Anda di halaman 1dari 17

LI LBM 5

Luluk Silvia
SGD 11
Mengapa ditemukan dada tong pada pemeriksaannya?

• Udara masuk  saluran nafas mengalami penyempitan karena


hilangnya serat elastin  udara yang masuk terperangkap dan tidak
bisa keluar dari paru  Volume residu meningkat  gambaran dada
tong
Mengapa di dapatkan px fisik seperti di
skenario?
• Inspeksi :
a. Dada seperti tong : pertambahan volume residu
b. Sela iga melebar : karena dada berbentuk tong
c. Stem fremitus menurun : karena bentuk dada cembung
d. Hipersonor : terlalu banyak udara di paru
e. Pekak jantung menyempit : karena diafragma tidak bisa kembali ke
posisi semula  jantung pada posisi menggantung  lebih sempit
Mengapa ditemukan hiperluscent, sela iga lebar,
diafragma mendatar, dan jantung seperti pendulum
• Hiperluscent : banyak udara di paru
• Sela iga melebar : karena dada berbentuk tong
• Diafragma mendatar : karena terdesak oleh dada yang berbentuk
tong, shg diafragma tidak mampu kembali ke bentuk semula
• Jantung seperti pendulum : karena jantung tidak lagi disangga oleh
diafragma, perbesaran atrium dan vent kanan
Bagaimana alur penegakan diagnosis
• Anamnesis : Riwayat menghirup rokok, riwayat terpajan zat kimia,
riwayat penyakit emfisema pada keluarga, terdapat faktor predisposisi
pada masa bayi misalnya infeksi saluran napas berulang, lingkungan
asap rokok dan polusiudara, sesak napas waktu beraktivitas.
• Pf :
- Inspeksi : dada spt tong, pink puffer
- Palpasi : stem fremitus turun
- Perkusi : hipersonor, pekak jantung menyempit
- Auskultasi : tdk ada wheezing, ekspirasi tidak memanjang
• Px penunjang :
- Spirometri
Mengapa dokter menyarankan px spirometri
dan px enzim alfa 1 antitripsin?

Pemeriksaan spirometri digunakan untuk melihat adanya kelainan obstruktif atau tidak, dan untuk mengetahui faal paru
Apa saja manifestasi klinis dari skenario
• Sesak nafas saat beraktivitas
• Dada berbentuk tong
• Perkusi hipersonor, palpasi stem fremitus menurun, auskultasi tidak
ada suara nafas tambahan
• Penurunan berat badan
• Apabila sudah tahap lanjut  peningkatan jvp, edema
Apa hubungan rokok dan asap pabrik dengan
penyakit pasien?
Bagaimana komplikasi penyakit
• Cor pulmonal kronik: akibat paru membesar, jumlah darah naik,
hipertrofi ventrikel dextra. Ditandai P pulmo pada ekg ht 50%, gagal
jantung kanan
• Gagal nafas kronik : hasil analisis gas darah o2 <60, co2 >60 mmhg.
• Gagal nafas akut: dengan atau tnpa sianosis, demam, kesadaran turun
• Infeksi berulang: sputum berlebih, memicu infeksi
• Pneumothorax: pecahan bullae
Apa saja etiologi dari penyakit tersebut
• Predisposisi genetic
• Merokok
• Polusi udara
Bagaimana patofisiologi
Bagaimana penatalaksanaan nya

Anda mungkin juga menyukai