HEMORRHOID
dr. Nabilah Fajriah Barsah
Identitas Pasien
Nama : Ny. I
Umur : 26 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Cipinang
Pekerjaan : Tidak bekerja
Suku : Jawa
Anamnesis
Diambil dari autoanamnesis, tanggal 19 sept 2018
Keluhan Utama:
• Terdapat benjolan pada anus sejak 1 tahun yang lalu.
Keluhan Tambahan:
• Terdapat darah segar menetes saat BAB
Anamnesis
Riwayat Pengobatan:
• Pasien belum pernah menggunakan obat untuk penyakit ini.
Riwayat Alergi:
• Disangkal oleh pasien.
BU (+) Akral
Normoce Wh -/- hangat Dalam
Kompos
mentis Baik phal, NTE (-) batas
KGB (-) Rh -/- CRT normal
Massa (-) <2dtk
STATUS LOKALIS
Rectal toucher : Tonus sphingter ani baik, mukosa rectum licin, terdapat massa,
konsistensi kenyal, dengan diameter kurang lebih 3 cm, tidak ada nyeri tekan
dan pada sarung tangan tidak terdapat darah, lendir, dan feses.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
13 September 2018
Nama Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Hematologi
Darah Rutin
Hemoglobin 12,9 gr/dl P: 13,2-17,3 W: 11,7-15,5 gr/dl
Lekosit 5800 mm3 P: 3800-10600 W: 3600-11000/mm3
Hematokrit 39 % P: 40-52% W: 35-47%
Trombosit 300000 mm3 150-440 ribu/mm3
Waktu perdarahan 3 menit 1-3 menit
Waktu pembekuan 5 Menit 1-7 menit
Kimia
Glukosa sewaktu 86 Mg/dl <120 mg/dl
Imunoserologi
Hbs Ag Non reaktif Non reaktif
Anti HIV Non reaktif Non reaktif
Rontgen thorax tanggal 13/09/2018
Kesan : Pulmo dan cor normal, tak tampak proses spesifik maupun pneumonia
Resume
• Pasien perempuan berusia 26 tahun datang dengan keluhan terdapat benjolan dari
dalam anus, disertai keluar darah segar menetes di akhir BAB sejak kurang lebih 2 bulan
yang lalu, awalnya benjolan berukuran kecil dan lama kelamaan membesar yang dappat
keluar masuk dengan sendirinya. Sejak kurang lebih 1 minggu ini, benjolan tidak dapat
masuk dengan sendirinya. Pada pemeriksaan rectal toucher didapatkan :
• Inspeksi: tampak benjolan diameter ± 3 cm
• Palpasi: konsistensi teraba kenyal, batas tegas, benjolan dapat dimasukkan
• Rectal toucher: terdapat massa, konsistensi kenyal dengan diameter ± 3 cm.
Diagnosis Kerja
Dikonfirmasi pula dengan pemeriksaan fisik, pada inspeksi tidak ditemukanya fisurra pada ani.
Pada region anus didapatkan inspeksi tampak benjolan diameter ± 3cm, warna tidak kemerahan,
hematom perianal (-). Pada palpasi didapatkan konsistensi teraba kenyal, batas tegas, benjolan dapat
dimasukkan. Pada rectal toucher didapatkan tonus sphingter ani baik, mukosa rectum licin, terdapat
massa, konsistensi kenyal, dengan diameter kurang lebih 3 cm, tidak ada nyeri tekan dan pada sarung
tangan tidak terdapat darah, lendir, dan feses.
Penatalaksanaan
Definisi
Hemoroid adalah pelebaran dan inflamasi pembuluh darah
vena di daerah anus yang berasal dari pleksus hemoroidalis.
Penuaan
Kehamilan
Hereditas
Obesitas.
Faktor-faktor tersebut berkaitan dengan kongesti vaskular dan prolapsus mukosa. Selain itu
dikatakan ada hubungan antara hemoroid dengan penyakit hati maupun konsumsi alcohol.
Klasifikasi Hemorrhoid
Penonjolan (Hemorrhoid)
Interna Eksterna
a. Hemoroid internal
• Prolaps dan keluarnya mukus.
• Perdarahan.
• Rasa tak nyaman.
• Gatal.
b. Hemoroid eksternal
• Rasa terbakar.
• Nyeri ( jika mengalami trombosis).
• Gatal.
Diagnosis
Anamnesis
Nyeri hebat
• Nyeri yang hebat jarang sekali ada hubungannya dengan hemoroid intern
dan hanya timbul pada hemoroid ekstern yang mengalami thrombosis.
Perdarahan
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan adanya pembengkakan vena yang mengindikasikan
hemoroid eksternal atau hemoroid internal yang mengalami prolaps.
Hemoroid internal derajat I dan II biasanya tidak dapat terlihat dari luar dan cukup sulit
membedakannya dengan lipatan mukosa melalui pemeriksaan rektal kecuali hemoroid
tersebut telah mengalami trombosis.
Daerah perianal juga diinspeksi untuk melihat ada atau tidaknya fisura, fistula, polip, atau
tumor.
Pemeriksaan Penunjang
Fisura ani
• kondisi luka terbuka atau robekan pada jaringan kulit dan mukosa yang melapisi
saluran anus serta lubang anus. Fisura ani umumnya timbul karena dipicu oleh
tinja berukuran besar dan keras ketika seseorang buang air besar.
Prolaps rectum
• kondisi saat dinding rektum mengalami prolaps hingga menonjol keluar dari
anus dan terlihat di luar tubuh. Prolaps rektum dapat terjadi tanpa adanya
gejala, tetapi tergantung pada sifat dari prolaps tersebut, kemungkinan ada
lendir yang keluar (lendir keluar dari anus), pendarahan rektum, inkontinensi
tinja dalam tingkat tertentu, dan gejala buang air besar terhambat.
Diagnosis Banding
Diagnosis Riwayat penyakit Temuan pemeriksaan fisik
Kanker anus Nyeri sekitar anus; berat badan turun pada kasus lanjut Lesi ulserasi anus
Kondilomata anus Massa anus tanpa perdarahan; riwayat hubungan seks anal Lesi seperti kol (cauliflower-like lesion)
Penatalaksanaan Konservatif
• Pada hemoroid interna derajat 1 dan 2 yang tidak menimbulkan gejala tidak mebutuhkan
pengobatan.
• Edukasi: makan makanan berserat tinggi sehingga mempermudah defekasi dan
mengurangi keharusan untuk mengedan.
• Toileting behavior
• Sitz bath. Rendam dengan air hangat dapat mengurangi rasa sakit karena merelaksasi
spingter anus. Sedangkan rendam air es dapat mengurangi rasa sakit pada trombosis akut.
Pembedahan
Skleroterapi, tindakan penyuntikan larutan kimia, seperti 5% fenol dalam minyak nabati. Penyuntikan diberikan
ke submukosa di dalam jaringan areolar yang longgar dibawah hemoroid interna agar timbul peradangan steril
yang kemudian menjadi fibrotik dan meninggalkan parut. Terapi ini efektif pada hemoroid derajat I dan II.
Pembedahan yang sering dilakukan yaitu:
Rubber band ligation. Ligasi jaringan hemoroid dengan rubber band menyebabkan nekrosis iskemia, ulserasi
dan scarring yang akan menghsilkan fiksasi jaringan ikat ke dinding rektum.
Dengan bantuan anuskop, mukosa di atas hemoroid yang menonjol dijepit dan ditarik atau dihisap ke dalam
tabung ligator khusus. Gelang karet di dorong dari ligatir dan ditempatkan secara rapat di sekeliling mukosa
pleksus hemoroidalis tersebut. Nekrosis karena iskemia terjadi dalam beberapa hari. Mukosa bersama karet
akan lepas sendiri. Fibrosis dan parut akan terjadi pada pangkal hemoroid tersebut.
Pembedahan yang sering dilakukan yaitu:
Konsumsi serat 25-30 gram sehari. Makanan tinggi serat seperti buah-buahan, sayur-mayur,
dan kacang-kacangan menyebabkan feses menyerap air di kolon. Hal ini membuat feses
lebih lembek dan besar, sehingga mengurangi proses mengedan dan tekanan pada vena
anus.
Mengubah kebiasaan buang air besar. Segera ke kamar mandi saat merasa akan buang air
besar, jangan ditahan karena akan memperkeras feses. Hindari mengedan.
Prognosis