Anda di halaman 1dari 45

CASE REPORT

HEMORRHOID
dr. Nabilah Fajriah Barsah
Identitas Pasien
Nama : Ny. I
Umur : 26 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Cipinang
Pekerjaan : Tidak bekerja
Suku : Jawa
Anamnesis
Diambil dari autoanamnesis, tanggal 19 sept 2018

Keluhan Utama:
• Terdapat benjolan pada anus sejak 1 tahun yang lalu.

Keluhan Tambahan:
• Terdapat darah segar menetes saat BAB
Anamnesis

Riwayat Penyakit Sekarang:


• Pasien datang ke poli bedah RSAU dr. Esnawan Antariksa dengan keluhan
keluar benjolan dari dalam anus yang tidak dapat masuk kembali. Benjolan
terasa sakit dan tidak nyaman saat jalan maupun duduk. Pasien juga
mengeluh ketika BAB terasa panas disekitar anus, dan terkadang keluar darah
merah segar menetes di akhir BAB tetapi tidak terdapat lendir. Keluhan ini
dirasakan sejak kurang lebih 2 bulan.
Anamnesis

Riwayat Penyakit Sekarang:


• Pasien merasakan adanya keluar benjolan dari dalam anus sekitar 1 tahun
yang lalu. Awalnya keluar benjolan kecil dan semakin lama semakin bertambah
besar dan masih bisa keluar masuk dengan sendirinya. Sejak kurang lebih 2
bulan ini, setiap BAB disertai darah segar menetes di akhir BAB, dan sejak
sekitar 1 minggu yang lalu benjolan pada anus tidak dapat masuk kembali
dengan sendirinya
Anamnesis

Riwayat Penyakit Sekarang:


• Keluhan seperti mual, muntah, nafsu makan turun, berat badan turun
disangkal oleh pasien. Pasien juga mengatakan masih dapat menahan BAB.
Pasien seringkali buang air besarnya tidak teratur dan bila buang air besar
harus berlama-lama jongkok di kakus. Pasien tidak begitu suka dengan
sayuran dan mengaku bahwa sering memakan makanan yang pedas.
Riwayat Penyakit Dahulu:
• Diare kronis (-) Asma (-)

Riwayat Pengobatan:
• Pasien belum pernah menggunakan obat untuk penyakit ini.

Riwayat Alergi:
• Disangkal oleh pasien.

Riwayat Penyakit Keluarga:


• Anggota keluarga tidak pernah mengalami hal yang sama.
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan Abdomen
Kesadaran: Kepala/ leher: Thoraks: Ekstremitas: Genitalia:
umum: :

BU (+) Akral
Normoce Wh -/- hangat Dalam
Kompos
mentis Baik phal, NTE (-) batas
KGB (-) Rh -/- CRT normal
Massa (-) <2dtk
STATUS LOKALIS

Inspeksi : Tampak benjolan diameter ± 3cm, warna tidak kemerahan, hematom


perianal (-)

Palpasi : Konsistensi teraba kenyal, batas tegas, benjolan dapat


dimasukkan.

Rectal toucher : Tonus sphingter ani baik, mukosa rectum licin, terdapat massa,
konsistensi kenyal, dengan diameter kurang lebih 3 cm, tidak ada nyeri tekan
dan pada sarung tangan tidak terdapat darah, lendir, dan feses.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
13 September 2018
Nama Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Hematologi

Darah Rutin
Hemoglobin 12,9 gr/dl P: 13,2-17,3 W: 11,7-15,5 gr/dl
Lekosit 5800 mm3 P: 3800-10600 W: 3600-11000/mm3
Hematokrit 39 % P: 40-52% W: 35-47%
Trombosit 300000 mm3 150-440 ribu/mm3
Waktu perdarahan 3 menit 1-3 menit
Waktu pembekuan 5 Menit 1-7 menit
Kimia
Glukosa sewaktu 86 Mg/dl <120 mg/dl
Imunoserologi
Hbs Ag Non reaktif Non reaktif
Anti HIV Non reaktif Non reaktif
Rontgen thorax tanggal 13/09/2018

Kesan : Pulmo dan cor normal, tak tampak proses spesifik maupun pneumonia
Resume
• Pasien perempuan berusia 26 tahun datang dengan keluhan terdapat benjolan dari
dalam anus, disertai keluar darah segar menetes di akhir BAB sejak kurang lebih 2 bulan
yang lalu, awalnya benjolan berukuran kecil dan lama kelamaan membesar yang dappat
keluar masuk dengan sendirinya. Sejak kurang lebih 1 minggu ini, benjolan tidak dapat
masuk dengan sendirinya. Pada pemeriksaan rectal toucher didapatkan :
• Inspeksi: tampak benjolan diameter ± 3 cm
• Palpasi: konsistensi teraba kenyal, batas tegas, benjolan dapat dimasukkan
• Rectal toucher: terdapat massa, konsistensi kenyal dengan diameter ± 3 cm.
Diagnosis Kerja

Pra bedah : Pasca bedah :

Hemorrhoid interna grade III Post operasi hemoroidektomi


Analisa Kasus
Pada anamnesis
pasien mengeluh
adanya keluar
benjolan dari dalam
anus sekitar 1 tahun • Benjolan yang dikatakan pasien harus dibedakan apakah itu
yang lalu. Awalnya dinding rektum yang berarti prolaps rektum atau prolaps mukosa
keluar benjolan kecil yang berarti hemoroid interna. Anamnesis lainnya untuk
dan semakin lama memperjelas, apakah pasien masih dapat menahan rasa
semakin bertambah keinginan BAB nya atau tidak, bila tidak itu menandakan adanya
besar dan masih bisa prolaps rektum. Pasien mengatakan, ia masih dapat menahan
keluar masuk dengan keinginan BABnya.
sendirinya. Pasien
juga mengatakan
masih dapat menahan
rasa ingin BAB.
Analisa Kasus
• Mencari tahu asal perdarahannya, apakah dari saluran
cerna bagian atas atau bawah. Anamnesis selanjutnya,
menanyakan warna darah yang terlihat apakah merah
segar (hematoksezia) atau merah kehitaman (melena),
pasien mengatakan warna darah merah segar. Berarti
yang terpikirkan keadaan patologis apa saja yang
Sejak kurang lebih menyebabkan perdarahan saluran cerna bagian bawah.
2 bulan ini, setiap • Beberapa penyakit yang sering terkait adalah hemoroid,
BAB disertai darah fisura ani, dan infeksi (amebiasis). Dilanjutkan dengan
merah segar pertanyaan, apakah darah yang keluar bercampur
menetes di akhir dengan feses atau tidak. Bila tidak, perdarahan berasal
BAB. dari hemoroid atau fisura anus.
• Pasien mengatakan saat BAB berdarah tidak
menimbulkan rasa nyeri. Hal ini dapat menyingkirkan
diagnosis fisura ani, yang tiap BAB timbul rasa nyeri.
• Pasien mengatakan jarang makan sayur dan buah,
sering berlama-lama untuk jongkok di kakus.
Analisa Kasus

Dikonfirmasi pula dengan pemeriksaan fisik, pada inspeksi tidak ditemukanya fisurra pada ani.

Pada region anus didapatkan inspeksi tampak benjolan diameter ± 3cm, warna tidak kemerahan,
hematom perianal (-). Pada palpasi didapatkan konsistensi teraba kenyal, batas tegas, benjolan dapat
dimasukkan. Pada rectal toucher didapatkan tonus sphingter ani baik, mukosa rectum licin, terdapat
massa, konsistensi kenyal, dengan diameter kurang lebih 3 cm, tidak ada nyeri tekan dan pada sarung
tangan tidak terdapat darah, lendir, dan feses.
Penatalaksanaan

Medikamentosa Non medikamentosa


Infus RL 20 tpm
Ceftriaxon 2x1gr Pro Hemoroidektomi
Ketorolac 2x30mg
Prognosis
Ad vitam :
ad bonam
Ad fungsionam :
ad bonam
Ad sanationam :
ad bonam
FOLLOW UP
20-09-18 S : Keluhan nyeri pada luka bekas operasi
18-09-18 S : Terdapat benjolan pada anus
O :TD 100/70 mmHg P: 80x/mnt RR: 16x/mnt Sh: 36
O :TD 110/80 mmHg P: 80x/mnt RR: 16x/mnt Sh: 36
A : Post op hemoroidektomi
A : Hemorrhoid interna grade III
P : Infus RL 20 tpm
P : Pre op hemoroidektomi
Ceftriaxon 2x1gr
19-09-18 S : Keluhan nyeri pada luka bekas operasi Asam mefenamat 3x500mg
O :TD 100/70 mmHg P: 98x/mnt RR: 16x/mnt Sh: 36
21-09-18 S : Tidak terdapat keluhan
A : Post op hemoroidektomi
O :TD 100/80 mmHg P: 88x/mnt RR: 16x/mnt Sh: 36
P : Infus RL 20 tpm
A : Post op hemoroidektomi
Ceftriaxon 2x1gr
P : Infus RL 20 tpm
Ketorolac 2x30mg
Ceftriaxon 2x1gr
Asam mefenamat 3x500mg
Boleh pulang
Tinjauan Pustaka
HEMORRHOID

Definisi
Hemoroid adalah pelebaran dan inflamasi pembuluh darah
vena di daerah anus yang berasal dari pleksus hemoroidalis.

Plexus hemoroid merupakan pembuluh darah normal yang


terletak pada mukosa rektum bagian distal dan anoderm.

Gangguan pada hemoroid terjadi ketika plexus vaskular ini


membesar.
Etiologi hemoroid sampai saat ini belum diketahui secara pasti, beberapa faktor pendukung
yang terlibat diantaranya adalah:

Penuaan

Kehamilan

Hereditas

Konstipasi atau diare kronik

Penggunaan toilet yang berlama-lama

Posisi tubuh, misal duduk dalam waktu yang lama

Obesitas.

Faktor-faktor tersebut berkaitan dengan kongesti vaskular dan prolapsus mukosa. Selain itu
dikatakan ada hubungan antara hemoroid dengan penyakit hati maupun konsumsi alcohol.
Klasifikasi Hemorrhoid

Hemoroid diklasifikasikan berdasarkan asalnya, dimana dentate


line menjadi batas histologis. Klasifikasi hemoroid yaitu:
• Hemoroid eksternal, berasal dari bagian distal dentate line dan dilapisi oleh epitel
skuamos yang telah termodifikasi serta banyak persarafan serabut saraf nyeri
somatik
• Hemoroid internal, berasal dari bagian proksimal dentate line dan dilapisi mukosa.
• Hemoroid internal-eksternal dilapisi oleh mukosa di bagian superior dan kulit pada
bagian inferior serta memiliki serabut saraf nyeri
Derajat Hemorrhoid

Hemoroid internal diklasifikasikan menjadi beberapa


tingkatan yakni:

• Derajat I, hemoroid mencapai lumen anal canal.


