Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN KASUS

KEHAMILAN PRESENTASI BOKONG

Disusun oleh:
Dewi Anggraini 15174108

Pembimbing:
dr. Armansyah Harahap, Sp.OG
dr. Adyanur Munira, Sp.OG

BAGIAN ILMU KANDUNGAN DAN KEBIDANAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ABULYATAMA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CUT NYAK DIEN
MEULABOH 2015
A. Latar Belakang Villar
dalam Global survey WHO
“di tahun 2005 di
Lumbiganon sejumlah Negara di
Pada tahun 2007-2008 di Asia Amerika Latin, insidensi
insidensi presentasi bokong dan dari presentasi bokong
malpresentasi lainnya adalah 5% dan malpresentasi lainnya
adalah sebesar 11%”

Di Indonesia, insiden
presentasi bokong di RS Pirngadi
Medan 4,4 % dan RS Hasan
Sadikin Dandung 4,6%. penyulit
yang besar dengan angka
kematian sekitar 20-30%.
A. Definisi

Presentasi bokong merupakan


keadaan di mana janin terletak
memanjang dengan kepala di fundus
uteri dan bokong berada di bawah
kavum uteri
Abnormali
B. Etiologi
tas
Mioma struktur
uteri uterus Plasenta
previa

Janin yang Faktor Polihidra


sudah mnion
mati Predisposisi

Hidrosefal Janin
us prematur
Kehamilan
ganda
C. Klasifikasi
D. Diagnosis

1. inspeksi tidak dijumpai tanda yang spesifik.


Leopold III: Teraba
Leopold I: Teraba
bokong janin yang
bagian janin yang
lunak dan kurang
keras dan bulat serta
bulat dibandingkan
mudah digerakkan
kepala janin yang
(ballottement) pada
teraba pada perasat
fundus uteri.
2. Palpasi Leopold I.
Leopold II:
Menunjukkan punggung
berada pada satu sisi Leopold IV: Menunjukkan
abdomen dan bagian- posisi bokong yang mapan
bagian kecil janin pada dibawah simfisis.
sisi yang lain.
D. Diagnosis
3. Auskultasi:
Bunyi jantung janin umumnya cenderung
terdengar setinggi sekitar umbilicus atau
sedikit lebih tinggi daripada umbilicus

4. Pemeriksaan Dalam:
teraba sacrum, kedua tuberositas ischiadica
dengan processus spinosumnya dan anus.

5. Pemeriksaan Penujang
Ultrasonografi (USG) utk menentukan lokasi
kepala janin, memastikan perkiraan klinis
presentasi bokong
F. Tatalaksanaan Penanganan Presentasi Bokong

1. Versi Luar
2. Penanganan dalam persalinan
a. Persalinan Pervaginam:
- Persalinan spontan
- Ekstraksi Parsial
- Ekstraksi Totalis

b. Persalinan Per-abdominal
3. Zatchni dan Andros Scoring
Indeks prognosis untuk menilai lebih tepat apakah
persalinan dapat dilahirkan pervaginam atau
perabdominal, Bila:

Skor < 3 : Persalinan per-abdominal


Skor 4 : Evaluasi kembali secara cermat
Skor 5 : Dilahirkan pervaginam
G. Prognosis
Resiko persalinan pervaginam:
1. After coming head
2. Nuchl arm ( tangan menjungkit )
3. Prolaps tali pusat
4. Perdarahan intracranial, robeknya selaput otak
5. Asfiksia janin karena terjepit tali pusat
6. Robekan pada pleksus brachialis sehingga menyebabkan
parese lengan
7. Pada ibu dapat timbul laserasi luas jalan lahir.
H. Komplikasi
1. Pelepasan plasenta
2. Perlukaan vagina dan serviks
3. Endometritis.
4. Prolaps tali pusat.
5. Trauma pada bayi.
6. Asfiksia karena prolaps/kompresi tali pusat, pelepasan plasenta, kepala macet.
7. Patah tulang leher
A. Anamnesa Data Pribadi
 Nama : Ny. AF
 Umur : 31 Tahun
 Pendidikan : SMU
 Pekerjaan : IRT
 Agama : Islam
 Suku : Aceh
 Alamat : Blang Baeranzang
 Tgl Masuk : 03 - 06 - 2015 , Jam: 03.40 WIB
 Nomor MR : 81-49-80
 G PA : G3P1A1
B. Anamnesa Penyakit

KU : Mules-mules mau melahirkan

Telaah : Os kiriman bidan dengan keluhan ingin melahirkan. pecah


ketuban setengah jam yang lalu. Riwayat anak pertama
vakum. VT terakhir bidan: pembukaan lengkap dengan
presentasi bokong.

Riwayat Penyakit Dahulu: (-)


C. Riwayat Haid

HPHT : ?? - ?? - 2014
TTP : ?? - ?? - 2015
ANC :1x
Lama siklus : 28 hari
Siklus : Teratur
D. Pemeriksaan Fisik

Status Present:
Sensorium : Compos Mentis Anemis : (-)
Tekanan Darah : 140/100 mmHg Ikterus : (-)
Frekwensi Nadi : 80 x/i Cyanosis : (-)
Frekwensi Nafas : 24 x/i Dyspnoe : (-)
Suhu : 36,8 0C Edema : (-)

Status Obstetrikus:
Inspeksi : Abdomen membesar asimetris
TFU : 23 cm
Teregang : Kanan
Terbawah : Bokong
Gerak : (+)
DJJ : 150 x/menit
HIS : 2 x 20 “/10’
Kesan : Panggul Adekuat
VT : Pembukaan Φ 10 cm, bokong H I
Leopold
Leopold 1 : kepala janin teraba di fundus
Leopold 2 : teraba punggung janin pada sisi kanan
Leopold 3 : teraba bagian terbawah janin yang lunak dan tidak melenting
Leopold 4 : Bagian terbawah janin belum masuk pintu atas panggul

E. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Laboratorium ( Tanggal 03 – 06 - 2015 )


Hb : 12, 3 g/dl
Hematokrit : 36 %
Leukosit : 16.300/mm3
Trombosit : 360.000/ mm3
Protein Urin : Negatif
F. Diagnosa Sementara : Presentasi Bokong

G. Rencana : Seksio Sesarea

H. Therapi : Persiapan operasi

IVFD RL 20 gtt/menit
Kateter urin menetap
Inj. Antibiotik /i.v → skin test
Awasi vital sign, His, dan DJJ
-Ibu dibaringkan di meja operasi dengan infus dan kateter terpasang baik

- Dilakukan tindakan aseptik dengan larutan povidon iodin pada dinding abdomen
lalu ditutup dengan doek steril kecuali lapangan operasi

-Dilakukan insisi mulai dari kutis, sub kutis sepanjang 10 cm

-Dengan menyisipkan pinset anatomis dibawahnya, fascia digunting ke kanan dan ke


kiri, otot dikuatkan secara tumpul

-Peritoneum dijepit dengan klem, diangkat, lalu digunting keatas dan kebawah,
dipasang hack blast.

- Lalu plika vesicouterina digunting secara konkaf kekiri dan kekanan dan disisihkan
ke bawah kearah blast secukupnya

- Selanjutnya dinding uterus di insisi secara konkaf sampai menembus


subendometrium. Kemudian endometrium ditembus secara tumpul dengan jari dan
diperlebar sesuai arah sayatan
-Dengan meluksir bokong maka lahir bayi Perempuan, BB 2700 gr, PB 50 cm, anus
(+) ( bayi posisi frank breech )

-Tali pusat diklem pada 2 tempat dan digunting diantaranya

-Plasenta dilahirkan dengan cara manual dan penekanan pada fundus. Kesan :
lengkap

- Kedua sudut kiri dan kanan tepi luka insisi dijepit dengan oval klem

-Kavum uteri dibersihkan dari sisa-sisa selaput ketuban dengan kasa steril sampai
tidak ada selaput atau bagian plasenta yang tertinggal. Kesan : bersih

-Dilakukan penjahitan pada kedua ujung robekan uterus dengan benang, dinding
uterus dijahit lapis demi lapis jelujur terkunci overhecting. Evaluasi : tidak ada
perdarahan. Klem peritoneum dipasang lalu kavum abdomen dibersihkan dari bekuan
darah dan cairan ketuban, kesan : bersih. Evaluasi tuba dan ovarium kanan – kiri,
kesan : normal. Lalu peritoneum dijahit. Kemudian dilakukan jahitan aproksimal otot
dinding abdomen dengan secara simple.
- Kedua ujung fascia dijepit dengan kocher, lalu dijahit secara jelujur

- Sub kutis dijahit secara simple

- Kutis dijahit secara subkutikuler

- Luka operasi ditutup dengan kasa steril + betadine dan hypafix

- Liang vagina dibersihkan dari sisa-sisa darah dengan kasa steril hingga bersih,
kemudian memasukan obat catropen supp melalui anus.

