Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH

MELEMAHNYA KURS RUPIAH TERHADAP


DOLLAR AMERIKA

Rencana Skripsi
Oleh
Fitria Febrianty
1631021319
LATAR BELAKANG MASALAH
Salah satu fungsi uang adalah sebagai alat
pemabayaran yang sah. Sudah dipastikan transaksi
yang dilakukan oleh masyarakat menggunakan uang.
Transaksi yang di lakukan anatara negara yang satu
dengan negara yang lainnya akan menggunakan
mata uang yang telah di sepakati.
Dalam era globalisasi ini perputaran uang
dengan negara lain makin cepat dan tidak mengenal
batas lagi. Data empiris mengatakan bahwa krisis
nilai tukar berpengaruh negatif terhadap
perekonomian suatu negara sehingga penting sekali
menerapkan kebijakan sistem nilai tukar agar stabil
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengaruh inflasi terhadap melemahnya
kur rupiah terhadap dolar Amerika?
2. Bagaimana pengaruh suku bunga (BI Rate) terhadap
melemahnya kurs rupiah terhadap dolar Amerika?
3. Bagaimana pengaruh jumlah uang beredar terhadap
melemahnya kurs rupiah terhadap dolar Amerika?
4. Bagaimana pengaruh PDB terhadap melemahnya
kurs rupiah terhadap dolar Amerika?
5. Bagaimana pengaruh ekspor terhadap melemahnya
kurs rupiah terhadap dolar Amerika?
TUJUAN PENELITIAN
1. Menganalisis bagaimana pengaruh inflasi terhadap
melemahnya kurs rupiah terhadap dolar Amerika.
2. Menganalisis bagaimana pengaruh suku bunga (BI
Rate) terhadap melemahnya kurs rupiah terhadap
dolar Amerika.
3. Menganalisis bagaimana pengaruh jumlah uang
beredar terhadap melemahnya kurs rupiah terhadap
dolar Amerika.
4. Menganalisis bagaimana pengaruh PDB terhadap
melemahnya kurs rupiah terhadap dolar Amerika.
5. Menganalisis bagaimana pengaruh ekspor terhadap
melemahnya kurs rupiah terhadap dolar Amerika.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Kurs
Kurs menurut Paul R Krugman dan Maurice adalah harga sebuah
mata uang dari suatu negara yang diukur atau dinyatakan dalam
mata uang negara lainnya. Menurut Salvator, kurs atau nilai tukar
adalah harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya. Definisi
kurs atau nilai tukar dikenal dengan rasio pertukaran antara dua
mata uang yang berbeda negara. Dengan kata lain, kurs dapat
diartikan dengan harga satu unit mata uang asing dinyatakan dalam
mata uang domestik.
Jenis kurs ada kurs jual, kurs beli dan kurs tengah. Kurs jual adalah
keadaan dimana bank atau pedagang valas membeli valuta asing
termasuk penukaran mata uang asing untuk di tukar dengan negara
sendiri. Kurs beli adalah keadaan dimana bank atau pedagang valas
menjual valuta asing termasuk penukaran mata uang domestik
untuk di tukar dengan mata uang negara asing. Kurs tengah adalah
rata rata dari kurs jual dan kurs beli.
2. Inflasi
Menurut Mc. Eachern, inflasi adalah suatu keadaan
dimana kenaikan secara terus menerus didalam rata-
rata tingkat suatu harga. Jika harga itu berfluktuasi
maka bukan termasuk dalam situasi inflasi.
Inflasi dapat terjadi karena terpengaruh kebijakan
bank sentral serta kebijakan pemerintah seperti
fiskal, perpajakan/ retribusi/ insentif/ disinsentif,
kebijakan pembangunan infrastruktur, regulasi dan
lain-lain. Inflasi dapat menyebabkan penurunan nilai
mata uang suatu negara.Jenis inflasi dapat di
bedakan menjadi inflasi ringan ( <10% per tahun),
inflasi sedang (10% - 30% per tahun), inflasi berat
(30% - 100% per tahun), serta hyperinflasi (>100%
per tahun).
3. Suku bunga (BI Rate)
Suku bunga adalah harga yang harus dibayar
bank atau peminjam lainnya untuk
memanfaatkan uang selama jangka waktu
tertentu (Samuelson: 1990).
BI rate adalah suku bunga kebijakan yang
mencerminkan sikap kebijakan moneter yang
ditetapkan oleh BI dan diumumkan kepada
publik yang diharapkan akan mempengaruhi
suku bunga pasar uang, suku bunga deposito dan
suku bunga kredit perbankan.
4. Jumlah Uang Beredar
Uang beredar memiliki dua pengertian yaitu
dalam arti sempit dan dalam arti luas. Yang
pertama pengertian uang beredar dalam arti
sempit (narrow money=M1) adalah seluruh uang
kartal dan giral yang ada di tangan masyarakat.
Yang kedua pengertian uang dalam arti luas
(broad money=M2) adalah penjumlahan dari M1
dengan uang kuasi. Uang kuasi atau near money
adalah simpanan masyarakat pada bank umum
dalam bentuk deposito berjangka dan tabungan.
5. Produk Domestik Bruto (PDB)
Menurut Samuelson, PDB adalah jumlah total
output yang dihasilkan pada batas wilayah
sebuah negara dalam waktu satu tahun untuk
mengukur nilai dari barang atau jasa yang
diproduksi pada sebuah wilayah negara tanpa
membedakan status kewarganegaraan dalam
suatu periode negara tertentu.
6. Ekspor
Ekspor merupakan kegiatan perdagangan yang
dilakukan untuk menjual barang atau jasa ke
luar negeri dalam upaya untuk memperoleh
keuntungan. Ekspor akan menjadi salah satu
sumber pendapatan dan devisa negara. Ekspor
juga salah satu indicator pertumbuhan ekonomi
sebuah negara. Dua teori ekspor menurut para
ahli yaitu teori keunggulan komparatif dan
keunggulan kompetitif.
no Judul / Peneliti Alat Analisis Hasil Beda Penelitian
PENELITIAN TERDAHULU
1. Faktor-faktor yang Explanatory Inflasi, tingkat suku Judul dan variabel
mempengaruhi kurs rupiah research, regresi bunga, JUB, yang diambil
terhadap dolar pasca krisis linear berganda GDP,BOP
(2000-2001) berpengaruh
Ari Mulianta Ginting: 2014 terhadap pergerakan
rupiah terhadap dolar
Amerika
2. Analisis nilai tukar rupiah Metode analisis Jangka pendek: Tahun penelitian
terhadap dolar Amerika tahun kuantitatif, hanya JUB yang
2006 – 2014 regresi linear berpengaruh.
Dewinta Putri Mandasari: 2016 berganda dengan Jangka panjang
model ECM Inflasi (IHK), Suku
Bunga berpengaruh
Model ECM memiliki
probabili0,0232 uji F
menunjukan bahwa
secara bersama-sama
variabel independen
berengaruh terhadap
variabel dependen
KERANGKA PEMIKIRAN
Inflasi
(X1)
JUB
(X2)
BI Rate Kurs
(X3) (Y)
PDB
(X4)
Ekspor e
(X5)
HIPOTESIS

Hipotesa adalah dugaan sementara terhadap permasalahan yang


telah di bahas yang harus diuji kebenarannya. hipotesis dalam
penelitian ini adalah
H1= tingkat inflasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
melemahnya nilai kurs.
H2= jumlah uang beredar dalam masyarakat memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap melemahnya nilai kurs.
H3= suku bunga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
melemahnya nilai kurs.
H4= PDB memiliki pengaruh yang signifikan terhadap melemahnya
nilai kurs.
H5= ekspor memiliki pengeruh yang signifikan terhadap
melemahnya nilai kurs.
METODOLOGI PENELITIAN
 Data yang digunakan adalah data sekunder dari tahun 2001 – 2018 yang bersumber dari data BI, BPS dan sumber
lain yang relavan.
 Variabel yang digunakan:
1. Nilai Kurs Rupiah
Nilai kurs adalah harga satuan mata uang asing dalam satuan uang dalam negeri atau harga mata uang apabila
ditukarkan dengan mata uang lainnya.
2. Inflasi
Inflasi yaitu keadaan dimana harga barang mengalami kenaikan secara terus menerus.
3. Suku Bunga (BI Rate)
Suku Bunga atau BI rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap ataukebijakan moneter yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia.
4. Jumlah Uang Beredar
Jumlah uang beredar, yaitu uang kartal yang dipegang oleh masyarakat, uang giral, dan uang kuasi(mencakup
tabungan, simpanan berjangka dalam rupiah dan valas, serta giro dalam valas, serta surat berharga) yang diterbitkan
oleh sistem moneter yang dimiliki sector swasta domestic dengan sistem jangka waktu sampai dengan satu tahun.
5. PDB
Produk Domestik Bruto yaitu seluruh pengeluaran untuk barang jadi dan jasa serta seluruh pendapatan yang
dihasilkan seluruh pemilik faktor produksi dalam negeri.
6. Ekpor
 Ekspor adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan dengan cara penjualan atau mengeluarkan barang dari dalam negeri
dan dikirimkan ke luar negeri dengan beberapa syarat dan ketentuan yang harusdipenuhi serta harus dibantu oleh
bea cukai di negara penerima dan pengirimnya.
METODE ANALISIS
 Penelitian ini bermaksud untuk menganalisis permasalahan mengenai nilai tukar rupiah yang melemah
beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Analisis yang digunakan oleh peneliti adalah analisis regresi
linear berganda yang menggunakan metode OLS dan ECM.
 Regresi linear berganda adalah regresi linear dimana sebuah variabel terikat (variabel Y) dihubungkan
dengan dua atau lebih variabel bebas ( variabel X).
 Adapun persamaannya sebagai berikut:
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3+ β4X4+ β5X5+ei
 Keterangan : Y = nilai kurs
α = konstanta
β = koefisien
X1 = inflasi
X2 = jumlah uang beredar
X3 = suku bunga (BI rate)
X4 = PDB
X5 = eksport
ei= standar error
PENGUJIAN STATISTIK
1. Uji Signifikasi Simultan (uji F)
Yaitu Uji untuk melihat bagaimanakah pengaruh semua
variabel bebasnya secara bersama-sama terhadap variabel
terikatnya.
2. Uji Hipotesis secara Parsial (uji T)
Yaitu uji untuk menguji bagaimana pengaruh masing-
masing variabelbebasnya secara sendiri – sendiri terhadap
variabel terikatnya.
3. Koefisiensi Determinasi (R2)
Yaitu sumbangan pengaruh yang diberikan variabel bebas
terhadap variabel terikat dengan syarat hasil uji F dalam
analisis regresi bernilai signifikan.
UJI ASUMSI KLASIK
UJI ASUMSI KLASIK DI LAKUKAN TERHADAP REGRESI YANG MEMILIKI DUA ATAU LEBIH VARIABEL. UJI
ASUMSI KLASIK TERDIRI DARI:

1. Uji Multikolinieritas
Uji multikol adalah uji yang dilakukan untuk memastikan apakah didalam sebuah model regresi ada
interkorelasi (hubungan yang kuat) atau kolinearitas antar variabel bebas. Interkorelasi dapat dilihat
dengan nilai koefisien variabel bebas, nilai VIF dan Tolerance, nilai Eigenvalue dan Condition Index, serta
nilai standar error koefisien beta atau regresi parsial.
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas adalah uji yang menilai apakah ada ketidaksamaan varian dari residual untuk
semua pengamatan pada model regresi linear. Apabila uji heteroskedasitas tidak terpenuhi maka model
regresi dinyatakan tidak valid sebagai alat peramalan.
3. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah uji yang dilakukan dengan tujuan untuk menilai sebaran data pada sebuah
kelompok data atau variabel terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang dapat digunakan di
antaranya Chi-Square.
4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi adalah sebuah analisis statistic yang dilakukan untuk mengetahui adakah korelasi
variabel yang ada didalam model prediksi dengan perubahan waktu. Apabila asumsi terjadi pada model
prediksi maka nilai disturbance berpasangan secara autokorelasi.
5. Uji Linearitas
Uji linearitas adalah uji yang bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunya hubungan yang
linear secara signifikan ataau tidak antara variabel bebas dengan variabel terikat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai