Anda di halaman 1dari 28

SMF Bagian Radiologi

Laporan Kasus
RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang April 2018
Fakultas Kedokteran
Universitas Nusa Cendana

Congestive Heart Failure

Disusun Oleh:

Umbu Ananda Eka Putra, S.Ked (1308011009)

Pembimbing:
dr. Elsye R.F. Thene, Sp.Rad

DIBAWAKAN DALAM RANGKA KEPANITERAAN KLINIK


SMF / BAGIAN RADIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA
RSUD PROF. DR. W. Z. JOHANNES
KUPANG
2018
PENDAHULUAN
 Gagal jantung adalah ketidakmampuan jantung untuk
mempertahankan curah jantung yang adekuat guna
memenuhi kebutuhan metabolik. Penyakit gagal jantung
merupakan penyakit dengan kematian tertinggi dan
pengobatan yang lama sehingga dapat berpengaruh
terhadap kualitas hidup pasien
 Gagal jantung kongestif adalah keadaan patofisiologis
berupa kelainan fungsi jantung, sehingga jantung tidak
mampu memompa darah untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme jaringan atau kemampuannya hanya ada
kalau disertai peninggian volume diastolik secara
abnormal. Penamaan gagal jantung kongestif yang sering
digunakan kalau terjadi gagal jantung sisi kiri dan sisi kanan
 Prevalensi gagal jantung berdasar
wawancara terdiagnosis dokter di Indonesia
sebesar 0,13 persen, dan yang terdiagnosis
dokter atau gejala sebesar 0,3 persen.
Prevalensi gagal jantung berdasarkan
terdiagnosis dokter tertinggi DI Yogyakarta
(0,25%), disusul Jawa Timur (0,19%), dan Jawa
Tengah (0,18%). Prevalensi gagal jantung
berdasarkan diagnosis dan gejala tertinggi di
Nusa Tenggara Timur (0,8%), diikuti Sulawesi
Tengah (0,7%), sementara Sulawesi Selatan
dan Papua sebesar 0,5 persen.
LAPORAN KASUS
Indentitas Pasien
 Nama : An. WF
 Jenis kelamin : Perempuan
 Usia : 13 tahun
 Agama : Kristen Protestan
 Status Perkawinan : belum menikah
 Pendidikan : SD
 Pekerjaan : Pelajar
 Alamat : Baun
 Anamnesis
Anamnesis dilakukan pada tanggal 8 April 2018 di
Ruang Rawat Inap Kenanga, RSUD Prof. Dr. W.Z. Johanes
Kupang pukul 06.00 WITA.
 Keluhan Utama
Rasa tertikam di dada,jantung berdebar,bengkak
pada bagian abdomen dan tungkai bagian bawah sejak 1
minggu sebelum masuk rumah sakit.
 Riwayat Penyakit Sekarang
Menurut orangtua pasien,pasien mengeluhkan rasa
tertikam didada,jantung berdebar,dan lemas. Dan sebelum
masuk rumah sakit orang tua pasien mengatakan bahwa
pasien mengalami pembengkakan pada bagian perut dan
kaki 1 minggu sebelum masuk rumah sakit.
 Riwayat Penyakit Terdahulu
 Pasien sebelumnya mengalami gejala
ataupun keluhan seperti jantung berdebar dan
rasa tertikam di dada,lemas serta demam 2 tahun
lalu.
 Riwayat Penyakit Keluarga
 Tidak ada keluarga yang mengalami gejala
atau keluhan yang sama dengan pasien.
 Riwayat Sosial Ekonomi
 ` Pasien merupakan pelajar tingkat Sekolah
Dasar. Pasien bertempat tinggal di Baun-
Kabupaten Kupang.
 Pemeriksaan Fisik
 Status Generalis
 Kondisi umum :tampak sakit sedang
 Tanda-tanda Vital
 Tekanan darah: 100/70 mmHg
 Nadi : 82 kali/menit
 Suhu : 38˚C
 Pernapasan : 22 kali/menit
 Kepala : Normochepal,rambut hitam,panjang,tak mudah
dicabut
 Mata : konjungtiva anemis -/- ,sklera ikterik +/+
 Leher : Pembesaran KGB (-),terdapat nodul padat dan
solid di coli sinistra,
 Kulit : pucat (-), ikterik (-)
 Thoraks
 Inspeksi :Pengembangan dada simetris
 Palpasi :Vokal fremitus dextra = sinistra
 Perkusi : sonor (+/+)
 Auskultasi :Vesikuler (+/+),rhonki (-/-),wheezing (-/-)
 COR
 Iktus kordis terlihat di ICS 7 linea axillaris anterior sinistra
 Iktus kordis teraba di ICS 7 linea axillaris anterior sinistra
 Batas kiri jantung : ICS 7 linea axillaris anterior sinistra
 Batas kanan bawah jantung : ICS 5 linea parasternal dextra
 Batas kanan atas jantung : ICS 3 linea parasternal dextra
 Pinggang jantung : ICS 4 linea parasternal sinistra
 S1S2 reguler,murmur (+),gallop (-)
 Abdomen : cembung, tegang, nyeri tekan (-), asites(+)
 Ekstremitas edema :(-/-)
 Akral hangat
Gambaran Radiologi
Rontgen Thorax
 Deskripsi
 Tampak pembesaran jantung
 Sinus costoprenicus dextra et sinistra tumpul
 Gas lambung terlihat
 Tampak gambaran radioopak yang
menutupi daerah parakardial paru dextra
 Kesan
 Cardiomegaly
 Edema pulmo
 Diagnosis
 Klinis :CHF, PJR
 Penatalaksanaan
 Penatalaksanaan Farmakologi
Pasien ini mendapatkan beberapa kali riwayat terapi
dari dokter spesialis anak,pengobatan terankhir yang
diterima pasien adalah:
 Aspirin 4x500 mg
 Captopril 3x6,5 gr
 Furosemid 20 mg-0-0
 Spironolakton 0-25 mg-0
 Pasien juga mendapatkan beberapa
riwayat terapi dari dokter spesialis
jantung,pengobatan terakhir yang
diterima adalah:
 Furosemide 40 gr-0-0
 Spironolakton 2,5 mg-0-0
 Captopril 3x6.25 mg
 Vipalbumin 2x1
PATOFISIOLOGI
 CHFPenyakit Jantung ReumatikMenyebabkan
stenosis katup mitraldarah dari atrium kiri susah
masuk ke ventrikel kanantekanan dalam atrium kiri
meningkat dan dapat menyebabkan dilatasi atrium
kirialiran darah vena pulmonalis terhambat dan
meningkatnya tekanan dalam paruhipertensi
pulmonal.aliran darah dari ventikel kanan menuju
paru-paru terhambatkerja ventrikel kanan
memberathipertrofi otot jantung ventrikel
kanandilatasi/pembesaran ventrikel kananaliran
darah dari seluruh tubuh yang melalui V. cava sup et
inf yang bermuara di atrium kanan sulit untuk masuk
kedalam ventrikel kanan cairan tertahan dan
terjadi edema pada tungkai dan juga ascites.
TINJAUAN PUSTAKA

 Defenisi
 Gagal jantung kongestif / congestive heart failure
merupakan suatu kondisi dimana jantung mengalami
kegagalan dalam memompa darah guna mencukupi
kebutuhan tubuh akan nutrisi dan oksigen secara maksimal
untuk metabolisme.
 Gagal jantung kongestif adalah keadaan patofisiologis
berupa kelainan fungsi jantung, sehingga jantung tidak
mampu memompa darah untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme jaringan atau kemampuannya hanya ada
kalau disertai peninggian volume diastolik secara
abnormal. Penamaan gagal jantung kongestif yang sering
digunakan kalau terjadi gagal jantung sisi kiri dan sisi kanan
ANATOMI
EPIDEMIOLOGI
 WHO menyebutkan bahwa sekitar 3000
penduduk Amerika menderita CHF,
dimana hanya ditemukan sekitar 55,3%
pasien yang meninggal dunia akibat CHF.
 Menurut American Heart Association 5,3
juta warga Amerika mengalami CHF dan
660.000 kasus baru didiagnosa setiap
tahun, dengan kejadian mendekati 10
per 1000 penduduk dengan usia lebih
dari 65 tahun.
 Pada tahun 2005 di Jawa Tengah terdapat 520 penderita CHF
yang pada umumnya adalah lansia. Sebagian besar lansia yang
didiagnosis CHF tidak dapat hidup lebih dari 5 tahun.
 Berdasarkan data rekam medis RSUP. dr.Wahidin Sudirohusodo,
jumlah pasien baru rawat inap CHF mengalami peningkatan
selama tiga tahun terakhir, yaitu sebanyak 238 pasien pada tahun
2008, 248 pasien pada tahun 2009 dan sebanyak 295 pasien pada
tahun 2010.
 Prevalensi gagal jantung berdasar wawancara terdiagnosis dokter
di Indonesia sebesar 0,13 persen, dan yang terdiagnosis dokter
atau gejala sebesar 0,3 persen. Prevalensi gagal jantung
berdasarkan terdiagnosis dokter tertinggi DI Yogyakarta (0,25%),
disusul Jawa Timur (0,19%), dan Jawa Tengah (0,18%). Prevalensi
gagal jantung berdasarkan diagnosis dan gejala tertinggi di Nusa
Tenggara Timur (0,8%), diikuti Sulawesi Tengah (0,7%), sementara
Sulawesi Selatan dan Papua sebesar 0,5 persen.
ETIOLOGI
 Kelainan otot jantung , hipertensi
arterial,arteroskelosis koroner dan
penyakit jantung reumatik
 Manifestasi Klinis Gagal Jantung
a. Ortopnue yaitu sesak saat berbaring
b. Dipsneu on effort (DOE) yaitu sesak bila melakukan
aktifitas
c. Paroxymal noctural dipsneu (PND) yaitu sesak
nafas tiba-tiba pada malam hari disertai
batuk
d. Berdebar-debar
e. Cepat lelah
f. Batuk-batuk
g. Peningkatan desakan vena pulmonal (edema
pulmonal) ditandai oleh batuk dan sesak nafas.
 Pemeriksaan Penunjang
 X-ray Thorax
 Pada foto Thorax dapat mengungkapkan adanya
pembesaran jantung yang disertai adanya
pembendungan cairan di paru karena hipertensi
pulmonal.
 Ultrasonography (USG)
 Didapatkan gambaran cairan bebas dalam
rongga abdomen, dan gambaran pembesaran
hepar dan lien.
 Ekokardiografi
 Digunakan untuk menilai struktur jantung
PROGNOSIS
 Akan lebih berat jika sudah terjadi
kardiomegali pada kedua sisi jantung
 Akan lebih berat jika derajat gagal
jantung pasien sudah masuk derajat 4
menurut klasifikasi NYHA.
PEMBAHASAN

