TEKNOLOGI BAHAN I
DI SUSUN OLEH :
Pondasi
Pondasi merupakan komponen/ struktur paling bawah dari sebuah
bangunan, meski tidak terlihat secara langsung saat bangunan sudah selesai, namun
secara fungsi struktur, keberadaan pondasi tidak boleh terabaikan. Perlu perencanaan
yang matang, karena salah satu faktor yang mempengaruhi keawetan atau keamanan
bangunan adalah pondasi.
1. PONDASI DANGKAL
Jenis pondasi dangkal kedalaman masuknya ke tanah relatif dangkal,
hanya beberapa meter masuknya ke dalam tanah. Salah satu tipe yang sering
digunakan ialah pondasi menerus yang biasa pada rumah-rumah,dibuat dari beton
atau pasangan batu, meneruskan beban dari dinding dan kolom bangunan ke tanah
keras.
Lanjutan...
Pondasi dangkal terdiri dari :
- Pondasi Umpak. Biasanya jenis pondasi ini digunakan pada rumah adat,
rumah kayu, atau rumah tradisional jaman dulu.
-Pondasi Batu Bata / rollag bata. Jenis pondasi yang dibuat dengan bahan dasar
batu bata. Dalam pemasangannya disusun sedemikian rupa sehingga dapat
menahan berat bangunan yang ada di atasnya dan meneruskanya ke tanah. Pada
awalnya pondasi rollagbata merupakan pondasi yang diaplikasikan untuk
menopang berat beban pada bangunan
-Pondasi Batu Kali. Jenis pondasi yang bahan dasarnya batu kali. Pondasi batu
kali sering kita temuin pada bangunan – bangunan rumah tinggal.
-Pondasi bor mini (Strauss Pile). Pondasi bor mini atau strauss pile ini
digunakan pada kondisi tanah yang jelek, seperti bekas empang atau rawa yang
lapisan tanah kerasnya berada jauh dari permukaan tanah.Pondasi ini bisa
digunakan untuk rumah tinggal sederhna atau bangunan dua lantai.
2. PONDASI TIANG PANCANG
Jenis pondasi dalam digunakan untuk menyalurkan beban bangunan
melewati lapisan tanah yang lemah di bagian atas ke lapisan bawah yang lebih
keras.
Dimensi sloof yang sering digunakan pada bangunan rumah tinggal lantai satu
, lebar 15 cm, tinggi 20 cm, besi beton tulangan utama menggunakan 4 buah
diameter 10 mm (4 d 10 ) sedangkan untuk begel menggunakan diameter 8 mm
berjarak
15 cm ( d 8 – 15).Dibawah ini gambar sloof untuk bangunan rumah tinggal lantai
satu.
- Konstruksi Sloof dari Kayu. Pada konstruksi rumah panggung dengan pondasi tiang
kayu (misalnya di atas pondasi setempat), sloof dapat dibentuk sebagai balok
pengapit.
Lanjutan...
- Konstruksi Sloof dari Batu Bata. Rolag dibuat dari susunan batu bata yang
dipasang secara melintang dan yang diikat dengan adukan pasangan ((1 bagian
portland semen : 4 bagian pasir). Konstruksi rolag tidak memenuhi syarat untuk
membagi beban.
-Konstruksi Sloof dari Beton Bertulang. Konstruksi sloof ini dapat digunakan di
atas pondasi batu kali apabila pondasi tersebut dimaksudkan untuk bangunan
tidak bertingkat dengan perlengkapan kolom praktis pada jarak dinding kurang
lebih 3 m. Ukuran lebar / tinggi sloof beton bertulang adalah >15 / 20 cm.
Konstruksi sloof dari beton bertulang juga dapat dimanfaatkan sebagai balok
pengikat pada pondasi tiang.
4. KOLOM
Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul
beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang
memegang peranan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada
suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya
(collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh
struktur (Sudarmoko,1996).
Dinding adalah suatu struktur padat yang membatasi dan kadang melindungi
suatu area. Umumnya, dinding membatasi suatu bangunan dan menyokong
struktur lainnya, membatasi ruang dalam bangunan menjadi ruangan-ruangan,
atau melindungi atau membatasi suatu ruang di alam terbuka. Tiga jenis utama
dinding struktural adalah dinding bangunan, dinding pembatas (boundary),
serta dinding penahan (retaining).
- Plester
- Keramik
- Marmer
-Granit
- Kayu
- Batu
6 ATAP
Atap adalah bagian dari suatu bangunan yang berfungsi sebagai penutup seluruh
ruangan yang ada di bawahnya terhadap pengaruh panas, debu, hujan, angin atau
untuk keperluan perlindungan.
5. Seng 6. Keramik