Anda di halaman 1dari 42

Case Report

ANGKA KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE


DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGETAYU KOTA
SEMARANG
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Puskesmas Bangetayu Kota Semarang
PENDAHULUAN
LATAR
BELAKANG
DBD merupakan masalah utama penyakit menular di seluruh
dunia

Angka kesakitan meningkat dari tahun ke tahun


GRAFIK 10 Besar Penyakit di wilayah kerja Puskesmas
Bangetayu, Kecamatan Genuk periode Agustus 2014
1200 ISPA
1062
1000 Faringitis Akut
Hipertensi
800
Gastritis

600 Gg. Otot


DM 2
400
Dermatitis

200 175 165 153 150 Arthritis


115 114 91 83 71
Diare
0

DBD tidak termasuk


Grafik Angka Kejadian DBD 2011 - 2013

Jumlah Kasus
120
103
100

80

59
60
Jumlah Kasus

40 37

20

0
2011 2012 2013
Grafik ABJ KELURAHAN KUDU 2011-2014

% ABJ

76
74
72
70 75.9 75
73.3
68
66
% ABJ
64
62 64.5
60
58
2011
2012
2013
2014
TUJUAN
TUJUAN

• Memperoleh informasi mengenai


faktor-faktor yang berpengaruh

UMUM terhadap DBD berdasarkan pen-


dekatan HL. Blum.
TUJUAN KHUSUS
• Memperoleh informasi mengenai faktor lingkungan yang mempengaruhi
1 terjadinya DBD.

• Memperoleh informasi mengenai faktor prilaku yang mempengaruhi


2 terjadinya DBD.

• Memperoleh informasi mengenai faktor pelayanan kesehatan yang


3 mempengaruhi terjadinya DBD.

• Memperoleh informasi mengenai faktor genetik yang mempengaruhi


4 terjadinya DBD
TUJUAN KHUSUS

• Memberikan alternatif pemecahan


masalah berdasarkan pendekatan

5
HL.Blum terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya campak.
MANFAAT
KEGIATAN
BAGI MASYARAKAT
Masyarakat mengetahui apa yang dimaksud DBD.
Masyarakat mengetahui apa yang menjadi faktor resiko DBD.
Masyarakat mengetahui alternatif pencegahan dan pengobatan DBD.

BAGI MAHASISWA
Mahasiswa mengetahui secara langsung permasalahan yang ada di
lapangan.
Mahasiswa menjadi terbiasa melaporkan masalah mulai dari
penemuan masalah sampai memberikan alternatif pemecahan masalah.
ANALISA SITUASI
Luas wilayah kerja Puskesmas Bangetayu adalah 11,67 km.

Bangetayu
Kulon
Bangetayu
Karangroto
Wetan
Puskesmas
Bangetayu

Kudu Sembung
Harjo
Penggaron
Lor
• Data kunjungan pasien

CARA • Analisa H.L. Blum dari kunjungan rumah pasien dan anamnesa.

• 24 September 2014
WAKTU

• Langsung di rumah pasien Kelurahan Kudu RT 04 RW 06


OBSERVASI
DATA
LINGKUNGAN
Pasien mengalami demam sebelum dibawa ke Puskes-mas

Pekerjaan Ayah pasien adalah wiraswasta, ibu pasien adalah


ibu rumah tangga. Pendidikan terakhir Ayah pasien adalah SD,
sedangkan ibu pasien tidak sekolah.

Luas tanah 12 m2 dihuni oleh 3 orang.

Lantai rumah pasien lembab.

Rumah terbuat dari bata, pencahayaan baik

Penataan rumah tidak teratur, banyak barang yang ditumpuk


berserakan.

Banyak baju yangtergantung.


DATA PRILAKU
Jarang menguras bak mandi, bak mandi dikuras 1 bulan
sekali.
Menggantung baju kotor di kamar mandi dan di kamar tidur.
Menumpuk barang-barang bekas di dalam rumah dan diluar
rumah seperti ember bekas, botol bekas, gentong yang
tidakterpakai.
Perilaku tidur keluarga pasien memakai kelambu.
Terdapat genangan air berupa sumur yang telah lama tidak
digunakan didalam rumah pasien.
DATA KELUARGA
Dari keluarga pasien tidak ada yang memiliki keluhan
yang sama dengan pasien. Penyakit DBD bukan penyakit
turunan tetapi penyakit yang disebabkan oleh virus.

Ayah Ibu

Pasien
PELAYANAN
KESEHATAN
Rumah pasien yang berada di Kudu terletak dekat dengan
tempat pelayanan kesehatan yaitu puskesmas Bangetayu.
Terdapat pemeriksaan laboratorium dan rawat inap di
Puskesmas Bangetayu untuk mendiagnosis DBD dan
memberikan pelayanan kesehatan. Akan tetapi dengan
keaadan pasien yang memburuk puskesmas Bangetayu
melakukan rujukan ke RSUD Kota Semarang.
ANALISA
DAN
PEMBAHASAN
DIAGRAM
HL BLUM
PRILAKU
LINGKUNGAN

Kondisi lingkungan sekitar Perilaku pemberantasan


yang kurang bersih dan GENETIK sarang nyamuk (PSN) dan
3M plus yang kurang optimal,
lembab, banyak kaleng bekas  Tidak ada
berserakan seperti :
Didapatkan jentik nyamuk,  tidak menutup tempat
di mana dari hasil peman- penampungan air
tauan diperoleh nilai ABJ  menggantung baju kotor
sebesar 75% dengan HI  Tidak menguras bak
DBD mandi
sebesar 25%.(sampel 20
orang)  Tidur tidak mengenakan
Ditemukan 3 penderita kelambu
DBD  Tidak mencuci tempat
Didapatkan genangan air penampungan air.
tenang.
PELAYANAN KESEHATAN
Tidak ada
PRIORITAS
MASALAH
 Terdapat jentik nyamuk, di mana hasil
pemantauan diperoleh nilai ABJ sebesar
75%.

 Kondisi lingkungan sekitar yang kurang


bersih dan banyak kaleng bekas berserakan

 Perilaku menggantung baju kotor

 Perilaku menumpuk barang bekas dalam


rumah

 Perilaku tidak menutup sumur yang tidak


digunakan
PRIORITAS MASALAH
MASALAH U S G TOTAL PRIORITAS
1 4 4 4 12 I
2 3 3 3 9 II
3 2 2 2 6 III
4 1 1 1 3 IV
5 0 0 0 0 V
ALTERNATIF
PEMECAHAN
MASALAH
PENYU DUDUK
PENYUluhan eDUKAsi Sticker RUSA 3

untuk kuDU RUmah SehAt dan 3M

KEGIATAN

KAPAN TUKU
iKAn cuPANg unTUk
KUdu
Tujuan Meningkatkan pengetahuan tentang DBD,
pencegahannya (3M plus), dan PHBS

Sasaran Warga RT 04 RW 06 Kudu (10 rumah)


Waktu Kamis, 9 Oktober2014

PENYU DUDUK
Tempat Rumah warga
Dana Rp 30.000,00
Metode Penyuluhan dan Edukasi
Pemutaran video , Pembagian leaflet
PJ Marlin
Indikator Warga paham mengenai DBD, pencegahannya,
Keberhasilan dan PHBS
Tujuan Meningkatkan kesadaran 3M plus dan PHBS

Sasaran Warga RT 04 RW 06 Kudu (10 rumah)


Waktu

STICKER RUSA 3
Kamis, 9 Oktober2014
Tempat Rumah warga
Dana Rp 30.000,00
Metode Pembagian sticker rumah sehat dan 3M Plus

PJ Diah
Indikator Warga melaksanakan 3M Plus dan PHBS
Keberhasilan
Tujuan Memberantas jentik nyamuk

Sasaran Warga RT 04 RW 06 Kudu yang positif jentik


Waktu Kamis, 9 Oktober2014

KAPAN TUKU
Tempat Rumah warga positif jentik
Dana Rp 24.000,00
Metode Pembagian dan peletakan ikan cupang di kamar
mandi
PJ Nunu
Indikator ABJ meningkat
Keberhasilan
KESIMPULAN
DAN
SARAN
KESIMPULAN
Didapatkan faktor lingkungan dan faktor prilaku yang
mempengaruhi angka kejadian DBD.

SARAN
Untuk Puskesmas  meninkatkan kunjungan rumah

Untuk Pasien  lebih menyadari mengenai bahaya DBD dan


menerapkan 3M plus, serta PHBS.
DISKUSI
1. Apakah sudah dilakukan kunjungan kembali untuk mengetahui
keberhasilan ?
2. Mengapa 3 kasus DBD masuk ke dalam lingkungan ? Di diagram
HL Blum jangan menulis “penderita” tetapi “kasus”
3. Penyederhanaan kata-kata dalam diagram HL Blum
4. Di daerah Kudu ada pelayanan kesehatan.
5. Apakah HL Blum harus dimasukan semua atau hanya masalah saja
?  Diagram HL Blum hanya masalahnya saja.
6. Yankes pada DBD disesuaikan.
DISKUSI
1. “tidur pakai kelambu”
2. Cek tinjauan pustaka DBD.
3. Menyesuaikan diagram dengan teorinya.
4. Cek daftar pustaka.
5. POA  menjelaskan berapa rumah yang dikunjungi.
6. Rencana follow up.
7. Mencatumkan ABJ sebelum intervensi dan sesudah intervensi.
8. Follow up melaksanakan 3M plus setelah penyuluhan berapa kali.

Anda mungkin juga menyukai