Anda di halaman 1dari 18

FARMAKOGNOSI

TUJUAN :
Dapat memahami konsep2 dalam
farmakognosi, ruang lingkup serta
hubungannya dengan ilmu-ilmu
pengetahuan lain dan mampu
memanfaatkaannya dalam melakukan
analisis dan evaluasi bahan obat alami.
Pokok bahasan

• Terpenoid
• Minyak Atsiri
• Resin
• Minyak Lemak
PUSTAKA:
1. Clause E.P, (1961), Pharmacognosy, 4th, Lea & Febriger,
Philladelphia, USA.
2. Evans WC, 2002, Pharmacognosy, 15th ed. WB Saunders, New
York, U.S.A.
3. Heinrich M., cs, 2004 Fundamental of Farmmacognosy and
Phytotherapy Churchill Livingstone, London.
4. Hsu H.Y., Chen, Y.P., Hong, M., (1982), The Chemical
Constituents of oriental Herbs, Oriental Healing Arts Institute,
Taiwan .
5. Robbers JE, cs, 1996, Pharmacognosy and Pharmakology
Technology, Lea & Febiger, Philadelphia USA.
6. Tyler, V.E, Brady L.R., Robers, (1988), Pharmacognosy, 9th Ed.,
Lea & Febriger, Philadelphia, USA.
7. Youngken H.W., 1950, Text Book of Farmacognosy 6th,
MCGraw Hill Book Co. Ing, New york, USA
8. Harborne J.B, 1987, Metode Fitokimia , Penerbit ITB Bandung.
9. Heinrich.M., Barner J., Gibbons S., Williamson EM., 2009.
Farmakognosi dan Fitoterapi Terj. Winny R.S at al., Penerbit
Buku Kedokteran. Jakarta.
10.Anonim, Materia Medika Indonesia Jilid I s/d VI, Jakarta.
Terpenoid
• Senyawa yang berasal dari
molekul satuan isoprena H 3C
(C5H8)
C CH CH 2
• Kerangka karbonnya
dibangun oleh H2C
penyambungan 2 atau lebih isoprena
satuan C5

Penggolongan berdasarkan jumlah satuan tersebut :


dua (C10), tiga (C15), empat (C20) enam (C30) atau
delapan (C40) satuan
Golongan Utama Terpenoid Tumbuhan
Jumlah Jumlah Golongan Jenis utama dan
satuan sumbernya
Karbon
isoprena
1 C5 Isoprena • Hemiterpena dalam tumbuhan
Hamamelis japonica
2 C10 Monoterpenoid • Dalam minyak atsiri tumbuhan
(misalnya : mentol dari Menthae)
3 C15 Seskuiterpenoid • Seskuiterpena dalam minyak
atsiri.
Seskuiterpen lakton (terutama
dalam Compositae)
4 C20 diterpenoid • Asam giberelat dalam
tumbuhan giberelin
6 C30 triterpenoid • Sterol ( misal : sitosterol)
Triterpena ( misal : β-amirin)
Glikosida jantung
8 C40 Tetraterpenoid • Karotenoid (misal: β-karotena)
n Cn Poliisoprena • Karet (misal: dalam Hevea
brasiliensis), lateks.
Bagaimana terbentuknya Terpenoid ?
• Terpen berasal dari sejumlah
reaksi ekstensif antara 2
unit C5 : dimetilalilpirofosfat
(DMPP) dan isopentenil
pirofosfat (IPP)  produk ini Isoprena Isopentana
akan memiliki berbagai
struktur berkarbon lima.

• DMPP dan IPP dibiosintesis


dari 1 sumber yaitu asam
mevalonat atau
OPP
deoksisilulosa fosfat. OPP

DMPP IPP
Minyak atsiri ( Volatile Oil)
Minyak atsiri :
adalah bahan yang berbau yang terdapat dalam berbagai
bagian tanaman, mudah menguap pada suhu kamar.

Disebut juga :
• minyak menguap (volatile oil),
• minyak eteris (eterial oil)
• minyak esensial (esential oil) karena adanya komponen
tanaman yang mempunyai “essences” atau berbau (odoriferous)

Sifat : tidak berwarna sesuai dengan persyaratan terutama waktu


masih segar. Pada penyimpanan lama dapat teroksidasi dan
seperti resin sehingga warnanya  lebih gelap.

Penyimpanan : harus disimpan di tempat dingin, kering, tertutup


kedap, sebaiknya penuh (tidak kosong lebih dari setengahnya),
wadah dari gelas
Cara identifikasi awal minyak atsiri
Pemerian :
Cairan jernih ; bau seperti bagian tanaman asalnya.
Bau periksa dengan meneteskan 1 tetes minyak dengan 10 ml air;
rasa diperiksa air dengan mencampurkan 1 tetes minyak dengan
2 g gula

Identifikasi:
a. Teteskan 1 tetes minyak keatas airpermukaan air tidak boleh
keruh.

b. Pada sepotong kertas teteskan 1 tetes minyak yang diperoleh


dg cara penyulingan uap minyak menguap sempurna tanpa
meninggalkan noda transparan.

c. Kocok sejumlah minyak dg lar. NaCl P volume sama, biarkan


memisah volume lapisan air tidak boleh memisah.
Identifikasi lebih lanjut
 Bobot per ml (BJ)
 Indeks bias :
Indeks bias suatu zat (n) adalah perbandingan kecepatan cahaya
dalam hampa udara dengan kecepatan cahaya didalam zat
tersebut.

Indeks bias dapat pula didefinisikan  perbandingan sinus sudut


datang dengan sinus sudut bias.

Kecuali dinyatakan lain indeks bias dinyatakan dengan


menggunakan sinar natrium dengan panjang gelombang
589,3 nm pada suhu 20o.
Alat untuk menentukan indeks bias adalah Refraktometer

.
 Rotasi optik
Rotasi optik adalah besar sudut pemutaran bidang polarisasi
yang terjadi jika sinar terpolarisasi dilewatkan melalui cairan.
Kecuali dinyatakan lain, pengukuran dilakukan menggunakan
sinar natrium pada lapisan cairan setebal 1 dm pada suhu 20oC.

 Rotasi jenis.
Rotasi jenis adalah besar sudut pemutaran bidang polarisasi
yang terjadi jika sinar terpolarisasi dilewatkan melalui cairan
setebal 1 dm yang mengandung 1 g zat tiap ml.

[α ] = 100α = 100α
lc ldp
[α ] = rotasi jenis d = kerapatan larutan
α = rotasi optik p = jumlah g zat tiap
l = tebal larutan dalam dm 100 g larutan.
c = jumlah g zat tiap 100 ml larutan

Kecuali dinyatakan lain, pengukuran dilakukan pada suhu 20o C,


menggunakan sinar natrium dengan panjang gelombang 589,3.
Cara Pembuatan Minyak Atsiri

A. Cara Destilasi : Caranya tergantung kondisi tanaman


tersebut.
1. Destilasi air (water distilation)
2. Destilasi dengan air dan uap (water & steam
distilation
3. Destilasi dengan uap langsung (steam distilation)

B. Cara peras (press)


C. Enfleurage
D. Ekstraksi dengan pelarut organik
E. Cara destruksi
1. Destilasi air (water distilation)

- untuk simplisia kering & tahan pemanasan.


- baik untuk serbuk atau yang menggumpal jika kena panas.
- terbatas untuk bahan yang tidak dapat dengan cara
penyulingan lain.
2. Destilasi dengan air dan uap
(water & steam distilation)
- Bahan bercampur sempurna /sebagian
dg air mendidih.
- Senyawa kandungan menguap tetap
kontinu ikut terdestilasi..
- uap berpenetrasi secara merata ke
dalam jaringan bahan, suhu dapat
dipertahankan.
Bahan + air - untuk bahan segar/kering yang dapat
rusak bila dipanaskan tinggi.
- waktu relatif lebih singkat, mutu lebih
baik daripada penyulingan dengan air.
3. Destilasi dengan uap langsung (steam distilation)
- Untuk bahan segar dan tanaman yang
dipanen langsung didestilasi.
- Tekanan uap dinaikkan bertahap (1 atm
sampai 3 atm.)
- Suhu harus diawasi spy tidak melampaui
”super heated steam”  dekomposisi,
resinifikasi.
Destilasi dengan uap langsung
(steam distilation) skala industri
B. Cara peras (press)
Untuk Minyak atsiri yang tidak dapat didestilasi tanpa
peruraian.
Contoh : Ol. Citri, Ol. Bergamot

C. Enfleurage
-Cara pembuatan minyak atsiri dengan menggunakan
penjerap lemak atau minyak lemak tidak berbau yang
dibuat lapisan tipis pada plat kaca.
Helaian bunga ditempatkan di atas lapisan lemak kemudian
ditutup beberapa jam, diganti berulang-ulang dengan
bahan segar.
Minyak yang diserap oleh lapisan lemak diekstraksi dengan
alkohol.
- Digunakan untuk minyak atsiri dari bahan segar yang
sangat sangat sedikit jumlahnya (mahkota bunga).
- Digunakan untuk parfum.
D. Ekstraksi dengan pelarut organik
1. Digunakan pelarut organik eter minyak bumi atau
benzena.
- Keuntungan : temperatur dapat diatur
minyak berbau alamiah
- Digunakan di industri parfum.

2. Ekstraksi dengan CO2


- Semua tanaman kering dpt langsung diekstraksi
menggunakan CO2 pada tekanan tertentu.
- CO2 bekerja spt pelarut lain,
- Banyak digunakan di industri parfum.
Keuntungan Pemilihan CO2 :
• Tidak berwarna , tidak berbau, tidak berasa
• Tidak dapat terbakar
• Murah dan mudah diperoleh
• Mudah dihilangkan tanpa meninggalkan bekas
• Viskositas rendah shg dapat berpenetrasi dg baik
• Suhu dan tekanan dapat diatur dengan pemisahan
selektif.

Kekurangan penggunaan CO2 :


Kelarutan senyawa dalam CO2 cair
BM < 250 larut baik : monoterpena hidrokarbon
BM 250-400 kurang baik
BM > 400 hampir tidak larut : malam, polifenol,
Karbohidrat, karoten, klorofil dll.
E. Cara destruksi

• Mendestilasi tanpa air  oleum empyrematicum


kayu /resin dari suku Pinaceae atau Cupresacae
dipanaskan tanpa air  terurai  terbentuk zat
menguap.
Hasil destilasi terpisah 2 lapis y.i :
Lap. 1  Lap. air mengandung metil alkohol (wood
nafta) dan asam pirolignat.
Lap. 2  cairan seperti ter.

Anda mungkin juga menyukai