Laporan Kasus
RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang April 2018
Fakultas Kedokteran
Universitas Nusa Cendana
Disusun Oleh:
Pembimbing:
dr. Elsye R.F. Thene, Sp.Rad
Defenisi
Gagal jantung kongestif / congestive heart failure
merupakan suatu kondisi dimana jantung mengalami
kegagalan dalam memompa darah guna mencukupi
kebutuhan tubuh akan nutrisi dan oksigen secara maksimal
untuk metabolisme.
Gagal jantung kongestif adalah keadaan patofisiologis
berupa kelainan fungsi jantung, sehingga jantung tidak
mampu memompa darah untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme jaringan atau kemampuannya hanya ada
kalau disertai peninggian volume diastolik secara
abnormal. Penamaan gagal jantung kongestif yang sering
digunakan kalau terjadi gagal jantung sisi kiri dan sisi kanan
ANATOMI
EPIDEMIOLOGI
WHO menyebutkan bahwa sekitar 3000
penduduk Amerika menderita CHF,
dimana hanya ditemukan sekitar 55,3%
pasien yang meninggal dunia akibat CHF.
Menurut American Heart Association 5,3
juta warga Amerika mengalami CHF dan
660.000 kasus baru didiagnosa setiap
tahun, dengan kejadian mendekati 10
per 1000 penduduk dengan usia lebih
dari 65 tahun.
Pada tahun 2005 di Jawa Tengah terdapat 520 penderita CHF
yang pada umumnya adalah lansia. Sebagian besar lansia yang
didiagnosis CHF tidak dapat hidup lebih dari 5 tahun.
Berdasarkan data rekam medis RSUP. dr.Wahidin Sudirohusodo,
jumlah pasien baru rawat inap CHF mengalami peningkatan
selama tiga tahun terakhir, yaitu sebanyak 238 pasien pada tahun
2008, 248 pasien pada tahun 2009 dan sebanyak 295 pasien pada
tahun 2010.
Prevalensi gagal jantung berdasar wawancara terdiagnosis dokter
di Indonesia sebesar 0,13 persen, dan yang terdiagnosis dokter
atau gejala sebesar 0,3 persen. Prevalensi gagal jantung
berdasarkan terdiagnosis dokter tertinggi DI Yogyakarta (0,25%),
disusul Jawa Timur (0,19%), dan Jawa Tengah (0,18%). Prevalensi
gagal jantung berdasarkan diagnosis dan gejala tertinggi di Nusa
Tenggara Timur (0,8%), diikuti Sulawesi Tengah (0,7%), sementara
Sulawesi Selatan dan Papua sebesar 0,5 persen.
ETIOLOGI
Kelainan otot jantung , hipertensi
arterial,arteroskelosis koroner dan
penyakit jantung reumatik
Manifestasi Klinis Gagal Jantung
a. Ortopnue yaitu sesak saat berbaring
b. Dipsneu on effort (DOE) yaitu sesak bila melakukan
aktifitas
c. Paroxymal noctural dipsneu (PND) yaitu sesak
nafas tiba-tiba pada malam hari disertai
batuk
d. Berdebar-debar
e. Cepat lelah
f. Batuk-batuk
g. Peningkatan desakan vena pulmonal (edema
pulmonal) ditandai oleh batuk dan sesak nafas.
Pemeriksaan Penunjang
X-ray Thorax
Pada foto Thorax dapat mengungkapkan adanya
pembesaran jantung yang disertai adanya
pembendungan cairan di paru karena hipertensi
pulmonal.
Ultrasonography (USG)
Didapatkan gambaran cairan bebas dalam
rongga abdomen, dan gambaran pembesaran
hepar dan lien.
Ekokardiografi
Digunakan untuk menilai struktur jantung
PROGNOSIS
Akan lebih berat jika sudah terjadi
kardiomegali pada kedua sisi jantung
Akan lebih berat jika derajat gagal
jantung pasien sudah masuk derajat 4
menurut klasifikasi NYHA.
PEMBAHASAN
Resume
Subjektif
Pasien datang dengan keluhan nyeri dada
dan jantung berdebar. Keluhan tersebut
dirasakan 1 minggu sebelum masuk rumah
sakit. Orang tua pasien juga menjelaskan
pasien mengalami pembengkakan didaerah
perut dan tungkai. Serta tidak ada keluarga
pasien yang mengalami penyakit yang sama
dengan pasien.
Objektif
Pada pemeriksaan didapatkan tekanan
darah: 100/70 mmHg, nadi: 82kali/menit, suhu : 38˚C,
pernapasan: 22 kali/menit,
kepala : normochepal,rambut hitam,panjang,tak mudah
dicabut,
mata: konjungtiva anemis -/- ,sklera ikterik +/+,
leher: pembesaran KGB (-),terdapat nodul padat dan solid
di coli sinistra,.
kulit : pucat (-), ikterik (-),Thoraks Inspeksi
:Pengembangan dada simetris, Palpasi:Vokal fremitus
dextra = sinistra, Perkusi: sonor (+/+), Auskultasi :Vesikuler
(+/+),rhonki (-/-),wheezing (-/-), COR :Iktus kordis terlihat di
ICS 7 linea axillaris anterior sinistra, Iktus kordis teraba di ICS
7 linea axillaris anterior sinistra, batas bawah jantung :
ICS 7 linea axillaris anterior sinistra, batas kanan bawah
jantung : ICS 5 linea parasternal dextra, batas kanan atas
jantung : ICS 3 linea parasternal dextra, pinggang jantung :
ICS 4 linea parasternal sinistra, S1S2 tunggal,regular,murmur
(+),gallop (-), abdomen : cembung, tegang, nyeri tekan (-
), asites (+), hepar dan lien sulit dievaluasi, liver span 6 cm,
ekstremitas edema :(-/-), akral hangat.
Diagnosis
Klinis : Congestive Heart Failure,PJR
Pembahasan : pasien mengalami jantung
berderbar dan rasa tertikam d bagian dada serta
mengalami asites. Dikatakan congestive heart
failure jika pada hasil pemeriksaan rontgen thorax
didapatkan pembesaran jantung dan juga
terdapat edema paru serta pembesaran hepar.
Biasanya pembesaran jantung pada CHF terjadi
pada ventrikel kiri dan ventrikel kanan.
Etiologi : Penyakit Jantung Reumatik
Menurut orang tua pasien, pasien pada kasus ini sebelumnya
mengalami gejala ataupun keluhan seperti jantung berdebar dan
rasa tertikam di dada serta demam 2 tahun lalu.
Penatalaksanaan
Pembahasan :
Pasien ini mendapatkan beberapa kali riwayat terapi dari
dokter spesialis anak,pengobatan terankhir yang diterima pasien
adalah:
aspirin 4x500 mg
Captopril 3x6,5 gr
Furosemid 20 mg-0-0
Spironolaktol 0-25 mg-0
Pasien juga mendapatkan beberapa riwayat terapi dari
dokter spesialis jantung,pengobatan terakhir yang diterima adalah:
Furosemide 40 gr-0-0
Spironolakton 2,5 mg-0-0
Captopril 3x6.25 mg
Vipalbumin 2x1
KASIMPULAN
Telah dilaporkan suatu kasus pada pasien perempuan,
berusia 13 tahun. Pasien dating dengan keluhan rasa tertikam di
dada,jantung berdebar dan pembengkakan didaerah perut dan
tungkai bawah. Keluhan tersebut dirasakan sejak tanggal 12 Maret
2018. serta mengalami kejadian yang sama 2 tahun lalu
Gamabaran radiologi foto thorax adanya cardiomegali,
gambaran radioopoak di parakardial dextra dan sinus
costoprenikus tampak tumpul
Pasien ini mendapatkan beberapa kali riwayat terapi dari dokter
spesialis anak,pengobatan terankhir yang diterima pasien adalah:-
aspirin 4x500 mg, captopril 3x6,5 gr, Furosemid 20 mg-0-0,
Spironolaktol 0-25 mg-0
Pasien juga mendapatkan beberapa riwayat terapi dari dokter
spesialis jantung,pengobatan terakhir yang diterima adalah:
Furosemide 40 gr-0-0, Spironolakton 2,5 mg-0-0, Captopril 3x6.25
mg, Vipalbumin 2x1
TERIMA KASIH