Hipertensi pulmonal adalah salah satu jenis tekanan darah tinggi yang spesifik mengenai pembuluh darah arteri di paru-paru dan sisi kanan jantung. Hipertensi pulmonal terjadi ketika arteri kecil pada paru-paru yang disebut arteriol pulmonal dan pembuluh kapilernya meyempit, tersumbat, atau rusak. Kondisi ini berakibat aliran darah dari sisi kanan jantung yang menuju paru-paru, untuk mengambil oksigen dan disebarkan ke semua organ, menjadi terganggu. Akibatnya, darah akan sulit mengalir ke paru- paru dan tekanan pada arteri paru-paru juga meningkat. Seiring peningkatan tekanan tersebut, bilik kanan jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah menuju paru-paru. Kondisi ini semakin lama membuat otot jantung melemah dan dapat memicu gagal jantung • Tanda dan gejala Sesak napas atau pusing selama beraktivitas merupakan gejala awal. Denyut jantung menjadi cepat (palpitasi). • Kaki dan pergelangannya bengkak • Warna kebiruan pada bibir atau kulit (sianosis) • Nyeri dada seperti ditekan, biasanya di bagian depan • Pusing bahkan pingsan • Kelelahan Hipertensi emergensi adalah kondisi di mana tekanan darah yang terlalu tinggi dan terjadi secara tiba-tiba. Kondisi darurat hipertensi ini bisa menyebabkan kerusakan organ dan bahkan kematian. Hipertensi emergensi memerlukan penanggulangan secepatnya, yakni penurunan tekanan darahdalam hitungan menit atau jam. Hipertensi emergensi ditandai dengan tekanan darah sistolik lebih dari 180 mmHg dan diastolik lebih dari 120 mmHg Gejala nya : • Sakit kepala dan penglihatan kabur. • Kecemasan yang berlebihan. • Kebingungan yang semakin parah. • Penurunan kesadaran. • Nyeri dada, yang bertambah berat. • Sesak napas. • Mual dan muntah. • Pembengkakan atau penumpukan cairan di jaringan tubuh. • Kelemahan anggota gerak (lengan dan tungkai). Obat yang digunakan untuk mengatasi hipertensi emergensi antara lain sodium nitroprusside, labetalol, nicardipine, fenoldopam, dan clevidipine