-KU ibu post operasi: sadar

Terapi setelah SC:


- Tirah baring
- IVFD RL 20 gtt/i
- Inj Anti biotik /IV/12 jam
- Vitamin B1 /IV/12 jam
Pemantauan post SC

Jam (WIB) 07.30 07.45 08.00 08.15 08.30

Nadi per menit 84 84 85 85 87

TD (mmHg) 110/70 110/70 110/80 120/80 120/80

Pernafasan
22 23 20 20 20
permenit

Perdarahan (cc) 10 cc 5 cc - - -

Kontraksi Uterus Baik Baik Baik Baik Baik


Tanggal 03-06-2014 04-06-2014
Keluhan Nyeri luka operasi Nyeri luka operasi
utama
Status Sensorium : compos mentis Sensorium : compos mentis
Presens Tek.darah :110/60mmHg Tek. darah:110/80mmHg
Frekuensi nadi : 81x/i Frekuensi nadi : 80x/i
Frekuensi nafas : 22x/i Frekuensi nafas : 20x/i
Temperatur : 36,5°C Temperatur : 36°C
Anemis : (-) Anemis : (-)
Ikterik : (-) Ikterik : (-)
Sianosis : (-) Sianosis : (-)
Dyspnoe : (-) Dyspnoe : (-)
Edema : (-) Edema : (-)
Tanggal 03-06-2014 04-06-2014
Status Lokalisata Abdomen:peristaltik (-) Abdomen:peristaltik (+) lemah
Diagnosis TFU : 1 jari bawah pusat TFU : 1 jari bawah pusat
Kontraksi : baik Kontraksi : baik
Luka operasi : tertutup verban kesan Luka operasi : tertutup verban kesan
kering kering
BAK: (+) BAK: (+),
BAB : (-), flatus (-) BAB : (-), flatus (+)

Diagnosis Post SC a/I PB Post SC a/i PB


- Tirah baring - Mobilisasi (mika-miki)

Terapi - IVFD RL 20 gtt/i - IVFD RL 20 gtt/i

- Inj Antibiotik /12 jam - Inj Antibiotik/IV/12 jam

- Inj Vitamin B 1 /IV/12 jam

- NSAID /12 ajm

Awasi vital sign, kontraksi uterus ,


Rencana
tanda perdarahan.
Tanggal 05-06-2014 06-06-2014

Keluhan
Nyeri luka operasi Nyeri luka operasi
utama
Status Sensorium : compos mentis Sensorium : compos mentis
Presens Tek.darah :120/70mmHg Tek. darah:120/80mmHg
Frekuensi nadi : 80x/i Frekuensi nadi : 80x/i
Frekuensi nafas : 20x/i Frekuensi nafas : 20x/i
Temperatur : 37°C Temperatur : 36,8°C
Anemis : (-) Anemis : (-)
Ikterik : (-) Ikterik : (-)
Sianosis : (-) Sianosis : (-)
Dyspnoe : (-) Dyspnoe : (-)
Edema : (-) Edema : (-)
Tanggal 05-06-2014 06-06-2014
Status Abdomen:peristaltic (+) Abdomen:peristaltik (+)
Lokalisata TFU : 2 jari bawah pusat TFU : 3 jari d bawah pusat
Kontraksi : baik Kontraksi : baik
Luka operasi : tertutup verban kesan Perdarahan pervaginam: (-)
kering Luka operasi : tertutup verban kesan
BAK: (+), kering
BAB : (-), flatus (+) BAK: (+)
BAB : (-), flatus (+)

Diagnosis Post SC a/I PB Post SC a/i PB


- Duduk - Obat oral

- IVFD RL 20 gtt/i - Aff infus


Terapi
- Inj Antibiotik - GV

- Aff kateter

Rencana PBJ,kontrol Ulang tgl 08/06/2015


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai