GGN AUTISME A
GGN AUTISME A
EPIDEMIOLOGI
California : 1 kasus/250 anak
New York : 1 kasus/106 anak
Insiden 15-20 anak tiap 10.000 populasi
anak.
Jogya: 12 anak tiap 10.000 populasi anak
(1992)
Laki-laki : perempuan 2.6 – 5.7 : 1
(Gillberg, 1990)
20 – 25% anak autistik mempunyai IQ
normal 1borderline, kebanyakan (75%) IQ
retardasi mental sedang/berat
Tahun 2002 Day care
DX LAKI-2 WANITA JML.
Autisme 73 11 84
ADHD 47 5 52
G.Perk. Bahasa 25 8 33
R.M. 24 7 31
G. Tingkah laku 10 3 13
Lain-lain 6 8 14
F84 Gangguan Perkembangan Pervasif
F84.0 Autisme Masa Kanak
F84.1 Autisme Tak Khas
F84.2 Sindrom Rett
F84.3 Gangguan disintegratif Masa
Kanak lainnya
F84.4 Gangguan aktivitas berlebih yang
berhubungan dengan RM dan
gerakan stereotipik
F84.5 Sindrom Asperger
F84.8 Gangguan Perkembangan Psikologis
lainnya
F84.9 Gangguan Perkembangan Pervasif Ytt
F88 Gangguan Perkembangan Psikologis
F89 Gangguan Perkembangan Psikologis Ytt
Perbedaan Gejala
Autisme Sindroma Sindroma Rett
Masa Kanak Asperger
* IQ < 70 Normal Mula-2 normal
sp.usia 7-24bln
lalu mundur
(pertumbuhan otak)
* Onset/ Sejak bayi Sejak bayi 7-24 bulan
timbul gx
* Jenis kel. Pria > wanita Pria > wanita Wanita
* Gx.gang.
-komunikasi + + > ringan +
-interaksi sos. + + kemamp. +
-perilaku & + + berbhs.baik +
emosi Ada gerakan
* mencuci tangan
berulang
* membasahi tangan
dengan ludah
berulang
* koordinasi badan/
jalan
Gangguan Autistik Masa Kanak
Gangguan perkembangan pervasif yg ditandai
- kel. perkembangan < 3 tahun
- kel. fungsi 3 bidang
interaksi sosial
komunikasi
perilaku terbatas & berulang
1. Kel. Interaksi sosial
Kurangnya respons timbal balik sosio-emosional,
misalnya:
* kurangnya respons terhadap emosi orang lain
* kurangnya modulasi thd. perilaku dlm konteks sosial
* buruk dalam menggunakan isyarat sosial
* integrasi lemah dalam perilaku sosial, emosional &
komunikatif
2. Hendaya kualitatif dalam komunikasi
* kurangnya penggunaan ketrampilan bahasa
dalam hubungan sosial
* hendaya dlm permainan imaginatif & imitasi
sosial
* kurangnya interaksi timbal balik dlm percakapan
* kreativitas dan fantasi dlm. Proses pikir relatif
kurang
* kurangnya respons emosional terhadap
ungkapan verbal dan nonverbal orang lain
3. Pola perilaku, minat, kegiatan terbatas,
berulang & stereotipik
- kecenderungan bersikap kaku dan rutin dalam
berbagai aspek kehidupan sehari-hari, misal:
periksa dokter rutin menurut urutan kegiatan -
periksa dada, perut, tenggorok, mata pakai
stetoskop, togspatel, senter
- kelekatan khas terhadap benda aneh misal:
tangan boneka, mainan bola dunia, kaleng
dibawa terus ke mana-mana
- preokupasi stereotipik terhadap suatu minat
misal: tanggal, rute, jadwal
- gerak motorik berulang-ulang (stereotipik)
(berputar-putar, meloncat-loncat ke atas sambil
tertawa, jalan mondar-mandir, jinjit)
- minat khusus terhadap segi khusus benda misal
bau atau rasanya
- penolakan terhadap perubahan dari rutinitas
(menolak perpindahan mebel, hiasan rumah dsb.
(consistent of sameness)
- bicara seperti beo : kamu mau pisang/naik bus
tidak bisa pakai kata ganti orang
2. Skizofrenia anak: timbul sesudah usia 30 bl – sebelum 12
tahun
A. Hendaya berat dalam kemampuan hubungan sosial,
sikap asosial, empati
B. Kecemasan berlebihan mendadak tak jelas sebabnya
pada peristiwa biasa sehari-hari.
C. Afek dangkal/tak wajar:
- kurang rasa takut yang wajar
- marah >> sebab tak jelas
- afek labil mudah menangis/tertawa
D. Gerakan motorik janggal (bizarre)
E. Cara bicara abnormal (monoton)
F. Hiper/hiposensitivitas thd. Rangsangan sensorik.
G. Mutilasi diri: menggigit, memukul diri sendiri
H. Dx ~ orang dewasa, IQ normal
Jumlah pasien autisme R. Jiwa Anak RSU
Dr. Soetomo (kasus baru)
merusak
disebabkan
Infeksi virus (rubella, cytomegalovirus, herpes simpleks, retrovirus)
Toxoplasma, jamur (Candida), parasit
Trauma kelahiran (anoxia)
Gangguan genetik/kromosom (Fragile X Syndrome),
tuberous sclerosis, phenyl ketonuria, dsb)
Keracunan makanan/logam berat: Pb,Hg,Cd,As,Al, dsb.
menyebabkan
untuk mempertahankan
- efektivitas hormon
- fungsi usus & ginjal
- mekanisme pengeluaran racun dalam tubuh.
- Peradangan usus tak sembuh-sembuh
menyebabkan
disebabkan karena
makanan normal
lapisan sulfat
= mukoprotein
Fenol bereaksi dg. sulfat
dinding usus bocor
leaky gut syndrome
logam berat / peptida
bocor ke darah
liver detoxifikasi tak baik
otak
rambut (sesudah 6 bln)
Proses sulfasi (pelapisan senyawa sulfat pada
dinding usus) sangat penting membangun sistem
kekebalan tubuh
Usus dilapisi oleh lapisan lendir mukoprotein
yang mengandung imunoglobulin
Lapisan mukoprotein harus mempunyai cukup
sulfat agar dapat bekerja sebagai pelumas &
pelindung dinding usus saat makanan
melewatinya
Jika sulfat kurang, mukoprotein akan
mengelompok, dinding usus tak terlindungi
sehingga opioid peptida masuk ke darah melalui
dinding usus
- Virus, cacing, protozoa, candida dalam usus
dapat memproduksi zat seperti morphin
(peptida opioid)
Asam amino
Peptida
Gangguan metabolisme anak autisme
Bisa diketahui dengan pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan lab lengkap & spesifik
gangguan metabolisme pd anak autisme belum
ada di Indonesia
Kelasi Relaksasi
Terapi Wicara
1. Penatalaksanaan Biomedis
Perkembangan riset saat ini Autisme
diarahkan
di otak disergap
opioid reseptor
bereaksi berfungsi
sebagai morfin (rasa sakit [-]
hiperaktivitas [+])
Ad.3. Mengkonsumsi makanan yg. baik untuk memperbaiki
permeabilitet usus & blood brain barrier
Makanan mengandung fenol (jus apel, jeruk, tomat & obat
parasetamol) memperburuk perilaku anak dilakukan diet,
karena makanan mengandung fenol menguras sulfat di
dinding usus