Anda di halaman 1dari 15

TUGAS

TEKNOLOGI BAHAN I

DI SUSUN OLEH :

NAMA : MUDASIR MAYAU


NIM : A21 8008
UNIVERSIRAS : NAHDLATUL ULAMA
JURUSAN : TEKNIK ARSITEKTUR
PENGERTIAN KONTRUKSI

Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana.


Dalam sebuah bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi juga
dikenal sebagai bangunan atau satuan infrastruktur pada sebuah area atau
pada beberapa area. Secara ringkas konstruksi didefinisikan sebagai objek
keseluruhan bangunan yang terdiri dari bagian-bagian struktur. Misal,
Konstruksi Struktur Bangunan adalah bentuk/bangun secara keseluruhan dari
struktur bangunan.
JENIS JENIS KONTRUKSI PADA BANGUNAN

Pondasi
Pondasi merupakan komponen/ struktur paling bawah dari sebuah
bangunan, meski tidak terlihat secara langsung saat bangunan sudah selesai, namun
secara fungsi struktur, keberadaan pondasi tidak boleh terabaikan. Perlu perencanaan
yang matang, karena salah satu faktor yang mempengaruhi keawetan atau keamanan
bangunan adalah pondasi.

1. PONDASI DANGKAL
Jenis pondasi dangkal kedalaman masuknya ke tanah relatif dangkal,
hanya beberapa meter masuknya ke dalam tanah. Salah satu tipe yang sering
digunakan ialah pondasi menerus yang biasa pada rumah-rumah,dibuat dari beton
atau pasangan batu, meneruskan beban dari dinding dan kolom bangunan ke tanah
keras.
Lanjutan...
Pondasi dangkal terdiri dari :
- Pondasi Umpak. Biasanya jenis pondasi ini digunakan pada rumah adat,
rumah kayu, atau rumah tradisional jaman dulu.
-Pondasi Batu Bata / rollag bata. Jenis pondasi yang dibuat dengan bahan dasar
batu bata. Dalam pemasangannya disusun sedemikian rupa sehingga dapat
menahan berat bangunan yang ada di atasnya dan meneruskanya ke tanah. Pada
awalnya pondasi rollagbata merupakan pondasi yang diaplikasikan untuk
menopang berat beban pada bangunan
-Pondasi Batu Kali. Jenis pondasi yang bahan dasarnya batu kali. Pondasi batu
kali sering kita temuin pada bangunan – bangunan rumah tinggal.
-Pondasi bor mini (Strauss Pile). Pondasi bor mini atau strauss pile ini
digunakan pada kondisi tanah yang jelek, seperti bekas empang atau rawa yang
lapisan tanah kerasnya berada jauh dari permukaan tanah.Pondasi ini bisa
digunakan untuk rumah tinggal sederhna atau bangunan dua lantai.
2. PONDASI TIANG PANCANG
Jenis pondasi dalam digunakan untuk menyalurkan beban bangunan
melewati lapisan tanah yang lemah di bagian atas ke lapisan bawah yang lebih
keras.

Pondasi dalam terdiri dari:


- Pondasi tiang pancang (driven pile). Tiang pancang pada dasarnya sama
dengan bore pile, hanya sja yang membedakan bahan dasarnya.Tiang pancang
menggunakan beton jadi yang langsung ditancapkan langsung ketanah dengan
menggunakan mesin pemancang.Karena ujung tiang pancang lancip menyerupai
paku, oleh karena itu tiang pancang tidak memerlukan proses pengeboran.
- Pondasi tiang bor (bored pile) adalah pondasi yang kedalamannya lebih dari 2
meter.Digunakan untuk pondasi bangunan – bangunan tinggi.Sebelum
memasang bore pile, permukaan tanah dibor terlebih dahulu dengan
menggunakan mesin bor.
3. SLOOF
Sloof adalah struktur bangunan yang terletak di atas pondasi bangunan. Sloof
berfungsi mendistribusikan beban dari bangunan atas ke pondasi, sehingga beban
yang tersalurkan setiap titik di pondasi tersebar merata. Selain itu sloof juga
berfungsi sebagai pengunci dinding dan kolom agar tidak roboh apabila terjadi
pergerakan tanah.

Dimensi sloof yang sering digunakan pada bangunan rumah tinggal lantai satu
, lebar 15 cm, tinggi 20 cm, besi beton tulangan utama menggunakan 4 buah
diameter 10 mm (4 d 10 ) sedangkan untuk begel menggunakan diameter 8 mm
berjarak
15 cm ( d 8 – 15).Dibawah ini gambar sloof untuk bangunan rumah tinggal lantai
satu.

Sloof terdiri dari beberapa macam:

- Konstruksi Sloof dari Kayu. Pada konstruksi rumah panggung dengan pondasi tiang
kayu (misalnya di atas pondasi setempat), sloof dapat dibentuk sebagai balok
pengapit.
Lanjutan...

- Konstruksi Sloof dari Batu Bata. Rolag dibuat dari susunan batu bata yang
dipasang secara melintang dan yang diikat dengan adukan pasangan ((1 bagian
portland semen : 4 bagian pasir). Konstruksi rolag tidak memenuhi syarat untuk
membagi beban.
-Konstruksi Sloof dari Beton Bertulang. Konstruksi sloof ini dapat digunakan di
atas pondasi batu kali apabila pondasi tersebut dimaksudkan untuk bangunan
tidak bertingkat dengan perlengkapan kolom praktis pada jarak dinding kurang
lebih 3 m. Ukuran lebar / tinggi sloof beton bertulang adalah >15 / 20 cm.
Konstruksi sloof dari beton bertulang juga dapat dimanfaatkan sebagai balok
pengikat pada pondasi tiang.
4. KOLOM

Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul
beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang
memegang peranan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada
suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya
(collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh
struktur (Sudarmoko,1996).

Jenis-Jenis kolom Menurut Wang (1986) dan Ferguson (1986) jenis-jenis


kolom ada tiga:
1.Kolom ikat (tie column)
2.Kolom spiral (spiral column)
3.Kolom komposit (composite column)
Lanjutan...

- Kolom menggunakan pengikat sengkang lateral. Kolom ini merupakan kolom


beton yang ditulangi dengan batang tulangan pokok memanjang, yang pada jarak
spasi tertentu diikat dengan pengikat sengkang ke arah lateral.
-Kolom menggunakan pengikat spiral. Bentuknya sama dengan yang pertama
hanya saja sebagai pengikat tulangan pokok memanjang adalah tulangan spiral
yang dililitkan keliling membentuk heliks menerus di sepanjang kolom.
-Struktur kolom komposit, merupakan komponen struktur tekan yang diperkuat
pada arah memanjang dengan gelagar baja profil atau pipa, dengan atau tanpa
diberi batang tulangan pokok memanjang
-
5. DINDING

Dinding adalah suatu struktur padat yang membatasi dan kadang melindungi
suatu area. Umumnya, dinding membatasi suatu bangunan dan menyokong
struktur lainnya, membatasi ruang dalam bangunan menjadi ruangan-ruangan,
atau melindungi atau membatasi suatu ruang di alam terbuka. Tiga jenis utama
dinding struktural adalah dinding bangunan, dinding pembatas (boundary),
serta dinding penahan (retaining).

Jenis jenis dinding antara lain:

1. Dinding batu bata. 2. Dinding batu alam


Lanjutan...

3. Dinding batako 4. Dinding kayu


Lanjutan...

5. Dinding kayu biasa 6. Dinding sirap


6. LANTAI

Pengertian lantai adalah bagian dasar sebuah ruang, yang memiliki


peran penting untuk memperkuat eksistensi obyek yang berada di dalam ruang.

Jenis jenis matrial lantai:

- Plester
- Keramik
- Marmer
-Granit
- Kayu
- Batu
6 ATAP

Atap adalah bagian dari suatu bangunan yang berfungsi sebagai penutup seluruh
ruangan yang ada di bawahnya terhadap pengaruh panas, debu, hujan, angin atau
untuk keperluan perlindungan.

Jenis jenis atap antara lain:

1. Tanah liat 2. Beton


Lanjutan…
3. Metal 4. Asbes

5. Seng 6. Keramik

Anda mungkin juga menyukai