Anda di halaman 1dari 20

JOURNAL READING

“HOMEMLESSNESS AND HIV RISK BEVAVIORS AMONG INJECTION DRUG USERS”

Dokter Pembimbing :
dr. H. Adhi W. Nurhidayat, Sp.KJ
Disusun Oleh :
Dera Seta Saputri (2013730024)
Dita Kunthi Heru Putri (2011730025)

Kepaniteraan Klinik Stase Psikiatri


Rumah Sakit Jiwa Islam Klender
Universitas Muhammadiyah Jakarta
2017
Pendahuluan

• Pengguna obat-obatan terlarang (suntik) adalah kelompok


yang paling berisiko tinggi untuk mengidap HIV (Human
Immunodeficiency Virus).
• Faktor risiko lain :
 Hubungan seksual yang dapat menyebabkan penularan
HIV.
 Penelitian ini berlangsung sekitar 8 tahun.
Pendahuluan

• Tunawisma merupakan bagian dari lingkungan sosial,


dimana tunawisma dapat melakukan perilaku-perilaku
berisiko (menyimpang) yang dapat menyebabkan transmisi
(penularan) HIV, seperti hubungan seksual dan penggunaan
obat-obatan terlarang (suntik).
Pendahuluan
PENELITI LAIN HASIL PENELITIAN
Menunjukkan bahwa para tunawisma yang ditemui di jalanan menggunakan
Smereck dan obat-obatan terlarang (suntik) dan kokain, dimana 19 % pada populasi
Hockman tunawisma tersebut mengidap HIV.

Menunjukkan bahwa beberapa“unstable housing” atau orang yang kekurangan


Patrick dkk materi (misalnya, tidak bisa membayar sewa rumah) di Midwest terkena
infeksi HIV karena menggunakan obat-obatan terlarang (suntik).

Menunjukkan bahwa perilaku-perilaku berisiko (menyimpang) yang dapat


Andie dkk menyebabkan penularan HIV, Penelitian ini melibatkan para pengguna obat-
obatan terlarang (suntik) di Puerto Rico dan New York City
Tujuan

• Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara


tunawisma dengan perilaku-perilaku berisiko (menyimpang)
yang dapat menyebabkan penularan HIV
Metode Penelitian

• Pengolahan data berdasarkan rancangan Risk Assessment Project


(RAP), menggunakan rancangan penelitian longitudinal. Risk
Assessment Project (RAP) dimulai sejak tahun 1989, dimana
terdapat 255 subjek penelitian yang menggunakan obat-obatan
terlarang (suntik). Dari 255 subjek penelitian, diantaranya :
 152 subjek penelitian tersebut mendapatkan terapi farmakologi
dengan methadone
 103 subjek penelitian memutuskan untuk tidak mendapatkan
pengobatan sekitar 10 bulan
Metode Penelitian

• Pada tahun 1993 di North Philadelphia, Pennsylvania, terdapat


penambahan subjek penelitian sebesar 160 sampel. Observasi pada
subjek penelitian tersebut tetap dilakukan sampai tahun 1996. Data
yang dikumpulkan berupa data demografi, status HIV, perilaku-
perilaku berisiko (menyimpang) yang dapat menyebabkan penularan
HIV, penggunaan obat-obatan terlarang dan riwayat pengobatan
serta hubungan seksual.
• Akhirnya, sebanyak 415 subjek penelitian diikutsertakan pada
penelitian ini.
Metode Penelitian

• Data juga didapatkan dari Philadephia Office of Emergency Shelter


Services (OESS) atau Kantor Pelayanan Perlindungan
Kegawatdaruratan Philadelphia. OESS mengurus dan menyediakan
sekitar 85 % tempat tidur untuk tunawisma di Philadelphia dan
menjaga data yang berisi informasi mengenai pemanfaatan
pelayanan yang telah diberikan.
Metode Penelitian

• Pada penelitian ini, peneliti membagi beberapa klasifikasi populasi,


yaitu :
 Tinggal di rumah atau apartment sendiri
 Panti rehabilitasi sosial (narkoba)
 Tempat tinggal sementara (hotel atau kontrakan)
 Tunawisma
Metode Penelitian

• Penelitian ini juga membagi klasifikasi perilaku-perilaku berisiko


(menyimpang) yang dapat menyebabkan penularan HIV, antara lain :
 Menggunakan jarum suntik yang sama
 Menggunakan barang-barang untuk menyuntik (kapas, alat untuk
memasak (cookers), dan alat pengering air) dengan bersama-sama
 Tindakan untuk membeli atau menggunnakan obat-obatan terlarang
 Hubungan seksual (memberikan atau mendapatkan uang untuk
melakukan hubungan seksual).
Metode Penelitian

• Teknik pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini


adalah dengan menghasilkan data yang bersifat deskriptif,
bivariat, dan multivariat. Penelitian ini dianalisis datanya
dengan menggunakan PROC PHREG in SAS statistical
software (SAS Institute, Cary, NC).
Hasil

• Terdapat 415 subjek penelitian berdasarkan rancangan RAP


(Risk Assessment Project), 14 subjek penelitian dikeluarkan
karena partipasinya < 2x pemeriksaan. Sehingga tersisa,
401 subjek penelitian yang akan dianalisis datanya dengan
jumlah observasi sebanyak 4.904.
Hasil
• Hasil dari Tabel 1 menunjukkan bahwa :
a. Jenis kelamin laki-laki sebanyak 300 subjek penelitian.
b. Presentase umur tertinggi antara 30-39 tahun.
c. Presentase ras tertinggi adalah orang kulit hitam.
d. Presentase populasi tertinggi adalah subjek penelitian yang tinggal di apartment atau
rumah sendiri, sedangkan tunawisma sebanyak 64 subjek penelitian.
e. Presentase perilaku berisiko (menyimpang) yang dapat menyebabkan penularan HIV
tertinggi adalah menggunakan barang-barang yang dipakai untuk menyuntik dengan
bersama-sama.
f. Presentase penggunaan zat tertinggi adalah mengonsumsi alkohol.
g. Presentase terapi tertinggi adalah dengan diberikannya methadone.
h. Presentase indikator tertinggi (bekerja) adalah sebanyak 192 subjek penelitian.
Hasil

• Hasil dari Tabel 2 menunjukkan bahwa :


a. Presentase total observasi adalah sekitar 4.904
b. Presentase tertinggi yaitu tunawisma dengan tindakan untuk membeli atau
menggunnakan obat-obatan terlarang sebesar 39 %.
Hasil

• Hasil dari Tabel 3 menunjukkan bahwa :


 Tunawisma 2,05 kali lebih dapat berisiko melakukan tindakan untuk
membeli atau menggunnakan obat-obatan terlarang.
Diskusi

• Faktor-faktor risiko yang dapat menyebabkan HIV dapat dilihat


pada gambar di bawah ini, dimana gambar tersebut didapatkan
berdasarkan rancangan Galea dan Vlahow.
Diskusi

• Penelitian yang dilakukan Andia dkk menemukan bahwa


adanya hubungan antara antara tunawisma dengan
menggunakan jarum suntik yang sama, hubungan seksual
(memberikan atau mendapatkan uang untuk melakukan
hubungan seksual), dan tindakan untuk membeli atau
menggunakan obat-obatan terlarang.
Kesimpulan

• Penelitian ini menghasilkan adanya hubungan antara


tunawisma dengan tindakan untuk membeli atau
menggunnakan obat-obatan terlarang. Tindakan untuk
membeli atau menggunakan obat-obatan terlarang inilah
yang dapat menyebabkan penularan (Human
Immunodeficiency Virus).

Anda mungkin juga menyukai