Anda di halaman 1dari 16

KALAZION

Oktavia Putri Masnaly


2131210050
Definisi

• massa yang dihasilkan dari peradangan granulomatosa


kronis pada kelenjar Meibom.
• terjadi penyumbatan kelenjar Meibom.
• Kebanyakan mengarah ke permukaan konjungtiva yang
mungkin sedikit memerah atau meninggi
• Jika ukurannya cukup besar, dapat menekan bola mata,
mengganggu penglihatan atau mengganggu secara
kosmetik.
Palpebra
Patofisiologi

• Nodul terlihat atas sel imun yang responsif terhadap


steroid, termasuk jaringan ikat makrofag seperti
histiosit, sel raksasa multinucleate plasma, leukosit dan
eosinofil.
• Kerusakan lipid yang mengakibatkan tertahannya
sekresi kelenjar, kemungkinan karena enzim dari
bakteri, membentuk jaringan granulasi dan
mengakibatkan inflamasi.
• proses granulomatous yang membedakannya dari
hordeolum internal atau eksternal
• Secara klinik, nodul tunggal (jarang multipel) yang agak
keras berlokasi jauh di dalam palpebra atau pada tarsal.
• Eversi palpebra mungkin menunjukkan kelenjar meibom
yang berdilatasi.
Etiologi

• mungkin timbul spontan karena adanya sumbatan pada


saluran kelenjar atau dari hordeolum internum.
• karena minyak dalam kelenjar terlalu pekat untuk
mengalir keluar kelenjar atau saluran kelenjar minyak
yang tersumbat -> produksi minyak tertimbun di dalam
kelenjar dan membentuk tembel di palpebra.
• Kelenjar dapat pecah, mengeluarkan minyak ke jaringan
palpebra sehingga menyebabkan inflamasi dan kadang-
kadang jaringan parut.
Manifestasi klinis

• Benjolan pada kelopaka mata, tidak hiperemis dan tidak


ada nyeri tekan.
• Pseudoptosis
• Kadang-kadang mengakibatkan perubahan bentuk bola
mata akibat tekanannya sehingga terjadi kelainan refraksi
pada mata tersebut.
• Pada anak muda dapat diabsobsi spontan.
Penegakan Diagnosis

• Anamnesis : riwayat pembesaran dari waktu ke waktu,


dan mungkin ada riwayat infeksi pada kelopak mata yang
nyeri sebelum terbentuk kalazion
• Pemeriksaan tes penglihatan pada kedua mata serta
inspeksi pada wajah terutama pada palpebra dan
matanya.
• Pemeriksaan histologis menunjukkan proliferasi endotel
asinus dan respon radang granulomatosa yang
melibatkan sel Langerhans.
• Biopsi diindikasikan pada kasus kalazion berulang karena
tampilan karsinoma kelenjar Meibom mirip dengan
kalazion.
Penatalaksanaan

• Dikompres dengan handuk yang telah direndam air


hangat selama 5-10 menit, dilakukan 4x sehari untuk
mengurangi pembengkakan dan memudahkan drainase
kelenjar. Dianjurkan memijat area kalazion dan tidak
boleh digaruk
• Pemberian antibiotik dipelukan apabila dicurigai infeksi
bakteri.
• Injeksi steroid untuk meredakan inflamasi.
• Gejala memberat dan tidak sembuh selama beberapa
minggu -> operasi. Indikasi operasi : terjadinya
penurunan penglihatan, pembengkakan yang tidak
berakhir, atau mengganggu dalam segi kosmetik.
Komplikasi

• Rusaknya sistem drainase pada kalazion dapat


menyebabkan trichiasis, dan kehilangan bulu mata.
• diperlukan biopsi pada kalazion berulang untuk
menyingkirkan adanya keganasan.
• apabila massa pada palpebra telah mengubah kontur
kornea -> astigmatisma.
• kalazion dengan drainase sebagian -> massa jaringan
granulasi prolapsus di atas konjungtiva atau kulit.
Prognosis

• Terapi bisanya berhasil dengan baik.


• drainase krang baik -> kalazion berulang.
• tidak diobati-> terdrainase secara spontan, lebih sering
persisten menjadi inflamasi akut intermitten.
• Bila terjadi kalazion berulang beberapa kali sebaiknya
dilakukan pemeriksaan histopatologik untuk menghindari
kesalahan diagnosis dengan kemungkinan keganasan.
Daftar Pustaka
• Afyudin M. 2010. Anatomi dan Fisiologi Mata. Online. Diakses dari
https://www.scribd.com/doc/32102110/Anatomi-Dan-Fisiologi-Mata [28 Maret 2017]
• Vaugan daniel, Taylor asbury, Paul riordan-eva; Alih bahasa, Braham U Pendit; Editor, Diana
Susanto. 20. Oftalmologi Umum. Ed 17. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
• Mchairissy. 2011. Kalazion. Online. Diakses dari
https://www.scribd.com/doc/75827890/Kalazion [29 Maret 2017]
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai