Anda di halaman 1dari 14

Anatomi

bronco-
esofagus

Fransiska alisa

406181025
Bronkus
Bronkus

– Bronkhus Merupakan percabangan dari trachea menjadi bronkus principalis dextra


dan sinistra
– Setinggi angulus sterni ludovici
– Tempat percabangan ini disebut carina.
– Brochus kanan lebih pendek, lebar dan lebih dekat dengan trachea.
– Bronchus kanan bercabang menjadi : lobus superior, medius, inferior.
– Brochus kiri terdiri dari : lobus superior dan inferior
– Bronkus berjalan ke bawah & kesamping ke arah paru-paru
– Bronkus kiri lebih panjang & lebih ramping dari yang kanan .
Esofagus

– Suatu organ silinder berongga dengan panjang pada orang dewasa sekitar 25cm
dan diameter sekitar 2 cm saat kosong dan 3 cm saat berisi makanan
– Panjang sekitar 25 cm
– Ujung bagian atas pada tulang rawan krikoid (C6) dan bagian bawah pada
orifisium kardia (T11)
– Terdapat 2 sfingter bagian atas ( m.krikofaringeus) dan sfingter esophagus
bagian bawah
Pembagian esophagus
Esophagus di bagi menjadi 3
bagian
– Bagian servikal:
– Panjang 5-6 cm, setinggi vertebra cervicalis VI sampai vertebrathoracalis XII.
– Anterior melekat dengan trachea
– Anterolateral tertutup oleh kelenjar tiroid .
– Sisi dextra/sinistra dipersarafi oleh nervus recurren laryngeus .
– Posterior berbatasan dengan hipofaring .
– Pada bagian lateral ada carotid sheath beserta isinya
Esophagus di bagi menjadi 3
bagian
– Bagian torakal:
– Panjang 16-18 cm, setinggi vertebra torakalis II-IX
– Berada di mediastinum superior antara trakea dan kolumna vertebralis
– Dalam rongga toraks disilang oleh arcus aorta setinggi vertebratorakalis IV dan
bronkus utama sinistra setinggi vertebra torakalis V
– Arteri pulmonalis dextra menyilang di bawah bifurcatio trachealis
– Pada bagian distal antara dinding posterior esofagus dan ventralcorpus vertebralis
terdapat ductus thoracicus, vena azygos, arteri dan vena intercostalis
Esophagus di bagi menjadi 3
bagian
– Bagian abdominal:
– Terdapat pars diaphragmatica sepanjang 1 - 1,5 cm, setinggi vertebratorakalis X
sampai vertebra lumbalis III
– Terdapat pars abdominalis sepanjang 2 - 3 cm, bergabung dengan cardia gaster
disebut gastroesophageal junction
perdarahan

– A. tiroid inferior : mensuplai esophagus servikal dan sfingter esophagus


– A. esophageal aorta / cabang terminal dari A. bronkial: mensuplai esophagus
torakal
– A. gastrica kiri dan A. phrenic kiri : esophagus abdominal
Fisiologi menelan

Dalam proses menelan akan terjadi hal hal berikut :


– Pembentukan bolus makanan dengan ukuran dan konsistensi yang baik
– Upaya sfingter mencegah terhamburnya bolus ini dalam fase menelan
– Mempercepat masuknya bolus makanan ke dalam faring pada saat respirasi
– Mencegah masuknya makanan dan minuman ke dalam nasofaring dan laring
– Kerjasama yang baik dari otot di rongga mulut untuk mendorong bolus
makanan ke arah lambung
– Usaha membersihkan kembali esophagus
Fisiologi menelan

– Proses menelan dapat dibagi menjadi 3:


1. Fase oral
• Terjadi secara Sadar,
• palatum mole dan dinding posterior faring terangkat
• bolus terdorong ke posterior karena lidah terangkat ke atas
• penutupan nasofaring, kontraksi m.palatofaring sehingga bolus makanan tidak akan
berbalik ke rongga mulut.
Fisiologi menelan

2. Fase faringeal
• Terjadi secara refleks pada akhir fase oral
• Perpindahan bolus makanan dari faring ke esophagus
• Epiglotis tertutup
• Terjadi penghentian udara ke laring bolus makanan tidak masuk ke saluran napas
Fisiologi menelan

3. Fase esofagal
• Perpindahan fase esophagus ke lambung
• Istirahat introitus esophagus selalu tertutup krn rangsang dari bolus makanan
menjadi terbuka dan makanan masuk ke esophagus
• Setelah lewat sfingter berkontraksi lebih kuat shg makanan tidak ke faring
• Pada istirahat sfingter esophagus bawah sll tertutup shg tidak terjadi regurgitas
isi lambung, pada saat akhir fase ini sfingter akan terbuka untuk mendorong
makanan ke distal

Anda mungkin juga menyukai