Anda di halaman 1dari 33

HEMORRHOID

Pembimbing: dr. Amir S. Lubis, Sp.B


Anatomi Rectum
Definisi
Dilatasi vena didalam pleksus hemoroidalis
yang tidak merupakan keadaan patologik.
Hanya apabila hemoroid ini menyebabkan
keluhan atau penyulit, diperlukan tindakan.
Etiologi
• Konstipasi kronis (menahun)
• Mengedan saat defekasi
• Kehamilan
• Obesitas
• Pekerjaan
Faktor Risiko
• Keturunan
• Umur
• Endokrin
• Mekanis
• Fisiologis
Patogenesis
Peningkatan tekanan
intraabdomen/intrapelvis

Hambatan venous return

Pelebaran/penonjolan pleksus
venosus

Mukosa terdorong ke distal


oleh feses yang keras

Mengedan

Dinding pelvis terdorong ke


bawah  prolaps mukosa ani
Klasifikasi
Eksternal Internal
• Akut : pembengkakan bulat • Derajat I : Tonjolan masih di
kebiruan pada pinggir anus dan lumen rektum, biasanya keluhan
sebenarnya merupakan penderita adalah perdarahan
hematoma, walaupun disebut • Derajat II : Tonjolan keluar dari
hemoroid trombosis eksterna anus waktu defekasi dan masuk
akut sendiri setelah selesai defekasi.
• Kronik atau skin tag berupa satu • Derajat III : Tonjolan keluar
atau lebih lipatan kulit anus yang waktu defekasi, harus didorong
terdiri dari jaringan penyambung masuk setelah defekasi selesai
dan sedikit pembuluh darah. karena tidak dapat masuk
sendiri.
• Derajat IV : Tonjolan tidak dapat
didorong masuk/inkarserasi
Manifestasi Klinis
• Perdarahan merupakan tanda pertama
hemoroid interna o/k trauma feses yang keras
• Darah berwarna segar o/k darah berasal dari
pleksus masih merupakan darah arteri,dapat
berupa garis saja atau menetes
• Dapat terjadi anemia
• Dapat muncul tonjolan keluar,bila keluar makin
besar dan tidak dapat masuk kembali
• Iritasi mukosa dapat timbul rasa gatal
• Nyeri dapat timbul bila terjadi trombosis, udem
dan radang
Kriteria Diagnosis
Anamnesis :
 Nyeri hebat (pd hem. eksterna)
 Benjolan yg prolaps / keluar dari dlm anus
(hem. Interna grd II dan III maupun IV)
 Keluarnya darah segar pd saat defekasi
 Gatal pada anus
 Pemeriksaan Fisik
 Inspeksi
 Hemoroid eksterna mudah terlihat apalagi sudah
mengandung trombus.
 Hemoroid interna yang prolaps dapat terlihat sbg benjolan
yg tertutup mukosa. Untuk membuat prolaps dapat dgn
cara meminta pasien untuk mengedan.

 RT (Rectal Toucher)
 Untuk menyingkirkan kemungkinan karsinoma rektum
 Stadium awal tidak dapat diraba
 Hemoroid interna biasanya dapat atau tidak teraba dan
juga kadang tidak nyeri. Dapat diraba bila sudah ada
trombus atau fibrosis.
 Pemeriksaan Penunjang
 Pemeriksaan feses rutin
 Melihat adanya darah samar.

 Anoskopi
 Untuk melihat hemoroid internus yang tidak menonjol keluar
 Banyaknya benjolan, derajatnya, letak ,besarnya dan
keadaan lain dalam anus seperti polip, fissura ani dan tumor
ganas harus diperhatikan

 Sigmoidoskopi
 Utk memastikan keluhan bukan disebabkan oleh proses
radang atau proses keganasan
Diagnosis Banding :

 Ca Kolorektum
 Penyakit Divertikel
 Polip
 Kolitis Ulceratif
 Prolaps Rectum
Penatalaksanaan :

Penatalaksanaan

Medis/Non-
Terapi Bedah
bedah

Non-
Farmakologis
farmakologis
Non-Farmakologis

 Perbaikan pola hidup


 Perbaikan pola makan dan minum
 Perbaiki pola atau cara defekasi
Farmakologis
Obat untuk memperbaiki defekasi

1. Suplemen serat (fiber supplement)


2. Obat laksan/pencahar
- contoh: natrium dioktil sulfosuksinat
sebagai anionic surfactant merangsang
sekresi mukosa usus halus 
meningkatkan penetrasi cairan ke dalam
tinja
Obat Simptomatik

• Untuk menghilangkan atau mengurangi


keluhan rasa gatal, nyeri, atau kerusakan
kulit di daerah anus
• Anestetik topikal untuk mengurangi rasa
nyeri, contoh: Lidocaine ointment 5%
• Analgetik: acetaminophen
Terapi Bedah
Indikasi pembedahan menurut HIST
(Hemorrhoid Institute of South Texas):
a. Hemoroid interna grade II berulang.
b. Hemoroid grade III dan IV dengan gejala.
c. Mukosa rektum menonjol keluar anus.
d. Hemoroid grade I dan II dengan penyakit
penyerta seperti fisura.
e. Kegagalan penatalaksanaan konservatif.
f. Permintaan pasien.
Jenis Terapi Bedah

Schlerotheraphy
– Untuk grade I dan II yang tidak sembuh dengan
perubahan diet dan pencegahan mengedan
– Inj. Phenolin oil 5% 3-5 ml (scleroting agent)
submukosa pada pangkalnya, interval 4-6 minggu
peradangan steril  reaksi fibrosis  obliterasi
hemoroid  atropi hemoroid
Rubber Band Ligation /
ligasi karet gelang
Pada hemoroid yang besar atau
yang mengalami prolaps
– Dengan Barron’s band
mukosa di atas hemoroid
yang menonjol dijepit dan
ditarik atau dihisap ke dalam
tabung ligator khusus 
Gelang karet didorong dari
ligator  ditempatkan secara
rapat di sekeliling mukosa
pleksus hemoroidalis 
obliterasi pembuluh darah
hemoroid (nekrosis iskemik)
Cryotherapy / bedah beku
Teknik ini dilakukan dengan menggunakan temperatur
yang sangat rendah untuk merusak jaringan  akibat
kristal yang terbentuk di dalam sel, menghancurkan
membran sel dan jaringan

NB: Tidak digunakan secara luas karena mukosa yang


nekrotik sukar ditentukan luasnya
Hemorroidal Arteri Ligation (HAL)
 Arteri hemoroidalis diikat sehingga jaringan hemoroid
tidak mendapat aliran darah mengakibatkan jaringan
hemoroid mengempis dan akhirnya nekrosis

Infra Red Coagulation ( IRC ) / Koagulasi Infra Merah


 Dengan sinar infra merah photocoagulation
 tonjolan hemoroid dikauter sehingga terjadi nekrosis
pada jaringan dan akhirnya fibrosis.
 Cara ini baik digunakan pada hemoroid yang sedang
mengalami perdarahan
Generator Galvanis
• Arus listrik searah yang berasal dari baterai kimia

Bipolar Coagulation / Diatermi bipolar


• Radiasi elektromagnetik frekuensi tinggi
• Selaput mukosa sekitar hemoroid dipanasi dengan
radiasi elektromagnetik berfrekuensi tinggi sampai
akhirnya timbul kerusakan jaringan.
• Menimbulkan nekrosis jaringan dan akhirnya fibrosis
• Cara ini efektif untuk hemoroid interna yang
mengalami perdarahan
Hemoroidektomi

Prinsip :
- Eksisi sehemat mungkin pada anoderm dan kulit yang normal
dengan tidak mengganggu sfingter anus
- Eksisi hemoroid dan mukosa di dasarnya dan sedikit kulit  defek
kulit dan mukosa  penutupan luka sekunder

Ada tiga tindakan bedah yang tersedia saat ini yaitu :


• Bedah Konvensional (menggunakan pisau dan gunting),
• Bedah Laser (sinar laser sebagai alat pemotong)
• Bedah Stapler (menggunakan alat dengan prinsip kerja stapler.
Bedah Konvensional
• Teknik Milligan – Morgan
• Teknik Whitehead
• Teknik Langenbeck
Bedah Laser
• Sama dengan pembedahan konvensional,
hanya alat pemotongnya menggunakan
laser. Saat laser memotong, pembuluh
jaringan terpatri sehingga tidak banyak
mengeluarkan darah, tidak banyak luka
dan dengan nyeri yang minimal.
• Nyeri berkurang karena syaraf rasa nyeri
ikut terpatri.
Bedah Stapler
• Bentuk alat seperti senter, terdiri dari lingkaran di depan
dan pendorong di belakang
• Keuntungan :
- Mengembalikan ke posisi anatomis
- Tidak mengganggu fungsi anus
- Anal discharge (-)
- Nyeri minimal karena tindakan dilakukan di luar bagian
sensitif
- Tindakan berlangsung cepat (20-45 menit)
- Pasien pulih lebih cepat sehingga rawat inap di rumah
sakit semakin singkat
(1) (2) (3)

(4) (5) (6)


Tindakan pada hemoroid eksterna yang mengalami trombosis

• Benjolan di bawah kulit kanalis analis


• Nyeri sekali
• Tegang dan berwarna kebiru-biruan
• Berukuran dari beberapa milimeter sampai satu atau dua
sentimeter garis tengahnya
• Benjolan itu dapat unilobular, dan dapat pula multilokuler atau
Beberapa benjolan
• Ruptur dapat terjadi pada dinding vena

Rendam duduk menggunakan air hangat + antiseptic (mis:


larutan PK)
Rendam selama seperempat jam (10 hingga 15 menit) pada
waktu pagi dan sore, sebaiknya dilakukan sehabis mandi
Salep yang mengandung analgesik untuk mengurangi nyeri atau
gesekan pada waktu berjalan, dan sedasi
Istirahat di tempat tidur dapat membantu mempercepat
berkurangnya pembengkakan
Komplikasi
• Perdarahan hebat  anemis
• Hipertensi portal
• Hemoroid interna yang ireponible
• Emboli septik
Prognosis
 Dengan terapi yang sesuai, semua hemorrhoid
yg simptomatis dapat dibuat menjadi
asimptomatis.
 Pada umumnya jika ditangani segera, maka
prognosisnya baik.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai