Anda di halaman 1dari 15

TINGKAT KONTROL SISTEM

SARAF OTONOM
Sistem Saraf manusia

Tubuh manusia dapat dilihat sebagai suatu sistem saraf


yang dapat berubah-ubah kinerjanya bergantung antara
lain pada perubahan rangsangan dari lingkungannya.

Dalam rangka mempelajari perubahan kapasitas tubuh


manusia sebagai suatu sistem, termasuk mempelajari
berbagai sistem organ serta pola komunikasi antar
sistem organ tersebut, perlu diketahui pula peran sistem
pengendali tubuh berupa saraf
Sistem saraf otonom tergantung sistem saraf pusat,
dan antara keduanya di hubungkan dalam urat-urat
saraf aferen dan eferen.

Dalam hal ini juga memiliki sifat-sifat yang seolah-olah


sebagai bagian saraf pusat yang telah bermigrasi dari
saraf pusat guna mencapai kelenjar, pembuluh darah,
jantung, paru-paru dan usus. Oleh karena sistem saraf
otonom itu terutama berkenaan dengan pengendalian
organ-organ dalam secara tak sadar.
Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf
sadar dan sistem saraf tak sadar atau saraf
otonom. Sistem saraf sadar berfungsi untuk
mengontrol kegiatan tubuh yang cara kerjanya
diatur oleh otak.

Sedangkan saraf otonom


berfungsi untuk mengontrol
kegiatan tubuh yang cara
kerjanya tidak dapat diatur
otak, seperti sekresi keringat,
denyut jantung dan gerak
saluran pencernaan.
ORGANISASI SISTEM SARAF

Otak (Brain)
Sistem Saraf Pusat
Saraf sum2 tulang belakang
(Spinal cord)

Sistem Saraf Saraf otak (cranial nerves 12 pasang)


Peripheral
Saraf sum2 tulang belakang (spinal
nerves 31 pasang)

Sistem Saraf Saraf simpatik


Otonom
Saraf parasimpatik
FUNGSI PERSARAFAN

Melakukan pemantauan
atau pemonitoran dan
pengontrolan setiap
kegiatan tubuh, dalam
keadaan bangun atau
Jaringan saraf kompleks tidur.
(sistem persarafan)
Menerima,
mentransmisi,
menyimpan, merespon
rangsangan/informasi
(stimulus/stimuli) yang
datang dari dalam atau
luar
Struktur Sel Saraf

Satuan struktur sistem saraf terdiri dari Sel Saraf


(neuron/nerve cell). Neuron terdiri dari:
Badan sel (cell body/perykaryon/soma);
Dendrit (cabang2 sel saraf-mengantar ransang/informasi dari
atau ke badan saraf);
Dalam badan sel—inti sel saraf. Ada badan saraf yg berlokasi di
dalam, dan di luar sistem saraf pusat (simpul saraf—ganglion).
Klasifikasi Saraf
Menurut struktur:
Saraf berkutub 1 (unipolar neuron)
Saraf berkutub 2 (bipolar neurons)
Saraf berkutub 3 (multipolar neurons)
Menurut fungsinya:
Saraf sensoris (sensory/afferent neuron)->pembawa informasi/
impuls dari indera (receptor) ke saraf pusat=>termasuk saraf
berkutub 1, kecuali saraf retina mata, alat2 dalam telinga, alat
pengecap dan pembau termasuk saraf sensori 2 kutub.
Saraf motorik
(motoric/efferent neuron):
pembawa informasi/
perintah/impuls dari
otak/saraf pusat ke alat2
gerak/organ tubuh/kelenjar.
Saraf ini termasuk 3 kutub.
Saraf asosiasi (assosiation/internuncial neuron)-> membawa
impuls/informasi (bila ada) dari sel saraf yang 1 ke yang lainnya,
yg terjadi di dalam sistem saraf pusat. Saraf ini termasuk 3
kutub.
SARAF OTONOM Simpatis dan parasimpatis

Saraf simpatik mempercepat denyut jantung,


memperlambat proses pencernaan, merangsang
ereksi, memperkecil diameter pembuluh arteri,
memperbesar pupil, memperkecil bronkus dan
mengembangkan kantung kemih,

saraf parasimpatik dapat memperlambat


denyut jantung, mempercepat proses
pencernaan, menghambat ereksi, memperbesar
diameter pembuluh arteri, memperkecil pupil,
mempebesar bronkus dan mengerutkan
kantung kemih.
Sistem simpatis terdiri dari serangkaian urat kembar yang
bermuatan ganglion-ganglion. Urat-urat itu bergerak dari
dasar tengkorak yang terletak di depan kolumna vertebrata,
kemudian berakhir pada pelvis di depan koksigis sebagai
ganglion koksigeus.

Ganglion-ganglion itu tersusun berpasangan dan


disebarkan dari daerah2 berikut:
Daerah leher : 3 pasang ganglion servikal
Daerah dada : 11 pasang ganglion torakal
Daerah pinggang : 4 pasang ganglion lumbal
Daerah pelvis : 4 pasang ganglion sakral
Didepan koksigis : Ganglion kogsigens
Cara kerja saraf simpatik selalu berlawanan dengan saraf
parasimpatik (bersifat antagonis).
Simpatik Parasimpatik
 Memperbesar pupil mata  Mengecilkan pupil mata
 Menghambat keluarnya air ludah (saliva)  Membantu (stimulasi) keluarnya air ludah (saliva)
 Meningkatkan ekskresi keringat dan sekresi getah  Menurunkan ekskresi keringat dan sekresi getah
pancreas pancreas
 Menghambat sekresi enzim pada kelenjar  Menstimulasi sekresi enzim pada kelenjar
pencernaan pencernaan
 Menghambat kontraksi kandung kemih (vesica  Mengerutkan kantung kemih (vesica urinaria)
urinaria)  Memperlambat denyut jantung
 Mempercepat denyut jantung  Mengurangi volume darah
 Menambah volume darah  Mempersempit pembuluh darah koroner
 Memperbesar pembuluh darah koroner  Memperbesar pembuluh darah arteri paru-paru dan
 Mempersempit pembuluh darah arteri paru-paru arteri pada organ kelamin
dan arteri pada organ kelamin  Mempersempit cabang tenggorok (bronkhia)
 Melebarkan cabang tenggorok (bronkhia)  Melebarkan kura (limpa)
 Mengkerutkan kura (limpa)  Tidak berpengaruh pada kontraksi dan relaksasi
 Menyebabkan kontraksi (meremas) rahim pada saat rahim
kehamilan dan relaksasi rahim pada saat tidak  http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/0
OTAK KITA LEBIH KOMPLEKS DARI KOMPUTER TERCANGGIH
DI DUNIA DAN MEMILIKI LEBIH DARI 100.000.000.000 SEL
SYARAF MELEBIHI JUMLAH BINTANG DI GALAKSI BIMA SAKTI.
SETIAP SEL SARAF TERHUBUNG DENGAN
LEBIH DARI 100.000 SEL SYARAF YANG LAIN

Anda mungkin juga menyukai