Anda di halaman 1dari 63

Eksipien Sediaan Farmasi

Nuryanti, M.Sc., Apt


Laboratorium Farmasetika Jurusan
Farmasi FIKES UNSOED
Komposisi Sediaan Farmasi

•1. Bahan Aktif


•2. Eksipien utama
•3. Eksipien Pendukung
Defenisi Eksipien :

•Adalah zat yang digunakan sebagai


bahan tambahan/pendukung dalam
suatu formula sediaan, bersifat
inert dan tidak mempunyai efek
farmakologi
Funsi eksipien
Fungsi Eksipien Utama
Pendukung
• Memfasilitasi kondisi • Untuk
massa suatu sediaan menyempurnakan
obat agar sediaan yang dibuat
memudahkan proses • Corrigen saporis
produksi atau • Corrigen coloris
memperbaiki pola
• Corrigen odoris
disolusi zat berhasiat
Sifat eksipien yang diperlukan
Stabil secara fisik dan kimia

Bebas mikroorganisme patogen

Dapat mendukung bioavailabilitas

Tersedia dalam perdagangan secara berkesinambungan

Harga terjangkau

Sifat fungsionalnya

Dapat distandarisasi (komposisi dan karakter yang konsisten)


Tujuan Penggunaan Eksipien
Bahan pembantu selama proses pembuatan sediaan
berlangsung

Mencegah, mendukung atau meningkatkan stabilitas dan


bioavailabilitas

Membantu identifikasi produk

Meningkatkan atribut lainnya seperti keamanan, efektivitas


produk obat selama penyimpanan atau penggunaan
Persyaratan Eksipien
• Tidak boleh berinteraksi (fisika & kimia)
Inert • Tidak memberikan efek farmakologi dan reaksi alergi

Stabil secara fisik dan • Pada penyimpanan sebelum digunakan


kimia • Selama proses pembuatan sediaan obat

Bebas mikroba • Mikroba dapat menghidrolisis/mendegradasi


perusak dan patogen eksipien

Tersedia dalam
perdagangan

Harga relatif murah


Proses Interaksi Eksipien

Interaksi • menguntungakan
eksipien • merugikan

• Fisika
Penggolongan • Kimia
interaksi • Fisiologis/Biofarmasi

Berpengaruh • Stabilitas obat, tampilan fisik produk,


pelepasan obat (disolusi in vitro & in vivo),
pada efektivitas terapi dan gambaran efek samping
1. Interaksi Fisika

Interaksi yang tidak melibatkan perubahan kimia,


komponen tetap dalam struktur molekulnya
• Meningkatkan kelarutan zat aktif : PVP + zat aktif yang sukar
larut

Interaksi antara :

• Eksipien dengan eksipien


• Eksipien dengan bahan aktif
Interaksi Eksipien - Eksipien

Menguntungkan :
•kombinasi gum xanthan & gum
kacang locust dengan adanya air
akan menghasilkan sistem gel yang
lebih kental daripada komponennya
masing-masing pada kondisi yang
sama
Interaksi Fisika : zat aktif - eksipien
Zat aktif yang mengandung gugus amin primer vs
Selulosa mikrokristalin
• Saat disolusi dalam air:
• Dosis rendah : akan terikat pada selulosa mikrokristalin dan
tidak lepas
• Dosis tinggi : menyebabkan kegagalan proses disolusi
• Dapat diperbaiki dengan melakukan disolusi menggunakan
larutan sesuai cairan fisiologis saluran cerna atau
memodifikasinya .
• sehingga dapat mengantisipasi adsorbsi oleh derivat selulosa,
sehingga hasil perolehan lepasnya zat aktif obat dapat
ditingkatkan baik dosis rendah atau pun tinggi
Pencampuran interaktif

obat - eksipien
• Permukaan eksipien partikel besar melalui
kekuatan fisik cukup untuk berinteraksi dan
menangkap partikel kecil zat aktif obat dalam
jumlah besar.
• Sehingga dapat mengurangi kecenderungan
memisahnya obat dari eksipien
• Campuran bubuk menjadi lebih homogen dan
bacth produk lebih seragam
Pencampuran interaktif

Eksipien - eksipien
• Silika fumed (0,05% - 0,1%) berfungsi sebagai
glidan yang efektif dengan cara teradsorpsi ke
permukaan komponen lain dalam formulasi
• sehingga mengganggu kekuatan kohesif di
dalam dasar bubuk dan bubuk dapat mengalir
dengan mudah ke dalam alat pencetak tablet
Pencampuran interaktif
Eksipien - logam punc dan dies mesin tablet
Contoh Menguntungkan
• Mg stearat sebagai bahan pelincir pada proses pembuatan tablet
• Mg (kepala polar) & asam stearat (non polar) berorientasi pada
dinding mesin tablet yang menuju punch
• mampu mengurangi gaya yang dibutuhkan untuk mengeluarkan
tablet dari dies setelah pemadatan dan mencegah menempel
pada punch

Contoh Merugikan
• Mg stearat jika digunakan dalam jumlah tidak sesuai (berlebihan)
dapat mengurangi kekerasan tablet dan disolusi zat aktif
tablet/kapsul.
Interaksi Kimia

Interaksi yang melibatkan reaksi kimia

• Menghasilkan senyawa lain yang mempunyai karakteristik


yang berbeda dari senyawa asalnya (umumnya merugikan
produk)

Senyawa lain/ baru dapat berpengaruh


terhadap :
• Proses produksi, bentuk fisik sediaan, membentuk
senyawa beracun
Contoh Interaksi kimia :

Interaksi menguntungkan

• Sediaan effervescent : Interaksi antara asam organik


& garam karbonat

Interaks merugikan : menghambat efek


farmakologi
• Amin primer - gula pereduksi  basa Schiff 
senyawa amidori  melanoidin
Interaksi fisiologis

Interaksi antara eksipien dan cairan


tubuh
• Terjadi setelah obat digunakan oleh paien

Pemberian obat salut enterik dan


antasida dalam waktu bersamaan
• Pecahnya tablet salut enterik di lambung krn
antasida akan meningkatkan pH lambung
Kompatibilitas Eksipien

Tujuan uji kompatibilitas :


• Dapat dengan cepat menemukan
eksipien/proses yang harus dihindari untuk
zat aktif obat tertentu

2 tahapan uji kompatibilitas :


• Studi isotermal pada suhu tinggi
• Studi pada suhu yang terus meningkat
Persamaan Arrhenius

K¼ A = e-Ea/RT
• Laju reaksi akan meningkat 2x pada setiap
kenaikan suhu 10oC
• Suhu 40oC selama 1 bulan = 3 bulan pada
suhu 25oC
• Suhu 50oC = 6 bulan (2x3) pada suhu 25oC
• Suhu 60oC = 12 bulan (2x2x3) pada suhu 25oC
Air

Umumnya eksipien mengandung air

4 kategori air yang terkandung dalam eksipien


• 1. Air bebas : bentuk interaksi eksipien yang umum
• 2. Air terikat : jarang ditemukan
• 3. Air struktural : paling jarang ditemukan
• 4. Air kristal : terikat kuat dengan struktur kristal
Oksigen

Oksigen dapat berinteraksi dengan


bahan baku obat dan eksipien
• Ketengikan akibat pemecahan asam lemak
bebas oleh oksigen
• Dapat beraksi dengan Polietilenglikol (PEG)

Dapat dihambat dengan ditambahkan


antioksidan
Eksipien Sediaan Padat
Faktor yang perlu diperhatikan dalam
memilih eksipien untuk sediaan padat
1. Distribusi ukuran partikel

2. Densitas sebenarnya

3. Pecahan padat (solid fraction)

4. Kekuatan menarik (Tensile strength)

5. Index pengikatan (Bonding index)

6. Brittle Fracture Index (BFI)

7. Karakterisasi Sifat Kepadatan


1. Distribusi Ukuran Partikel

Mempengaruhi sifat massa tablet


• Laju alir & indeks kompresibilitas

Metode uji ukuran partikel :


• Mikromiretik : pengayakan
• Difraksi laser : particle size analyzer

Ukuran & morfologi partikel serbuk yang baik :


• Ukuran : 100 – 200 nm
• Morfologi (Scanning electron microscope (SEM) : bentuk sferis
2. Densitas sebenarnya

Serbuk merupakan material yang berpori dan


bulknya mempunyai densitas relatif yang dapat
berubah dengan penggabungan partikel
• Eksipien organik : 1,0 – 1,6 g/cm3
• Eksipien anorganik : > 2 g/cm3

Menggunakan alat : piknometri gas


3. Pecahan padat (Solid Fraction)
Serbuk adalah sistem dua fase yang terdiri dari partikel padat
yang berpori yang di dalamnya terdapat gas
• Standar SF 0,8 -0,9

SF meningkat ketika fase gas menurun

• SF = (1 – Porositas)

SF mempengaruhi :

• Tensile Strengh & tekanan kompresi


• Sifat mekanik meningkat 10% setiap kenaikan SF 0,01
4. Tensile strength

Adalah kekuatan yang diperlukan untuk memisahkan


partikel yang terdapat dalam suatu bahan
• Eksipien yang mempunyai TS relatif tinggi menunjukkan
kemampuan bahan tersebut sebagai pengikat, mampu
menghasilkan tablet yang kompak yang tidak regas

Faktor yang mempengaruhi :

• Ukuran & bentuk partikel, sifat porositas bahan


5. Indeks Pengikatan (Bonding index)

Dihitung dari kekerasan lekukan


yang dinamis dan TS dari serbuk
yang dipadatkan (Compacts)
• Mengindikasikan perluasan ikatan
partikel yang berlangsung setelah
tablet dikompresi
6. Brittle Fracture Index (BFI)

Dinyatakan sebagai kecenderungan ikatan partikel


menghilangkan tekanan dengan pemecahan
• Berdasarkan pada rasio TS material pada kondisi TS tertentu
yang diukur pada serbuk padatan tanpa atau dengan adanya
kerusakan secara makroskopik pada strukturnya

BFI maksimum adlah 1


Eksipien Sediaan Padat
Eksipien Utama : Eksipien Pendukung :

Bahan Pengisi (Filler) Plasticiser


Bahan Pengikat (Binder)
Bahan penyalut tablet
Bahan Penghancur (Disintegrant)

Bahan Pelincir (Lubrikan) Corrigen :


Antilekat (anti-adherent) • Saporis
• Odoris
Bahan Pelicin (Glidant)
• Coloris
1. Bahan Pengisi (Filler)

Berfungsi untuk :
• meningkatkan atau memperoleh massa sehingga dapat mencukupi
jumlah massa campuran sehingga mencukupi untuk dikompresi/dicetak
atau mengisi kapsul
• Memperbaiki laju alir massa, sehingga mudah dikempa

Syarat filler :
• Inert, stabil secara fisik & kimia, bebas mikroba, mendukung
bioavailabilitas, ada diperdangan, harga relatif murah

Contoh filler : Lactosa & mikrokristalin


• Mikrokristalin dapat berfungsi juga sebagai penghancur, pelincir & glidan
2. Bahan Pengikat (Binder)

Berfungsi memberikan gaya kohesif yang cukup pada serbuk


antar partikel eksipien sehingga membentuk struktur tablet
yang kompak dan kuat setelah pencetakan

Ada 3 gaya kohesi :


• Gaya Van der walls : akan meningkat apabila ukuran partikel
semakin kecil
• Tegangan permukaan antara lapisan cairan yang terdapat
pada permukaan serbuk
• Gaya elektrostatik yang muncul akibat gesekan antara
muatan serbuk
Jenis bahan pengikat

1. Bahan Pengikat Basah


• Untuk granulasi basah
• Bahan pengikat dimasukkan dalam massa tablet dalam
bentuk larutan pekat dalam air atau pelarut yang cocok
• Bahan obat yang mudah terhisrolisis oleh air/sensitif dengan
kelembaban maka dapat digunakan pelarut alkohol
(isopropil alkohol, etil alkohol, aseton aatau hidrokarbon
terklorinasi
• Mucilago gom arab (10 – 25%) Larutan gelatin (2 – 10%),
larutan etil selulosa (2 – 15%), larutan kanji 1500 (5 – 10%)
Jenis bahan pengikat

2. Bahan Pengikat Kering


•Untuk granulasi kering
•Ditambahkan ke dalam massa
tablet dalam bentuk kering
•Avicel PH 101,Avicel PH 102, Starch
1500 (5 – 10%)
Bahan Konsentrasi umum dalam Konsentrasi Umum dalam
Granul (%w/w) Formula (%w/w)
Gom akasia 10-25 2-5
Selulosa dan turunannya 5-10 1-5
Gelatin 10-20 1-5
Gelatin-akasia 10-20 2-5
Polimetakrilat 5-15 5-20
Glukosa 25-50 2-25
Polivinilpirolidon (PVP) 3-15 2-5
Pasta pati 5-15 1-5
Sukrosa 50-75 2-25
Sorbitol 10-25 2-10
Pati terpregelatinasi 2-5 1-10
Tragacanth 3-10 1-4
Natrium alginat 3-5 2-5
3. Bahan Penghancur (Disintegrant)
Berfungsi untuk memfasilitasi hancurnya tablet ketika
terjadi kontak dengan cairan saluran cerna.
• Bekerja dengan menarik air ke dalam tablet, mengembang dan
menyebabkan tablet pecah
• Tablet effervescent dengan adanya air akan terjadi reaksi asam-basa
yang menghasilkan gas CO2 dan tekanannya akan memecahkan
tablet

Disintegrant melapisi bagian dalam & luar sediaan,


ditambahkan pada :
• Fase internal : selama pembuatan granul
• Fase eksternal : setelah granulasi
Jenis Disintegran dan Penggunaannya
dalam Formula
Disintegran Konsentrasi (%w/w)
Pati USP 5-20
Pati alami (jagung, kentang 1-20
Pati terpregelatinasi 5-10
Pati 1500 5-15
Avicel (mikrokristalin selulosa) 5-15
Asam alginat 5-10
Explotab/promogel (Na Starch glycolate) 2-8
Guar gum 2-8
PVP 0,5-5
MC, Na CMC, HPMC 5-10
4. Bahan Pelincir (Lubrikan)

Berfungsi mengurangi gesekan antara dinding


tablet dengan dinding die pada saat tablet akan
ditekan ke luar

2 mekanisme proses pelincir

• Pelincir dengan cairan (fluid-lubrication)


• Pelincir dengan pelapisan (boundary lubrication)
Jenis lubrikan
Larut air :
Bahan Persen
Tidak laut air : penggunaan (%)
Asam borat) 1
Bahan Persen rata-rata
(%)
Na benzoat + Na 1-5
Stearat (Mg, Ca, Na) ¼-2 asetat
NaCl 5
Asam stearat ¼-2
DL-Leusin 1-5
Sterotex ¼ -2
Carbowax 4000 1-5
Talc 1-5
Carbowax 6000 1-5
Wax 1-5
Na oleat 5
Stearowet 1-5
Na benzoat 5
Na asetat 5
Na Lauril sulat 1-5
Mg Lauril sulfat 1-2
5. Anti lekat (Anti-adherent)

Bertujuan untuk Bahan Konsentrasia (%)


Talc 1-5
mengurangi
melengket atau Pati jagung 3-10
Cab-O-Sil 0,1-0,5
adhesif bubuk DL-Leusin 3-10
dan granul pada Na lauril sulfat <1

permukaan punch Mg Sterarat <1

atau dinding die


6. Bahan Pelicin (Glidant)
Bahan Konsentrasi(%)
Silika aerogel 0,1 -0,5

Untuk memacu Silikon dioksida


Ca stearat
0,1-0,5
0,5 -2
aliran serbuk Mg stearat 0,2-2

atau granul Stearowet C 0,2-2


Seng stearat 0,2-1
dengan jalan Ca silikat 0,5-2
mengurangi Amilum, aliran kering 1-10

gesekan di antara Pati 1500


Mg lauril sulfat
1-10
0,2-2
partikel-partikel Mg karbonat 1-3
Talc 1-5
Pati jagung 5-10
Aerosil 1-3
Eksipien Sediaan Cair
Eksipien Utama : Eksipien Pendukung :

Solubilizer Bahan pembasah

Surfaktan
Pembentuk kompleks inklusi
Buffer
Bahan pensuspensi
(suspending agent)
Pengawet
Bahan Pengemulsi (emulgator)
Corrigen
Eksipien Utama : 1. Solubilizer

Pelarut sediaan Kelarutan obat dapat


ditingkatkan dengan :
cair oral • Kosolven, kontrol pH,
pengompleks & surfaktan
• air destilasi
• Propilen glikol 400 Kosolven :
• Etanol • meningkatkan polaritas pelarut
• Larutan gula • Merubah berat jenis, tegangan
permukaan , viskositas, titik
• sorbitol didih & pemanasan spesifik
Eksipien Utama :
2. Pembentuk Kompleks Inklusi
Untuk meningkatkan kelarutan dari zat
aktif dalam larutan
• Siklodekstrin
• Obat akan terdisosiasi dari kompleksnya
tanpa terjadi endapan
• Perbedaan dengan Kosolven :
• Akan membentuk presipitasi bila telah
mencapai larutan lewat jenuh
Eksipien Utama : 3. Bahan Pensuspensi

Suspending agent Golongan suspending agent


:
• Berfungsi menjaga
homogenitas pendispersian • 1. Golongan Polisakarida : gum,
alginat, karaginan
partikel bahan obat yang
• 2. Golongan semi sintetik :
tidak larut dalam air derivat selulosa (metil selulosa,
Ca-CMC, Na-CMC
Flocculating agent : • 3. Golongan tanah liat (Clays) :
bentonit, Al Mg Silikat, veegum
• Berfungsi mencegah
• 4. Golongan sintetik : karbomer,
terjadinya caking dengan karboksipolimetilen, koloidal
cara meningkatkan silikon dioksida
viskositas pembawa • 5. Golongan protein : gelatin
Eksipien Utama : 4. Emulgator
Anionik Emulsifier alam dengan berat molekul
rendah terutama yang bersifat lipofil
• Sabun (Na, K, NH4 & garam
morpholinium), Na lauril sulfat, • Mg stearat, Mg oleat, Ca stearat, Li stearat,
Na setil sulfat lanolin, kolesterol

Kationik Emulsifier alam dengan berat molekul


besar
• Laurilpiridinium klorida,
lauriltrimetilammonium klorida • Albumin, kasein, gelatin, gom arab, tragacant

Nonionik Emulsifier alam dengan berat molekul


rendah, sifat hidrofobnya lebih
• Polioksietilen lemak alkohol menonjol
eter, polioksietilen asam lemak • Polioksipropilen lemak alkohol eter,
ester laurilpiridinium aurat
Eksipien Pendukung :
1. Bahan Pembasah

Digunakan untuk membuat


Contoh :
dispersi yang homogen • Gliserin
dari partikel padat dalam
suatu cairan pembawa • Propilen glikol
• Polietilen glikol
• Dengan cara menarik lapisan
udara yang terabsorpsi pada • Manitol
permukaan partikel
• Dan memudahkan penetrasi
• Ester sorbitan
cairan pembawa ke dalam pori- • Karboksivinil polimer
pori partikel dalm suatu periode
waktu yang singkat
(carbomer,
karboksipoli-metilen)
Eksipien Pendukung :
2. Surfaktan
Berfungsi sebagai Surfaktan mengandung
bahan pembasah bagian :
dalam sediaan • Hidrofobik ;
suspensi dan emulsi • Yang larutdalam minyak
tetapi sukar larut atau tidak
larut dalam air
• Berupa rantai hidrokarbon
Surfaktan menurunkan lurus/bercabang dengan 8 –
tegangan antar 18 atam C
permukaan dan • Hidrofilik :
tegangan antarmuka • Larut dlam air, sukar/tidak
larut dlam minyak.
Klasifikasi surfaktan :

1. Surfaktan anionik 3. Surfaktan nonionik


• Surfaktan dengan gugus
kepala yang bermuatan • Surfaktan yang tidak
negatif bermuatan
• Na lauril sulfat, 2-naftalen • Poloksamer, Polisorbat
sulfonat, Dokuset natrium
4. Surfaktan zwitterion
2. Surfaktan kationik
• Surfaktan yang bermuatan
• Surfaktan dengan gugus positif dan negatif
kepala yang bermuatan positif
• Setilpiridinium klorida
• Lesitin
Eksipien Pendukung :
3. Buffer
Berfungsi untuk Dasar pemilihan
mengontrol kemungkinan Buffer :
terjadinya perubahan pH
larutan • Jika bentuk asam-basa
digunakan untuk sediaan
oral likud
Jumlah buffer yang • Memperhatikan
digunakan kestabilan obat dan
eksipien dengan buffer
• 0,01 dan 0,1 M dengan • Kompatibilitas antara
konsentrasi 0,05 dan 0,5 M buffer dan container
Eksipien Pendukung :
4. Pengawet
Berfungsi untuk Pengawet :
menjaga kestabilan • Benzil alkohol
• Bronopol
formulasi dengan
• Klorbutol
menghentikan • Klorkresol
pertumbuhan • Butil paraben, propil
mikroorganisme paraben, Metil paraben
selama produksi • Fenol
• Feniletanol
dan pemasaran
• Na benzoat
Eksipien Sediaan Semisolid : Krim
1. Komponen Fase minyak
• Kelompok Hirokarbon, Kelompok Waxes, Alkohol Bermartabat
Tinggi

2. Komponen Fase Air


• Humektan (Zat pembasah),Thickening agents (zat pengental),
Surfaktan, Air

3. Emulgators

4. Emollient
Krim : 1. Komponen Fase minyak
a. Kelompok Hidrokarbon b. Minyak lemak
Squalen Minyak zaitun
Paraffin liquidum : 1-32% Minyak coklat
Vaselin kuning : Avocado oil
• Emolient topikal krim : 10-30%
• Topikal emulsi : 4 – 25% Minyak kelapa
• Topikal oinment : ad 100 %
Paraffin padat Minyak jarak

Microcrystaline wax Minyak bunga matahari


Krim : 1. Komponen Fase minyak
c. Kelompok Waxes d. Asam lemak
Beeswax Asam stearat
Adeps lanae Asam oleat

Carnauba Wax Alkohol bermartabat tinggi

Candelia Wax Stearil alkohol

Setil alkohol
Jojoba oil
Krim : 1. Komponen Fase minyak
• e. Alkohol lemak tinggi rantai bercabang

Sterol

Ester sintetis
• Gliseril monostearat, isopropil miristat,
isopropil palmitat, isopropil lanolat, butil
stearat, butil palmitat
Krim : 2. Komponen Fase Cair
(komponen penyusun krim yang bersifat hidrofilik)

a. Humektan (zat pembasah ) dan Thickening


agents ( zat pengental)

b. Fase air

• Mengandung 60% air


• Mengandung komponen yang larut dalam air

c. Surfaktan
Krim : 3. Emulgator

a. Anion aktif
• Sabun alkali : asam palmitat, asam stearat
• Sabun logam : Ca palmitat, Al stearat
• Sabun amin : Trietanolamin
• Senyawa tersulfatasi : Na lauril sulfat, Na setil sulfat,
Na stearil sulfat
• Senyawa tersulfonasi : Na setil sulfonat
• Garam dari asam empedu : Na glikolat
• Saponin : saponin steroid & saponin triterpen
Krim : 3. Emulgator
b. Emulgator Kation c. Emulagtor Non Ionik

Emulgato sistem Alkohol lemak tinggi rantai


lurus
M/A • Setil alkohol, stearil alkohol, lauril
alkohol
• Alkonium bromida
• Benzalkonium klorida Alkohol lemak tinggi rantai
bercabang
• Setilpiridinium klorida
• Alkohol sterin (sterol), etil
• Strimid monostearat, Gliserol
monostearat, Gliserol monooleat,
Pentaeritritmonostearat
Krim : 3. Emulgator

d. Emulgator Amfoter
• Senyawa kimia yang memiliki gugus
kationik dan anionik di dalam
molekulnya : albumin
• Emulgator sistem M/A
• Lesitin : emulgator sistem M/A dan A/M
Krim : 4. Emollient

Untuk memodifikasi sifat pembawa atau


kondisi kulit dalam meningkatkan penetrasi
zat aktif untuk tujuan lokal maupun sistemik
• Gliserin
• Minyak mineral
• Vaselin
• Isopropil palmitat
• Isopropil miristat
• mentol
Eksipien Sediaan Semisolid : Gel
Eksipien Utama Eksipien Pendukung
Basis gel • Anti oksidan

Humektan

Bahan Pengental

Pengawet

Buffer

Enhancer
Gel : 1. Basis Gel
a. Basis Gel Alami
Gom alam : tragakan Agar-agar
Gelatin
Karbomer
Karaginan
Alginat
Pektin

Gom Xanthan bentonit


Eksipien Sediaan Semisolid : Salep

Basis salep
• Basis absorpsi :
• Petrolatum hidrofilik & lanolin anhidra
• Basis Salep tercuci air
• Salep hirofilik :
• Na lauril sulfat : emulgator
• Alkohol stearat & Petrolatum putih : fase berlemak
• Propilen glikol : fase air
• Basis Larut air : Polietilen glikol

Anda mungkin juga menyukai