Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK 2 :

1. DANI SETIAWAN (14513100)


2. TOMMY ALFIANSYAH (14513102)
3. DIANA EKAWATI (14513103)
4. FIELDAYATI MUTIRAWATY (14513104)
5. WILUJENG IKA KARDINA (14513101)
SAND FILTER ZEOLIT

CARBON ACTIVE UV
Sand Filter mempunyai
fungsi/kegunaan :
Fungsi sand filter adalah menyaring partikel-partikel kotoran
yang terdapat di dalam air. Pada proses sand filtrasi, bahan
koloid akan tertahan yaitu dalam bentuk lapisan gelatin,
sedangkan ion-ion yang larut dalam air akan dinetralkan oleh
ion-ion pasir (sebagian partikel pasir juga mengalami ionisasi di
dalam filter). Dengan demikian sifat air akan berubah karena
terjadi netralisasi tersebut. Di samping itu, lapisan zooglial pasir
yang mengandung organisme hidup akan memakan bahan
organis, jadi akan membersihkan air. Dengan demikian cara
kerja pasir penyaring dapat secara mekanis, elektrolisis dan
bakterisidal.
Pengertian Carbon Active :

Carbon Active adalah karbon yang di


proses sedemikian rupa sehingga
pori – porinya terbuka, dan dengan
demikian akan mempunyai daya
serap yang tinggi.
Carbon Active :
Karbon aktif merupakkan karbon yang bebas serta memiliki permukaan
dalam (internal surface), sehingga mempunyai daya serap yang baik.
Keaktifan daya menyerap dari karbon aktif ini tergantung dari jumlah
senyawa kabonnya yang berkisar antara 85 % sampai 95% karbon bebas.
Karbon aktif yang berwarna hitam, tidak berbau, tidak terasa dan
mempunyai daya serap yang jauh lebih besar dibandingkan dengan kabon
aktif yang belum menjalani proses aktivasi, serta mempunyai permukaan
yang luas, yaitu memiliki luas antara 300 sampai 2000 m/gram. Karbon
aktif merupakkan karbon yang bebas serta memiliki permukaan dalam
(internal surface), sehingga mempunyai daya serap yang baik. Keaktifan
daya menyerap dari karbon aktif ini tergantung dari jumlah senyawa
kabonnya yang berkisar antara 85 % sampai 95% karbon bebas. Karbon
aktif yang berwarna hitam, tidak berbau, tidak terasa dan mempunyai daya
serap yang jauh lebih besar dibandingkan dengan kabon aktif yang belum
menjalani proses aktivasi, serta mempunyai permukaan yang luas, yaitu
memiliki luas antara 300 sampai 2000 m/gram.
Karbon aktif merupakan suatu bentuk arang yang telah melalui
aktifasi dengan menggunakan gas CO2, uap air atau bahan-
bahan kimia sehingga pori-porinya terbuka dan dengan
demikian daya absorpsinya menjadi lebih tinggi terhadap zat
warna dan bau. Karbon aktif mengandung 5 sampai 15 persen
air, 2 sampai 3 persen abu dan sisanya terdiri dari karbon.
Karbon aktif berbentuk amorf terdiri dari pelat-pelat datar,
disusun oleh atom-atom C yang terikat secara kovalen dalam
suatu kisi heksagonal datar dengan satu atom C pada setiap
sudutnya. Pelat-pelat tersebut bertumpuk-tumpuk satu sama
lain membentuk kristal-kristal dengan sisa hidrokarbon, ter dan
senyawa organik lain yang tertinggal pada permukaannya.
Kegunaan/Fungsi Carbon Active :
Karbon Aktif digunakan untuk menjernihkan air, pemurnian
gas, industri minuman, farmasi, katalisator, dan berbagai
macam penggunaan lain. Selain di bidang pengolahan air,
karbon aktif dapat digunakan di berbagai industri seperti
pengolahan/tambang emas dengan berbagai ukuran mesh
maupun iondine number.
Zeolit :

Zeolit merupakan mineral alumina silikat terhidrat


yang tersusun atas tetrahedral-tetrahedral alumina
(AlO45-) dan silika (SiO44-) yang membentuk struktur
bermuatan negatif dan berongga terbuka/berpori.
Muatan negatif pada kerangka zeolit dinetralkan oleh
kation yang terikat lemah. Selain kation, rongga zeolit
juga terisi oleh molekul air yang berkoordinasi dengan
kation.
Kegunaan/fungsi Zeolit :

Zeolit digunakan sebagai penukar kation (cation


exchangers), pelunak air (water softening), penyaring
molekul (molecular sieves) serta sebagai bahan
pengering (drying agents).
Zeolit sebagai adsorben
Zeolit yang terdehidrasi akan mempunyai struktur pori terbuka dengan internal
surface area besar sehingga kemampuan mengadsorb molekul selain air semakin
tinggi. Ukuran cincin dari jendela yang menuju rongga menentukan ukuran molekul
yang dapat teradsorb. Sifat ini yang menjadikan zeolit mempunyai kemampuan
penyaringan yang sangat spesifik yang dapat digunakan untuk pemurnian dan
pemisahan. Chabazite (CHA) merupakan zeolit pertama yang diketahui dapat
mengadsorb dan menahan molekul kecil seperti asam formiat dan metanol tetapi
tidak dapat menyerap benzena dan molekul yang lebih besar. Chabazite telah
digunakan secara komersial untuk mengadsorb gas polutan SO2 yang merupakan
emisi dari cerobong asap. Hal yang sama terdapat pada zeolit-A dimana diameter
jendela berukuran 410 pm yang sangat kecil dibandingkan diameter rongga dalam
yang mencapai 1140 pm sehingga molekul metana dapat masuk rongga dan
molekul benzena yang lebih besar tertahan diluar. Zeolit yang digunakan sebagai
penyaring molekular tidak menunjukkan perubahan cukup besar pada struktur
kerangka dasar pada dehidrasi walaupun kation berpindah menuju posisi dengan
koordinasi lebih rendah. Setelah dehidrasi, zeolit-A dan zeolit lainnya sangat stabil
terhadap pemanasan dan tidak terdekomposisi dibawah 7000C. Volume rongga
pada zeolit-A terdehidrasi adalah sekitar 50% dari volume zeolit.
Zeolit sebagai katalis
Zeolit merupakan katalis yang sangat berguna yang menunjukkan beberapa
sifat penting yang tidak ditemukan pada katalis amorf tradisional. Katalis
amorf hampir selalu dibuat dalam bentuk serbuk untuk memberikan luas
permukaan yang besar sehingga jumlah sisi katalitik semakin besar.
Keberadaan rongga pada zeolit memberikan luas permukaan internal yang
sangat luas sehingga dapat menampung 100 kali molekul lebih banyak
daripada katalis amorf dengan jumlah yang sama. Zeolit merupakan kristal
yang mudah dibuat dalam jumlah besar mengingat zeolit tidak
menunjukkan aktivitas katalitik yang bervariasi seperti pada katalis amorf.
Sifat penyaring molekul dari zeolit dapat mengontrol molekul yang masuk
atau keluar dari situs aktif. Karena adanya pengontrolan seperti ini maka
zeolit disebut sebagai katalis selektif bentuk.
Zeolit mempunyai tiga tipe katalis
selektif bentuk
1. Katalis selektif reaktan
Dimana hanya molekul (reaktan) dengan ukuran tertentu yang
dapat masuk ke dalam poridan akan bereksi di dalam pori.
2. Katalis selektif produk
Hanya produk yang berukuran tertentu yang dapat
meninggalkan situs aktif dan berdifusi melewati saluran
(channel) dan keluar sebagai produk.
3. Katalis selektif keadaan transisi
Reaksi yang terjadi melibatkan keadaan transisi dengan
dimensi yang terbatasi oleh ukuranpori.
UV :
Proses desinfeksi pada pengolahan air minum dapat menggunakan
sinar ultra violet (UV). Gelombang elektromagnetik dengan panjang
gelombang 200 nm – 300 nm (disebut UV-C) dapat membunuh bakteri,
spora, dan virus. Panjang gelombang UV yang paling efektif dalam
membunuh bakteri adalah 265 nm.
Mekanisme kerja UV adalah melepaskan poton yang akan diserap oleh DNA
mikroorganisme yang menyebabkan kerusakan DNA sehingga proses
replikasi DNA akan terhambat. Pada keadaan ini, mikroorganisme akan mati
secara perlahan karena tidak dapat mengatur metabolisme sel dan tidak
dapat berkembang biak. DNA yang tersusun dari rantai dasar nitrogen
berupa purine dan pyrimidine dimana purine terdiri
dari adeninedan guanine, sedangkan pyrimidine terdiri
dari thymine dan cytosine. Dalam proses penyerapan poton oleh DNA, energi
yang dimiliki oleh poton akan mengakibatkan terputusnya rantai hidrogen
yang menghubungkan antara thymine dan cytosine yang mengakibatkan
kerusakan DNA.

Anda mungkin juga menyukai