 Resume
 Subjektif
 Pasien datang dengan keluhan nyeri dada
dan jantung berdebar. Keluhan tersebut
dirasakan 1 minggu sebelum masuk rumah
sakit. Orang tua pasien juga menjelaskan
pasien mengalami pembengkakan didaerah
perut dan tungkai. Serta tidak ada keluarga
pasien yang mengalami penyakit yang sama
dengan pasien.
 Objektif
 Pada pemeriksaan didapatkan tekanan
darah: 100/70 mmHg, nadi: 82kali/menit, suhu : 38˚C,
pernapasan: 22 kali/menit,
 kepala : normochepal,rambut hitam,panjang,tak mudah
dicabut,
 mata: konjungtiva anemis -/- ,sklera ikterik +/+,
 leher: pembesaran KGB (-),terdapat nodul padat dan solid
di coli sinistra,.
 kulit : pucat (-), ikterik (-),Thoraks Inspeksi
:Pengembangan dada simetris, Palpasi:Vokal fremitus
dextra = sinistra, Perkusi: sonor (+/+), Auskultasi :Vesikuler
(+/+),rhonki (-/-),wheezing (-/-), COR :Iktus kordis terlihat di
ICS 7 linea axillaris anterior sinistra, Iktus kordis teraba di ICS
7 linea axillaris anterior sinistra, batas bawah jantung :
ICS 7 linea axillaris anterior sinistra, batas kanan bawah
jantung : ICS 5 linea parasternal dextra, batas kanan atas
jantung : ICS 3 linea parasternal dextra, pinggang jantung :
ICS 4 linea parasternal sinistra, S1S2 tunggal,regular,murmur
(+),gallop (-), abdomen : cembung, tegang, nyeri tekan (-
), asites (+), hepar dan lien sulit dievaluasi, liver span 6 cm,
ekstremitas edema :(-/-), akral hangat.
 Diagnosis
 Klinis : Congestive Heart Failure,PJR
 Pembahasan : pasien mengalami jantung
berderbar dan rasa tertikam d bagian dada serta
mengalami asites. Dikatakan congestive heart
failure jika pada hasil pemeriksaan rontgen thorax
didapatkan pembesaran jantung dan juga
terdapat edema paru serta pembesaran hepar.
Biasanya pembesaran jantung pada CHF terjadi
pada ventrikel kiri dan ventrikel kanan.
 Etiologi : Penyakit Jantung Reumatik
 Menurut orang tua pasien, pasien pada kasus ini sebelumnya
mengalami gejala ataupun keluhan seperti jantung berdebar dan
rasa tertikam di dada serta demam 2 tahun lalu.

 Penatalaksanaan
 Pembahasan :
 Pasien ini mendapatkan beberapa kali riwayat terapi dari
dokter spesialis anak,pengobatan terankhir yang diterima pasien
adalah:
 aspirin 4x500 mg
 Captopril 3x6,5 gr
 Furosemid 20 mg-0-0
 Spironolaktol 0-25 mg-0
 Pasien juga mendapatkan beberapa riwayat terapi dari
dokter spesialis jantung,pengobatan terakhir yang diterima adalah:
 Furosemide 40 gr-0-0
 Spironolakton 2,5 mg-0-0
 Captopril 3x6.25 mg
 Vipalbumin 2x1
 KASIMPULAN
 Telah dilaporkan suatu kasus pada pasien perempuan,
berusia 13 tahun. Pasien dating dengan keluhan rasa tertikam di
dada,jantung berdebar dan pembengkakan didaerah perut dan
tungkai bawah. Keluhan tersebut dirasakan sejak tanggal 12 Maret
2018. serta mengalami kejadian yang sama 2 tahun lalu
 Gamabaran radiologi foto thorax adanya cardiomegali,
gambaran radioopoak di parakardial dextra dan sinus
costoprenikus tampak tumpul
 Pasien ini mendapatkan beberapa kali riwayat terapi dari dokter
spesialis anak,pengobatan terankhir yang diterima pasien adalah:-
aspirin 4x500 mg, captopril 3x6,5 gr, Furosemid 20 mg-0-0,
Spironolaktol 0-25 mg-0
 Pasien juga mendapatkan beberapa riwayat terapi dari dokter
spesialis jantung,pengobatan terakhir yang diterima adalah:
Furosemide 40 gr-0-0, Spironolakton 2,5 mg-0-0, Captopril 3x6.25
mg, Vipalbumin 2x1
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai