Anda di halaman 1dari 52

Pemicu 4

Fransisca Nathalia C. K. - 405130215


Lo 1

Menjelaskan Sinar X (sifat, cara kerja,


aplikasi)
DEFINISI RADIASI
• Radiasi adalah energi yang disalurkan oleh
gelombang melalui ruang kosong atau melalui
suatu medium; biasanya merujuk pada radiasi
elektromagnetik (Dorlan: 911)
• Radiasi dapat diartikan sebagai energi yang
dipancarkan dalam bentuk partikel atau
gelombang.
• Pengertian Radiasi dalam fisika, mendeskripsikan
setiap proses di mana energi bergerak melalui
media atau melalui ruang, dan akhirnya diserap
oleh benda lain.
SEKILAS TENTANG SINAR X
• Sinar-X ditemukan oleh Wilhelm Conrad Rontgen pada
tahun 1895. Sinar-X adalah pancaran gelombang
elektromagnetik yang sejenis dengan gelombang listrik,
radio, inframerah panas, cahaya, sinar gamma , sinar
kosmik dan sinar ultraviolet tetapi dengan panjang
gelombang yang sangat pendek. Penggunaan sinar x adalah
sesuatu yang penting untuk diagnosa gigi geligi serta
jaringan sekitarnya dan pemakaian yang paling banyak
pada diagnostic imaging system.
• Perbedaan antara sinar dengan sinar elektromagnetik
lainnya terletak pada panjang gelombang dimana panjang
gelombang pada Sinar-X lebih pendek yaitu :
• 1 A = 1/100.000.000 cm = 10-8 cm.
JENIS RADIASI DITINJAU DARI
MASSANYA
• 1. RADIASI ELEKTROMAGNETIK
• Radiasi elektromagnetik adalah radiasi yang tidak
memiliki massa. Radiasi ini terdiri dari gelombang
radio, gelombang mikro, inframerah, cahaya
tampak, sinar-X, sinar gamma dan sinar kosmik.

• 2. RADIASI PARTIKEL
• Radiasi partikel adalah radiasi berupa partikel
yang memiliki massa, misalnya
partikel beta, alfa dan neutron.
JENIS RADIASI DITINJAU DARI MUATAN
LISTRIKNYA
• 1. RADIASI PENGION
• Radiasi pengion adalah radiasi yang apabila mengenai atau menabrak
sesuatu, akan muncul partikel bermuatan listrik yang disebut ion.
Peristiwa terjadinya ion ini disebut ionisasi. Ion ini kemudian akan
menimbulkan efek atau pengaruh pada bahan, termasuk benda hidup.
Radiasi pengion disebut juga radiasi atom atau radiasi nuklir. Termasuk
ke dalam radiasi pengion adalah sinar-X, sinar gamma, sinar kosmik,
serta partikel beta, alfa dan neutron. Partikel beta, alfa dan neutron
dapat menimbulkan ionisasi secara langsung. Meskipun tidak memiliki
massa dan muatan listrik, sinar-X, sinar gamma dan sinar kosmik juga
termasuk ke dalam radiasi pengion karena dapat menimbulkan ionisasi
secara tidak langsung.
• 2. RADIASI NON PENGION
• Radiasi non-pengion adalah radiasi yang tidak dapat menimbulkan
ionisasi. Termasuk ke dalam radiasi non-pengion adalah gelombang
radio, gelombang mikro, inframerah, cahaya tampak dan ultraviolet.
FOKUS PEMBAHASAN
• RADIASI PENGION (Sinar X dan Gamma)
• Kedua jenis radiasi ini mempunyai potensi bahaya yang
lebih besar dibandingkan dengan jenis radiasi lainnya.
Pengaruh sinar kosmik hampir dapat diabaikan karena
sebelum mencapai tubuh manusia, radiasi ini telah
berinteraksi terlebih dahulu dengan atmosfir bumi.
Radiasi beta hanya dapat menembus kertas tipis, dan
tidak dapat menembus tubuh manusia, sehingga
pengaruhnya dapat diabaikan. Demikian pula dengan
radiasi alfa, yang hanya dapat menembus beberapa
milimeter udara. Sedang radiasi neutron pada
umumnya hanya terdapat di reaktor nuklir.
SIFAT-SIFAT SINAR X
• DAYA TEMBUS → Sinar-X dapat menembus bahan atau
massa yang padat dengan daya tembus yang sangat besar.
• PERTEBARAN → Apabila berkas sinar x melalui suatu bahan
atau suatu zat, maka berkas sinar tersebut akan bertebaran
keseluruh arah, menimbulkan radiasi sekunder (radiasi
hambur) pada bahan atau zat yang dilalui.
• PENYERAPAN → Sinar-X dalam radiografi diserap oleh
bahan atau zat sesuai dengan berat atom atau kepadatan
bahan atau zat tersebut. Makin tinggi kepadatannya atau
berat atomnya makin besar penyerapannya.
• FLUORESENSI → Sinar-X menyebabkan bahan-
bahan tertentu seperti kalsium tungstat atau zink
sulfide memendarkan cahaya (luminisensi).
• IONISASI → Efek primer dari Sinar-X apabila
mengenai suatu bahan atau zat dapat
menimbulkan ionisasi partikel-partikel atau zat
tersebut.
• EFEK BIOLOGI → Sinar-X akan menimbulkan
perubahan-perubahan biologi pada jaringan. Efek
biologi ini yang dipergunakan dalam pengobatan
radioterapi.
PELAKSANAAN
1. Katoda dipanaskan lebih dari 20.000 derajat
Celcius.
2. Elektron lepas ke anoda
3. Berhenti mendadak :
- Panas lebih dari 99 %.
- Sinar x kurang dari 1 %.
4. Keluar melalui jendela.
5. Panas yg tinggi didinginkan oleh radiator
pendingin
Lo 2

Menjelaskan definisi rontgen (dosis)


MEKANISME RONTGEN
• Pada dasarnya pesawat Sinar-X terdiri dari tiga bagian utama, yaitu tabung
Sinar-X, sumber tegangan tinggi yang mencatu tegangan listrik pada kedua
elektrode dalam tabung Sinar-X, dan unit pengatur.
• Di dalam tabung roentgen ada katoda dan anoda dimana pada tabung
tersebut dalam keadaan vakum fungsinya agar elektron yang bergerak cepat
dapat bergerak bebas dan tidak bertumbukan dengan elektron lain.
kemudian pada tabung rontgen diberi sumber listrik untuk memanaskan
katoda (filament) kira-kira lebih dari 20.0000C sampai menyala dengan
mengantarkan listrik dari transformator, Karena panas maka electron-
electron dari katoda (filament) terlepas, dengan memberikan tegangan tinggi
maka electron-elektron dipercepat gerakannya menuju anoda (target),
electron yang bergerak dengan kecepatan tinggi (karena ada beda potensial
1000 Kvolt) yang mengenai target anoda, electron tiba-tiba akan mengalami
perlambatan saat mendekati target karena pengaruh gaya inti atom (target
anoda) sehingga menimbulkan Sinar-X yang mana dinamakan Sinar-X
Brehmsstrahlung, elektron-elektron mendadak dihentikan pada anoda
(target) sehingga terbentuk panas (99%) dan Sinar-X (1%), Sinar X akan keluar
dan diarahkan dari tabung melelui jendela yang disebut diafragma, panas
yang ditimbulkanpada target (sasaran) akibat benturan electron dihilangkan
dengan radiator pendingin.
DOSIS RADIASI
• Radiasi Alfa (α)
• Partikel alfa memiliki jangkauan yang pendek
diudara dan dapat dihentikan dengan
selembar kertas yang tebalnya kurang dari
1/64 inci (≈ 0.4 mm) dan juga oleh lapisan
aluminium. Lapisan kulit luar tubuh (≈ 7
mg/cm2) akan menyerap radiasi α sampai
energi ≈ 7.5 MeV ≈ 1.2x10-12 J
• Radiasi Beta (β)
• Dalam interaksi partikel beta berenergi tinggidengan bahan
dapat menimbulkan pancaran sinar-x yang dikenal sebagai
radiasibrehmstrahlung. Olehkarena itu, untuk partikel
beta dibutuhkan penahan radiasi bernomor atom rendah
(untuk memindahkan produksi bremstrahlung) dan dilapisi
bahan bernomor atom tinggi (untuk mengatenuasi
intensitas bremstrahlung yang terjadi). Bahan yang
direkomendasikan untuk menahan radiasi beta energi
tinggi adalah timbal.

• Radiasi Gamma (γ)
• Apabila sinar gamma berinteraksi dengan
bahan, radiasi tersebut tidak diserap seluruhnya
oleh bahan. Sebaliknya radiasi tersebut akan
mengalami atenuasi atau pengurangan intensitas.
Bahan yang paling baik untuk digunakan sebagai
penahan radiasi gamma adalah bahan yang
bernomor atom tinggi, seperti timbal, beton,
uranium, emas, kromium, dannikel. Tebal
pelindung dapat ditentukan dengan
menggunakan rumus atenuasi.
Satuan atau ukuran :

Satuan atau ukuran menunjukkan


besarnya atau paparan radiasi dari suatu
sumber radiasi maupun banyaknya dosis
radiasi yang diberikan atau diterima oleh
suatu medium yang terkena radiasi
Satuan untuk paparan radiasi :

Menunjukkan besarnya intensitas


sinar X atau sinar gamma yang dapat
menghasilkan ionisasi di udara dalam
jumlah tertentu.
Dalam hal ini 1 Rontgen adalah
intensitas sinar X atau gamma yang
dapat menghasilkan ionisasi di udara
sebanyak 1,61 X 1015 pasangan ion
perkilogram udara

1 R = 2,58 X 10 -4 C/ kg……….SI
Satuan Untuk Dosis Absorbsi Medium :

Ukuran banyaknya energi yg diberikan


oleh radiasi pengion kepada medium.

Dosis absorbsi sebesar 1 Rad sama


dengan energi yang diberikan kepada
medium sebesar 0,01 Joule/kg

Radition Absorbsi Dose ( Rad )


1 R = 0,869 Rad.
Bila medium yg dikenai radiasi jar kulit
manusia,harga
1 R = 0,0096 Joule/kg jaringan,
sehingga dosis serap untuk jar kulit
dengan paparan radiasi sebesar 1 R = 0,96
Rad
Namun secara praktis 1 R = 1 Rad
Gray ( Gy ) ………Satuan
International ( SI )

1 Gy = Energi yg diberikan kepada


medium sebesar 1 Joule/kg
1 Gy = 100 Rad
1 R = 0,00869 Gy

Satuan untuk dosis ekuivalen :


Lebih banyak digunakan berkaitan
dengan pengaruh radiasi terhadap
tubuh manusia atau sistem biologis
lainnya.
Tingkat kerusakan sistem biologis yg
mungkin ditimbulkan oleh suatu radiasi
tidak hanya tergantung pada dosis
serapnya saja ( Rad ) akan tetapi
tergantung juga pada jenis radiasinya.
Rontgen equivalen of man ( Rem )
Dosis ekuivalen ( Rem ) = Dosis serap
( rad ) x Q

Q = Bilangan ( faktor ) yg tergantung


pada jenis radiasinya
( faktor yang ikut menentukan dosis
ekuivalen )

Ditentukan oleh kemampuan jenis


radiasi dalam mengionisasikan darah
yang ada pada jaringan kulit.
Sievert ( Sv ) ……..S I
Dosis ekuivalent (Sv )
Dosis serap ( Gy ) X Q X N

N = Faktor modifikasi,faktor koreksi


terhadap adanya laju dosis serap dan
Lain sebagainya,nilainya mendekati 1
sehingga
Dosis ekuivalen ( Sv ) =
Dosis serap ( Gy ) X Q

1 Gy = 100 Rad …….1 Sv = 100 Rem


Satuan untuk aktifitas sumber radiasi :
Ukuran aktifias ( intensitas ) =

Banyaknya partikel yg dipancarkan per


satuan waktu ( peluruhan persatuan
waktu ) dari suatu sumber radiasi.
Apabila suatu sumber radiasi
mamancarkan 1 partikel per detik

Maka aktifitas sumber radiasi


tersebut adalah 1 Bacquerel

Bacquerel ( Bq ) …..Satuan
Internasionak ( SI )

1 Bacquerel ( Bq ) = 1 Peluruhan per


detik.
Curie,sedangkan untuk intensitas rendah
digunnakan Satuan Becquerel

Radiasi intensitas rendah sering memakai


satuan milli atau
Pada umumnya untuk intensitas radiasi
yg tinggi digunakan
Satuan Mikro.
Satuan Radiasi Tegangan Tinggi
( Sutet )

Weber/meter2 = 104 gauss,maka


satuan radiasi tegangan tinggi
dapat juga mengunakan Tesla yang
identik dengan Weber/m2

Weber /m2 = Tesla


Lo 3

Menjelaskan dampak paparan dari


sinar X dan pencegahannya
MANFAAT SINAR X
• Pemanfaatan Sinar-X dalam Dunia Medis
• Radiasi sinar-X merupakan suatu gelombang elektromagnetik dengan
gelombang pendek. Sinar-X mempunyai daya tembus yang cukup tinggi
terhadap bahan yang dilaluinya. Dengan demikian sinar-X dapat
dimanfaatkan sebagai alat DIAGNOSIS dan TERAPI di bidang kedokteran
nuklir. Pemanfaatan sinar-X di bidang kedokteran nuklir merupakan salah
satu cara untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Aplikasi ini telah
cukup beragam mulai dari radiasi untuk diagnostik, pemeriksaan sinar-X
gigi dan penggunaan radiasi sinar-X untuk terapi. Radioterapi adalah suatu
pengobatan yang menggunakan sinar pengion yang banyak dipakai untuk
menangani penyakit kanker. Alat diagnosis yang banyak digunakan di
daerah adalah pesawat sinar-X (photo Rontgen) yang berfungsi untuk
photo thorax, tulang tangan atau kaki dan organ tubuh yang lainnya.
Radiasi di bidang kedokteran membawa manfaat yang cukup nyata bagi
yang menggunakannya. Dengan radiasi suatu penyakit atau kelainan organ
tubuh dapat lebih awal kita diketahui dan pendeteksiannya lebih teliti.
EFEK NEGATIF SINAR X
• Bahaya Sinar-X dan Penanganannya
• Dimana Tek Suwoto menyampaikan, bahwa sinar-X tersebut bila mengenai tubuh
manusia akan menyebabkan jaringan kulit menjadi mengering, jaringan tulang
akan keropos dan sel telor perempuan akan mati, sehingga menyebabkan mandul.
Menurutnya, radiasi dari sinar-X ini bukanlah penyakit, akan tetapi dampak radiasi
ini akan menurunkan tingkat stamina dan kekebalan tubuh seseorang. Oleh
karenanya bila seseorang terkena radiasi sinar-X disarankan segera mengkonsumsi
makanan bergizi, minum susu dan kacang hijau agar sel-sel tubuh yang mati segera
tergantikan oleh sel-sel yang baru.
• Lebih lanjut dijelaskan bahwa untuk memonitor besaran radiasi tersebut terdapat
tiga alat ukur radiasi yaitu Survey Meter adalah alat yang digunakan untuk
mengetahui apakah suatu lokasi dalam keadaan aman dari radiasi atau belum.
Kedua, Film Badge salah satu alat untuk memonitor seberapa banyak radiasi yang
mengenai tubuh manusia atau operator. Ketiga Pocket Docimeter salah satu alat
untuk mengetahui seberapa besar radiasi yang ada dalam suatu lokasi sehingga
sebelum alat ini dipakai harus dinetralkan.
EFEK PADA KEHAMILAN
• Bahaya Sinar-X Terhadap Kehamilan
• Bayi dalam perut ibu adalah sensitif terhadap sinar X karena bayi
tersebut sedang mengalami pembelahan sel-sel secara cepat untuk
menjadi jaringan dan organ yang bermacam-macam. Tergantung
pada tingkat paparannya, sinar X yang dipaparkan kepada wanita
hamil dapat berpotensi menimbulkan keguguran, atau cacat janin,
termasuk malformasi, pertumbuhan terlambat, terbentuk kanker
pada usia dewasanya, atau kelainan lainnya. Komisi pengaturan
nuklir memberikan gambaran radiasi 2-6 pada janin akan
meningkatkan resiko terbentuknya sel kanker. Namun ada pendapat
lain yang mengatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara paparan 5 – 10 rad pada wanita hamil dan cacat
bawaan. Berikut adalah tabel yang merangkum efek sinar-X
terhadap janin dalam rahim.
CONTOH KASUS
• Sebuah penelitian di Inggris memperkirakan
jumlah paparan sinar X pada janin setelah ibunya
mengalami pemeriksaan rontgen sebelum
menyadari bahwa mereka dalam keadaan hamil.
Hasil pemeriksaannya cukup menggembirakan,
bahwa janin hanya terpapar 0.5 – 1.5 rad setelah
pemeriksaan rontgen perut atau punggung
bawah ibu, sementara bagian tubuh ibu yang
jauh menerima paparan 10-100x lebih rendah.
Komisi pengaturan nuklir membatasi satuan 2
rads sebagai ambang radiasi yang mungkin
menyebabkan kerusakan janin
TABEL EFEK SINAR X PADA KEHAMILAN

USIA KEHAMILAN (MINGGU EFEK


KE)
0–1 (pre-implantasi) Kematian embrio

2–7 (pembentukan organ) Malformasi, pertumbuhan terhambat,


kanker
8–40 (fetal stage) Malformasi, pertumbuhan terhambat,
kanker, gangguan pertumbuhan mental
PELAKSANAAN PROTEKSI
1. Atas permintaan dokter
2. Filtrasi maksimum.
3. KV tinggi.
4. Jarak jangan terlalu dekat.
5. Daerah radiasi minimal.
6. Waktu minimal.
7. Alat kelamin dilindungi.
8. Hati2 pasien hamil
Terhadap dokter : Film badge atau
dosimeter
PENGENDALI/PROTEKSI RADIASI
• Prinsip Proteksi Radiasi
• Prinsip menghilangkan bahaya radiasi tidak mungkin
dilakukan karena berarti menghilangkan sumber radiasi.
Karena itu filosofi setiap prosedur proteksi radiasi ialah
mengurangi pemaparan dari luar maupun dalam sampai
serendah mungkin. Ada tiga faktor yang menentukan
pemaparan radiasi total yang diterima orang:
• 1. Faktor Waktu
• 2. Faktor Jarak
• 3. Faktor Pelindung (shielding)
• 1. Faktor Waktu
• Makin lama seseorang berada dalam medan
radiasi, makin besar pemaparan dan dosis
serapan yang diterima. Oleh karena itu, harus
diupayakan sedapat untuk tidak terlalu lama
berada di dekat sumber radiasi untuk mencegah
terjadinya paparan radiasi yang besar bagi orang
yang bekerja dengan sumber radiasi.

• 2. Faktor Jarak
• Semakin jauh jarak yang ditempuh oleh
sebuah paparan radiasi, maka semakin kecil
pula efek yang akan ditimbulkan oleh paparan
radiasi tersebut
• 3. Faktor Pelindung
• Bila harus bekerja pada jarak yang cukup dekat
dengan sumber radiasi dan dalam waktu yang
lama, maka kita memerlukan pelindung untuk
dapat mereduksi pemaparan serendah mungkin.
Keefetifan pelindung ditentukanoleh interaksi
radiasi dengan atom-atom pelindung, di mana
interaksi ini sangat bergantung terhadap
jenis radiasi dan nomor atom materi pelindung.
Lo 4
Menjelaskan macam – macam proyeksi
dasar pada pembuatan fotorontgen
PROYEKSI
• Gambaran yang berbeda dari thorax dapat diperoleh
dengan merubah orientasi relatif tubuh dan arah pancaran
X-ray. Gambaran yang paling umum adalah posteroanterior
(PA), anteroposterior (AP) dan lateral.

• 1. Posteroanterior (PA)
• Pada PA, sumber X-ray diposisikan sehingga X-ray masuk
melalui posterior (back) dari thorax dan keluar dari anterior
(front) dimana X-ray tersebut terdeteksi. Untuk
mendapatkan gambaran ini, individu berdiri menghadap
permukaan datar yang merupakan detektor X-ray. Sumber
radiasi diposisikan di belakang pasien pada jarak yang
standard, dan pancaran X-ray ditransmisikan ke pasien.
• 2. Anteroposterior (AP)
• Pada AP posisi sumber X-ray dan detector berkebalikan
dengan PA. AP chest X-ray lebih sulit diinterpretasi
dibandingkan dengan PA dan oleh karena itu digunakan
pada situasi dimana sulit untuk pasien mendapatkan
normal chest x-ray seperti pada pasien yang tidak bisa
bangun dari tempat tidur. Pada situasi seperti ini, mobile X-
ray digunakan untuk mendapatkan CXR berbaring (“supine
film”). Sebagai hasilnya kebanyakan supine film adalah juga
AP.
• 3. Lateral
• Gambaran lateral didapatkan dengan cara yang sama
dengan PA namun pada lateral pasien berdiri dengan kedua
lengan naik dan sisi kiri dari thorax ditekan ke permukaan
datar (flat).
Lo 5
Menjelaskan jenis pemeriksaan
radiologis pencitraan dan
manfaatnya untuk proses diagnostik
dan terapi
PEMERIKSAAN CT SCAN
• CT Scan adalah salah satu peralatan
radiodiagnostik dengan menggunakan sinar-x.
pada dasarnya gambar yang dihasilkan
merupakan pemetaan dari penyerapan objek
terhadap sinar-x . Perbedaan mendasar dengan
pemotretan sinar-x biasa (konvensional) adalah
gambar yang ditampilkan merupakan gambar
potongan axial, sedangan dengan pemotretan
sinar-x konvensional gambar yang dihasilkan
adalah gambaran AP,PA atau lateral. Dengan kata
lain CT Scan adalah alat yang dapat menghasilkan
gambar potongan axial.
ALAT PEMERIKSAAN CT SCAN
PEMERIKSAAN MRI
• MRI (Magnetic Resonance Imaging)
• MRI adalah prosedur diagnostik mutakhir untuk memeriksa dan
mendeteksi kelainan organ di dalam tubuh dengan menggunakan
medan magnet dan gelombang frekuensi radio tanpa radiasi sinar X
atau bahan radioaktif (dignosa lebih cepat dan pasti, intervensi awal
dan optimal, keberhasilan pengobatan lebih tinggi)
• Pemeriksaan MRI
1. kelainan pada jaringan lunak seperti pada otak dan
sumsum tulang belakang
2. kepala, leher dan tulang belakang
3. rongga dada dan rongga perut, (hati, ginjal, pankreas dll)
4. muskuloskletal (otot dan tulang)
ALAT PEMERIKSAAN MRI
PEMERIKSAAN USG
• Pemeriksaan ULTRASONOGRAFI (USG) merupakan upaya untuk memantau
pertumbuhan janin. Menggunakan gelombang suara, USG akan
menghasilkan gambar visual dari janin, plasenta, rahim, hingga organ
pelvik.
Meskipun pemeriksaan USG sebenarnya lebih ditujukan pada kehamilan
yang beresiko, namun saat ini hampir semua dokter kandungan melakukan
pemeriksaan USG setiap kali kontrol kehamilan.
Kehamilan yang direkomendasikan untuk melakukan pemeriksaan USG
cukup sering adalah ibu hamil yang menderita diabetes, hipertensi, atau
komplikasi medis lainnya.
- Mengetahui detak jantung bayi
- Mengukur ukuran bayi
- Mengetahui jumlah bayi
- Mengecek lokasi plasenta
- Mengetahui jumlah air ketuban
- Mengetahui kelainan organ
CONTOH HASIL USG
PEMERIKSAAN PET SCAN
• PET/CT adalah alat hybrid yang dapat memberikan
gambaran metabolism kelainan diseluruh tubuh dengan
tepat, karena alat ini menggabungkan kelainan
metabolisme (PET) dengan kelainan anatomi (CT). Pada
kasus kanker, penentuan stadium, evaluasi terapi serta
evaluasi kekambuhan dini dapat dilakukan dengan akurat.
• PET/MR dapat meningkatkan kemampuan evaluasi otak.
• PET/CT-Scan terutama digunakan untuk deteksi,
penyebaran dan kambuhnya penyakit kanker, membantu
dokter dalam menentukan terapi yang terbaik dan menilai
respons terhadap terapi kanker. Penggunaan lainnya adalah
untuk pemeriksaan otak dan jantung.
ALAT PEMERIKSAAN PET SCAN

Anda mungkin juga menyukai