Anda di halaman 1dari 15

PEMILIHAN TENDIK BERPRESTASI

SUBDI KERSHARLINDUNG
TAHUN 2018
LATAR BELAKANG
■ Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tantang Sisdiknas, Pasal 41(3):
Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memfasilitasi satuan
pendidikan dengan pendidik dan tenaga kependidikan yang diperlukan
untuk menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu.
■ Diperlukan tata kelola pendidikan yang baik melalui insan pendidikan
yang profesional khususnya kepala sekolah dan pengawas sekolah
■ Bahwa kepala sekolah dan pengawas sekolah merupakan “key person”
dalam menentukan kualitas mutu pendidikan
TUJUAN

 Menggeser paradigma dan mengubah mindset kepala sekolah


dan pengawas sekolah dalam pemenuhan tugas dan fungsi yang
selama ini sering diperspesikan sebagai suatu rutinitas menjadi suatu
gerakan layanan mutu pendidikan yang bermutu, berkeunggulan
dan kompetitif.
 Memberi nilai tambah dalam pengelolaan layanan pendidikan
melalui aktualisasi ide-ide, wawasan dan pengalaman terbaik
mereka (best practices) yang selanjutnya diharapkan dapat
terdesiminasi di lingkungan kerja maupun dalam skala yang lebih
luas.
 Membangun semangat daya saing yang sehat dalam bentuk
diseminasi dan kompetisi sebagai salah satu mekanisme untuk
melahirkan proses maupun hasil yang kompetitif dalam
pengeloalan satuan pendidikan
MEKANISME

 Pemilihan tenaga kependidkan berpresatasi


dilaksanakan secara berjenjang dari tingkat
kabupaten/kota (untuk jenjang SD dan SMP), tingkat
provinsi (untuk jenjang dasar dan menengah), dan
tingkat nasional bagi Juara I/finalis dari masing-masing
provinsi.
 Pada tingkat nasional, pemilihan dilakukan melalui
proses penilaian dalam 2 tahap yaitu: 1) Penilaian esensi
(portofolio, best practices dan essay), dan 2) penilaian
presentasi.
KAJIAN REGULASI
Hakekat Pendidikan
UU No
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta
2/1989
Pasal 1(1)
didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau
latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk


mewujudkan suasana dan proses pembelajaran agar
UU No peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
20/2003
Pasal 1(1) dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdaasan, ahlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan Negara
KAJIAN REGULASI

Fungsi Pendidikan
UU No Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan
2/1989 kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan
Pasal 3 martabat manusia Indonesia dalam rangka mewujudkan
tujuan nasional.

UU No Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan


20/2003 kemampuan dan membentuk watak serta
Pasal 3 peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa
KAJIAN REGULASI

Tujuan Pendidikan
Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa
UU No dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu
manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha
2/1989 Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
Pasal 3 keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang
mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan
dan kebangsa.

UU No
20/2003 Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses
Pasal 4(3) pembudayaan dan pemberdayaan peserta
didik yang berlangsung sepanjang hayat
Perubahan Pedagogi Pendidikan
DARI MENJADI
LOTS HOTS
• Terpusat pada guru • Terpusat pada siswa
• Medium tunggal • Multimedia
• Kerja individu • Kerja kolaboratif
• Pembelajaran pasif • Pembelajaran aktif
• Hanya konteks buatan • Konteks buatan +Problem nyata
• Pendekatan didaktik • Pendekatan dialogis
• Penyelesaian masalah • Formulasi masalah
• Berfikir monologis/konvergen • Berpikir kritis/divergen
PS dan PS yang critical thinker
• Teliti, cermat, hati-hati dan sabar dalam melakukan suatu analisis
• Mampu memaparkan suatu situasi dari sudut pandang yang berbeda
(out of the box)
• Mendukung sudut pandang dengan argumen dan bukti-bukti yang
kuat
• Menformulasikan masalah, menganalisisnya sesuai dengan dukungan
data dan informasi kemudian membangun kesimpulan yang kuat.
Hubungan antara Belajar, Pembelajaran, dan HOTS

Belajar dapat dimaknai sebagai perubahan tingkat laku secara


Belajar
sadar melalui proses berpikir dan mengolah pengalaman mental
intelektual

Pembelajaran merupakan pengkondisian aktifitas belajar


sedemikian rupa sehingga seseorang mendapatkan
Pembelajaran pengetahuan baru atau mentransformasikan pengetahuan ke
dalam struktur kognitifnya

Seberapa optimal pengalaman belajar terekplorasi dalam proses


pembelajaran itulah yang menentukan kadar HOTS seseorang
HOTS? dalam aktifitas belajarnya (pengkondisian yang memungkinkan PD
mengeksplorasi pengalaman belajarnya secara optimal/proses
koginitif yang kompleks)
NILAI-NILAI
YANG MENCERMINKAN KEMAJUAN DAN KETERBELAKANGAN

Nilai-Nilai dasar kemajuan Nilai-nilai dasar keterbelakangan


PRODUK • Rasa Malu&Harga Diri • Rai gedheg@Rendah Diri
PENDIDIKAN • Kerja Keras • Kerja lembek PRODUK
PENDIDIKAN
YANG • Rajin & Disiplin • Malas & Seenaknya YANG TIDAK
BERKEMAJUAN • Hidup Hemat & Produktif • Boros & Konsumtif BERKEMAJUAN
• Gandrung Inovasi • Resisten Inovasi
• Menghargai Prestasi • Askriptif & Primordial
• Sistematis & Terorganisasi • Acak & Difusi
• Empati Tinggi • Antipati Tinggi
• Rasional/Impersonal • Emosional/Personal
• Sabar dan Syukur • Pemarah dan Penuntut
• Amanah (high trust) • Tidak bisa dipercaya
• Visi jangka panjang • Visi jangka pendek

Sumber: Tri Prananji, 2004 (dikutif Zuhal,2010)


SKEMA HOTS
PIAGET Perkembangan kognitif

GAGNE Pemrosesan informasi

BRUNER Penemuan HOTS

VIGOTSKY Kontruktivisme
4C

AUSUBEL Bermakna
SKEMA HOTS DALAM PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN ABAD 21
Penilaian

Kompleksitas
Stimulan

Ekplorasi
Pembelajaran pengalaman
belajar
4C

(C3),C4,C5,C6

Proses Kognitif
PEDOMAN
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai