2. Ansilvia Margevahna 3. Aprianto Saputra 4. Bima Latiffakhri 5. Cheilla Putri A. Hakikat Kata Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam bahasa. Para tata bahasawan struktural, terutama penganut aliran Bloomfield, tidak lagi membicarakan kata sebagai satuan lingual dan menggantikannya dengan satuan yang disebut morfem. Mereka membahas morfem ini dari berbagai segi dan pandangan. Tetapi tidak pernah mempersoalkan apakah kata itu. Batasan kata yang di buat Bloomfield sendiri, yaitu kata adalah satuan bebas terkecil (a minimal free form) tidak pernah di ulas atau di komentari, seolah-olah batasan itu sudah bersifat final. Para linguis setelah Bloomfield juga tidak menaruh perhatian khusus terhadap konsep kata. Tidak di bicarakannya hakikat kata secara khusus oleh kelompok Bloomfield dan pengikutnya adalah karena dalam analisis bahasa, mereka melihat hierarki bahasa sebagai: fonem, morfem dan kalimat. Berbeda dengan tata bahasa tradisional yang melihat hierarki bahasa sebagai : kata dan kalimat Kata merupakan unsur utama dalam membentuk kalimat. Kata juga dapat dibentuk melalui proses morfologi, yaitu afiksasi (pengimbuhan), reduplikasi ( pengulangan), dan komposisi (Penggabungan ). Dalamkalimat,katamemiliki kedudukan/jabatan seperti subjek, predikat, objek, dan keterangan Kelas kata terbagi menjadi 5 kelompok: 1. Kata kerja ( verba ) 2. Kata sifat ( adjektiva ) 3. Kata keterangan ( adverbia ) 4. Kata benda (nomina),kata ganti(pronomina) 5. Kata bilangan (numeralia). 6. Kelompok kata tugas ialah : a. Kata Sandang ( artikel ) b. Kata Depan ( preposisi ) c. Kata Hubung ( konjungsi ) d. Partikel e. Kata Seru ( interjeksi ) PENJELASAN: 1.KATA KERJA (VERBA) Kata kerja (verba) merupakan kata yang menyatakan perbuatan / tindakan, proses, dan keadaan yang bukan merupakan sifat. Ciri-ciri Kata Kerja (Verba) Dapat diberi aspek waktu,seperti akan, sedang dan telah. Contoh: Akan pulang, Sedang makan, Telah datang Dapat diingkari dengan kata tidak. Contoh: Tidah marah, Tidak suka Dapat diikuti oleh gabungan kata dengan + KB/KS Contoh: Pukul dengan kayu, Membaca dengan lantang. Verba berfungsi sebagai predikat dalam kalimat. Contoh: Pergi dengan adik, menulis dengan cepat 2.KATA SIFAT (ADJEKTIVA) Kata Sifat (adjektiva) merupakan kata yang menerangkan sifat, keadaan watak, dan tabiat orang/binatang/benda.Fungsi adjektiv, Kata sifat umumnya berfungsi sebagai predikat , objek, dan penjelas subjek Ciri-ciri Kata Sifat (Adjektiva) Dapat diberi keterangan pembanding lebih, kurang, dan paling. Contoh: Lebih gemuk, Kurang sopan, Paling pendek. Dapat diberi keteranganpenguat Sangat, Amat, Benar, Terlalu, dan Sekali Contoh: Sangat pedas, Amat Lembut, manis Benar, Terlalu berat, pahit Sekali Dapat diingkari dengan kata Tidak. Contoh: Tidak cantik, Tidak baik, Tidak keras 3.KATA KETERANGAN (ADVERBIA) Kata keterangan (adverbia) merupakan kata yang memberi keterangan pada verba, adjektiva,nomina predikatif atau kalimat Macam-macam adverbia : Adverbia dasar bebas, misalnya : alangkah, agak, amat, niat, niscaya, tidak, paling, pernah, pula, saja, saling. Adverbia turunan terbagi atas : a. Adverbia reduplikasi misalnya : agak-agak, lagi-lagi lebih-lebih, paling-paling. b. Adverbia gabungan misalnya : belum boleh, belum pernah, atau tidak mungkin. c. Adverbia yang berasal dari berbagai kelas misalnya, terlampau, agaknya, harusnya, sebaiknya, sebenarnya, secepat-cepatnya. 