Dehidrasi 2013 1
Dehidrasi 2013 1
DEHIDRASI
prihatini/fkuwks/2013 1
Pendahuluan
prihatini/fkuwks/2013 2
Susunan cairan tubuh
• 2/3 (65%) dari berat badan adalah cairan
intrasel (ICF)
• 1/3 bagian cairan ekstrasel
– 25 % cairan jaringan (ISF)
– 8 % dalam plasma (IVF intravascular fluid)
– 2 % cairan meliwati sel ( transcellular fluids) –
CSF, cairan dalam intra okuli , membran serous,
GI, sal.napas & sal.kemih
prihatini/fkuwks/2013 3
prihatini/fkuwks/2013 4
prihatini/fkuwks/2013 5
• Susunan cairan dipisah membran permeabel
dg air
• Perpindahan cairan berkaitan dg tekanan
hidrostatik & osmotik
• Keseimbangan cairan tubuh (cairan &
elektrolit homeostasis )dipelihara tubuh:
• Keseimbangan netral: masuk =keluar
• Keseimbangan positif : masuk > keluar
• Keseimbangan negatif: masuk < keluar
prihatini/fkuwks/2013 6
prihatini/fkuwks/2013 7
Partikel larut (solut)
• Elektrolit partikel bermuatan
– kations – muatan positif
• Na+, K+ , Ca++, H+
– Anions –
• Cl-, HCO3- , PO43-
• Non-elektrolit – tak bermuatan
• Proteins, urea, glucose, O2, CO2
prihatini/fkuwks/2013 8
Cairan tubuh
–Sifat elektrik netral
–Dipelihara tekanan osmotik
(Osmotically maintained)
• Sejumlah Partikel tertentu
/volume cair
prihatini/fkuwks/2013 9
pH Acidity/Basicity
prihatini/fkuwks/2013 10
Homeostasis dipelihara
• Peredaran ion (Ion transport)
• Aliran air
• Fungsi ginjal
prihatini/fkuwks/2013 11
Satuan muatan
• MW (Molecular Weight) = berat atom dalam
1 molekul
• mEq (milliequivalents) = MW (in mg)/
valence
• mOsm (milliosmoles) = number of particles in
a solution
prihatini/fkuwks/2013 12
Pengaturan Cairan tubuh
• Hormon ADH – antidiuretic hormone + haus
– Jumlah air ditubuh menurun
– Meningkat jumlah Na+ di tubuh
– osmolality darah meningkat
– Volume darah menurun
• Rangsangan penerima osmose ( osmo-
receptors)di hypothalamus
ADH dilepas dari posterior pituitary haus
bertambah
prihatini/fkuwks/2013 13
keadaan klinik ditentukan
• keseimbangan cairan(Fluid Balance)
• Gangguan endokrin (Endocrine
Disorders)
• Pasien keadaan gawat(Critically ill
patients)
prihatini/fkuwks/2013 14
Elektrolit Sodium, Na+
• ion ekstrasel
• Normal 140 mmol/L
• Na+ sangat tinggi menyebabkan Gagal ginjal
atau kehilangan cairan
• Terlalu rendah Na+ bengkak(edema ) &
masalah jantung
prihatini/fkuwks/2013 15
Potassium, K+
Elektrolit lanjutan …
prihatini/fkuwks/2013 19
PEMBAGIAN ELEKTROLIT(NETRAL))
prihatini/fkuwks/2013 20
ELEKTROLIT DALAM DARAH UTUH
prihatini/fkuwks/2013 21
ELEKTROLIT DALAM PLASMA
prihatini/fkuwks/2013 22
hasil
• Kebutuhan air & cadangan
meningkat air di tubuh
meningkat,volume bertambah &
konsentrasi Na+ menurun
prihatini/fkuwks/2013 23
Menurun jumlah air di tubuh
prihatini/fkuwks/2013 24
edema
Penimbunan cairan dlm ruang intertisial :
• Tekanan hidrostatik meningkat
• Tekanan osmotik plasma turun
• Meningkat permeabilitas membran kapiler
• saluran limfe buntu(obstruksi)
prihatini/fkuwks/2013 25
Tekanan hidrostatik meningkat
Venus buntu(obstruksi):
• thrombophlebitis (inflammation of veins)
• pembuntuan hati ( hepatic obstruction)
• pengetatan daerah ektremitas( tight clothing on
• extremities)
• Berdiri lama
• Tahanan garam/air (Salt or water retention)
• gagal jantung (congestive heart failure)
• gagal ginjal ( renal failure)
prihatini/fkuwks/2013 26
Perkiraan Serum Osmolaliti
• Na+ >solut di plasma menentukan osmolaliti
– Perkiraan serum osmolaliti = 2 kali kadar
serum sodium
• Urea (BUN) & glukose kedua partikel
meningkatkan serum osmolaliti meningkat
– Bila ke 2 meningkat W serum osmolaliti akan
lebih tinggi 2 kali kadar Na+ sehingga formula
sbb:
prihatini/fkuwks/2013 27
Tekanan osmotik plasma menurun
• ↓ plasma albumin (peny.hati,malnutrisi
protein)
• plasma protein hilang:
penyakit glomerular
perdarahan,luka bakar,luka terbuka
dan sirosis hati
•
prihatini/fkuwks/2013 28
Larutan hipertonik
Sel dalam larutan
hipertonik
prihatini/fkuwks/2013 29
Isotonik
prihatini/fkuwks/2013 31
hipotonik
• osmolaliti < plasma normal
• Air terdorong keluar pembuluh
drh msk ke dlm sel hasil volume
vaskuler & air disel
• Cairan Hipotonik IV digunakan
=/=> & R/ dehidrasi sel dgn
menyikapi bebas air ke sel
prihatini/fkuwks/2013 32
hipotonik
KONTRAINDIKASI PD
AKUT TRAUMA DI
OTAK sebab sel otak >
sensitif thd bebas air
,menyerap secara
cepat & timbul sel
edema
prihatini/fkuwks/2013 33
Cairan hipotonik
• 5% dextrose in water (D5W) – kantong
isotonik IV , pengaruh hipotonik
dekstrose di tubuh cepat dimetabolik
meninggalkan air bebas yg berpindah
dari vena ke sel
• 0.45% saline (1/2 NS) and 0.225
saline (1/4 NS) – cairan ini bebas
air ke sel sebaik jumlah sedikit
Na+ & Cl-
prihatini/fkuwks/2013 34
Cairan hipertonik
• Cairan hipertonik mempunyai
osmolaliti tinggi >plasma normal
menyebabkan air di sel masuk
pembuluh darah & air di sel .
prihatini/fkuwks/2013 35
Cairan hipertonik
• Larutan hipertonik digunakan
untuk R/ masalah khusus yg hrs
diawasi ,dgn dosis terbatas
mencegah volume vaskuler
berlebihan & sel dehidrasi
prihatini/fkuwks/2013 36
Cairan hipertonik
• Larutan Saline > 0.9%:digunakan kadang-kadang
• Indikasi klinik : bila serum Na+ rendah
(membahayakan) < (115 mg/dL)
• Meliputi Perawatan (Nursing implications):
– Infus IV (infusion pump)
– Tanda kehidupan (Vital signs)
– Tafsiran syaraf (Neurologic assessment)
– Tafsiran napas (Respiratory assessment)
–I&O
prihatini/fkuwks/2013 37
Aliran cairan tubuh
• Diffusion – aliran partikel dlm tingkat
kepekatan rendah movement of
particles down a concentration gradient.
Osmosis – difusi air melalui membran
permeabel selektif
Active transport – aliran partikel dlm
tingkat kepekatan tinggi ,memerlukan
energi
prihatini/fkuwks/2013 38
prihatini/fkuwks/2013 39
DEFINISI DEHIDRASI
kebutuhan cairan&elektrolit
AIR DALAM TUBUH BAYI 70 % DI TUBUH
DEWASA 60%Water.
Sebagian besar air berada ditubuh ruang
intrasel,yang lain di ruang ektrasel,terdiri
dari pembuluh darah (ruang intravaskuler)
dan ruang antara sel (ruang intertitial)
Jumlah air tubuh= ruang intrasel + ruang
intravaskuler + ruang intertitial
prihatini/fkuwks/2013 40
Rerata kebutuhan air perhari:
(ml/kg):
-1 tahun: 130 – 150.
-2 to 4 tahun : 100 – 130.
-4 to 10 tahun : 70 – 100.
-10 to 18 tahun : 50- 70
prihatini/fkuwks/2013 41
Kebutuhan elektrolit perhari
(dietary refrence intake)
Sodium (mg/hari): 120 pada usia 1- 6 bulan ,
200 pada usia 7-12 bulan,
225 pada usia 1-3 tahun, &
300 pada usia 4-8 tahun
Potassium (mg/hari): 500 pada usia 1 - 6 bulan,
700 pada usia 7-12 bulan
1000 pada usia 1-3 tahun, &
1400 pada usia 4-8 tahun
prihatini/fkuwks/2013 42
Apakah dehidrasi?
Terjadi bila sejumlah air hilang dlm
tubuh> dari yang di butuhkan(ambil)
Secara rutin air hilang melalui:
• Napas,kelembaban udara
• Keringat
• Air kemih
• Defekasi
prihatini/fkuwks/2013 43
Hyponatremia ;
prihatini/fkuwks/2013 44
cadangan air tubuh
prihatini/fkuwks/2013 45
cadangan air tubuh
prihatini/fkuwks/2013 47
Dehidrasi Hipernatremik
• Macam dehidrasi di bayi berragam mulai
derajat depresi SSP dari letargi sampai koma
Kejang (Konvulsi) sering diamati.
• Penipisan larutan elektrolit indikasi rehidrasi
Pengaturan cepat elektrolit sebagai indikasi
rehidrasi.
• Kemungkinan timbul gangguan SSP menonjol
Sebaiknya rehidrasi dilaksanakan pelan pada
periode 2-3 hari .
prihatini/fkuwks/2013 48
Apakah penyebab dehidrasi?
prihatini/fkuwks/2013 49
Apakah penyebab dehidrasi?
prihatini/fkuwks/2013 50
Gambaran klinik :
Pemeriksaan
- Berat badan;suhu;tanda dehidrasi,pemeriksaan
sistemik
Penampilan umum (General manifestations):
- Kulit & membran mukosa kering
- Menurun semua pengeluaran tubuh(urine,
keringat, air mata, saliva)
- ubun –ubun (fontanel)cekung, mata cowong,
haus , iritasi , hipotensi lambat , asidosis and
koma.
prihatini/fkuwks/2013 51
Derajat dehidrasi
Derajat dehidrasi Plan A:dehidrasi(-) Plan B:dehidrasi(+) Plan C:dehidrasi
berat
prihatini/fkuwks/2013 52
IMCI MANAGEMENT: Integrated management
of childhood illness ( WHO)(1)
prihatini/fkuwks/2013 53
IMCI MANAGEMENT: Integrated management
of childhood illness ( WHO) (2)
prihatini/fkuwks/2013 54
IMCI MANAGEMENT: Integrated management
of childhood illness ( WHO)(3)
Plan C: - Beri cairanuntuk dehidrasi berat/bila anak
masuk kategori kelas:
• Segera kirim ke RS dgn pemberian sering ORS
dlm perjalanan
• Nasihat ke ibu tetap memberi ASI
• Bila anak >/=2 tahun bila Cholera didaerah
berikan antibiotik untuk cholera area, give
antibiotic for cholera.
• Pemantauan dalam 5 hari bila tak ada perbaikan
prihatini/fkuwks/2013 55
Manejemen dehidrasi (MANAGEMENT OF
DEHYDRATION)(1)
pindahkan fase1 ( lakukan resusitasi
-
akut) :
–Beri Ringer laktat atau salin
normal pada 10 – 20 ml /kg/IV
atau 30-60 menit
–Diberikan bolus sampai sirkulasi
stabil
prihatini/fkuwks/2013 56
Lanjutan…Manejemen dehidrasi
(MANAGEMENT OF DEHYDRATION)
Hitung kebutuhan 24 jam
– Rumusan (Formula: )
• Pertama 10 kg: (100 cc/kg/24 jam)
• Kedua 10 kg: (50 cc/kg/24 jam
• sisa: (20 cc/kg/24 jam)
contoh: anak berat 35 Kilogram
• Sehari : 1000 cc + 500 cc + 300 cc = 1800 cc/hari
-Hitung kekurangan :
– Dehidrasi ringan (mild): (40 ml/kg)
– Dehidrasi sedang(moderate): (80 ml/kg)
– Dehidrasi berat : (120 ml/kg)
prihatini/fkuwks/2013 57
Lanjutan…Manejemen dehidrasi
(MANAGEMENT OF DEHYDRATION)
-hitung sisanya
– Bahan cair diberikan untuk resusitasi pd fase 1
-hitung perpindahan ssd 24 jam :
– Pertama 8 jam : 50% kekurangan + pemeliharaan
– Kemudian 16 jam : 50% kekurangan + pemeliharaan
• Tetntukan konsentrasi sodium serum
– Hipertonik dehidrasi (Sodium Serum > 150)
– Isotonik Dehidrasi
– Hipotonik Dehidrasi (Sodium Serum < 130)
prihatini/fkuwks/2013 58
Lanjutan…Manejemen dehidrasi
(MANAGEMENT OF DEHYDRATION)
• Tambah Potassium cairan IV Fluids ssd pasien
kencing
– Sumber Potassium
• Potassium Chloride
• Potassium Acetate untuk asidosis metabolik
– Dosis Potassium
• berat <10 kg : 10 meq KCl /liter glucose
• berat >10 Kg: 20 meq KCl /liter glucose
prihatini/fkuwks/2013 59
prihatini/fkuwks/2013 60
Pemeriksaan laboratorium
• Regulasi pH dan mekanisme
kompensasi
• 1.Cepat : paru
• 2.Lambat: ginjal + sal pencernaan
prihatini/fkuwks/2013 61
Pemeriksaan lain (diare)
Blood
Stool specimen
Rectal swab
prihatini/fkuwks/2013 62
Pemerikssaan DL
Result Normal value
Peripheral Hb: 13.2g/dl, Hb: 9.5-12.5,
blood count Hct 40% Hct 36%
White Cell 8200/mm3 4-11*103 /mm3
Count
Neutrophil 40% 60%
Lymphocytes 55% 31%
Monocyte 63% 5%
Eosinophil 2% 3%
Platelet count 300 * 103/ mm3 150-350 * 103/
mm3
Peripheral normal
smear
prihatini/fkuwks/2013 63
Pemeriksaan kimia klinik
Result Normal value
prihatini/fkuwks/2013 64
Pemeriksaan asam basa
Acid intake/ production = Acid excretion.
H+ ions have a key role.
Haderson-Hasselbach Equation:
• PH= Pk + log10 [base]/[acid]
• PH = 7.4 +-0.02
prihatini/fkuwks/2013 65
Gangguan asam-basa
Disease: Diabetes, COPD, Renal disease
prihatini/fkuwks/2013 66
Macam dehidrasi
Isotonic Hypertonic Hypotonic
(isonatremic) (hypernatremic (hyponatremic)
)
Loses H2O = Na H2O > Na H2O < Na
Plasma Normal Increase Decrease
osmolality
Serum Na Normal Increase Decrease
ECV Decrease Decrease Decrease +++
ICV maintained Decrease +++ Increase
Thirst ++ +++ +/-
Skin turgor ++ Not lost +++
Mental state Irritable/lethar Very irritable Lethargy/coma
gic
shock In severe cases Uncommon
prihatini/fkuwks/2013 Common 67
pH (derajat keasaman darah)
tergantung konsentrasi
ion H+ dipertahankan dalam
batas normal
• Dapar kimiamelalui 3 faktor
• pH darah ditentukan : perbandingan konsentrasi
• bikarbonat dan asam karbonat dalam plasma
• persamaan Henderson-Hasselbalch :
• (HCO3-)
• pH = pK + log -------------
• (H2CO3)
prihatini/fkuwks/2013 68
pernapasan
• PaCO2 didalam alveolus
keseimbangan dengan PaCO2
dan H2CO3 dalam darah.
prihatini/fkuwks/2013 69
ginjal
prihatini/fkuwks/2013 71
pengambilan sampel
• Darah yang dipakai : darah arteri karena sifatnya
• > homogen secara sistemik, > menggambarkan fungsi
pertukaran gas di paru dan bisa memberi keterangan
kualitas darah yang dibagi keseluruh tubuh.
prihatini/fkuwks/2013 72
Pengambilan sampel
Darah arteri, dgn antikoagulan diambil dgn
semprit
Dianjurkan heparin (Na, Li) 500-1000 IU/ml
Pengamanan : (0 – 4 C) es
Pengerjaan : segera
Tertunda > 15 menit
: H+, PCO2, HCO3
: pH, BE, Hb, PO2
prihatini/fkuwks/2013 73
PARAMETER
PEMERIKSAAN ASAM
BASA
prihatini/fkuwks/2013 74
PaCO2 ( Normal : 35 – 45 mmHg )
prihatini/fkuwks/2013 75
CO2 CONTENT = TOTAL CO2
( 24 – 31 mEq/l )
• TCO2 : jumlah CO2 total yg terdapat dalam plasma
asam karbonat, bikarbonat & senyawa
karbamino.
• Perbandingan bikarbonat : asam karbonat adalah
20 : 1 maka TCO2 ini juga dapat digunakan sebagai
• petunjuk klinik gangguan asam basa,
memperkirakan kelebihan atau kekurangan basa.
prihatini/fkuwks/2013 76
PERBEDAAN OKSIGEN ALVEOLAR-
ARTERIAL = A-ADO2
• Merupakan gambaran pintas fisiologis
didalam paru alveoli yang mengalami
perfusi tapi tidak mengalami ventilasi.
prihatini/fkuwks/2013 77
PERSENTASE SATURASI OKSIGEN
( Sat O2 )
• Saturasi oksigen setara dengan kandungan
O2 (dikurangi O2 terlarut) dibagi dengan
kapasitas oksigen (dikurangi O2 terlarut).
prihatini/fkuwks/2013 78
OKSIGEN CONTENT =
KANDUNGAN OKSIGEN = O2CT
O2 dlm darah terdapat 2 bentuk yaitu :
1. Bentuk bebas atau oksigen yang larut
dalam plasma Oksigen terlarut =
PaO2 mmHg x 0,003
2. Bentuk terikat dengan Hb dalam bentuk
oksigen Hb. Sebagian besar O2 terikat
dengan Hb.
prihatini/fkuwks/2013 79
Langkah – langkah interpretasi
BGA:
1.Tentukan asidosis atau alkalosis
Asidosis : kadar ion H+ dalam darah ↑ atau pH ↓/
<7,35
Alkalosis : kadar ion H+ dalam darah ↓ atau pH ↑/
> 7,45
Alkalosis metabolik :
- muntah-muntah, penggunaan antasida berlebihan
- efek aldosteron / steroid
- infus bikarbonat berlebihan
prihatini/fkuwks/2013 81
Tentukan apakah sudah ada
kompensasi
• Baca pCO2 atau HCO3 →
• Bila menyimpang searah pH →
penyebab primer
• Bila menyimpang kearah berlawanan
pH → ada kompensasi
prihatini/fkuwks/2013 82
MEKANISME KOMPENSASI
KESEIMBANGAN ASAM BASA
• Asidosis metabolik → pH ↓ → stimulasi pernafasan → pCO2
↓→ pH ↑ ( Alkalosis respiratorik )
• Alkalosis metabolik → pH ↑ → depresi pernafasan → pCO2 ↑
→ pH ↓ ( asidosis respiratorik )
• Asidosis respiratorik → pH ↓ → reabsorbsi HCO3 di ginjal ↑ →
HCO3 darah ↑ → pH ↑ ( alkalosis metabolik )
• Alkalosis respiratorik → pH ↑ → reabsorbsi HCO3 di ginjal ↓
→ HCO3 ↓ → pH ↓ ( asidosis metabolik )
prihatini/fkuwks/2013 83
prihatini/fkuwks/2013 84
prihatini/fkuwks/2013 85
prihatini/fkuwks/2013 86
Prinsip koreksi asam basa
• Gangguan asidosis atau alkalosis respiratorik dikoreksi
dengan perbaikan ventilasi
• Gangguan asidosis atau alkalosis metabolik dikoreksi
dengan pemberian basa atau asam
- Asidosis metabolik → beri Natrium Bikarbonat ( NaHCO3 )
atau Meilon.
- Alkalosis metabolik → perbaikan elektrolit terutama K+ atau
Cl- asam lemah yaitu amonium chlorida ( NH4Cl )
prihatini/fkuwks/2013 87
Koreksi asidosis metabolik
berdasarkan BE(base excess)
• Asidosis metabolik yang berat → base excess minus
• ( defisit basa ) harus segera dikoreksi dengan rumus :
• BB
• —— x (-BE) = mEq total base deficit
• 3
- BB/3= perkiraan volume cairan ekstrasel
- (-BE)= defisit basa
- Total base deficit = volume cairan ekstrasel x (-
BE)
prihatini/fkuwks/2013 88
Koreksi tidak perlu seluruh total
base deficit,
prihatini/fkuwks/2013 89
Simpulan (1)
• Na+,K+ & homeostasis air saling berkaitan
• K+ kation utama ECF
• Na+,K+ diangkut secara aktif ditubuh sdg air
tgt solut yg ter kandung di tubuh
• Na+, dikendalikan aldosteron shgg sodium
ditahan dan potasium berkurang di ECF
prihatini/fkuwks/2013 90
Simpulan (2)
• Air dikendalikan Vasopressin(ADH);osmolaliti
& volume (ECF)
• Pengeluaran potasium diatur aldosteron(tgt
Na+,H+ & pengeluaran air )
Hipokalemia sering akibat gangguan GI
Hiperkalemia sering akibat GFG(gangguan fungsi
ginjal),pemberian obat:
Hiponatremia sering: tgt penyakit yg menyertai
Hipernatremia:jarang berkaitan kehilan air di tubuh
prihatini/fkuwks/2013 91
prihatini/fkuwks/2013 92