dengan komplikasi
Ulkus kaki diabetikum digiti I
pedis sinsitra
Rivanli polii
17014101053
Pembimbing resident
dr. Hansen Lesmana
Pembimbing supervisior
dr. Bisuk sedli,Sp.PD
Hasil riset kesehatan Pada tahun 2012 angka kejadian Salah satu komplikasi dari
dasar pada tahun 2008
diabetes mellitus di dunia DM adalah neuropati,
sebanyak 371 juta jiwa dimana berupa berkurangnya
menunjukan prevalensi proporsi kejadian diabetes mellitus
sensasi di kaki dan sering
DM di Indonesia tipe 2 adalah 95% dari populasi
dunia yang menderita diabetes dikaitkan dengan luka
membesar sampai 57%. mellitus. pada kaki.
LAPORAN KASUS
Identitas pasien
Nama : Ny. AE
Jenis kelamin : perempuan
Umur : 63 tahun
Tanggal lahir : 17- 8 - 1955
Alamat : kalasey 2
Suku : minahasa
Pekerjaan : IRT
No. RM : 18.00.02
Anamnesis
Keluhan utama : Nyeri pada luka kaki kiri
Riwayat Penyakit Sekarang :
keluhan utama nyeri pada luka kaki kiri. Keluhan nyeri di kaki kiri
dirasakan pasien sejak ± 1 minggu yang lalu. Nyeri dirasakan menetap
dan memberat apabila disentuh. Awalnya muncul luka lecet ketika pasien
menggunakan sandal, lama kelamaan makin membesar. Kaki terasa
keram. Demam (+) dirasakan pasien sejak 1 minggu yang lalu, demam
turun dengan minum obat penurun panas. mual dan muntah tidak ada,
sesak tidak ada, penurunan berat badan tidak ada, pandangan kabur tidak
ada, nyeri kepala tidak ada. BAB normal, BAk normal.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien memiliki riwayat Diabetes mellitus sejak 30 tahun yang lalu, awal di diagnosis DM
pasien merasa sering kencing, lalu pasien juga sering merasa haus, dan pasien sering
merasa lapar, dan terjadi penurunan berat badan tanpa disadari. Dilakukan pemeriksaan
ditemukan Gula darah sesaat pasien 210 mg/dL. Pasien memiliki riwayat mengkonsumsi
obat metformin 500 mg tapi tidak teratur. Pasien juga memiliki riwayat TB paru pada tahun
2014 dan diterapi sampai selesai.
Riwayat hipertensi tidak diketahui
asam urat tidak ada
penyakit ginjal tidak ada
penyakit jantung tidak ada
Riwayat keluarga :
- Keluarga pasien ayah dan adik pasien memiliki riwayat
diabetes mellitus.
Riwayat sosial
- Pasien tidak merokok dan tidak minum minuman beralkohol.
Pasien tinggal di daerah dekat perkotaan dan sehari-hari pasien
bekerja sebagai ibu rumah tangga.
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda vital Kepala Leher
• Inspeksi: dada simetris kiri • Inspeksi: iktus kordis tidak • Inspeksi: datar
= kanan, jejas tidak ada, tampak. • Palpasi : lemas, nyeri tekan
luka tidak ada. • Palpasi : iktus kordis tidak epigastrium tidak ada, hati
• Palpasi ditemukan stem teraba. dan limpa tidak teraba,
fremitus kiri = kanan, tidak • Perkusi: redup, batas test ballotement pada
ada nyeri tekan. jantung kiri terletak di ICS ginjal negative.
• Perkusi ditemukan sonor VII linea miklavikularis • Perkusi: timpani seluruh
dikedua lapang paru. sinistra, batas jantung abdomen
• Auskultasi ditemukan kanan pada ICS IV linea • auskultasi: bising usus (+)
suara pernapasan parasternal dextra. normal.
vesicular, ronkhi -/-, • Auskultasi : suara jantung I
wheezing -/-. dan II regular, tidak di
temukan bising dan
gallop.
EKSTREMITAS
MCH 28,3 pq
Pemeriksaan urin di dapati
MCHC 32,7 g/dL
PH : 7, leukosit : 1+,
MCV 86,7 fL
nitrit (-), protein (-),
SGOT 10 U/L glukosa (-), keton (-),
SGPT 11 U/L uroblinogen (-),
darah eritrosit (-).
Pemeriksaan Foto Thoraks
S: Nyeri dan terasa keram pada kaki kiri. Pemeriksaan ektremitas: akral hangat, CRT < 3
detik, ditemukan ulkus pada digiti I pedis sinistra
O: keadaan umum : sakit sedang, kesadaran ukuran 3x3 cm, dasar otot, pus (-), jaringan
compos mentis, tekanan darah 120/80 mmHg, nekrotik (-) gangrene (-). Regio pedis sinistra
Nadi: 80x/ menit, Respirasi : 20x/menit, Suhu : ditemukan oedem (+), nyeri tekan (-),
36,8 ℃, SpO2 : 98%. kemerahan (-), pulsasi arteri dorsalis pedis (+).
S: nyeri luka pada kaki kiri. Pemeriksaan ektremitas: akral hangat, CRT <
3 detik, ditemukan ulkus pada digiti I pedis
O: keadaan umum: sakit sedang, kesadaran sinistra ukuran 3x3 cm, dasar otot, pus (-),
compos mentis, tekanan darah 130/80 jaringan nekrotik (-) gangrene (-). Regio
mmHg, Nadi: 86 x/menit, Respirasi: 20 pedis sinistra ditemukan oedem (+), nyeri
x/menit, Suhu: 36,8 ℃, SpO2: 98%. tekan (-), kemerahan (-), pulsasi arteri dorsalis
pedis (+).
Pemeriksaan fisik kepala : conjingtiva GDS tanggal 26/11/2018 jam 06.00 : 250
anemis -/-, sklera tidak ikterik suntik novorapid 12 unit, jam 12.00 : 225
Pemeriksaan Thorax :inspeksi: simetris kiri = suntik novorapid 12 unit, 18.00: 149 suntik
kanan, stem fremitus kiri = kanan, Perkusi: novorapid 12 unit, 22.00 : 150 suntik Levemir
sonor, auskultasi : suara pernapasan 18 unit.
vesicular, ronkhi -/-, wheezing -/-.
A: ukus kaki diabetik digiti I pedis sinistra +
Pemeriksaan jantung: ictus cordis tak Diabetes melitus tipe 2 + Hiponatremi
tampak, bunyi jantung I-II regular, bising (-).
P: infus NaCl 0,9 % 20 tpm, injeksi ceftriaxone
Pemeriksaan abdomen: datar, lemas, Bising 1g 2 kali sehari, klindamycin 500mg per oral 3
usus (+) normal, tidak ada nyeri tekan kali sehari, paracetamol 500mg 3 kali sehari,
epigastrium, hepar dan limpa tidak teraba. Novorapid 12 IU sebelum makan, Levemir 18
IU malam, bicnat 500mg 3 kali sehari.
Follow up hari ke 3 tanggal 27/11/2018
S: nyeri luka pada kaki kiri. GDS tanggal 27/11/2018 jam 06.00 : 239 suntik
novorapid 12 unit, jam 12.00 : 197 suntik
O: keadaan umum: sakit sedang, kesadaran novorapid 12 unit, jam 18.00 : 160 suntik
compos mentis, tekanan darah 130/90 mmHg, novorapid 12 IU, jam 22.00 : 186 suntik levemir
Nadi: 86x/ menit, Respirasi : 20 x/menit, Suhu : 18 IU.
36,8 ℃, SpO2 : 98%.
A: ukus kaki diabetik digiti I pedis sinistra +
Pemeriksaan fisik Diabetes melitus tipe 2 + Hiponatremi
kepala : conjingtiva anemis -/-, sklera tidak
ikterik P: infus NaCl 0,9 % 20 tpm, injeksi ceftriaxone
Pemeriksaan Thorax :inspeksi: simetris kiri = 1g 2 kali sehari, klindamycin 500mg per oral 3
kanan, stem fremitus kiri = kanan, Perkusi: kali sehari, paracetamol 500mg 3 kali sehari,
sonor, auskultasi : suara pernapasan vesicular, Novorapid 12 IU sebelum makan, Levemir 18 IU
ronkhi -/-, wheezing -/-. malam, bicnat 500mg 3 kali sehari. monitoring
tanda vital, GDS 4 porsi, rawat luka.diet.
Pemeriksaan jantung: ictus cordis tak tampak, debridement 28/11/2018
bunyi jantung I-II regular, bising (-).
S : Nyeri luka pada kaki kiri. GDS tanggal 28/11/2018 jam 06.00 : 166 di suntik
novorapid 12 IU. jam 12.00 : 107 tidak di pasien
O: keadaan umum: sakit sedang, kesadaran puasa, jam 18.00 : 140 suntik novorapid 12 IU, jam
compos mentis, tekanan darah 120/80 mmHg, 22.00 : 143 suntik levemir 18 IU.
Nadi: 78 x/menit, Respirasi : 20 x/menit, Suhu :
36,8 ℃, SpO2 : 98%. A: ulkus kaki diabetic digiti I pedis sinistra +
Diabetes melitus tipe 2 + Hiponatremi
Pemeriksaan fisik
kepala : conjingtiva anemis -/-, sklera tidak P: infus NaCl 0,9 % 20 tpm, injeksi ceftriaxone 1g 2
ikterik kali sehari, klindamycin 500mg per oral 3 kali
Pemeriksaan Thorax :inspeksi: simetris kiri = sehari, paracetamol 500mg 3 kali sehari,
kanan, stem fremitus kiri = kanan, Perkusi: sonor, Novorapid 12 IU sebelum makan, Levemir 18 IU
auskultasi : suara pernapasan vesicular, ronkhi -/- malam, bicnat 500mg 3 kali sehari. monitoring
, wheezing -/-. tanda vital, GDS 4 porsi, rawat luka. Diet.
O: keadaan umum: sakit sedang, kesadaran A: kaki diabetikum digiti I pedis sinistra post
compos mentis, tekanan darah 120/80 mmHg, debridemant + Diabetes melitus tipe 2.
Nadi: 80x/ menit, Respirasi : 20 x/menit, Suhu :
36,8 ℃, SpO2 : 98%.
P:Novorapid 12 IU sebelum makan, Levemir 18
Pemeriksaan fisik IU malam. Cefixime 100 mg 2 kali sehari,
kepala : conjingtiva anemis -/-, sklera tidak Paracetamol 500 mg per 8 jam. kontrol di poli
ikterik kaki untuk rawat luka dan poli endokrin.
Pemeriksaan Thorax :inspeksi: simetris kiri =
kanan, stem fremitus kiri = kanan, Perkusi: sonor,
auskultasi : suara pernapasan vesicular, ronkhi -
/-, wheezing -/-.
KASUS TEORI
• Nyeri pada luka di kaki kiri, sejak ± 1 minggu • Kaki diabetikum merupakan komplikasi kronik dari
DM yang disebabkan kelainan neuropati sensorik,
• luka memberat saat di sentuh. motorik, maupun otonomik serta kelainan pembuluh
• Awalnya luka timbul saat menggunakan sandal. darah.
• Lama kelamaan membesar •kaki diabetikum terjadi karena adanya
• Kaki terasa keram (+) interaksi beberapa faktor patogen :
• Demam (+) sejak 1 minggu yang lalu. Turun dengan neuropati, biomekanika kaki abnormal,
obat. penyakit arteri perifer, penyembuhan luka
• Riwayat DM sejak 30 thn lalu. yang buruk dan infeksi.
•Gejala ulkus DM adalah hilangnya sensasi
pada kaki aka menyebabkan tekanan yang
berulang, injuri dari fraktur, kelaianan struktur
kaki, tekanan yang terus menerus dan pada
akhirnya terjadi kerusakan jaringan lunak
KASUS TEORI
• Pemeriksaan fisik : akral hangat, CRT <3 detik. • Pemeriksaan kaki diabetik meliputi
Ulkus pada digiti I pedis sinistra ukuran 3x3 cm, • Pemeriksaan vascular: palpasi pulsasi
dasar otot, pus (-), jaringan nekrotik (-) gangrene arteri, adanya edema, perubahan suhu,
(-). Regio pedis sinistra ditemukan oedem (+), riwayat perawatan sebelumnya,
nyeri tekan (-), kemerahan (-), pulsasi arteri
kelainan lokal di ekstremitas, kelainan
dorsalis pedis (+).
pertumbuhan kaki.
• Pemeriksaan neuropati: sensasli halus
dengan kapas, sensasi suhu panas dan
dingin, pinprick untuk nyeri, pemeriksaan
reflex
• Pemeriksaan kulit: tekstur, turgor dan
warna, kulit kering, adanya callus, ulkus,
gangrene, infeksi, sela-sela jari,
dermopati.
• Pemeriksaan tulang dan otot:
biomekanik, struktr otot
• Pemeriksaan sepatu alas kaki: jenis
sepatu, kecocokan dengan kaki.
KASUS TEORI
•Penangan kasus
DM meliputi
•Edukasi
•Terapi gizi
•Kebutuhan kalori
•Terapi
farmakologi
Insulin diperlukan pada keadaan:
Penurunan berat badan yang cepat
Hiperglikemia berat yang disertai ketosis
Ketoasidosis diabetik
Hiperglikemia hiperosmolar non ketotik
Hiperglikemia dengan asidosis laktat
Gagal dengan kombinasi OHO dosis optimal
Stres berat (infeksi sistemik, operasi besar, IMA, stroke)
Kehamilan dengan DM/diabetes melitus gestasional yang tidak terkendali dengan
perencanaan makan
Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat
Kontraindikasi dan atau alergi terhaap OHO
KESIMPULAN
Pasien perempuan umur 63 tahun masuk keluhan utama nyeri pada luka kaki kiri. Keluhan nyeri di
kaki kiri dirasakan pasien sejak ± 1 minggu yang lalu. Nyeri dirasakan menetap dan memberat
apabila disentuh. Awalnya muncul luka lecet ketika pasien menggunakan sandal, lama kelamaan
makin membesar. Kaki terasa keram. Demam (+) dirasakan pasien sejak 1 minggu yang lalu, demam
turun dengan minum obat penurun panas. RPD : DM sejak 30 thn lalu minum obat metformin 500
mg tapi tidak selesai, TB paru tahun 2014 di obati sampai tuntas. Riwayat keluarga : ayah dan adik
pasien menderita DM. Riwayat sosial : merokok (-), alkohol (-)
Pemeriksaan fisik : Kesadaran: Compos mentis, TD: 130/90 mmHg, Nadi: 96 kali/menit, regular, isi
cukup, kuat angkat, Respirasi: 20 kali/menit, Suhu badan: 37 ⁰C, Saturasi : 98 %. Pemeriksaan fisik
lainya dalam batas normal, pemeriksaan extremitas di dapatkan : . Ulkus pada digiti I pedis sinistra
ukuran 3x3 cm, dasar otot, Regio pedis sinistra ditemukan oedem (+). Pada pemeriksaan lab di
dapatkan : Leu: 19,2 10^3 u/L,Gula darah sewaktu 793 mg/dL, Natrium 120 mEq/L. pemeriksaan
foto thorax ditemukan adanya elongation aorta dan kardiomegali, pada pemeriksaan foto pedis
sinistra ditemukan kesan destruksi pada phalanx distal digiti I pedis sinistra, OA pedis sinistra,
osteoporosis. Pemeriksaan EKG dalam batas normal.
Pasien di diagnose dengan ulkus kaki diabetikum + DM tipe 2 + Hiponatrium diterapi dengan :
Pengaturan asupan makan, monitoring tanda vital , GDS 4 porsi,rawat luka, debridement. infus NaCl
0,9 % 20 tpm injeksi ceftriaxone 1g 2 kali sehari clindamycin 500mg per oral 3 kali sehari,
TERIMAKASIH