4.KATA BENDA (NOMINA), KATA GANTI (PRONOMINA) KATA BENDA (NOMINA) Kata benda/nomina adalah kata yang mengacu kepada sesuatu benda (konkret maupun abstrak) Ciri-ciri kata benda: Berfungsi sebagai subjek, objek, pelengkap, dan keterangan. Dapat diingkari dengan kata bukan. Contoh: bukan gula, bukan rumah, bukan mimpi, bukan pengetahuan Dapat diikuti dengan gabungan kata yang + KS (kata sifat) atau yang sangat + KS. Contoh : buku yang mahal, pengetahuan yang sangat penting KATA GANTI (PRONOMINA) Kata ganti (pronomina) merupakan kata yang dipakai untuk Mengacu pada nomina lain. Pronomina berfungsi untuk menggantikan kata benda atau nomina. Macam-macam pronomina. Ada 3 macam pronomina dalam bahasa Indonesia, yaitu : (1) pronomina persona . (2) pronomina penunjuk. (3) pronomina penaya. 5.KATA BILANGAN (NUMERALIA) Kata bilangan (numeralia) merupakan kata yang dipakai untuk menghitung banyak orang, binatang, dan benda Macam-macam numeralia : a. Numeralia utama (kardinal) terdiri atas : - Bilangan penuh misalnya : satu, dua, tiga, puluh, ribu, juta. - Bilangan pecahan misalnya : sepertiga, duapertiga, lima perenam. - Bilangan gugus misalnya : lusin, gros 6.KATA TUGAS Kata tugas terdiri atas : Kata Sandang ( artikel). Kata sandang merupakan kata yang mendampingi kata benda/yang membatasi makna jumlah orang/benda. Kata depan atau preposisi. Kata depan merupakan suatu kata yang selalu terletak di depan kata benda, kata sifat, atau kata kerja. Tujuannya untuk membentuk gabungan kata depan atau disebut dengan frasa preposisional. Kata hubung atau konjungsi. Kata hubung merupakan suatu kata yang memiliki fungsi untuk menghubungkan dua kata maupun dua kalimat. Partikel. Partikel merupakan suatu kategori atau unsur yang bertugas untuk memulai, mempertahankan, atau untuk mengukuhkan sebuah kalimat dalam suatu komunikasi. Unsur partikel digunakan dalam kalimat tanya, berita, dan perintah Kata seru atau interjeksi. Kata seru merupakan suatu kata tugas yang digunakan untuk mengungkapkan seruan ungkapan perasaan atau hati. Kesesuaian Diksi Perbedaan ketepatan dan kecocokan pertama-tama mencakup soal kata mana yang akan digunakan dalam kesempatan tertentu, walaupun kadang-kadang masih ada perbedaan tambahan berupa perbedaan tata bahasa,pola kalimat, panjang atau kompleknya suatu alinea, dari beberapa segi lain. Perbedaan antara ketepatan dan kesesuaian dipersoalkan adalah apakah kita dapat mengungkapkan pikiran kita dengan cara yang sama dalam sebuah kesempatan dan lingkungan yang kita masuki.
Syarat-Syarat Kesesuaian Diksi
Syarat-syarat kesesuaian diksi adalah sebagai berikut: 1. 1. Hindarilah sejauh mungkin bahasa aatau unsur substandard dalam situasi yang formal. 2. 2. Gunakanlah kata-kata ilmiah dalam situasi yang khusus saja. Dalam situasi yang umum hendaknya penulis dan pembicara mempergunakan kata-kata popular. 3. 3. Hindarilah jargon dalam tulisan untuk pembaca umum. 4. 4. Penulis atau pembicara sejauh mungkin menghindari pemakaian kata-kata slang 5. 5. Dalam penulisan jangan mempergunakan kata percakapan. 6. 6. Hindarilah ungkapan-ungkapan usang (idiom yang mati). 7. 7. Jauhkan kata-kata atau bahasa yang artfisial. Fungsi Diksi Membuat orang yang membaca atau pun mendengar karya sastra menjadi lebih faham mengenai apa yang ingin disampaikan oleh pengarang. Membuat komunikasi menjadi lebih efektif. Melambangkan ekspresi yang ada dalam gagasan secara verbal (tertulis atau pun terucap). Membentuk ekspresi atau pun gagasan yang tepat sehingga dapat menyenangkan pendengar atau pun pembacanya