rambu-Rambu 6. Rambu-Rambu
• Tanda harus menggunakan • Rambu adanya bahaya
Keselamatan Kerja Pada Pekerjaan Konstruksi
6. Rambu-Rambu
• Rambu tanda arah

Jalur Evakuasi Tempat bebas merokok


Cara Kerja Yang Aman Pada Pekerjaan
Konstruksi
Cara kerja yang aman juga harus memperhatikan peralatan kerja yang
dipergunakan antara lain :
1. Tangga - Tangga Portable
- Tangga dari kayu • Maksimal 6 meter
• Anak tangga dari kayu di tanamkan • Lebih dari 1,5 meter diberi dua atau
pada kedua kaki tangga. lebih ikat silang.
• Jarak anak tangga harus sama, antara • Kaki depan dan kaki belakang diikat
• Maksimal panjang 6 meter dengan batang metal.
Cara Kerja Yang Aman Pada Pekerjaan
Konstruksi
- Tangga Kuda – Kuda - Tangga Yang Dapat Diperpanjang
• Maksimal 6 meter • Maksimal 15 meter.
• Antara kaki depan dan belakang • Harus dilengkapi kunci dan alat
diperkuat dengan batang logam metal pengaman agar dapat diperpanjang
berengsel.
dan dikunci.
• Kaki depan dan kaki belakang harus
dihubungkan dengan engsel yang • Maksimal 2 tangga penyambung .
memadai dan terpaku kuat. • Harus ada tali penggerak tangga .
Cara Kerja Yang Aman Pada Pekerjaan
Konstruksi
- Tangga Lepas Mekanik - Tangga Sementara
• Dapat diperpanjang secara mekanik • Lebar minimal 60 cm.
dan ditumpu oleh alas yang beroda. • Terbuat dari bahan berlubang-lubang
maks. lubang diameter 1,5 cm.
• Jika mau dipindahkan tidak boleh ada
• Tangga sementara > 60 º (harisontal)
orang diatasnya. harus diberi pegangan yang aman pada
• Bahan dan alat diatasnya yang dapat ujung atas atau memperpanjang satu sisi
tangga minimal 1 m di atas tempat
terjatuh disingkirkan terlebih dahulu. berpijak.
Cara Kerja Yang Aman Pada Pekerjaan
Konstruksi
- Tangga Permanen • Di samping, minimum celah 75 cm
• Dipasang di luar bangunan terbuat dari • Bila tangga melalui lubang pada
besi. lantai/atap sisi lubang diberi bantalan
• Tidak licin. • Maksimum 9 meter, setiap kepanjangan di
• Sudut 15 º terhadap vertikal beri border.

• Celah dibelakang anak tangga 15 cm • Lebih dari 6 meter, anak tangga di


lengkapi kerangka pelindung dari besi tipis
• Di muka, bebas penghalang 75 cm yang kuat atau cincin pelindung (hoops)
Cara Kerja Yang Aman Pada Pekerjaan
Konstruksi
2. Perancah - Logam
- Umum • Pipa vertikal dan harisontal harus
• Perancah tidak boleh dipakai menyimpan dipasang kuat satu sama lainnya.
bahan, kecuali yang segera dipakai. • Harus dipasang palang diagonal.
• Tidak boleh bekerja dekat bangunan
• Tidak boleh dipasang radius < 5 m
perancah pada waktu angin kencang.
• Semua perancah dilengkapi platform minimal dari jaringan listrik.
setebal 60 cm. • Minimal diameter pipa 5 cm.
• Platform diatas 2 meter dipasang papan yang • Jarak vertikal pipa maksimal 2 m
rapat. • Pagar pengaman harus terpasang kuat
dengan memakai baut.
Cara Kerja Yang Aman Pada Pekerjaan
Konstruksi
3. Bahan - Penanganan Bahan Secara Manual
- Menyimpan Bahan • Sebelum mengangkat pastikan
• Semua material harus disusun secara tepat kemampuan anda dalam mengangkat.
agar tidak roboh atau jatuh dari tumpukan. • Minta bantuan jika mengalami
• Bahan yang bulat diganjal agar tidak terguling.
kesulitan.
• Bahan berupa lembaran ditempatkan berdiri
dan dipisahkan dengan tiang pembatas. • Periksa daerah dan rute sebelum
• Beri penandaan untuk nama bahan. memindahkan material.
• Penumpukan bahan yang panjang tempatkan
dirak atas lantai.
Cara Kerja Yang Aman Pada Pekerjaan
Konstruksi
- Penanganan Bahan Mudah Terbakar - Bahan Kimia Berbahaya.
• Minta MSDS (Material Safety Data Sheet) • Sediakan MSDS (Material Safety Data
dari bahan yang mudah terbakar Sheet) dari bahan yang bersangkutan,
tersebut. Tempelkan didekat cantumkan di dekat penyimpanan
penyimpanan bahan.
bahan.
• Beri label nama barang.
• Gunakan APD yang sesuai.
• Pasang rambu-rambu dilarang merokok,
dilarang menyalakan api, awas bahan • Siapkan tempat pembasuh, cuci
mudah terbakar di dekat tempat muka.
penyimpanan.
Cara Kerja Yang Aman Pada Pekerjaan
Konstruksi
- Gas Yang Muedah Terbakar
• Beri label nama bahan pada tabung.
• Tabung disimpan dalam keadaan berdiri dan diikat / dirantai agar tidak
berguling.
• Pada saat disimpan tutup katup harus terpasang.
• Sediakan APAR di dekat tempat penyimpanan.
• Jauhkan dari sumber panas dan materiil yang mudah terbakar.
Cara Kerja Yang Aman Pada Pekerjaan
Konstruksi
4. Instalasi Listrik Kerja • Gunakan RCCB dan MCB pada panel.
• Ikuti penggunaan listrik sesuai PUIL • Jangan biarkan kabel berseliweran di
2000 (Peraturan Umum Instalasi Listrik). lantai.
• Kabel untuk bekerja dipasang di • Jangan berdiri diatas permukaan yang
ketinggian + 2 meter agar terhindar dari lembab atau basah pada saat
lintasan, genangan air, kabel bocor / menggunakan peralatan listrik.
terkelupas. • Jangan membebani kabel dengan steker
• Panel diletakkan jauh dari tanah. yang bertumpuk akan terjadi panas dan
• Panel mempunyai tutup dan kunci. mudah terbakar.
Cara Kerja Yang Aman Pada Pekerjaan
Konstruksi
5. Penggunaan Peralatan b) Peralatan Yang Menggunakan Tenaga
a) Peralatan Manual Listrik
• Pegangan pada peralatan manual harus • Jangan membawa alat dengan cara
bersih, tidak licin. menggantung pada kabelnya.
• Pegangan harus kuat. • Jauhkan kabel dari sumber panas, oli dan
• Memindahkan, tidak boleh dengan benda tajam.
dilemparkan. • Matikan alat pada saat tidak digunakan,
• Pada saat mengasah pada bagian yang pada saat perawatan dan penggantian
tajam diletakkan di sisi yang aman. assesoris.
Cara Kerja Yang Aman Pada Pekerjaan
Konstruksi
5. Penggunaan Peralatan
c) Peralatan Yang Menggunakan Tenaga Angin
• Sambungan selang harus dalam kondisi baik.
• Gunakan APD yang sesuai.
• Putuskan hubungan selang jika sedang mengganti assesoris.
• Jangan gunakan udara bertekanan untuk membersihkan kotoran / debu.
Cara Kerja Yang Aman Pada Pekerjaan
Konstruksi
6. Penggunaan Alat Berat • Untuk alat berat beroda yang dalam
• Hanya operator yang di tunjuk yang pekerjaan bergerak maju mundur seperti
berhak mengoperasikan peralatan. Wheel Loader, Tandem Roller, Tire Roller,
• Alat beras harus dilengkapi dengan Alat Dump Truck harus ada kaca spion, rem
Pemadam Kebakaran (APAR). dan lampu rem yang berfungsi baik, serta
• Alat indikator pada mesin harus lengkap lampu mundur dan buzzer untuk
dan berfungsi. gerakan mundur.
• Pada saat berhenti bekerja / istirahat alat • Pada saat pengisian bahan bakar mesin
berat harus diparkir di tempat yang rata. harus dimatikan.
• Pengecekan sebelum operasi
Cara Kerja Yang Aman Pada Pekerjaan
Konstruksi
7. Pekerjaan Pengangkatan • Dilarang berada di bawah muatan yang
• Operator harus mempunyai SIO sedang diangkat/tergantung.
• Alat pengangkat sudah disertifikat oleh • Muatan yang diikat dilepas diletakkan
Depnaker. pada palet.
• Operator mendapat isyarat/signal dari 1 • Muatan yang panjang diangkat dengan
(satu) orang saja. hati-hati dan ada tali penahan yang
• Kait dari pengangkat harus ada kunci cukup panjang untuk mengontrol
pengaman. pengangkatan.
• Sling harus dalam keadaan baik. • Dilarang menumpang di atas muatan
yang diangkat.
Cara Kerja Yang Aman Pada Pekerjaan
Konstruksi
8. Pekerjaan Galian / Parit - Mengendalikan bahaya:
- Bahaya yang mungkin terjadi • Posisi alat berat minimal 1,5 meter
• Longsor akibat getaran peralatan dan dari pinggir jalan.
tumpukan hasil galian. • Material hasil galian ditimbun
• Kontak dengan jaringan listrik, gas atau maksimal 0,6 meter dari sisi jalan.
lainnya akibat gas bocor, dan tersengat • Dipasang turap penahan.
listrik. • Sebelum penggalian diperiksa adanya
• Tertabrak kendaraan. utilitas yang ada (listrik, gas, dll) dan
• Tenggelam berapa kedalamannya
Cara Kerja Yang Aman Pada Pekerjaan
Konstruksi
9. Bekerja Diketinggian • Penutup harus rata dengan lantai
• Lantai terbuka, dinding terbuka • Tangga sementara harus diberi railing
dilindungi dengan diberi pagar • Akses keatas dapat menggunakan tangga
pengaman yang tingginya 1 – 1,5 meter. atau passenger hoist.
• Lubang pada shaft harus diberi penutup • Pintu pada passenger hoist harus dalam
sementara. keadaan tertutup.
• Lubang pada lantai dilindungi dengan • Operator passenger hoist harus mempunyai
penutup atau pagar pengaman. sertifikat.
Cara Kerja Yang Aman Pada Pekerjaan
Konstruksi
10. Bekerja Diketinggian • Peralatan manual sebaiknya ditempatkan
• Jangan menumpuk material di sisi pada kotak sehingga tidak berceraian
platform. yang berakibat bisa jatuh ke bawah.
• Jangan membuang sampah, bahan- • Gunakan jaring pengaman.
bahan bekas dengan cara melempar dari • Gunakan platform penangkap.
lantai atas. • Kenakan helm pengaman jika di atas ada
• Gunakan cerobong sampah. orang yang sedang bekerja.
• Toe board mencegah jatuhnya bahan- • Jangan berada di bawah muatan yang
bahan peralatan maupun orang. sedang di angkat.
Cara Kerja Yang Aman Pada Pekerjaan
Konstruksi
11. Pekerjaan Pembongkaran • Pembongkaran dimulai dari bagian atas
• Pekerjaan pembongkaran harus gedung dan diteruskan kebawah.
mengajukan surat ijin kerja (work permit). • Pekerja tidak boleh bekerja pada tingkat
• Sebelum pembongkaran dimulai aliran yang berbeda .
listrik dan gas harus dimatikan. • Pembongkaran tidak boleh diteruskan
• Daerah berbahaya disekitar gedung di pada situasi cuaca buruk, seperti angin
beri rambu-rambu dan di pagari. kencang yang dapat merobohkan
• Pembongkaran harus di awasi seorang bangunan.
ahli. • Untuk menghindari debu gedung yang
dirobohkan disemprot air lebih dahulu.
Cara Kerja Yang Aman Pada Pekerjaan
Konstruksi
12. Bekerja Di Ruang Terbatas b) Pelaksanaan Pekerjaan Di Ruang
a) Bahaya Ruang Terbatas Tertutup
• Kekurangan oksigen • Usahakan aliran udara segar ke dalam
• Kelebihan Oksigen ruangan tertutup jangan menggunakan
• Udara Beracun oksigen murni, bisa terbakar.
• Kebanjiran diruang tertutup. • Minta ijin kerja untuk ruangan tertutup
• Kebisingan bertambah keras karena • Sebelum memasuki ruang tertutup cek
akustik di dalam ruang tertutup. kadar oksigen, gas beracun dan gas
yang mudah terbakar.
Cara Kerja Yang Aman Pada Pekerjaan
Konstruksi
13. Bekerja Di Daerah Lalu Lintas b) Untuk Mengingatkan Pengendara
a) Program Pengendalian Lalu Lintas • Gunakan rambu-rambu untuk
• Ambil perhatian pengendara untuk melambatkan kendaraan.
mengikuti arah yang dituju. • Beri aba-aba dengan bendera.
• Ingatkan pengendara dengan keadaan di • Pakai rompi dengan pakaian mencolok
depan. serta reflektif diwaktu malam.
• Kurangi kecepatan kendaraan. • Malam hari gunakan penerangan di
• Arahkan pengendara untuk perlahan- lokasi pekerjaan agar pekerja terlihat dari
lahan di sekitar lokasi pekerjaan. jauh
• Kembalikan ke lalu lintas semula.
Cara Kerja Yang Aman Pada Pekerjaan
Konstruksi
14. Pekerjaan Pengelasan
• Setiap memulai pekerjaan pengelasan harus mengajukan ijin kerja (work permit).
• Tukang las harus mempunyai sertifikat yang sesuai.
• Lokasi harus bersih dari kotoran, potongan-potongan yang mudah ter-bakar,
cecerann oli dsb.
• Sedia APAR yang sesuai.
• Tukang las harus mempunyai APD yang sesuai : helm, sarung tangan,
kaca mata las, pelindung muka, celemek dan pelindung kaki.
Cara Kerja Yang Aman Pada Pekerjaan
Konstruksi
15. Pekerjaan Di Atas Air
• Bila bekerja ada bahaya jatuh keair dan tenggelam, mereka harus memakai
pelampung / baju pengaman dan alat-alat lain yang sejenis ban pelampung.
• Pelampung harus dikenakan jika melaksanakan perjalanan di atas air mulai dari
masuk ke alat transport sampai naik kembali ke darat.
Kesehatan Kerja Pada Pekerjaan Konstrksi
1. Kebersihan Dan Kerapihan Di tempat Kerja (House Keeping)
• Karyawan dan pekerja harus memelihara tempat kerjanya masing-masing.
• Tempat kerja harus bersih dan rapih.
• Tempat kerja yang bersih dan rapih dapat mencegah dari bahaya :
• Tersandung
• Terjatuh
• Kebakaran
Kesehatan Kerja Pada Pekerjaan Konstrksi
2. Kesehatan Kerja
• Mencegah pekerja dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kondisi tempat
kerja.
• Barak pekerja dan sekitarnya harus bersih dari sampah. Sampah dibuang pada
tempat tertutup untuk dibawa keluar lokasi atau ditimbun / di bakar.
• Genangan air agar dikeringkan.
• Sediakan WC/kamar mandi yang cukup jumlahnya yang memenuhi syarat kesehatan
dan dijaga kebersihannya.
Keadaan Darurat Pada Pekerjaan Konstruksi

Kebakaran adalah salah satu bahaya yang paling serius bagi pekerja. Salah
satu langkah terpenting yang harus dilakukan oleh pihak perusahaan
adalah membuat rencana pencegahan kebakaran secara tertulis untuk
mencegah kematian, melindungi lingkungan dan barang-barang yang ada.
Keadaan Darurat Pada Pekerjaan Konstruksi

Faktor-faktor penting dalam rencana • Memasang sistem pemadam kebakaran


pencegahan kebakaran adalah: seperti penyemrot dan racun api, serta
membuat prosedur perawatan dan
• Membuat daftar semua pengujian peralatan tersebut.
kemungkinan bahaya kebakaran dan
sumber api . • Membuat rencana pengaturan barang,
untuk mengendalikan akumulasi bahan
• Penyimpanan bahan-bahan yang yang mudah terbakar dan
mudah terbakar dan meledak menempatkannya jauh dari sumber
dengan benar. api.
Keadaan Darurat Pada Pekerjaan Konstruksi

• Membuat rencana evakuasi


• Pelatihan bagi pekerja, untuk upaya pencegahan kebakaran dan kondisi
darurat.
• Memberikan tugas atau tanggung jawab pada seseorang untuk meng-
koordinasi pengaturan tempat kerja, pencegahan kebakaran dan evakuasi.
Keadaan Darurat Pada Pekerjaan Konstruksi

1. Pencegahan Terhadap Bahaya b) Kebakaran dapat di klasifikasikan


menjadi 4 (empat) yaitu :
Kebakaran
• Klas A : Api berasal dari kebakaran
a) Kebakaran dapat terjadi karena benda padat kecuali logam, bila
terbakar meninggalkan arang / abu.
adanya 3 (tiga) unsur yaitu :
• Klas B : Api berasal dari benda cair dan
• Benda / bahan bakar. gas yang mudah terbakar.
• Klas C : Kebakaran yang diakibatkan
• Sumber panas. oleh listrik.
• Oksigen. • Klas D : Kebakaran yang diakibatkan
oleh bahan logam ; magnesium,
titanium.
Keadaan Darurat Pada Pekerjaan Konstruksi

c. Jenis alat pemadam kebakaran d. APAR harus tersedia pada :


ringan (APAR) • Bangunan dimana terdapat barang
• Pemadam api tepung kimia kering yang mudah terbakar.
(Dry Chemical Powder) • Ditempat pekerjaan pengelasan.
• Pemadam api air. • Disetiap gedung yang sedang
dibangun dimana terdapat barang-
• Pemadam api busa barang dan alat-alat yang mudah
terbakar.
Keadaan Darurat Pada Pekerjaan Konstruksi

e. APAR harus diletakkan ditempat yang mudah dilihat dan dicapai.


f. APAR harus diperiksa dalam jangka waktu tertentu yang dijaga agar
tidak terjadi kerusakan teknis.
g. Bahan-bahan yang mudah terbakar seperti serbuk gergaji, potongan
kayu yang tidak terpakai tidak boleh terkumpul ditempat kerja.
h. Dilarang merokok, menyalakan api dekat bahan yang mudah terbakar.
Keadaan Darurat Pada Pekerjaan Konstruksi

2. Tanggap Darurat
Keadaan darurat adalah suatu kondisi baik oleh tindakan manusia, alat dan
bencana alam yang cenderung meluas dan bisa melibatkan semua pekerja dan
peralatan dan menimbulkan korban jiwa dan harta yang tidak sedikit. Untuk
mengantisipasi keadaan darurat perlu dilakukan langkah tanggap darurat yaitu
sebagai berikut :
Keadaan Darurat Pada Pekerjaan Konstruksi
• Membuat skenario tanggap darurat • Mengadakan pelatihan terhadap petugas
yang mungkin terjadi tim tanggap darurat bekerja sama
dengan pihak luar untuk : pemadam
• Menetapkan tim tanggap darurat kebakaran dan P3K.
dan uraian tugasnya, antara lain
petugas pemadam kebakaran dan • Mengadakan simulasi keadaan darurat
yang diikuti tim tanggap darurat beserta
P3K.
seluruh pekerja proyek.
• Menyediakan perlengkapan untuk • Mengadakan evaluasi hasil simulasi
keadaan darurat untuk perbaikan pada skenario keadaan
darurat yang ada.
Keadaan Darurat Pada Pekerjaan Konstruksi

3. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)


Prinsip-prinsip pertolongan pertama pada kecelakaan:
• Mencegah kehilangan darah dalam jumlah yang besar.
• Mempertahankan pernapasan dan detak jantung.
• Mencegah korban agar tidak mengalami cedera tambahan.
• Mencegah hilangnya kesadaran / pingsan.
• Membawa korban ke dokter, ruang darurat ataupun rumah sakit.
Keadaan Darurat Pada Pekerjaan Konstruksi
a. Pendarahan • Hangatkan badan pasien dengan
• Balutkan perban, kain bersih disekitar selimut atau jaket hingga datingnya
luka. Tekan secara kuat bila perlu paramedic
dengan kedua tangan. • Beri alas dimana korban tergeletak
• Ikatkan kain / perban dengan kencang, • Jangan beri minum terutama alcohol
baringkan korban.
jika korban tidak sadarkan diri atau
• Angkat bagian yang luka hingga lebih jika ada kemungkinan korban
tinggi dari anggota badan yang lain, menderita luka dalam
kecuali jika terjadi patah tulang.
Keadaan Darurat Pada Pekerjaan Konstruksi
b. Patah tulang terbuka dan tertutup • Ikatlah beberapa tempat pada bagian tubuh
yang patah sehingga sendi yang
• Bagian dimana tulang patah diusahakan berhubungan tidak dapat bergerak.
agar jangan banyak bergerak. • Apabila papan spalk khusus patah tulang
• Balutlah pada bagian yang memar/luka tidak ada, lengan yang patah untuk
sementara ditempel / digantung didada.
meskipun belum tentu tulang nya patah.
• Khusus bagi tulang belakang / punggung
• Gunakan satu papan spalk untuk tangan yang patah penderita digeser dengan hati-
dan dua atau tiga papan untuk kaki dan hati pada meja datar yang kuat, jangan
ikatlah pada pita kain ataupun tali yang sekali-kali mengangkat badan penderita.
lunak. • Segera panggil Ambulan dan bawa kerumah
sakit untuk pertolongan lanjutan.
Keadaan Darurat Pada Pekerjaan Konstruksi
c. Pernapasan yang terhenti d. Tersengat listrik
• Pindahkan korban keruangan terbuka.
• Pisahkan korban dengan jaringan listrik,
• Lakukan pernapasan buatan, pastikan matikan saklar listrik atau pisahkan
bahwa petugas telah cukup mendapat
pelatihan untuk hal ini. korban dengan batang kayu.
• Padamkan sumber gas atau asap. • Jika korban pingsan beri napas buatan.
• Jauhkan pekerja lain dari area kecelakaan.
• Yang perlu diingat ; jangan memasuki
area kecelakaan yang penuh gas atau asap
tanpa alat bantuan pernapasan dan
jangan lakukan seorang diri.
Keadaan Darurat Pada Pekerjaan Konstruksi
e. Serangan jantung
• Segera bawa korban kerumah sakit dengan ambulans dan jangan gunakan
kendaraan pribadi apabila kendaraan tidak memungkinkan.
• Tetap tenang yakinkan korban.
• Kendorkan baju, celana dan ikat pinggang yang dikenakan korban.
• Letakkan korban dalam posisi yang paling menguntungkan yaitu antara
duduk dan terbaring.
• Jangan biarkan korban kedinginan.
Keadaan Darurat Pada Pekerjaan Konstruksi

f. Luka bakar • Baringkan pasien, atur sehingga kepala


• Basahkan pakaian korban untuk lebih rendah dari tubuh jika mungkin
mengurangi luka bakar tetapi jangan tinggikan kaki.
berlebihan. • Jika korban sadar beri minum.
• Tutup anggota tubuh yang terbakar • Segera bawa korban ke rumah sakit
dengan kain bersih, basahi kain untuk pertolongan lanjutan.
untuk mengurangi panas, tapi
jangan berlebihan.
Keadaan Darurat Pada Pekerjaan Konstruksi

g. Iritasi bahan kimia • Jika korban sadar berikan minum.


• Segera basuh kulit yang terkena bahan • Segera bawa kerumah sakit untuk
kimia dengan air sebanyak-banyaknya,
ganti pakaian yang dikenakan korban. pertolongan lanjutan.
• Tutup bagian yang terkena bahan kimia
denngan kain bersih.
h. Mata
• Jika kondisi korban cukup parah
baringkan korban atur sehingga kepala • Cuci mata dengan air bersih dan
lebih rendah dari tubuh jika mungkin kedip-kedipkan mata.
tinggikan kaki.
Keadaan Darurat Pada Pekerjaan Konstruksi

i. Gigitan ular / hewan berbisa j. Keracunan


• Jangan panik. • Segera cari pertolongan dokter dan
• Baringkan korban jika mungkin. beri informasi yang jelas mengenai
racun yang tertelan.
• Segera bawa korban ke rumah
sakit/poliklinik terdekat. Beri
informasi yang jelas mengenai
hewan yang menggigit / menyengat
jika mungkin bawa bangkainya.

Anda mungkin juga menyukai