Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pendahuluan
- deliberated hypotension,
- induced hypotension
- controlled hypotension
FISIOLOGI KARDIOVASKULAR
autoregulasi otak:
Otak - MAP: 60 – 140 mmHg
- PaCO2
Jantung - PaO2
Paru
Cerebral perfusion
Ginjal Pressure
CPP = MAP - TIK
Hepar
Efek hipotensi pada organ tubuh
Hipotensi ≈ Kebutuhan
Otak O2 metabolisme miokard
≈ hipoksia/iskemia
Jantung Hipotensi sistemik
progresif :menghilangkan
autoregulasi jantung.
Paru
Pada pasien normotensi,
Ginjal perubahan EKG iskemik
akan terlihat pada
tekanan diastolik dibawah
Hepar 30-40 mmHg.
Efek hipotensi pada organ tubuh
Tehnik hipotensi kendali
Otak menyebabkan
peningkatan ruang rugi
Jantung dan PaCO2,
Hepar
Efek hipotensi pada organ tubuh
Aliran darah ginjal setara
Otak dengan 20-25 % dari
Cardiac output.
Jantung Ginjal mempunyai
autoregulasi yang baik
pada MAP 60-160
Paru mmHg.
Produksi urine akan
Ginjal
kembali normal setelah
normotensi pada pasien
normovolemik.
Hepar
Efek hipotensi pada organ tubuh
Aliran darah hepar akan
Otak berkurang karena tidak
mempunyai autoregulasi
Jantung (tergantung pada tekanan
arteri).
Penurunan MAP hingga
Paru 50-60 mmHg cukup aman
karena tidak terjadi
perubahan fungsi hepar.
Ginjal
Hepar
PERDARAHAN INTRAOPERATIF
Faktor pasien
Vaskular (volume, tekanan, patologi, integritas)
Hematologik (koagulasi, trombosit, humoral, penyakit)
Neurogenik (mekanisme sirkulasi, distribusi darah, pooling)
Keadaan jaringan (anatomik, perdarahan, inflamasi,
kondisi patologis )
Lapangan operasi?
TEHNIK HIPOTENSI KENDALI
Tujuan
menurunkan jumlah perdarahan
Indikasi:
Bedah saraf tertentu
Prosedur - prosedur ortopedik besar ( total hip artroplasti atau
operasi tulang belakang yang rumit, )
pembedahan tumor yang besar,
pembedahan daerah kepala dan leher,
beberapa prosedur bedah plastik,
bedah mikroskopik
menolak untuk dilakukan transfusi darah.
TEHNIK HIPOTENSI KENDALI
Kontraindikasi
Kurang pengalaman dan pemahaman
hipotensi kendali
Ketidakmampuan untuk memonitor pasien
secara cermat,
Berbagai penyakit yang mempengaruhi
perfusi, oksigenasi dan fungsi organ
Usia tua sekali atau usia muda sekali
Hipovolemia & anemia berat,
Komplikasi
Otak:hipoperfusi dan iskemia jaringan pusing,
sulit dibangunkan, anoksia, trombosis atau infark
serebrum,
Mata: pandangan kabur akibat trombosis arteri
retina sampai kebutaan
Ginjal:oliguria, anuria sampai gagal ginjal.
Jantung:trombosis koroner, infark, sampai henti
jantung,
Kardiovaskular :kolaps atau Rebound hipertension
Monitoring
1) Pengukuran tekanan darah arteri dari waktu ke waktu
2) Monitor EKG
3) Pemeriksaan AGD
4) Monitor pulse oksimetri dan suhu harus rutin
dilakukan.
5) Jika diperkirakan akan terjadi kehilangan banyak
darah, pemasangan CVC diperlukan.
6) Pemantauan produksi urin untuk memantau fungsi
ginjal dan perfusi jaringan
7) Pemantauan elektrolit, hematokrit
8) Monitor fungsi neurologis menggunakan EEG untuk
memantau gelombang otak dan iskemia serebral.
TEHNIK FISIOLOGIS
Pengaturan posisi
Pelaksanaan anestesia yang baik
(smooth),
Ventilasi mekanik
Pengaturan Posisi Pasien
Pelaksanaan Anestesia Yang Baik