Case TF Anak
Case TF Anak
Keluhan utama:
Demam sejak 7 hari SMRS
Keluhan tambahan:
Mual (+), muntah (+), nyeri kepala
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
• Demam ± 7 hari SMRS, meninggi di sore-
malam hari, suhu tidak diukur, hanya
7 hari SMRS
dengan perabaan saja. Nyeri kepala, mual
(+), muntah (+).
Imunisas Lengkap
STATUS GIZI
Berat badan : 18 kg
Tinggi badan : 105 cm
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda vital
HR : 88 kali/menit
RR : 24kali/menit
Suhu : 37,1 oC
PEMERIKSAAN FISIK (2)
• Mata
konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil isokor
3mm/3mm, refleks cahaya +/+
• Mulut
Mukosa oral basah, mukosa bibir basah, coated
tongue (-)
• Tenggorokan
faring hiperemis (-), tonsil T1/T1
PEMERIKSAAN FISIK (3)
Thorax
Paru:
Abdomen
I : tampak datar
P : supel, nyeri tekan (-), hepar teraba >1/2 dibawah
proc.xiphoide, >1/3 dari arcus costae.
P: timpani pada seluruh kuadran
A : bising usus (+) 7-8kali/menit
Punggung
WIDAL
Typhus H 1/80
Parathypi A-H -
Parathypi B-H 1/80
Parathypi C-H 1/80
Typhus O 1/160
Parathypi A-O -
Parathypi B-O 1/160
Parathypi C-O 1/320
RESUME
A = Demam Tifoid
P=
IVFD RL 20tpm makro
Ceftriaxone 2z750mg
Ranitidine 2x20mg
Ondansetron 2x2mg
Ibuprofen 3x10cc
DASAR TEORI
PENDAHULUAN
Endemic di negara berkembang
Etiologi:
Salmonella thyphi gram –
Less severe disease : S. Parathyphi A, S. Parathyphi B
dan C (jarang)
S. Thyphi : S. Parathypi = 10 : 1
Minggu ke 1
Demam mencapai 40° C hingga 40.5° C minggu ke-1.
Puncaknya pada malam hari
nyeri kepala, nyeri otot, anoreksia, mual muntah, obstipasi
atau diare, batuk, epistaksis
Minggu ke 2
Demam, bradikardia relatif, lidah kotor, hepatomegali,
splenomegali, meteorismus, somnolen, koma, delirium
DIAGNOSIS
Anamnesa
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
ANAMNESA
Hepatomegali
Splenomegali
Serologi
Widal : >> titer S. typhi titer O 1 : 200 atau >> 4x titer fase akut ke fase konvalesens
IgM dan IgG (Typhi-dot)
Biakan salmonella
Biakan darah (minggu 1-2)
Biakan sumsum tulang positif hingga minggu ke 4
Radiologi
Foto toraks : jika curiga pneumonia
Foto abdomen : cek komplikasi intraintestinal (pendarahan, perforasi usus)
Perforasi usus : distribusi udara tidak merata, air fluid level +, bayangan radiolusen di
daerah hepar, udara bebas pada abdomen
TATA LAKSANA
Medikasi
Antipiretik acetaminophen 10-15 mg/kg setiap 4-6 jam p.o.)
Antibiotik
Kloramfenikol 50-100 mg/kg/hari, oral/IV, 4 dosis dalam sehari selama 10-14 hari
Amoksisilin 100 mg/kg/hari, oral/IV, 10 hari
Kotrimoksasol 6 mg/kg/hari, oral, 10 hari
Ceftriaxone 80 mg/kg/hari, IV/IM, 1x sehari, 5 hari
Cefixime 10 mg/kg/hari, oral, 2 dosis dalam sehari selama 10 hari
Kortikosteroid (jika ada gangguan kesadaran)
Dexamethasone 1-3 mg/kg/hari IV, 3 dosis dalam sehari hingga ada perbaikan
kesadaran
Suportif
Tirah baring penyembuhan cepat, mencegah komplikasi, perhatikan
kebersihan tempat tidur dll
Isolasi
Kebutuhan cairan dan kalori tercukupi nutrisi gizi cukup,
penyembuhan lebih cepat. Diet bubur saring atau nasi dengan lauk
rendah serat (agar tidak perforasi usus)
INDIKASI RAWAT
Demam tifoid berat : demam tinggi, muntah,
diare yang membutuhkan cairan melalui sonde
Kejang demam