• Derajat II, hemoroid mencapai sfingter eksternal dan tampak pada saat
pemeriksaan tetapi dapat masuk kembali secara spontan.
• Derajat III, hemoroid telah keluar dari anal canal dan hanya dapat masuk
kembali secara manual oleh pasien.
• Derajat IV, hemoroid selalu keluar dan tidak dapat masuk ke anal canal meski
dimasukkan secara manual.
Patofisiologi
Kehamilan, konstipasi, obesitas, dll

Tekanan yang tinggi di dalam rektum

Pleksus hemorrhoidalis dan m. sphincter ani meregang

Penipisan mukosa dan pembesaran di mukosa anus

Penonjolan (Hemorrhoid)

Interna Eksterna

V. Hemoroidalis superior V. Hemoroidalis inferior


Manifestasi Klinis
Gejala klinis hemoroid dapat dibagi berdasarkan jenis hemoroid yaitu:

a. Hemoroid internal
• Prolaps dan keluarnya mukus.
• Perdarahan.
• Rasa tak nyaman.
• Gatal.
b. Hemoroid eksternal
• Rasa terbakar.
• Nyeri ( jika mengalami trombosis).
• Gatal.
Diagnosis
Anamnesis

Pasien sering mengeluh menderita hemoroid atau wasir tanpa ada


hubungannya dengan gejala rectum dan anus yang khusus.

Nyeri hebat

• Nyeri yang hebat jarang sekali ada hubungannya dengan hemoroid intern
dan hanya timbul pada hemoroid ekstern yang mengalami thrombosis.

Perdarahan

• Perdarahan umumnya merupakan tanda pertama hemoroid interna akibat


trauma oleh feses yang keras. Darah yang keluar berwarna merah segar
dan tidak tercampur feses, dapat hanya berupa garis pada feses atau
kertas pembersih sampai pada perdarahan yang terlihat menetes atau
mewarnai air toilet menjadi merah.
Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan adanya pembengkakan vena yang mengindikasikan
hemoroid eksternal atau hemoroid internal yang mengalami prolaps.

Hemoroid internal derajat I dan II biasanya tidak dapat terlihat dari luar dan cukup sulit
membedakannya dengan lipatan mukosa melalui pemeriksaan rektal kecuali hemoroid
tersebut telah mengalami trombosis.

Daerah perianal juga diinspeksi untuk melihat ada atau tidaknya fisura, fistula, polip, atau
tumor.
Pemeriksaan Penunjang

Anal canal dan rektum diperiksa dengan menggunakan anoskopi dan


sigmoidoskopi.
• Anoskopi untuk melihat hemoroid interna yang tidak menonjol ke luar. Anoskop
dimasukan dan diputar untuk menilai keempat kuadran. Pada hemoroid interna akan
terlihat penonjolan struktur vaskular ke dalam lumen dan penonjolan akan semakin
terlihat nyata saat pasien mengedan
• Sigmoidoskopi, Untuk mengetahui ada atau tidak kelainan pada bagian proksimal
rektum
Sigmoidoskopi Anoskopi
Diagnosis Banding

Fisura ani
• kondisi luka terbuka atau robekan pada jaringan kulit dan mukosa yang melapisi
saluran anus serta lubang anus. Fisura ani umumnya timbul karena dipicu oleh
tinja berukuran besar dan keras ketika seseorang buang air besar.
Prolaps rectum
• kondisi saat dinding rektum mengalami prolaps hingga menonjol keluar dari
anus dan terlihat di luar tubuh. Prolaps rektum dapat terjadi tanpa adanya
gejala, tetapi tergantung pada sifat dari prolaps tersebut, kemungkinan ada
lendir yang keluar (lendir keluar dari anus), pendarahan rektum, inkontinensi
tinja dalam tingkat tertentu, dan gejala buang air besar terhambat.
Diagnosis Banding
Diagnosis Riwayat penyakit Temuan pemeriksaan fisik

Kanker anus Nyeri sekitar anus; berat badan turun pada kasus lanjut Lesi ulserasi anus

Kondilomata anus Massa anus tanpa perdarahan; riwayat hubungan seks anal Lesi seperti kol (cauliflower-like lesion)

Massa dengan nyeri tekan diselubungi kulit


Abses perianal Nyeri dengan onset gradual
sampai mukosa rektum

Darah pada tinja, penurunan berat badan, nyeri perut, perubahan


Kanker kolorektal Massa atau nyeri tekan abdomen
kebiasaan buang air besar, riwayat keluarga
Penatalaksanaan

Penatalaksanaan Konservatif
• Pada hemoroid interna derajat 1 dan 2 yang tidak menimbulkan gejala tidak mebutuhkan
pengobatan.
• Edukasi: makan makanan berserat tinggi sehingga mempermudah defekasi dan
mengurangi keharusan untuk mengedan.
• Toileting behavior
• Sitz bath. Rendam dengan air hangat dapat mengurangi rasa sakit karena merelaksasi
spingter anus. Sedangkan rendam air es dapat mengurangi rasa sakit pada trombosis akut.
Pembedahan

HIST (Hemorrhoid Institute of South Texas) menetapkan indikasi tatalaksana


pembedahan hemoroid antara lain:
• Hemoroid internal derajat II berulang.
• Hemoroid derajat III dan IV dengan gejala.
• Mukosa rektum menonjol keluar anus.
• Hemoroid derajat I dan II dengan penyakit penyerta seperti fisura.
• Kegagalan penatalaksanaan konservatif.
• Permintaan pasien.
Pembedahan yang sering dilakukan yaitu:

Skleroterapi, tindakan penyuntikan larutan kimia, seperti 5% fenol dalam minyak nabati. Penyuntikan diberikan
ke submukosa di dalam jaringan areolar yang longgar dibawah hemoroid interna agar timbul peradangan steril
yang kemudian menjadi fibrotik dan meninggalkan parut. Terapi ini efektif pada hemoroid derajat I dan II.
Pembedahan yang sering dilakukan yaitu:

Rubber band ligation. Ligasi jaringan hemoroid dengan rubber band menyebabkan nekrosis iskemia, ulserasi
dan scarring yang akan menghsilkan fiksasi jaringan ikat ke dinding rektum.

Dengan bantuan anuskop, mukosa di atas hemoroid yang menonjol dijepit dan ditarik atau dihisap ke dalam
tabung ligator khusus. Gelang karet di dorong dari ligatir dan ditempatkan secara rapat di sekeliling mukosa
pleksus hemoroidalis tersebut. Nekrosis karena iskemia terjadi dalam beberapa hari. Mukosa bersama karet
akan lepas sendiri. Fibrosis dan parut akan terjadi pada pangkal hemoroid tersebut.
Pembedahan yang sering dilakukan yaitu:

Hemoroidektomi. Terapi bedah


diindikasikan untuk pasien hemoroid
derajat III atau IV dan pasien dengan
keluhan perdarahan berulang atau
anemia yang tidak sembuh dengan terapi
konservatif. Prinsip yang harus dilakukan
pada hemoroidektomi adalah eksisi
hanya dilakukan pada jaringan yang
benar-benar berlebih dan diusahakan
tidak mengganggu kulit atau anoderm
serta spingter anus
Pencegahan

Konsumsi serat 25-30 gram sehari. Makanan tinggi serat seperti buah-buahan, sayur-mayur,
dan kacang-kacangan menyebabkan feses menyerap air di kolon. Hal ini membuat feses
lebih lembek dan besar, sehingga mengurangi proses mengedan dan tekanan pada vena
anus.

Minum air sebanyak 6-8 gelas sehari

Mengubah kebiasaan buang air besar. Segera ke kamar mandi saat merasa akan buang air
besar, jangan ditahan karena akan memperkeras feses. Hindari mengedan.
Prognosis

Pada umumnya, kasus hemoroid dapat sembuh dengan spontan atau


pun dengan pengobatan konservatif. Namun, tingkat rekurensi
pengobatan konservatif lebih tinggi dari pada tindakan pembedahan
yaitu 10-50% dalam 5 tahun, sedangkan pada tindakan pembedahan
siperkirakan 26%.

Anda mungkin juga menyukai