Hilda Zuhria(3161009) Rizky Adhi P (3161018) Klasifikasi Toxoplasma gondii • Kingdom : Protista • Subkingdom : Protozoa • Filum : Apicomplexa • Kelas : Sporozoa • Ordo : Coccidida • Famili : Falidae • Genus : Toxoplasma • Spesies : Toxoplasma gondii Morfologi takizot • Bentuk menyerupai bulan sabit dengan salah satu ujung runcing dan ujung lainnya membulat • Ukuran panjang : 4-8 mikron lebar : 2-4 mikron • Mempunyai selaput sel • Inti 1 di tengah • Memiliki organel lain seperti badan golgi dan mitokondira Morfologi kista • Ukurannya berbeda-beda • Berbentuk bulat atau lonjong tetapi dalam otot bentuknya mengikuti bentuk sel otot • Berisi bradizoit • Menjadi stadium istirahat • Ditemukan seumur hiduo di tubuh hospes terutama di otak, otot jantung dan otot lurik Morfologi ookista • Berbentuk lonjong • Ukuran 11-14 x 9-11 mikron • Memiliki dinding • Berisi 1 sporoblas yang akan membelah menjadi 2 sporoblas dan selanjutnya hingga menjadi sporokista • Masing-masing sporokista berisi 4 sporozoit yang berukuran 8-2 mikron serta sebuah residu Siklus hidup • Secara garis besar siklus hidup T. gondii terbagi menjadi 2 yaitu seksual (shizogoni) dan aseksual (gametogoni). Kedua siklus ini terjadi pada inang definitif (famili Felidae), sedangkan pada hospes perantara (mamalia, burung, termasuk manusia) hanya terjadi siklus hidup secara aseksual. • Didalam usus kecil kucing sporozoit menembus sel epitel dan tumbuh menjadi tropozoit, inti tropozoti membelah menjadi banyak membentuk schizont. Schizont yang matang akan pecah menghasilkan merozoit (skizogoni), siklus aseksual ini dilanjutkan dengan siklus seksual. • Makro dan mikro gametosit bergabung menjadi gametogoni, setelah terjadi pembuahan akan terbentuk ookista yang akan • Diluar tubuh kucing, ookista akan mengkontaminasi tanah dan berkembang membentuk 2 sporokista (masing-masing berisi 4 sporozoit). Bila ookkista tersebut tertelan oleh manusia, mamalia atau burung akan terjadi siklus aseksual dimana sporozoit akan berkembang menjadi takizoit. Takizoit akan membelah kemudian membentuk kista yang mengandung bradizoit. Bradizoit dalam kista akan menetap diantara sel tubuh dan Penularan Toxoplasma gondii • Memakan daging mentah atau setengah matang yang mengandung kista berisi bradizoit • Ibu hamil yang menderita toxoplasmosis menularkan ke janinnya lewat plasenta • Ookista yang tertiup angin dan terhirup manusia atau ookista mencemari air yang dikonsumsi manusia (infeksi langsung) Patofisiologi • Penderita toxoplasmosis menunjukkan adanya nodul-nodul nekrosa dalam paru-paru, hati, limpa dan ginjal • Di dalam jaringan otak, parasit ini ditemukan dalam sel-sel glia atau neuron (parasit intraseluler) • Dapat dijumpai pula sel-sel linfosit dalam ruang virchow robin dan terjadi nekrosis lokal pada jaringan otak, banyak terjadi perubahan ada cortex cerebralis Gejala klinis toxoplasmosis • Pada manusia bersifat non spesifik atau sering kali tidak menimbulkan manifestasi klinis yang jelas • Masa inkubasi 2-3 minggu • Gejala umun yang muncul demam, pembesaran kelenjar limfe di leher belakang • Bila infeksi mengenai SSP akan terjadi enchepalitis (toxoplasma cerebralis akut) • Bila parasit masuk ke otot jantung menyebabkan peradangan • Lesi pada mata akan mengenai khorion dan retina sehingga menimbulkan irridosklitis dan khorioditis (toxoplasmosis optical micuta) • Bayi dengan toxoplasmosis kongenital dapat lahir sehat atau timbul gambaran eritroblastosis foetalis dan hidrop foetalis Diagnosa • Gold standar pemeriksaan toxoplasmosis adalah menemukan parasit dalam biopsi atau jaringan dan sel tubuh penderita • Pemeriksaan penunjang lain dilakukan uji serologis untuk mendeteksi antibodi atau antigen dari Toxoplasma gondii menggunakan IHA (Indirect Hemaglutination Assay), DAT (Direct Aglutination Test), IFA (Inhibition Flourescent Assay), ELISA (Enzym Linked Immunosorbent Assay) Terima kasih