Anda di halaman 1dari 12

Elemen Mesin II

By : Catur Pramono

UniversitasTidar
1
BAB I
METODOLOGI PERANCANGAN
A.TAHAP-TAHAP DALAM PERANCANGAN
 Proses perancangan dimulai dari penentuan
kebutuhan, dan keputusan untuk berbuat
sesuatu akan hal tersebut. Melalui beberapa
tahapan perancangan dan iterasi, proses akan
berakhir dengan penyajian dari pada hasil
rancangan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Secara ideal, metoda perancangan dalam bidang
teknik termasuk perancangan rodagigi
diberikan pada diagram dibawah ini.

2
3
Pengenalan kebutuhan
 Awal dari proses perancangan adalah berupa Pengenalan
kebutuhan, dimana seorang perancang harus bisa
mendefinisikan kebutuhan tersebut. Rodagigi secara
umum dipakai untuk mentransmisikan daya dari mesin
penggerak, sehingga secara umum dalam perancangan
rodagigi, definisi kebutuhan adalah berupa keberadaan
sistem transmisi rodagigi yang dapat bekerja sesuai
dengan yang diinginkan oleh perancang atau pengguna.
Guna mendefinisikan kebutuhan tersebut, umumnya
sudah ada data awal yang berfungsi sebagai data
masukan untuk proses perancangan. Data itu dapat
berupa besar daya yang ditransmisikan dari mesin
penggerak, putaran mesin penggerak ataupun dimensi
ruangan yang tersedia untuk penempatan transmisi
tersebut.

4
Perumusan masalah
 Perumusan masalah harus mencakup seluruh rincian
spesifikasi tentang sesuatu yang akan
direncanakan. Perincian tersebut mencakup
sejumlah data masukan dan keluaran dari proses
perancangan dan semua batasan-batasan atas
besaran yang berkaitan dengan hal tersebut.
Spesifikasi dapat berupa jenis rodagigi, dimensi
rodagigi, taksiran umur, batas temperatur operasi,
keandalan, kecepatan / putaran, kapasitas
(kemampuan menstransmisikan daya), material
rodagigi, pelumas yang akan dipakai, dimensi ruang
dan lain-lain. Perancang harus dapat merumuskan
dengan jelas spesifikasi yang akan direncanakan.

5
Cont`
 Dalam merumuskan spesifikasi yang direncanakan,
seorang perancang harus memperhatikan batasan-
batasan atau kendala yang ada pada proses perancangan.
Batasan dalam perancangan rodagigi dapat berupa
dimensi ruang yang tersedia untuk penempatan
transmisi, material rodagigi yang tersedia, proses atau
fasilitas manufaktur rodagigi yang tersedia,
standarisasi permesinan di pasaran maupun besar biaya
yang tersedia. Dengan adanya perumusan spesifikasi
yang diinginkan dan keberadaan batasan-batasan dalam
proses perancangan, maka kemungkinan akan
menghasilkan beberapa solusi. Dalam perancangan
rodagigi, solusi ini umumnya berupa sistem transmisi
rodagigi yang berisikan jenis rodagigi, dimensi rodagigi,
material rodagigi, data operasional, pelumas dan lain-
lain.

6
sintesa
 Tahap sintesa merupakan solusi optimum dari
sistem transmisi yang berasal dari solusi-solusi
yang didapat dari tahap sebelumnya. Penilaian atau
evaluasi atas solusi ini dilakukan dengan proses
analisis dan optimisasi. Analisis dan optimisasi
dilakukan untuk menguji solusi yang didapat dari
proses sintesa apakah solusi tersebut berdaya guna
dengan baik sesuai spesifikasi yang direncanakan.
Jika solusi yang didapat sesuai dengan spesifikasi
yang dinginkan maka proses selanjutnya adalah
evaluasi hasil rancangan. Tetapi jika tidak sesuai
dengan harapan atau tidak sesuai spesifikasi yang
direncanakan maka solusi ini gagal dan harus
kembali ke tahap perancangan sebelumnya.

7
Cont`
 Proses kembali ke tahap sebelumya dapat
berupa tahap sintesa, yaitu mencoba dengan
solusi yang lain kemudian diuji dengan proses
analisis dan optimasi. Dapat juga tahap
sebelumnya adalah ke tahap perumusan masalah
dengan cara merubah spesifikasi yang
diinginkan, sehingga akan mendapatkan solusi-
solusi baru. Tetapi jika proses tersebut masih
gagal maka kembali ke proses awal perancangan
dengan kemungkinan perlu mengubah definisi
kebutuhan.

8
Evaluasi
 Tahap evaluasi dilakukan untuk solusi yang lolos
dari proses iterasi. Jika tahap sebelumnya
proses perancangan lebih banyak dilakukan
diatas kertas, tetapi evaluasi biasanya
dilakukan berupa proses pengujian hasil
perancangan (kaji eksperimental), sehingga
umumnya diperlukan pembuatan suatu prototip.
Jika dalam pengujian ternyata gagal maka
proses perancangan kembali ke tahap
sebelumnya. Jenis kegagalan saat pengujian
akan menunjukkan ke tahap mana proses
perancangan akan kembali.

9
Cont’
 Tahap evaluasi umumnya membutuhkan biaya
yang besar, karena dilakukannya proses
pengujian. Guna memperkecil kegagalan saat
tahap evaluasi maka sebaiknya dalam proses
perancangan lebih banyak mengacu pada data-
data hasil pengujian yang sudah dilakukan oleh
perancang-perancang sebelumnya. Keberadaan
data-data hasil pengujian yang cukup lengkap
akan sangat membantu dalam usaha
memperkecil kegagalan dalam tahap evaluasi.

10
Penyajian
 Tahap penyajian merupakan tahap terakhir dari
proses perancangan. Tahap penyajian dapat
berupa data lisan, data tertulis atau data
grafis (gambar). Seorang perancang yang baik
akan dapat menyampaikan hasil rancangan yang
komunikatif sesuai dengan keperluan. Metoda
penyajian yang baik akan sangat membantu
perancang untuk menjelaskan dan meyakinkan
pengguna hasil rancangan.

11
Sampai Jumpa Minggu Depan

12

Anda mungkin juga menyukai