Anda di halaman 1dari 14

SISTEM

AKUNTABILITAS
KINERJA
KEMENTERIAN PANRB
Good Governance

Results-Oriented Government

 Clarity about objectives


◦Outcomes
 Link between objectives and means
 Information on results
◦Performance indicators
 Targets for results
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah

PP 8 Tahun 2006
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah

Pasal 2
Dalam rangka pertanggungjawaban
pelaksanaan APBN/APBD, setiap
Entitas Pelaporan wajib menyusun
dan menyajikan:
a. Laporan Keuangan; dan
b. Laporan Kinerja.

Pasal 20
Ayat (1) Laporan Kinerja
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 17 dihasilkan dari suatu
sistem akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah yang diselenggarakan
oleh masing-masing Entitas
Pelaporan dan/atau Entitas
Akuntansi
SISTEM
AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Proses
Proses Perencanaan Kinerja
Penganggaran
Secara sederhana dapat
digambarkan bahwa Sistem
1. Penetapan Tujuan/Sasaran 1. Penyediaan
Akuntabilitas Kinerja
2. Hubungan Program/Kegiatan Anggaran Sesuai
Instansi Pemerintah adalah

Proses Pengukuran & Monev


dengan Tujuan / Sasaran Target Kinerja
satu rangkaian siklus
3. Indikator Kinerja 2. Standar Biaya Untuk
manajemen yaitu:
4. Target Kinerja
Output
 Merencanakan kinerja;
Proses Evaluasi

1. Penilaian Kinerja
 Merencanakan
2. Perbaikan Kinerja program/ kegiatan;
1. Pengumpulan
3. Perbaikan SISTEM
Data Kinerja  Menyusun anggaran;
Perencanaan AKUNTABILITAS
KINERJA 2. Pengukuran  Melaksanakan
4. Redistribusi
Anggaran Kinerja program/ kegiatan;
 Mengukur dan
melaporkan
1. Capaian keberhasilan
Kinerja pencapaian kinerja;
2. Akuntabilitas serta
Kinerja vs  Melakukan evaluasi
Akuintabilitas internal.
Keuangan

Proses Pelaporan Pertanggungjawaban


4
PENILAIAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA

Sistem AKIP FORMAL KUALITAS PEMANFAATAN TOTAL


Perencanaan
Kinerja 6% 15% 9% 30%

Pengukuran
Kinerja 5% 12,5% 7,5% 25%
80%
Pelaporan
Kinerja 3% 7,5% 4,5% 15%

Evaluasi 2% 5% 3% 10%

Kinerja OUTPUT OUTCOME TOTAL


CAPAIAN
KINERJA 7,5% 5 12,5% 20%
PENGKATEGORIAN NILAI
No Kategori Angka Interpretasi

1 AA > 90 - 100 Sangat Memuaskan


2 A > 80 – 90 Memuaskan, Memimpin perubahan, berkinerja tinggi, dan sangat
akuntabel
3 BB > 70 – 80 Sangat Baik, Akuntabel, berkinerja baik, memiliki sistem manajemen
kinerja yang andal.
4 B > 60 - 70 Baik, Akuntabilitas kinerjanya sudah baik, memiliki sistem yang dapat
digunakan untuk manajemen kinerja, dan perlu sedikit perbaikan.

5 CC > 50 - 60 Cukup (memadai), Akuntabilitas kinerjanya cukup baik, taat


kebijakan, memiliki sistem yang dapat digunakan untuk memproduksi
informasi kinerja untuk pertanggung jawaban, perlu banyak perbaikan tidak
mendasar.
6 C > 30 - 50 Kurang, Sistem dan tatanan kurang dapat diandalkan, memiliki sistem
untuk manajemen kinerja tapi perlu banyak perbaikan minor dan perbaikan
yang mendasar.

7 D 0 - 30 Sangat Kurang, Sistem dan tatanan tidak dapat diandalkan untuk


penerapan manajemen kinerja; Perlu banyak perbaikan, sebagian
perubahan yang sangat mendasar.
6
Hasil Evaluasi Kab. Rejang Lebong
Tahun 2016-2017

2016 2017
Komponen Yang Dinilai
Bobot Nilai Nilai

a. Perencanaan Kinerja 30 14,67 14,96

b. Pengukuran Kinerja 25 11,16 11,23

c. Pelaporan Kinerja 15 9,28 9,42

d. Evaluasi Internal 10 3,93 4,63

e. Capaian Kinerja 20 7,33 8,36

Nilai Hasil Evaluasi 100 46,27 48,60

Tingkat Akuntabilitas Kinerja C C


Meningkatkan Akuntabilitas Kinerja

Perubahan pola pikir atau


paradigma yang berorientasi
pada kinerja dan komitmen
seluruh jajaran organisasi
terutama pimpinan untuk
menerapkan manajemen
kinerja, peningkatan
kompetensi SDM dan
pengembangan data kinerja
(IT-based)

8
Langkah Teknis Peningkatan Akuntabilitas
Kinerja

1. Perencanaan Kinerja
a. Menetapkan Tujuan dan Sasaran
(outcome) sesuai dengan alasan
berdirinya Institusi Pemerintah
tersebut (Tugas dan Fungsi Instansi
Pemerintah)

b. Mengkaitkan program dan kegiatan


dengan tujuan/sasaran (outcome)
yang ingin dicapai

c. Menselaraskan tujuan/sasaran dari


level Pemerintah Daerah (RPJMD)
dengan level OPD

9
Langkah Teknis Peningkatan Akuntabilitas
Kinerja

2. Pengukuran Kinerja
Indikator Kinerja Utama :
a. Jadikan alat ukur keberhasilan
organisasi dan individu
b. Relevan, dapat diukur dan
cukup
c. Pantau dan evaluasi secara
berkala
d. Hasil pengukuran kinerja
digunakan sebagai alat untuk
menilai dan meningkatkan
kinerja

10
Langkah Teknis Peningkatan Akuntabilitas
Kinerja
3. Pelaporan Kinerja
a. Fokus pada realisasi
pencapaian kinerja
organisasi terhadap target
yang ditetapkan
b. Sajikan keberhasilan dan
kegagalan/ permasalahan
dan solusinya
c. Sajikan dengan evaluasi
dan analisis
d. Gunakan Informasi
kinerja dalam Laporan
sebagai umpan balik
dalam rangka perbaikan
perencanaan, kegiatan
dan kinerja
Langkah Teknis Peningkatan Akuntabilitas
Kinerja

4. Evaluasi Internal
a. mengukur kinerja, Bukan hanya
pencapaian target kegiatan dan
keuangan
b. Menghasilkan feedback untuk
memperbaiki perencanaan,
penilaian kinerja dan
peningkatan kinerja organisasi
Langkah Teknis Peningkatan Akuntabilitas
Kinerja

5. Capaian Kinerja

a. Realisasi dibanding rencana,


perbandingan dengan tahun -
tahun sebelumnya (periode
RPJMD), keandalan data, dan
ketepatan indikator yang
digunakan

b. Perbandingan dengan capaian


kinerja pemerintah daerah lain.

c. Capaian kinerja menurut


perspektif berbagai stakeholder

13
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai